Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Home Theatre Bisa Percantik Rumah

Written By Unknown on Rabu, 31 Juli 2013 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Kartika Kwartya

TANJUNGPINANG, TRIBUN - Ingin memmercantik tampilan rumah Anda saat lebaran? Bisa dengan menambahkan home theatre di ruang tamu rumah anda.

Tak hanya menambah nilai tampilan tapi juga dapat difungsikan, misalnya untuk mendengarkan lagu-lagu bertema lebaran saat tamu datang.

Untuk urusan home theatre ini, LG menawarkan banyak pilihan model. Satu di antaranya yaitu tipe DH6330H yang bisa anda dapatkan di Green Electronics Tanjungpinang dengan harga Rp 2.550.000.

Satu set home theatre ini terdiri dari media player, empat unit stand speaker, satu unit speaker yang berukuran lebih kecil, dan satu unit sub-woofer.

Media player bisa untuk DVD, VCD, CD, MP3, juga tersedia slot USB, portable-in yang dapat menghubungkannya dengan smart phone anda.

Juga bisa menghubungkan dengan televisi sehingga suara yang dikeluarkan lebih besar.

"Speakernya juga bisa digantung di dinding, ditata di sekeliling televisi. Selain menghemat ruang juga mempercantik tata ruang rumah anda," ujar Budi Kurniawan, sales promotion LG di Green Electronics Tanjungpinang, Senin (29/7/2013).

Kekuatan speaker mencapai 1000 rms (real music square), menggunakan Aramid fiber speaker yang berfungsi untuk meminimalkan distorsi pada suara. Sehingga suara desisnya lebih kecil, dan kualitas suara jadi lebih jelas.

Sub-woofer memakai teknologi bass-blast yang memberikan kualitas bass lebih nendang. Karena lubang suaranya terdapat di bagian depan.

"Tipe ini bisa di-matching-kan dengan TV 32-42 inch," tambah Budi.

Pembelian home theatre ini sudah mendapat garansi 1 tahun untuk service dan spare part. Jadi tunggu apalagi, segera kunjungi Green Electronics.

Alamat:

Green Electronics
Ruko Air Raja Residence
Blok C No.1-2 KM 14
Kota Tanjungpinang, Kepri


12.41 | 0 komentar | Read More

Bandeng Cepat Berkembang Pesat

Laporan Tribunnews Batam, Muhammad Ikhsan
 
BINTAN, TRIBUN - Sistem silvofishery untuk melestarikan hutan mangrove saat ini sedang dikembangkan. Cara ini sebagai model tambak udang dan ikan bandeng di Sei Tiram, Desa Penaga, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.
 
Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Kharisma Bintan, Ady Indra Pawennari mengatakan, sistem silvofishery atau mereformasi lingkungan.

Tekniknya dengan menanam bakau di dalam tambak udang dan ikan bandeng menjadi salah satu upaya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kelestarian hutan mangrove bagi kehidupan manusia dan biota lainnya.

Pengembangan tambak udang dengan sistem silvofishery yang memadukan hutan mangrove jenis bakau dan api-api di dalam tambak udang dan ikan bandeng.

Cara ini merupakan hasil kerja sama Kelompok Tani dan Nelayan Kharisma Bintan dengan perusahaan asal Jepang YL Invest Co Ltd di bawah komando, Naoto Akune.
 
"Konsep silvofishery ini sudah dikembangkan YL Invest Co Ltd bekerjasama Akademi Perikanan Sidoarjo (APS) di Pasuruan, Jawa Timur. Di sana banyak tambak udang yang ditinggalkan pemiliknya karena tidak bisa lagi menghasilkan karena penggunaan pupuk dan bahan kimia yang berlebihan.

Tapi, setelah ditanami mangrove jenis bakau dan api-api, pertumbuhan udang dan ikan bandeng menjadi bagus. Karena itu, petani menggarap kembali tambaknya," ujar Ady kepada BNews (Tribun Network), Senin (29/7/2013).
 
Pria yang merupakan pioneer pengembangan tambak udang dan ikan bandeng di Kepulauan Riau ini menjelaskan, model pengembangan tambak udang dengan sistem silvofishery memanfaatkan fungsi ekosistem mangrove.

Ia bekerja sebagai biofilter polutan yang dapat mencegah terjadinya pencemaran air, meningkatkan kesuburan tanah tambak udang dan memudahkan tumbuhnya plankton yang merupakan sumber makanan alami bagi udang dan ikan bandeng.
 
"Jadi, sistem silvofishery yang sedang dikembangkan bekerja sama YL Invest Co Ltd di Bintan ini adalah pola memertahankan vegetasi mangrove seluas 60 persen dan area kosong yang dijadikan kolam untuk budidaya udang dan ikan bandeng seluas 40 persen," sebut dia.
 
Untuk tahap awal, luas areal tambak udang yang sudah dikembangkan dengan sistem silvofishery di Bintan sekitar 2 hektar.

Seluas 60 persen atau 120.000 meter persegi ditanami bakau sebanyak 8 ribu pohon. Sisanya 40 persen atau 8.000 meter persegi dijadikan kolam untuk tempat budidaya udang dan ikan.

Direncanakan, akhir tahun ini sudah mencapai luas 20 hektar.
 
"Sistem silvofishery pada tambak udang ini cukup bagus. Jadi, udang dan ikan seolah-olah hidup di habitat aslinya. Satu sisi, pada saat musim panas, udang dan ikan dapat berteduh di bawah pohon bakau.

Di sisi lain, akar pohon bakau menyediakan makanan alami bagi udang dan ikan," kata Ady.

Ia mengatakan, luas areal tambak udang dan ikan bandeng yang akan dikembangkan dengan sistem silvofishery di lokasinya bisa mencapai 100 hektar.


12.41 | 0 komentar | Read More

Budidaya Udang Kurang Diminati

Laporan Tribunnews Batam, Muhammad Ikhsan
 
BINTAN, TRIBUN - Kendati sangat menjanjikan, rupanya usaha budidaya udang di Kabupaten Bintan, Kepri, tak begitu dilirik lembaga perbankan.

Padahal, permintaan pasar cukup tinggi. Usahawan budidaya udang Bintan, Ady Indra Pawennari menyebutkan, untuk Kota Tanjungpinang saja, kebutuhan udang sekitar 3 ton per hari

"Selama ini, pasokan udang di Tanjungpinang disuplai dari Malaysia melalui jalur perdagangan gelap," ujar Ady yang merupakan Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Kharisma Bintan ini, kepada BNews (Tribun Network), Senin (29/7/2013).

Ia mengatakan, karena udang importansi udang berdasarkan keputusan bersama Menteri Kelautan dan Perikanan dan Menteri Perdagangan, keberadaan usaha budidaya udang di Kabupaten Bintan hendaknya dijadikan sebagai kawasan penyanggah perikanan untuk wilayah Kepri.

"Ketika gelombang laut tidak bersahabat, nelayan tak bisa melaut, maka budidaya perikanan salah satu solusinya. Setidaknya hal ini dapat menetralisir harga ikan di pasar akibat kelangkaan pada saat nelayan tangkap tak bisa melaut," terangnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Polres Bintan Siagakan 282 Personel

Laporan Tribunnews Batam, Muhammad Ikhsan
 
BINTAN, TRIBUN - Polres Bintan menyiagakan 282 anggota dalam operasi pengamanan dan pelayanan masyarakat menjelang dan sesudah lebaran.

Empat pos pengamanan dan empat pos pelayanan disiagakan untuk hal tersebut.

Kapolres Bintan, AKBP Octo Budhi Prasetyo melalui Kabag Ops, Kompol Suka Irawanto menjelaskan titik pengamanan seperti di Kijang, Simpang Lagoi, Trikora, Simpang Gesek, Bintan Utara khususnya di Pelabuhan Bulang Linggi dan Lobam.

"Untuk pengamanan ada 200 personel yang disiagakan, dan pos pelayanan kami kerahkan 82 personel. Rapat koordinasi terkait pengamanan lebaran ini bakal kami lakukan pekan ini," sebutnya, Senin (29/7/2013).

Pekan ini, Irawanto memprediksi menjadi puncak mudik dari Tanjunguban ke Batam dan sebaliknya.

Di Pelabuhan Pelni Sri Bayintan, Kijang, Polsek Bintan Timur menyiagakan 25 personel untuk pos pelayanan selama mudik.

Kapolsek Bintim, Kompol Deden Nurhidyatullah mengatakan, dari beberapa jadwal keberangkatan, kepadatan penumpang bakal kembali kembali terjadi saat kedatangan KM Sirimau.

"Kami dari Polsek stand by 25 personel, lebih ke Pos pelayanan. Nanti menjelang hari H akan ada bantuan tambahan personel dari Polres," ujar Deden.

KM Sirimau akan datang dari Tanjung Priok 1 Agustus nanti pada pukul 18.00 WIB. Kapal ini akan berangkat pada pukul 23.00 WIB. Ini menjadi kapal terakhir sebelum lebaran bagi pemudik yang akan pulang ke Jawa

Kemudian KM Binaiya yang datang dari Natuna tanggal enam Agustus pukul 08.00. WIB akan berangkat menuju Blinyu pada pukul 10.00 wib.

KM Binaiya dari Priok bakal kembali tanggal 10 Agustus 2013 pada pukul 08.00 WIB dengan tujuan Natuna pada pukul 10.00 WIB.


12.41 | 0 komentar | Read More

Karyawan Tak Sanggup Membeli Toples

Laporan Tribunnews Batam, Muhamad Munirul Ikhwan

BATAM, TRIBUN - Raut penuh harap terpancar jelas di wajah ratusan karyawan PT Sun Creation Indonesia (SCI), Batam.

Dengan semangat penuh memerjuangkan haknya, mereka berbondong-bondong mendatangi kantor DPRD Batam, Senin (29/7/2013).

Walaupun cuaca kurang bersahabat, hal ini tidak menyurutkan niat mereka untuk terus berjuang atas nasib mereka.

Di lobi gedung dewan, ratusan karyawan yang didominasi kaum wanita itu menyampaikan keluhan mereka.

Sesekali mereka bernyani dan menyuarakan yel-yel untuk memecah kegundahan.

"Wahai anggota dewan jika memang kalian peduli nasib kami, bagi dong Tunjangan Hari Raya (THR) kalian kepada kami," teriak seorang orator wanita yang disambut tepuk tangan karyawan lain.

Tak hanya itu mereka pun berharap seandainya hak-hak mereka sebagai pekerja belum bisa terpenuhi sebelum lebaran. Setidaknya ada uluran tangan untuk mengisi kantong merka saat menyambut hari raya Idul Fitri mendatang.

"Untuk hak kami, kami akan menunggu proses. Tapi setidaknya ada uluran tangan dari pimpinan daeran untuk mengisi perut kami ketika lebaran," pinta seorang karyawati yang tak bersedia disebutkan namanya.

Menurutnya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya saat ini ia harus bertumpu kepada penghasilan suaminya yang juga karyawan perusahaan.

Akhirnya ratusan karyawan SCI tersebut ditemui oleh beberapa perwakilan anggota DPRD.

Namun DPRD juga tidak bisa memberi jawaban pasti terkait permasalahan tersebut. Sebab mereka menilai hal tersebut sudah melampaui kewenangan mereka.

Selanjutnya dengan didampingi anggota dewan tersebut ratusan karyawan tersebut menyambangi kantor Wali Kota Batam.

Dan ditemui oleh Wali Kota Batam, Drs H Ahmad Dahlan MH. Namun Wali Kota hanya bisa mengusahakan sesuai kewenangan yang dimiliki.

"Kita akan meminta kepada Jamsostek untuk segera mengeluarkan uang karyawan," ujar Dahlan.

Selain itu Wali Kota juga sudah berusaha menyurati Menteri Tenaga Kerja terkait permasalahan karyawan SCI tersebut. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan.

Keprihatinan nasib karyawan SCI kian memuncak dikarenakan gaji, pesangon dan THR mereka tidak dibayarkan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan pimpinan perusahaan tersebut kabur ke negara asalnya Jepang tanpa menyelesaikan tanggung jawabnya.

Kebutuhan perut dan sandang ratusan karyawan SCI harus tetap dipenuhi sementara tak sepeser pun gaji mereka terima bulan ini.

"Jangankan untuk beli baju lebaran, untuk beli toples aja kami tak sanggup," ucap seorang orator. "Betol, betol," timpal ratusan karyawan SCI.

Aksi ratusan karyawan SCI dengan didampingi beberapa anggota DPRD Batam melanjutkan aksinya ke BP Batam.


12.41 | 0 komentar | Read More

Dahlan Tolak Permintaan THR

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Pemerintah Kota Batam tidak dapat menyelesaikan persoalan yang dialami oleh ratusan karyawan PT Sun Creation International (SCI) yang berlokasi di kawasan Tunas Industri, Batam Center.

Ini seperti yang diungkapkan oleh Wali Kota Batam, Drs H Ahmad Dahlan MH, saat menerima ratusan buruh SCI yang berdemo ke kantornya, Senin (29/7/2013).

Menurutnya karena permasalahan PT SCI sudah menyangkut dua negara. Kata Dahlan, pihaknya hanya dapat mengambil langkah untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat, untuk dapat dilanjutkan kepada hubungan antarnegara.

"Puasa semua nggak ini? Bagus kalau puasa semua. Saya berterima kasih kalau kalian datang dengan tertib untuk menyampaikan aspirasinya. Kami cuma bisa terus memantau dan meneruskan ke Menteri Tenaga Kerja segera bertanggung jawab untuk ini. Sebab, ini sudah jadi urusan antarnegara. Daerah nggak ada kewenangan untuk itu," jelas Dahlan ke sejumlah ratusan pekerja.

Pihaknya, masih perlu mengecek kebenaran kepergian direksi PT SCI ke Jepang. Ia pun meminta agar pihak BP Kawasan sebagai instansi pemberi izin investasi menindaklanjutinya.

"Pertama apakah benar kabur atau tidak? Lalu pihak BP Kawasan sebagai vendor yang memberikan izin investasi, bagaimana mengadakan koordinasi dengan pemerintah pusat. Bagaimana agar bisa mendatangkan investor itu lagi kemari," tegasnya.

Ia berencana, Disnaker setelah lebaran akan ke Jakarta untuk menanyakan hasilnya kepada menteri. "Mudah-mudahan berhasil apa yang kita lakukan ini," tambahnya.

Di saat bersamaan, Sekretaris Konfederasi Cabang FSPMI, Suprapto yang mengoordinir pekerja sempat menyatakan permintaan bantuan untuk dana THR buruh SCI.

Namun sayangnya, permintaan itu ditolak Ahmad Dahlan, dengan alasan tidak adanya anggaran. Terang saja, jawaban Dahlan langsung disoraki oleh para pekerja.

"Uang negara ini ada pertanggungjawabannya. Sulit untuk mengeluarkan tanpa ada pertanggungjawaban. Anggaran harus sesuai persetujuan DPRD Kota Batam," kata Dahlan beralasan.

Meski begitu, ia meyakinkan bahwa pihaknya akan berkomunikasi untuk mendorong juga pihak Jamsostek segera memberikan hak-hak pekerja.

"Kami akan temui GM dan Jamsosteknya. Supaya bisa diberikan hak-hak kalian," jelasnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Syafrul Roboh di Pelataran Hotel Pacifik

Written By Unknown on Selasa, 30 Juli 2013 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - May Syafrul (28), residivis jambret tewas ditembak di parkiran diskotek Pacific, Jodoh, Batam, sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu (27/7/2013).

Pelaku merupakan target operasi Polsek Lubuk Baja, Polsek Batu Ampar, dan Polsek Batam Kota. Demikian diungkapkan Kapolsek Lubuk Baja, Batam, Kompol Aris Rusdiyanto kepada Tribun Batam.

Menurut Aris, May Syafrul sudah melakukan kejahatan di 14 Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Batam. Di antaranya wilayah Batu Ampar, Batam Kota, dan Lubuk Baja sendiri dengan korban rata-rata wanita.

"Pelaku memang sudah lama target operasi (TO) kami, bahkan dari catatan di TKP, pelaku sudah bereaksi di 14 TKP di Batam," kata Aris.

Untuk wilayah Polsek Lubuk Baja sendiri, May Syafrul memililki tiga laporan polisi (LP), hal ini berdasarkan dari barang bukti dan sepeda motor yang dipergunakan pelaku dan saat ini sudah diamankan di Mapolsek Lubuk Baja.

Aris mengaku diambilnya langkah ini bukanlah disengaja akan tetapi pelaku sempat melawan saat akan diamankan petugas di lapangan. Bahkan petugas sempat berduel atau adu jotos dengan pelaku hingga pelaku mengeluarkan sangkur.

"Makanya saat itu anggota memuntahkan timah panas kepada pelaku. Namun akhirnya tewas saat akan mendapatkan perawatan medis," ungkap Aris.

Meski sudah dihadiahi timah panas, lanjut Aris, pelaku masih mencoba melarikan diri. Namun tidak beberapa lama, akhirnya pelaku pun roboh.

"Dan saat itulah anggota melarikan pelaku ke RSBK, namun ketika diberikan perawatan akhirnya, pelaku tak tertolong lagi," ujarnya.

Masih dengan Aris, dirinya menambahkan sebelumnya May Syafrul pernah ditahan di Polsek Lubukbaja dengan kasus yang sama namun saat persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Batam pelaku divonis bebas.


12.41 | 0 komentar | Read More

Rekam Jejak Syafrul Sebelum Meninggal

Laporan Tribunnews Batam, Muhamad Munirul Ikhwan

BATAM, TRIBUN - Raut wajah duka nestapa tak bisa disembunyikan ayah May Syafrul saat berada di kamar jenazah RSBP Sekupang, Batam. Ia pun pasrah saat  menatap wajah anaknya yang terbaring tak bernyawa. Termasuk beberapa anggota keluarganya yang hadir kala itu, Sabtu (27/7/2013).

May Syafrul (28) warga Bengkong Harapan, Batam, tewas setelah pinggul kiri ditembus timah panas anggota Buser Polsek Lubukbaja, Sabtu (27/7/2013) dini hari. Ia merupakan sepesialis jambret yang menjadi buronan Polsek Lubukbaja sejak tahun 2012.

Sebelum pristiwa tersebut, anggota Polsek Lubukbaja telah menemui keluarganya. Keluarganya pun sudah pasrah akan nasib anaknya. Begitu juga dengan istrinya yang bekerja di Singapura. Bahkan ibunya pernah meminta kepada May Syafrul untuk menyerahkan diri.

Menurut Kapolsek Lubukbaja Kompol Aris Rusdianto, dalam aksinya May Syafrul bisa menjambret tiga sampai empat kali sehari. Dan target sasarannya yatu kaum perempuan.

"Pelaku seing beraksi di kawasan Nagoya. Kami sudah banyak terima laporan dari korban," tutur Aris saat berada di RSBP Sekupang.

Puncaknya Sabtu (27/7/2013) dini hari petugas Polsek Lubukbaja yang sedang melakukan patroli pada jam-jam rawan mendapatinya di kawasan Jodoh usai beraksi.

Tak lengah, petugas pun langsung membekuknya. Namun saat dibekuk May Syafrul melawan. Bahkan ia mengeluarkan senjata tajam.

"Pelaku melawan saat ditangkap. Bahkan ia mengeluarkan senajata tajam," kata Aris.

Selain melawan May Syafrul juga  mencoba melarikan diri. Tembakan peringatan petugas tak diindahkan, akhirnya ia pun roboh di halaman parkir Hotel Pacific, Jodoh, Batam, setelah peluru menembus pinggul kirinya.

Menurut Aris sebelumnya May Syafrul pernah lolos dari penangkapan. Bahkan ia sempat menabrak petugas yang menangkapnya mengunakan motor vixon. Ia berhasil kabur dari kejaran petugas namun motornya berhasil diamankan.

Selain itu, pada tahun 2012, May Syafrul pernah ditahan di Polsek Lubukbaja dengan kasus yang sama namun saat persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Batam pelaku divonis bebas.


12.41 | 0 komentar | Read More

Suami Saya Bukan Raja Jambret

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

BATAM, TRIBUN - Isak tangis keluarga, kerabat dan tetangga rumah May Syafrul bin Jushar (28), seketika pecah, Sabtu (27/7/2013) pukul 16.15 WIB. Tatkala mobil jenazah RSBP Batam tiba di rumah bercat biru di RT 03 RW 02 Bengkong Permai, Batam.

Sejak pagi, usai polisi menyinggahi tempat itu dan mengabarkan berita duka tewasnya May Syafrul, rumah tersebut seakan tak pernah sepi dari pelayat yang datang. Bisik-bisik perihal kematian May Syafrulpun diperbincangkan.

Pria yang beberapa bulan lalu masih berstatus karyawan PT Mc Dermott ini, tewas setelah timah panah bersarang di tubuhnya setelah dikabarkan sempat duel dengan pihak kepolisian.

Ia dituduh melakukan aksi penjambretan di beberapa tempat di Kota Batam. Namanyapun dikabarkan telah masuk daftar Target Operasi (TO) pihak kepolisian.

Namun di mata tetangga sekitarnya, May Syafrul dikenal sebagai sosok yang baik. Julukan raja jambret bahkan residivis, tak pernah singgah kepadanya. Sepengetahuan tetangga, May hanya sekali berurusan dengan pihak kepolisian 2012 lalu.

Saat itu, May didakwa melakukan jambret di dua lokasi. Yakni di Taman Kota dan area tak jauh dari RS Awal Bross pada waktu hampir bersamaan.

Namun dalam kasus itu, ia dibebaskan lantaran majelis hakim Pengadilan Negeri Batam berpendapat, tidak ada kesesuaian antara keterangan saksi yang satu dengan lainnya dalam kasus tersebut.

Apalagi May merupakan karyawan salah satu perusahaan terbesar di Batam dengan gaji yang sangat mencukupi untuk kebutuhan hidupnya, istrinya, dan kedua anaknya yang masih kecil.

"Dia baik orangnya, cuma sekali aja kasusnya tahun kemarin. Dia selalu jalan-jalan tiap sore dengan anak dan istrinya di sekitar sini," ucap seorang warga kepada Tribun, Sabtu (27/7/2013).

Setiba di rumah, jenazah May langsung dimandikan kerabat keluarganya. Istrinya, Maryam, yang baru tiba dari Singapura di hari itu, tampak menangis terisak. Ia tak kuasa membendung air matanya jatuh.

"Ini Ayah, Nak... Ini Ayah...," ucap Maryam kepada putri pertamanya, Dhafa yang berusia sekitar 7 tahun.

Bocah itu hanya menangis melihat jasad Ayahnya terbujur kaku, dibalut kain kafan putih. Ia berontak ingin segera keluar rumah.

Kerabat dan tetangga rumah hanya menjelaskan kepadanya, Ayahnya pergi haji, dan meminta Dhafa untuk mendoakannya.

"Ayah pergi haji, doakan ya," kata seorang perempuan menenangkan tangisan Dhafa.

Seorang tetangga lainpun berdoa, "Semoga (almarhum) diterima di sisi Allah. Apalagi ini bulan puasa".

May dikuburkan di hari yang sama dengan ia dikabarkan tewas. Jenazahnya usai disalatkan, dimakamkan Sabtu sore di Taman Langgeng Sei Panas, Batam. Kepada Tribun, Maryam menolak tegas dengan julukan raja jambret yang dialamatkan kepada almarhum.

"Nggak, suami saya tidak seperti itu," ucap Maryam dengan ekspresi terkejut suaminya dikatakan raja jambret sesaat sebelum iring-iringan mobil jenazah berlalu.


12.41 | 0 komentar | Read More

Bank Perkreditan Rakyat Tarik Belasan Mobil

BATAM, TRIBUN - Penjemputan Ny Rika, pengusaha mobil di Batam oleh aparat Polresta Barelang karena tudingan penipuan, masih menjadi buah bibir warga perumahan Anggrek Mas, Batam.

Hingga Jumat (26/7/2013) warga menyatakan, Ny Rika tak kembali lagi setelah dibawa polisi pada Kamis (25/7/2013) petang.

Setahu warga ia masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Barelang, meskipun yang datang menjemput aparat dari Polda.

Terkait hasil pemeriksaan terhadap Rika, yang merupakan istri bos RK Mobil, Affandi P Goerbardiansyah (53), hingga malam tadi belum ada konfirmasi.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Ponco Indrio yang dikonfirmasi mengenai hal itu, tidak memberikan jawaban. Pesan singkat yang dikirim Tribun juga belum ada tanggapan.

Bos RK Mobil diadukan oleh para konsumennya karena dituding telah melakukan penipuan. Semenjak dua bulan lalu, ia telah menghilang dari rumahnya.

Namun pada Kamis (25/7/2013) petang, Rika muncul ke Anggrek Mas, Batam, untuk mengurus surat pindah alamat. Saat berada di rumah Ketua RT itulah, Rika dijemput oleh sejumlah aparat kepolisian.

Ketua RW setempat, Agus Kursadi yang dihubungi Tribun, Jumat malam, menyatakan tidak melihat lagi Rika pulang. Ia memerkirakan ia masih menjalani proses di kepolisian.

Agus menceritakan, Rika menghilang dari perumahannya justru lebih belakangan dibandingkan dengan suaminya, Affandi. Hanya saja, ke mana ia sembunyi bersama keluarganya, ia menyatakan tidak mengetahuinya.

"Kalau Ibu itu selama ini sebenanrya juga sekali-kali ikut kegiatan di perumahan bersama ibu-ibu di sini. Tapi setelah kasusnya mencuat, ia dan suami serta anak-anaknya langsung menghilang," kata Agus.

Diceritakan, selama ini banyak orang yang mencari suami-istri itu karena merasa tertipu. Namun saat meminta izin kepadanya, Agus selalu memberi nasihat agar tidak melakukan tindakan anarkis, misalnya dengan menjebol rumahnya atau membawa barang-barang yang ada di rumah itu.

Seorang sumber Tribun menuturkan, modus penipuan terhadap para pembeli mobil di RK Mobil umumnya karena BPKB mobil ternyata digadaikan ke bank-bank, termasuk BPR di Batam.

Karena itu meski pembeli mobil telah melunasi mobilnya, ternyata banyak petugas bank yang datang untuk menarik mobil. Atas tindakan-tindakan tersebut, puluhan konsumen mengadukan Affandi dan Rika ke polisi.

Sumber Tribun itu menginformasikan setidaknya ada 59 orang yang melapor sebagai korban RK Mobil. Dari 59 korban itu, terdapat sembilan BPR yang disebut-sebut sempat mendatangi para korban.

"Sembilan BPR itu, yakni BPR Artha Prima, BPR Majesty, BPR Cosmic, BPR Sejahtera, BPR Agra Dana, BPR Dana Nusantara dan tiga BPR lainnya," kata sumber Tribun itu.

Dri jumlah itu, bahkan sebuah BPR telah melakukan penarikan paksa 14 unit mobil dari konsumen RK Mobil, dan dari 14 unit itu, 12 unitnya sudah dijual kembali. (pwk/apr)


12.41 | 0 komentar | Read More

1.048 Slop Rokok Diamankan Petugas

Laporan Tribunews Batam, Thomlimah Limahekin

TANJUNGPINANG, TRIBUN - Petugas Kantor Bea dan Cukai (BC) Kota Tanjungpinang, Kepri, menggagalkan penyelundupan ribuan slop rokok yang diseberangkan dari Batam menuju Tanjungpinang, Sabtu (27/7/2013) malam.

Modus penyelundupannya dengan menggunakan kapal penumpang. Ribuan rokok itu kemudian diamankan setelah diketahui tidak disertai dokumen Free Trade Zone (FTZ).

"Kami amankan barang-barang itu karena tidak memiliki dokumen. Batam termasuk kawasan FTZ. Karena itu, kalau kita ingin membawa barang keluar dari Batam, maka kita harus memiliki dokumen FTZ-nya. Lagi pula kita juga harus membayar pajaknya. Tetapi justru barang-barang itu tidak memiliki dokumennya," papar Febra, Kepala Seksi (Kasi) P2 pada Kantor BC Tanjungpinang, Minggu (28/7/2013) siang.

Febra sendiri mengaku belum mengecek secara detail barang-barang yang diamankan anggotanya itu. Namun, berdasarkan informasi yang diperolehnya, rokok yang hendak diselundupkan dari Batam ke Tanjungpinang dan kemudian diamankan itu berjumlah 1.048 slop. Rokok-rokok itu, aku Febra, bervariasi jenisnya.

"Ada yang berupa cerutu dan ada pula yang berupa cigarette. Kami belum hitung secara detail, jumlah barang-barang itu berdasarkan jenis-jenisnya," jelas Kasi P2 pada Kantor BC Kota Tanjungpinang memerincikan.

Menurut Febra, ribuan slop rokok itu dibawa dari Batam melalui pelabuhan Punggur ke Tanjungpinang dengan kapal penumpang trayek terakhir.

Sesampainya di pelabuhan Sri Bintan Pura, barang-barang itu lalu dicek oleh petugas BC Tanjungpinang dan akhirnya diamankan setelah diketahui tak memilik dokumen.

"Nanti besok kami akan panggil orang-orang yang membawa kapal tersebut," komentar Febra.


12.41 | 0 komentar | Read More

Kuasai Hutan Lindung, Atong Ternak Lele

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Warga Telaga Punggur, Batam, meminta Badan Pengusahaan (BP) Batam menindak tegas aksi yang dilakukan oleh Atong, salah satu pengusaha restoran seafood di Kampung Tua Punggur.

Pasalnya, diduga tanpa mengantongi izin pemanfaatan lahan dari BP Kawasan, pengusaha asal Moro, Provinsi Kepri ini dengan leluasa memanfaatkan hutan lindung untuk peternakan dan perkebunan.

Tidak tanggung-tanggung, luasnya sangat fantastis. Diperkirakan paling sedikit lima hektar hutan lindung digunakan untuk beternak ikan lele, ayam, perkebunan pisang, dan sejumlah tanaman lainnya.

Selain diduga kuat tanpa izin (ilegal), keberadaan lahan tersebut juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan di sekitarnya.

Di mana peternakan ini berada tepat di samping gedung SMP Negeri 17 Punggur, Batam. Sudah lama wali murid juga mengeluhkan pemanfaatan hutan lindung itu yang tidak jelas perizinannya.

"Kami harap BP Kawasan dan instansi terkait bisa meninjau hal ini dan mengecek izin yang dikantongi pengusahanya," kata Hasan kepada Tribunnews Batam, warga Kampung Tua Punggur, Minggu (28/7/2013).

Begitu juga pada malam hari, sambung Hasan, aroma busuk dari ternak ayam juga tercium sampai ke lokasi tempat tinggalnya.

Senada juga diungkapkan Zaenal, warga kampung tua punggur lainnya yang meminta agar ternak ayam dan ternak lele tersebut bisa secepatnya dicek demi kenyamanan dan berfungsinya hutan lindung di sekitar kawasan kampung tua punggur tersebut.

Adik kandung pelaku, Ahok, tidak menyangkal adanya pemanfaatan hutang lindung yang dimaksudkan.

Namun Ahok berkilah bahwa kakaknya baru beberapa lama memanfaatkan lahan itu, begitu juga peternakan ikan lele bukan miliknya, tapi milik pengusaha lain bernama Aseng.

"Ternak ayam dan kebun pisang milik kami, tapi ternak lele bukan milik kami melainkan milik Aseng," kata Ahok saat dihubungi.

Ahok juga menyangkal kalau perternakan dan perkebunan itu sudah lama, sebab menurutnya kedua usaha ini baru ditekuni kakaknya baru berjalan beberapa bulan yang lalu.

"Seingat saya belum setahun, tapi ternak ayamnya pernah dirobohkan oleh Satpol PP kemarin, namun belakangan kami dirikan lagi," ungkapnya.

Begitu juga ketika ditanya apakah abangnya (Atong) mengantongi izin dari BP Batam? Ahok tak mengiyakan dan tak juga membantah, tapi dengan diplomatis ia menjawab bahwa surat-menyurat ia tidak tahu-menahu.

"Kalau mau tahu itu, tunggu kakak saya pulang dari Moro saja. Paling Senin (29/7/2013) sudah kembali ke Punggur lagi," ujarnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Syafrul Roboh di Pelataran Hotel Pacifik

Written By Unknown on Senin, 29 Juli 2013 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - May Syafrul (28), residivis jambret tewas ditembak di parkiran diskotek Pacific, Jodoh, Batam, sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu (27/7/2013).

Pelaku merupakan target operasi Polsek Lubuk Baja, Polsek Batu Ampar, dan Polsek Batam Kota. Demikian diungkapkan Kapolsek Lubuk Baja, Batam, Kompol Aris Rusdiyanto kepada Tribun Batam.

Menurut Aris, May Syafrul sudah melakukan kejahatan di 14 Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Batam. Di antaranya wilayah Batu Ampar, Batam Kota, dan Lubuk Baja sendiri dengan korban rata-rata wanita.

"Pelaku memang sudah lama target operasi (TO) kami, bahkan dari catatan di TKP, pelaku sudah bereaksi di 14 TKP di Batam," kata Aris.

Untuk wilayah Polsek Lubuk Baja sendiri, May Syafrul memililki tiga laporan polisi (LP), hal ini berdasarkan dari barang bukti dan sepeda motor yang dipergunakan pelaku dan saat ini sudah diamankan di Mapolsek Lubuk Baja.

Aris mengaku diambilnya langkah ini bukanlah disengaja akan tetapi pelaku sempat melawan saat akan diamankan petugas di lapangan. Bahkan petugas sempat berduel atau adu jotos dengan pelaku hingga pelaku mengeluarkan sangkur.

"Makanya saat itu anggota memuntahkan timah panas kepada pelaku. Namun akhirnya tewas saat akan mendapatkan perawatan medis," ungkap Aris.

Meski sudah dihadiahi timah panas, lanjut Aris, pelaku masih mencoba melarikan diri. Namun tidak beberapa lama, akhirnya pelaku pun roboh.

"Dan saat itulah anggota melarikan pelaku ke RSBK, namun ketika diberikan perawatan akhirnya, pelaku tak tertolong lagi," ujarnya.

Masih dengan Aris, dirinya menambahkan sebelumnya May Syafrul pernah ditahan di Polsek Lubukbaja dengan kasus yang sama namun saat persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Batam pelaku divonis bebas.


12.41 | 0 komentar | Read More

Rekam Jejak Syafrul Sebelum Meninggal

Laporan Tribunnews Batam, Muhamad Munirul Ikhwan

BATAM, TRIBUN - Raut wajah duka nestapa tak bisa disembunyikan ayah May Syafrul saat berada di kamar jenazah RSBP Sekupang, Batam. Ia pun pasrah saat  menatap wajah anaknya yang terbaring tak bernyawa. Termasuk beberapa anggota keluarganya yang hadir kala itu, Sabtu (27/7/2013).

May Syafrul (28) warga Bengkong Harapan, Batam, tewas setelah pinggul kiri ditembus timah panas anggota Buser Polsek Lubukbaja, Sabtu (27/7/2013) dini hari. Ia merupakan sepesialis jambret yang menjadi buronan Polsek Lubukbaja sejak tahun 2012.

Sebelum pristiwa tersebut, anggota Polsek Lubukbaja telah menemui keluarganya. Keluarganya pun sudah pasrah akan nasib anaknya. Begitu juga dengan istrinya yang bekerja di Singapura. Bahkan ibunya pernah meminta kepada May Syafrul untuk menyerahkan diri.

Menurut Kapolsek Lubukbaja Kompol Aris Rusdianto, dalam aksinya May Syafrul bisa menjambret tiga sampai empat kali sehari. Dan target sasarannya yatu kaum perempuan.

"Pelaku seing beraksi di kawasan Nagoya. Kami sudah banyak terima laporan dari korban," tutur Aris saat berada di RSBP Sekupang.

Puncaknya Sabtu (27/7/2013) dini hari petugas Polsek Lubukbaja yang sedang melakukan patroli pada jam-jam rawan mendapatinya di kawasan Jodoh usai beraksi.

Tak lengah, petugas pun langsung membekuknya. Namun saat dibekuk May Syafrul melawan. Bahkan ia mengeluarkan senjata tajam.

"Pelaku melawan saat ditangkap. Bahkan ia mengeluarkan senajata tajam," kata Aris.

Selain melawan May Syafrul juga  mencoba melarikan diri. Tembakan peringatan petugas tak diindahkan, akhirnya ia pun roboh di halaman parkir Hotel Pacific, Jodoh, Batam, setelah peluru menembus pinggul kirinya.

Menurut Aris sebelumnya May Syafrul pernah lolos dari penangkapan. Bahkan ia sempat menabrak petugas yang menangkapnya mengunakan motor vixon. Ia berhasil kabur dari kejaran petugas namun motornya berhasil diamankan.

Selain itu, pada tahun 2012, May Syafrul pernah ditahan di Polsek Lubukbaja dengan kasus yang sama namun saat persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Batam pelaku divonis bebas.


12.41 | 0 komentar | Read More

Suami Saya Bukan Raja Jambret

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

BATAM, TRIBUN - Isak tangis keluarga, kerabat dan tetangga rumah May Syafrul bin Jushar (28), seketika pecah, Sabtu (27/7/2013) pukul 16.15 WIB. Tatkala mobil jenazah RSBP Batam tiba di rumah bercat biru di RT 03 RW 02 Bengkong Permai, Batam.

Sejak pagi, usai polisi menyinggahi tempat itu dan mengabarkan berita duka tewasnya May Syafrul, rumah tersebut seakan tak pernah sepi dari pelayat yang datang. Bisik-bisik perihal kematian May Syafrulpun diperbincangkan.

Pria yang beberapa bulan lalu masih berstatus karyawan PT Mc Dermott ini, tewas setelah timah panah bersarang di tubuhnya setelah dikabarkan sempat duel dengan pihak kepolisian.

Ia dituduh melakukan aksi penjambretan di beberapa tempat di Kota Batam. Namanyapun dikabarkan telah masuk daftar Target Operasi (TO) pihak kepolisian.

Namun di mata tetangga sekitarnya, May Syafrul dikenal sebagai sosok yang baik. Julukan raja jambret bahkan residivis, tak pernah singgah kepadanya. Sepengetahuan tetangga, May hanya sekali berurusan dengan pihak kepolisian 2012 lalu.

Saat itu, May didakwa melakukan jambret di dua lokasi. Yakni di Taman Kota dan area tak jauh dari RS Awal Bross pada waktu hampir bersamaan.

Namun dalam kasus itu, ia dibebaskan lantaran majelis hakim Pengadilan Negeri Batam berpendapat, tidak ada kesesuaian antara keterangan saksi yang satu dengan lainnya dalam kasus tersebut.

Apalagi May merupakan karyawan salah satu perusahaan terbesar di Batam dengan gaji yang sangat mencukupi untuk kebutuhan hidupnya, istrinya, dan kedua anaknya yang masih kecil.

"Dia baik orangnya, cuma sekali aja kasusnya tahun kemarin. Dia selalu jalan-jalan tiap sore dengan anak dan istrinya di sekitar sini," ucap seorang warga kepada Tribun, Sabtu (27/7/2013).

Setiba di rumah, jenazah May langsung dimandikan kerabat keluarganya. Istrinya, Maryam, yang baru tiba dari Singapura di hari itu, tampak menangis terisak. Ia tak kuasa membendung air matanya jatuh.

"Ini Ayah, Nak... Ini Ayah...," ucap Maryam kepada putri pertamanya, Dhafa yang berusia sekitar 7 tahun.

Bocah itu hanya menangis melihat jasad Ayahnya terbujur kaku, dibalut kain kafan putih. Ia berontak ingin segera keluar rumah.

Kerabat dan tetangga rumah hanya menjelaskan kepadanya, Ayahnya pergi haji, dan meminta Dhafa untuk mendoakannya.

"Ayah pergi haji, doakan ya," kata seorang perempuan menenangkan tangisan Dhafa.

Seorang tetangga lainpun berdoa, "Semoga (almarhum) diterima di sisi Allah. Apalagi ini bulan puasa".

May dikuburkan di hari yang sama dengan ia dikabarkan tewas. Jenazahnya usai disalatkan, dimakamkan Sabtu sore di Taman Langgeng Sei Panas, Batam. Kepada Tribun, Maryam menolak tegas dengan julukan raja jambret yang dialamatkan kepada almarhum.

"Nggak, suami saya tidak seperti itu," ucap Maryam dengan ekspresi terkejut suaminya dikatakan raja jambret sesaat sebelum iring-iringan mobil jenazah berlalu.


12.41 | 0 komentar | Read More

Bank Perkreditan Rakyat Tarik Belasan Mobil

BATAM, TRIBUN - Penjemputan Ny Rika, pengusaha mobil di Batam oleh aparat Polresta Barelang karena tudingan penipuan, masih menjadi buah bibir warga perumahan Anggrek Mas, Batam.

Hingga Jumat (26/7/2013) warga menyatakan, Ny Rika tak kembali lagi setelah dibawa polisi pada Kamis (25/7/2013) petang.

Setahu warga ia masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Barelang, meskipun yang datang menjemput aparat dari Polda.

Terkait hasil pemeriksaan terhadap Rika, yang merupakan istri bos RK Mobil, Affandi P Goerbardiansyah (53), hingga malam tadi belum ada konfirmasi.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Ponco Indrio yang dikonfirmasi mengenai hal itu, tidak memberikan jawaban. Pesan singkat yang dikirim Tribun juga belum ada tanggapan.

Bos RK Mobil diadukan oleh para konsumennya karena dituding telah melakukan penipuan. Semenjak dua bulan lalu, ia telah menghilang dari rumahnya.

Namun pada Kamis (25/7/2013) petang, Rika muncul ke Anggrek Mas, Batam, untuk mengurus surat pindah alamat. Saat berada di rumah Ketua RT itulah, Rika dijemput oleh sejumlah aparat kepolisian.

Ketua RW setempat, Agus Kursadi yang dihubungi Tribun, Jumat malam, menyatakan tidak melihat lagi Rika pulang. Ia memerkirakan ia masih menjalani proses di kepolisian.

Agus menceritakan, Rika menghilang dari perumahannya justru lebih belakangan dibandingkan dengan suaminya, Affandi. Hanya saja, ke mana ia sembunyi bersama keluarganya, ia menyatakan tidak mengetahuinya.

"Kalau Ibu itu selama ini sebenanrya juga sekali-kali ikut kegiatan di perumahan bersama ibu-ibu di sini. Tapi setelah kasusnya mencuat, ia dan suami serta anak-anaknya langsung menghilang," kata Agus.

Diceritakan, selama ini banyak orang yang mencari suami-istri itu karena merasa tertipu. Namun saat meminta izin kepadanya, Agus selalu memberi nasihat agar tidak melakukan tindakan anarkis, misalnya dengan menjebol rumahnya atau membawa barang-barang yang ada di rumah itu.

Seorang sumber Tribun menuturkan, modus penipuan terhadap para pembeli mobil di RK Mobil umumnya karena BPKB mobil ternyata digadaikan ke bank-bank, termasuk BPR di Batam.

Karena itu meski pembeli mobil telah melunasi mobilnya, ternyata banyak petugas bank yang datang untuk menarik mobil. Atas tindakan-tindakan tersebut, puluhan konsumen mengadukan Affandi dan Rika ke polisi.

Sumber Tribun itu menginformasikan setidaknya ada 59 orang yang melapor sebagai korban RK Mobil. Dari 59 korban itu, terdapat sembilan BPR yang disebut-sebut sempat mendatangi para korban.

"Sembilan BPR itu, yakni BPR Artha Prima, BPR Majesty, BPR Cosmic, BPR Sejahtera, BPR Agra Dana, BPR Dana Nusantara dan tiga BPR lainnya," kata sumber Tribun itu.

Dri jumlah itu, bahkan sebuah BPR telah melakukan penarikan paksa 14 unit mobil dari konsumen RK Mobil, dan dari 14 unit itu, 12 unitnya sudah dijual kembali. (pwk/apr)


12.41 | 0 komentar | Read More

1.048 Slop Rokok Diamankan Petugas

Laporan Tribunews Batam, Thomlimah Limahekin

TANJUNGPINANG, TRIBUN - Petugas Kantor Bea dan Cukai (BC) Kota Tanjungpinang, Kepri, menggagalkan penyelundupan ribuan slop rokok yang diseberangkan dari Batam menuju Tanjungpinang, Sabtu (27/7/2013) malam.

Modus penyelundupannya dengan menggunakan kapal penumpang. Ribuan rokok itu kemudian diamankan setelah diketahui tidak disertai dokumen Free Trade Zone (FTZ).

"Kami amankan barang-barang itu karena tidak memiliki dokumen. Batam termasuk kawasan FTZ. Karena itu, kalau kita ingin membawa barang keluar dari Batam, maka kita harus memiliki dokumen FTZ-nya. Lagi pula kita juga harus membayar pajaknya. Tetapi justru barang-barang itu tidak memiliki dokumennya," papar Febra, Kepala Seksi (Kasi) P2 pada Kantor BC Tanjungpinang, Minggu (28/7/2013) siang.

Febra sendiri mengaku belum mengecek secara detail barang-barang yang diamankan anggotanya itu. Namun, berdasarkan informasi yang diperolehnya, rokok yang hendak diselundupkan dari Batam ke Tanjungpinang dan kemudian diamankan itu berjumlah 1.048 slop. Rokok-rokok itu, aku Febra, bervariasi jenisnya.

"Ada yang berupa cerutu dan ada pula yang berupa cigarette. Kami belum hitung secara detail, jumlah barang-barang itu berdasarkan jenis-jenisnya," jelas Kasi P2 pada Kantor BC Kota Tanjungpinang memerincikan.

Menurut Febra, ribuan slop rokok itu dibawa dari Batam melalui pelabuhan Punggur ke Tanjungpinang dengan kapal penumpang trayek terakhir.

Sesampainya di pelabuhan Sri Bintan Pura, barang-barang itu lalu dicek oleh petugas BC Tanjungpinang dan akhirnya diamankan setelah diketahui tak memilik dokumen.

"Nanti besok kami akan panggil orang-orang yang membawa kapal tersebut," komentar Febra.


12.41 | 0 komentar | Read More

Kuasai Hutan Lindung, Atong Ternak Lele

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Warga Telaga Punggur, Batam, meminta Badan Pengusahaan (BP) Batam menindak tegas aksi yang dilakukan oleh Atong, salah satu pengusaha restoran seafood di Kampung Tua Punggur.

Pasalnya, diduga tanpa mengantongi izin pemanfaatan lahan dari BP Kawasan, pengusaha asal Moro, Provinsi Kepri ini dengan leluasa memanfaatkan hutan lindung untuk peternakan dan perkebunan.

Tidak tanggung-tanggung, luasnya sangat fantastis. Diperkirakan paling sedikit lima hektar hutan lindung digunakan untuk beternak ikan lele, ayam, perkebunan pisang, dan sejumlah tanaman lainnya.

Selain diduga kuat tanpa izin (ilegal), keberadaan lahan tersebut juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan di sekitarnya.

Di mana peternakan ini berada tepat di samping gedung SMP Negeri 17 Punggur, Batam. Sudah lama wali murid juga mengeluhkan pemanfaatan hutan lindung itu yang tidak jelas perizinannya.

"Kami harap BP Kawasan dan instansi terkait bisa meninjau hal ini dan mengecek izin yang dikantongi pengusahanya," kata Hasan kepada Tribunnews Batam, warga Kampung Tua Punggur, Minggu (28/7/2013).

Begitu juga pada malam hari, sambung Hasan, aroma busuk dari ternak ayam juga tercium sampai ke lokasi tempat tinggalnya.

Senada juga diungkapkan Zaenal, warga kampung tua punggur lainnya yang meminta agar ternak ayam dan ternak lele tersebut bisa secepatnya dicek demi kenyamanan dan berfungsinya hutan lindung di sekitar kawasan kampung tua punggur tersebut.

Adik kandung pelaku, Ahok, tidak menyangkal adanya pemanfaatan hutang lindung yang dimaksudkan.

Namun Ahok berkilah bahwa kakaknya baru beberapa lama memanfaatkan lahan itu, begitu juga peternakan ikan lele bukan miliknya, tapi milik pengusaha lain bernama Aseng.

"Ternak ayam dan kebun pisang milik kami, tapi ternak lele bukan milik kami melainkan milik Aseng," kata Ahok saat dihubungi.

Ahok juga menyangkal kalau perternakan dan perkebunan itu sudah lama, sebab menurutnya kedua usaha ini baru ditekuni kakaknya baru berjalan beberapa bulan yang lalu.

"Seingat saya belum setahun, tapi ternak ayamnya pernah dirobohkan oleh Satpol PP kemarin, namun belakangan kami dirikan lagi," ungkapnya.

Begitu juga ketika ditanya apakah abangnya (Atong) mengantongi izin dari BP Batam? Ahok tak mengiyakan dan tak juga membantah, tapi dengan diplomatis ia menjawab bahwa surat-menyurat ia tidak tahu-menahu.

"Kalau mau tahu itu, tunggu kakak saya pulang dari Moro saja. Paling Senin (29/7/2013) sudah kembali ke Punggur lagi," ujarnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Crazy Circus Cepat Raup Keuntungan

Written By Unknown on Minggu, 28 Juli 2013 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Pengusaha gelanggang permainan (gelper) di Batam tidak merasa takut. Kendati jajaran Polsek Lubuk Baja dan Satreskrim Polresta Barelang, Batam sudah mengecek ke sejumlah area gelper yang berkedok mainan anak-anak.

Hingga saat ini, area gelper tersebut terus beroperasi. Seperti pantauan Tribun di area gelper di BCS Mall, Nagoya Hill dan Harbourbay Mall. Ketiga titik area gelper tersebut tanpa ada rasa was-was terus beroperasi seperti biasa.

Pantauan Tribun di ketiga titik area gelper tersebut, terlihat pengunjung kebanyakan memilih mesin Kingdom III dan Crazy Circus. Sedangkan para pemainnya rata-rata orang dewasa.

Mesin dengan konsep permainan mengumpulkan koin ini tidak begitu banyak. Baik di area gelper yang ada di BCS Mall, Harbourbay, atau di Nagoya Hill. Meski demikian mesin ini sangat diminati sejumlah pengunjung.

Bahkan ada pengunjung yang rela antrw sekedar menunggu giliran untuk bermain pada kedua jenis mesin tersebut.

"Mainnya mudah, selain itu peluang untuk mengumpulkan koinnya juga gampang," kata salah seorang pengunjung gelper yang ada di BCS Mall, Jumat (26/7/2013).

Para pengunjung mengaku, di area gelper BCS mesin ini memang tidak begitu banyak, makanya terkadang antre untuk memainkannya.

Berbeda dengan area gelper yang ada di Harbourbay, Jodoh, Batam. Di lokasi tidak ada mesin Kingdom III, namun area ini banyak memiliki mesin Crazy Circus dan sejenisnya.

"Makanya rata-rata yang main sejenis mesin tersebut bapak-bapak, karena yang suka memang kami para orangtua," kata salah seorang pemain di area BCS Mall.

Namun sayang saat ditanyai di mana mereka menukarkan koin-koin yang didapatkan, pemain tersebut mengaku di tempat biasa.

"Nukarkannya di tempat biasa, namun untuk jumlah koinnya sudah ditentukan, tidak sembarangan dan tidak asal tukar, minimal di atas 200 koin," ujarnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Program Infak Seribu Terkumpul Rp 1 Juta

Program Infak Seribu Terkumpul Rp 1 Juta

Tribunnewsbatam.com/Abdul Rahman Mawazi

Remaja Masjid Az Zulfa saat melakukan penghitungan uang yang berhasil dikumpulkan dalam kegiatan Infak Seribu. Dana terebut akan disalurkan kepada anak yatim dan piatu, fakir miskin, serta orang-orang jompo di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepri. 

Laporan Tribunnews Batam, Abdul Rahman Mawazi

LINGGA, TRIBUN - Remaja Masjid Az Zulfa di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, menggalang infak dari warga di simpang Az Zulfa.

Mereka berpanas-panasan dengan membawa kardus yang bertulisan infak tersebut sembari menyodorkan kepada setiap pengendara yang berhenti di traffic light (lampu merah).

Beberapa warga pun merogoh kocek dan memasukkan sejumlah uang ke dalam kardus itu. Kegiatan yang baru dimulai usai salat Jumat (26/7/2013) itu pun mampu mengumpulkan dana hingga Rp 1 juta lebih.

Menurut Dino, banyak para dermawan yang menyumbangkan uangnya lebih besar dari nama kegiatan itu, Infak Seribu. Bahkan ada seorang pengendara dermawan yang rela menyumbang Rp 100 ribu.
 
"Alhamdulillah. Terkumpul sekitar Rp 1 jutaan," kata Dino, ketika ditemui di sekretariat Remaja Masjid Az Zulfa di lingkungan Masjid Az Zulfa.

Mereka baru berhenti memungut derma setelah lampu taffic light itu berubah menjadi lampu kuning semua.
 
Dino menerangkan, hasil derma itu nantinya akan disalurkan kepada anak yatim dan piatu, fakir miskin, dan orang-orang jompo yang ada di Dabo Singkep.

Penyaluran akan dilakukan dalam waktu dekat untuk tahap pertama. Program Infak Seribu, katanya, masih akan dilanjutkan hingga setelah Ramadan.
 
"Program ini jalan terus. Kami melakukan pungutan hanya pada setiap hari Jumat saja. Selebihnya kami tidak melakukan pemungutan. Yang setelah ini, akan kami salurkan tiga bulan kemudian," ujarnya lagi.
 
Selain menggalang derma, mereka juga akan melakukan zikir dan istighosah bersama dengan remaja dan masyarakat umum di Masjid Az Zulfa pada Minggu (28/7/2013). Ia pun mengajak masyarakat untuk datang pada kegiatan itu.


12.41 | 0 komentar | Read More

Kantor Pengiriman Paket Banjir Pemesan

Laporan Tribunnews Batam, Farid Khoiruddin

BATAM, TRIBUN - Jasa pengiriman paket barang kebanjiran order pengiriman paket ke seluruh wilayah Indonesia menjelang lebaran.

Yuni Astuti, sales marketing jasa pengiriman barang JNE Cabang Batam mengatakan bahwa hal ini didominasi oleh paket dengan isi barang berupa pakaian dan aksesorisnya.

Ia mengatakan, bahwa terdapat peningkatan pada awal Ramadan dan menjelang hari raya.

"Mungkin kemrin ada penyesuaian tarif di bulan Juni, jadi terdapat impact. Sebenarnya peningkatan tidak terlalu drastis atau signifikan, tidak seperti pada tahun yg lalu," tuturnya kepada Tribun, Jumat (26/7/2013) sore.

Menurutnya, kenaikan biasa terjadi pada saat dua minggu menjelang lebaran hingga mencapai 40 persen, tetapi sampai saat ini belum terjadi kenaikkan yang berarti.

Untuk penyesuaian tarif, tarif flett atau sama diberlakukan untuk kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) dan Jogsemar (Jogja dan Semarang).

"Dari data dapat dihitung mencapai 17,5 persen tetapi tidak semua rute terjadi kenaikan tarif, ada beberapa area timur yang akses jalurnya cukup mudah justru malah terjadi penurunan tarif," tambahnya.

Pada pengiriman dengan tujuan Jakarta untuk penyesuaian tarif terjadi pada bulan April lalu, sedangkan untuk cabang lain terjadi penyesuaian tarif pada awal bulan Juni.

Di Batam, kantor cabang JNE terletak di Tiban Centre. Selain itu, terdapat tiga kantor perwakilan yaitu di Batam Centre, Batuaji, dan Tanjung Balai Karimun.

Untuk JNE sendiri, per 17 Juni sudah memberlakukan pelayanan 24 jam khusus kantor cabang di Tiban Centre, yang pada awalnya tutup pada pukul 22.00 WIB.

Menurut Yuni, pihaknya selalu melakukan pengecekan di setiap barang agar semua berjalan sesuai aturan dan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami selalu melakukan pengecekan, jika barang tersebut banyak atau barang yang berbeda selain pakaian, maka harus disertai invoice," ujarnya.

Pihaknya juga tidak menentukan aturan limit, sehingga setiap barang akan dicek sesuai aturan yang ada serta diukur melalui volume dan kapasitas barang.

"Kita akan bandingkan antara berat aktual yaitu berat yang ditimbang dan berat volumetrik. Kalau barang besar tapi ringan, ada perhitungan untuk charge untuk tarif berdasarkan volumetrik dari barang tersebut. Kami akan bandingkan, mana yang besar maka itu yang kami pakai untuk menentukan tarif," jelasnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Penarikan Uang ATM Capai Rp 7,5 Miliar

Laporan TribunnewsBatam, Abdul Rahman Mawazi

LINGGA, TRIBUN - Selama bulan Ramadan, penarikan uang tunai melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Riau Kepri di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, mencapai Rp 7,5 miliar.

Antrean pengambilan uang di ATM itu selalu ramai oleh nasabah. Baik nasabah Bank Riau Kepri maupun nasabah bank lain yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama.

Pemimpin Seksi Konsumer dan Mikro Bank Riau Kepri Unit Cabang Dabo Singkep, Dedy Syamsurizal, mengatakan, pada awal Ramadan terjadi peningkatan penarikan tunai oleh warga seiring dengan adanya pencairan insentif dari pemerintah.

Hal itu, kata dia, yang membuat jumlah penarik mengalami antrean.
 
"Sampai saat ini, sudah Rp 7,5 miliar uang yang ditarik dari ATM. ATM pun sempat gangguan karena tingginya warga yang menarik," katanya ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/7/2013).
 
Tidak hanya saat itu, hingga saat ini pun penarik melalui ATM itu selalu terlihat antre. Apalagi menjelang akhir pekan.

Dari pantauan Bintannews (Tribun Network) pada Jumat (26/7/2013) sejumlah warga pun tampak masih mengantre. Di antara mereka mengaku menarik uang untuk kebutuhan menjelang lebaran.
 
Sebab itu, sering kali terjadi gangguan pada layanan ATM, khususnya untuk layanan dari jaringan ATM Bersama.

Hal itu, lanjut Dedy, tidak bisa dihindari sebab bisa jadi yang gangguan itu berasal dari bank lain milik warga. Ia pun meminta pengertian warga apabila gangguan itu terjadi.
 
"Namanya juga mesin buatan manusia, tentau ada batas kemampuannya juga. Makanya terkadang kalalu sudah kebanyakan yang menarik, terjadi error. Kami selelu berusaha memberikan layanan terbaik kepada warga," kata Pimpinan Bank Riau Kepri unit cabang Dabo, Hanafie.
 
Sedangkan untuk penarikan tunai melalui teller, tambah Dedy, sudah mencapai Rp 6 miliar selama Ramadan. Sedangkan setoran warga, baik untuk menabung maupun transaksi kiriman mencapai Rp 4 miliar.

Tingginya penarikan tersebut, katanya, tidak lepas juga dari adanya beberapa pencairan untuk proyek dari pemerintahan yang melalui rekening Bank Riau Kepri.
 
Dedy menambahkan, pihaknya juga selalu menyiagakan petugas untuk mengatasi bila terjadi gangguan pada ATM. Bahkan, untuk persiapan menjelang lebaran nanti, ada beberapa pejabat di lingkungan Bank Riau Kepri yang akan piket untuk mengawasi ketersediaan uang dalam ATM.
 
"Biasanya, sepekan menjelang lebaran penarikan lebih banyak lagi. Bahkan, bisa dua hari sekali kami harus mengisi lagi ATM itu," ujarnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Ratusan Slop Rokok Nyaris Diselundupkan

Laporan Tribunnews Batam, Zabur Anjasfianto

BATAM, TRIBUN - Petugas Bea dan Cukai (BC) Batam dan petugas syahbandar Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS) menggagalkan penyeludupan ratusan slop rokok dari dalam kapal MV Mikonatalia 99 tujuan Tanjung Balai Karimun, Sabtu (27/7/2013).

Ratusan slop rokok yang dikemas di dalam kardus, diletakkan di palka atau di dasar dalam kapal. Petugas BC dan syahbandar yang mendapatkan informasi adanya rokok di dalam kapal tersebut, langsung menggeledah satu per satu ruangan. Bahkan keberangkatan penumpang ditunda hingga satu jam.

Setelah puluhan kardus disita dan diamankan pihak BC Batam, salah satu anggota polisi berpakaian dinas lengkap dan mengenakan jaket kuning bertuliskan PJB Polda Kepri, dan tulisan Saripudin di bagian dada sebelah kanan, sempat bersitegang serta adu mulut dengan Bambang Is, petugas BC Batam.

Anggota polisi yang membawa senjata api itu, menyampaikan kepada petugas BC Batam bahwa itu barang miliknya. Namun petugas BC tidak mengindahkan dan ratusan slop rokok itu dibawa ke hanggar BC di PDS.

Anggota polisi itu langsung mengikuti ke mana puluhan kardus yang berisikan rokok itu dibawa. Anggota polisi yang belum diketahui bertugas di mana, langsung masuk ke ruang hanggar BC di PDS.

Dari luar kaca, terlihat baik petugas BC dan anggota polisi itu memertahankan argumentasinya. Tidak lama, ratusan slop rokok itu langsung diangkut menuju Kantor BC Batuampar menggunakan kendaraan dinas Bea Cukai.

Bambang Is, salah satu petugas BC yang memimpin penyitaan ratusan slop rokok itu, enggan berkomentar. Dia mengaku bukan kapasitasnya untuk memberikan penjelasan dan keterangan atas penyitaan ratusan slop rokok tersebut.

"Bukan kapasitas saya memberikan keterangan atau penjelasan. Silakan saja ke Kantor BC Batam di Batuampar. Nanti saja. Tanyakan di kantor, saya tidak berhak," ujarnya singkat usai penangkapan.

Sementara Erik salah satu petugas Syahbandar PDS mengaku informasi adanya ratusan rokok yang akan dibawa ke Tanjungbalai karimun sudah diketahuinya. Begitu juga dengan petugas BC.

Atas informasi itu, pihak BC langsung berkoordinasi dengan dirinya dan meminta keberangkatan MV Mikonatalia ditunda sementara untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah dicek satu per satu, ratusan slop rokok itu tersusun rapi di dalam palka dekat kamar mesin.

"Rokok itu ditemukan di dalam palka. Kami menunda dulu keberangkat setelah mendapat informasi adanya rokok di dalam kapal MV Mikonatalia. Untuk penjelasan resmi silakan tanya ke pihak BC Batam," jelas Erik.

Salah satu sumber tribun yang tidak mau ditulis namanya, mengatakan bahwa, ratusan slop rokok yang akan dibawa ke Tanjung Balai Karimun, dimuat, saat kapal sedang isi minyak di SPBB tidak jauh dari PDS.

Rokok tersebut dibawa menggunakan boat pancung dan diletakan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBB). Kemudian saat MV Mikonatalia mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM), ratusan slop rokok itu langsung dimasukkan ke dalam palka kapal.

"Kegiatan ini sudah berlangsung lama. Umumnya yang bermain aparat, jadi jarang tertangkap. Ini karena ada informasi saja yang masuk dari orang dalam," ujar sumber tadi.


12.41 | 0 komentar | Read More

Fomani Senang Bisa Berobat Gratis

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Hujan deras yang mengguyur Kota Batam, Sabtu (27/7/2013) pagi tidak menyurutkan semangat Fomani (62) untuk mendatangi pengobatan gratis.

Ia semangat mendatangi lokasi pengobatan yang diadakan Yayasan Suluh Bangsa dan Ormas Nasional Demokrat Garnita (Garda Wanita) Malahayati Kepri di Gereja Bethel Pentakosta Indonesia (GBPI) Dapur 12 Kavling Seroja, Batam.

Ditemani saudaranya, wanita kelahiran Nias itu benar-benar gembira menerima pengobatan gratis. Meski tidak dapat berbahasa Indonesia, ia benar-benar antusias menjelaskan sakit yang dirasakannya.

"Sakit biasa ini, namanya sudah tuakan. Saya juga nggak tahu ini sakit apa, tapi di bawah ini suka nyeri," jelas wanita berkaos putih kepada petugas saat itu.

Fomani mengungkapkan, kedatangannya hari itu karena ikut dikirimi undangan pengobatan gratis yang terbuka untuk umum.

"Namanya orang sakit, yah pastilah saya datang. Yah benar-benar terbantu sekali," ucap warga Seroja 1 Blok L itu.

Fomani hanya satu dari puluhan warga yang ikut mengantre dalam pengobatan gratis itu. Menurut Horjani Hutagalung, anggota Ormas Nasional Demokrat Garnita (garda wanita) Malahayati Kepri, pihaknya sangat mendukung kegiatan kemanusian tersebut.

"Apalagi dengan cuaca seperti ini, rentan penyakit. Dan yang namanya pengobatan itukan mahal, makanya kami sangat mendukung kegiatan ini. Kita bisa saling membantu, untuk warga yang kurang mampu," kata Horjani.

Tak cuma pengobatan gratis, pihaknya pun ikut menyumbangkan 50 kursi baru untuk gereja. Dan kedepan, pihaknya bersama pejabat lingkungan setempat berencana mendirikan posko ronda dan gotong royong.

"Jadi kursi ini bisa bermanfaat untuk jemaat gereja. Kami juga ingin membangun posko keamanan dan gotong royonglah di sini. Supaya bisa menumbuhkan rasa kepemilikan yang besar di masing-masing warga untuk mengamankan daerah tempat tinggalnya," kata wanita itu.

Di tempat bersamaan, Pendeta Ali Sihombing menambahkan pihaknya menargetkan hingga 300-an warga dapat dilayani dalam kegiatan itu. Terbuka untuk umum, adapun layanan pengobatan yang diberikan bersifat umum.

"Lagi musim begini yang banyak itu seperti demam, flu, batuk. Dan banyak juga tadi anak-anak yang dibawa untuk berobat itu. Kami selalu membuat program ini secara tahunan. Mudah-mudahan bisa menyehatkan masyarakat, baik jasmani dan rohani," kata Ali Sihombing.


12.41 | 0 komentar | Read More

Calo Tiket Kapal Pelni Bergentayangan

Written By Unknown on Sabtu, 27 Juli 2013 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Farid Khoiruddin

BATAM, TRIBUN - Pada pertengahan bulan puasa, PT Pelni kebanjiran pemesanan tiket kapal KM Kelud tujuan Tanjung Priok, Jakarta dan Belawan, Medan, Sumatera Utara.

Ditanya tentang persiapan dari Pelni untuk sambut arus mudik, Rey Oberlin Manurung, Kacab Pelni mengatakan tidak akan menambah armada kapal.

Dengan cara optimalisasi jadwal KM Kelud, sehingga kapal tidak untuk portstay satu malam tetapi setelah kapal berlabuh segera berlayar kembali.

"Tidak ada penambahan kapal, namun optimaslisasi jadwal KM Kelud. Yang sebelumnya sampai di Belawan portstay atau Tanjung Priok  portstay, yang masuk Batam kita optimalkan. Jadi dihilangkan portstay-nya, sehingga kapal yang tiba di Belawan balik lagi dan dari Tanjung Priok juga balik lagi," tutur Oberlin kepada Tribunnews Batam, Kamis (25/7/2013).

Untuk kelas, ia mengatakan bahwa kebanyakan masyarakat menginginkan ekonomi, tetapi untuk yang kelas sudah mulai ada yang memesan. Ia juga menambahkan bahwa puncak mudik pada akhir bulan.

"Masyarakat pada umumnya di kelas ekonomi. Sedangkan untuk puncaknya lonjakan penumpang pada 31 Juli, karena kapal Kelud dari Batam tanggal 31 Juli. Untuk tujuan Tanjung Priok puncaknya 31 Juli dan tujuan Belawan pada 3-9 Agustus masih ada. Jadi H-8 kita laporkan, diharap semua pihak bisa peduli dengan datangnya kapal," ujarnya.

Ditanya tentang harga tiket, Oberlin mengatakan bahwa harga tiket masih tetap.

"Secara resmi belum ada penyesuaian tarif. Harga tiket masih sama, tetap," ujarnya.

Mengenai banyaknya penjual tiket yang berada di luar loket Pelni, Rey Oberlin Manurung mengatakan bahwa tidak ada yang namanya calo.

"Calo ada ya? Banyak ya, ah masak? Kalau kita tanya kepada mereka, mereka pasti mengaku bukan calo. Coba gini aja. Tiket apa yang mereka perjual belikan, pada tiket itu ada kodenya. Kode Pelni yang jelas gak mungkin, kalaupun ada kode travel, maka akan kita tutup travelnya," jelasnya.

Menurutnya, jika ada pihak yang mengambil tiket dari Pelni maka terdapat prinsip dan kontraknya. Bagi yang mengambil tiket, mereka juga deposit sehingga jika tiket terjual atau tidaknya sudah pasti terkontrol.

Ditanya mengenai larangan atau peraturan mengenai pihak lain yang menjual tiket di luar Pelni, Rey menjawab bahwa yang di luar loket termasuk publik area.

"Kita kelemahannya memang di area luar, karena di luar sudah publik area, sehingga kedepan akan menjadikan evaluasi seperti menjual tiket diruangan agar konsumen lebih aman dan nyaman," tuturnya.

Sebut saja Rudi, salah seorang calo tiket KM Kelud. Ia dapat mencari keuntungan yang menjanjikan saat menjelang arus mudik lebaran tahun ini. Dia mengaku bisa jual tiket KM Kelud per harinya bisa 6 hingga 8 tiket, dengan harga yang lebih mahal dibanding membeli tiket di loket resmi Pelni.

"Dalam sehari itu saya bisa mendapat keuntungan Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu. Apalagi nanti mendekati H-7, pasti tiket sulit didapatkan" katanya.

Pasalnya, dari harga tiket yang ia jual memang lebih mahal dari loket resmi. Untuk KM Kelud tujuan Belawan, Medan, ia menjual dari harga Rp 186 ribu menjadi Rp 280 ribu per tiket.

Menurut Rey, tiket KM Kelud tujuan Belawan untuk saat ini, masih ada, akan tetapi untuk tujuan Tanjung Priok sudah habis terjual. Untuk kelas, pihaknya memberi potongan harga tiket dari 35 sampai 45 persen pada hari biasa.

Anwar, manajer akuntansi PT Pelni mengimbau masyarakat untuk membeli tiket di loket yang resmi seperti di kantor PT Pelni atau travel. Hal tersebut berguna bagi penumpang sendiri, untuk kenyamanan bermudik.

Hal serupa juga diiyakan oleh Ending Wahyudi, kepala operasi, bahwa masyarakat harus bijak untuk membeli tiket secara resmi. Jika terjadi apa-apa di perjalanan, maka asuransi tidak akan melindungi dikarenakan nama tidak sesuai.

Apalagi kalau ada masalah, para penumpang ngamuk-ngamuk di kantor Pelni padahal tiket yang mereka gunakan bukan tiket resmi dari Pelni.

Rey menuturkan bahwa untuk melayani penumpang secara maksimal, pihaknya membuka loket dari jam 08.00 WIB sampai keberangkatan kapal. Akan tetapi jika kapal sudah tak ada, maka loket ditutup pada pukul 15.00 WIB.


12.41 | 0 komentar | Read More

Samsat Layani Warga Saat Hari Libur

Laporan Tribunnews Batam, Aprizal

BATAM, TRIBUN - Memasuki masa cuti bersama Idul Fitri 1434 H, Kantor Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Batam Centre, akan tetap beroperasi melayani warga yang hendak mengurus administrasi kendaraannya.

"Pelayanan Samsat berdasarkan kesepakatan bersama meliputi bank, Jasa Raharja, Dispenda, dan Polri menyepakati tanggal 5-6 Agustus 2013 tetap masuk penuh. Kemudian tanggal 7 Agustus 2013 buka setengah hari dan mulai normal lagi tanggal 12 Agustus 2013 mendatang," terang Direktur Lalulintas Polda Kepri, Kombes Tantan Sulistyana, Kamis (25/7/2013).

Oleh karenanya, ia mengimbau kepada warga Batam dan Kepri yang akan mengurus pajak kendaraan dan sebagainya di Samsat Batam Centre, pinta Tantan, agar memanfaatkan masa waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.

Sedangkan untuk pelayanan SIM, BPKB dan STNK, terang Tantan, petugas tetap melayani kecuali tanggal 8-9 Agustus 2013. "Ini semua wujud apresiasi kita kepada masyarakat yang taat dalam administrasi berlalulintas," ujarnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

150 Galon Migor Ditangkap Satpol Air

150 Galon Migor Ditangkap Satpol Air

Tribunnewsbatam.com/Zabur Anjasfianto

Satuan Polisi Perairan (Satpol Air) Polresta Barelang, Batam, menggagalkan penyeludupan barang tanpa dokumen di Kapal Motor (KM) Salwa Ivana GT-6, yang memuat minyak goreng curah 150 galon, minuman fruit tea 300 kotak, minyak goreng kemasan 159 kotak, dan minuman kaleng 120 kes , Kamis (25/7/2013) siang.

Laporan Tribunnews Batam, Zabur Anjasfianto

BATAM, TRIBUN - Satuan Polisi Perairan (Satpol Air) Polresta Barelang, Batam, menggagalkan penyeludupan barang tanpa dokumen, Kamis (25/7/2013).

Kali ini Kapal Motor (KM) Salwa Ivana GT-6, yang memuat minyak goreng curah 150 galon, minuman fruit tea 300 kotak, minyak goreng kemasan 159 kotak, dan minuman kaleng 120 kes sekitar pukul 12.00 WIB.

Kapal distop oleh prosonel Satpol Air Polresta Barelang, di perairan Tanjung Ucang. Kapal yang di nakhodai Khaerudin, tidak dilengakapi dengan dokumen barang-barang yang dimuat itu.

Kasat Polair Polresta Barelang, Kompol Didik Efrianto melalui Kanit Gankum, Aiptu Suranto mengatakan barang yang diangkut KM Salwa Ivana GT-6, baru saja berangkat dari pelabuhan tikus yang ada di Tanjungriau atau dekat tempat pemakaman.

Kemudian dengan memuat minyak goreng curah 150 galon, minuman fruti 300 kotak, minyak goreng kemasan 159 kotak dan minuman kaleng 120 kes akan menuju ke Sei Guntung.

"Saat anggota kita minta dokumen semua barang yang dibawa itu, nakhoda kapal malah bilang tidak ada. Selanjutnya KM Salwa Ivana GT-6 langsung kita amankan dan disandarkan untuk proses lebih lanjut di pelabuhan Bea dan Cukai (BC) Tanjunguncang," ujarnya.

Menurutnya, muatan KM Salwa Ivana GT-6 yang tidak dilengkap dokumen melanggar Pasal 102 UU RI No. 17 tahun 2006 tentang Kepabeanan. Untuk proses lebih lanjut nakhoda dan KM Salwa Ivana GT-6 berserta isinya langsung diserahkan Ke BC untuk disidik dan diperiksa.

"Kami langsung serahkan ke BC untuk ditindak lanjuti. Pengakuan sementara dari nakhoda kapal, bahwa barang itu akan dibawa ke Sei Guntung untuk dijual kembali," ujarnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Uang Pecahan Rp 2.000 Diburu Warga

Laporan Tribunnews Batam, Abdul Rahman Mawazi
 
LINGGA, TRIBUN - Tradisi masyarakat untuk memberikan uang pada saat lebaran kepada anak-anak membuat banyak warga membutuhkan uang pecahan kecil.

Hal itu juga yang membuat Bank Riau Kepri unit Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepri, menyediakan pecahan uang baru untuk nominal Rp 2.000 dan Rp 5.000. Kedua pecahan itu banyak diburu.
 
"Kami juga menyediakan pecahan dua ribu dan lima ribu baru. Sejak awal Ramadan, kami sudah melayani penukaran," kata Kepala Bank Riau Kepri Unit Dabo, Hanafie, ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/7/2013).
 
Meski demikian, Bank Riau Kepri juga membatasi warga dengan maksimal penukaran Rp 500 ribu. Hal itu, kata Hanafie, agar seluruh masyarakat, khususnya nasabah Bank Riau Kepri bisa mendapatkan uang tersebut secara merata karena jumlahnya juga terbatas.
 
"Kami batasi maksimal Rp 500 ribu per orang. Setiap hari selalu ada yang menukar, dan mungkin nanti hampir lebaran malah tambah banyak," katanya.
 
Selain di Bank Riau Kepri, BPR Sumber DanaMas juga menyediakan penukaran untuk nasabahnya. Direktu BPR Sumber DanaMas, Singkep, beberapa waktu lalu mengatakan pihaknya hanya melayani penukaran untuk nasabah saja dan tidak menerima penukaran secara umum.
 
"Kami hanya memberikan pada nasabah saja karena jumlahnya juga tidak terlalu banyak," kata Okta beberapa waktu lalu.


12.41 | 0 komentar | Read More

1.594 Personel Gabungan Disiagakan

Laporan Tribunnews Batam, Aprizal

BATAM, TRIBUN - Sebanyak 1.594 personel gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, dan instansi terkait lainnya akan diterjukan dalam pengamanan perayaan Raya Idul Fitri 1434 H.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Kepri Brigjen Pol Drs Endjang Sudradjat dalam rapat Koordinasi Operasi Ketupat Seligi tahun 2013 untuk pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1434 H di ruang rapat utama Polda Kepri, Kamis (25/7/2013).

"Pada pengamanan hari raya Idul Fitri 1434 H tahun 2013 ini melibatkan dari unsur Polri sebanyak 1.251 personel, 90 personel TNI, dan 253 personel dari instansi terkait yaitu Dishub, Sat Pol PP, Dit Pam BP Batam, Dinkes, SenKo, Jasa Raharja, dan Pramuka," terangnya.

Dia menjelaskan, 1.594 personel gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, dan instansi terkait lainnya tersebar di beberapa titik kerawanan di wilayah Provinsi Kepri.

Yaitu pelabuhan ada sebanyak 31 titik, masjid 460 titik dan lapangan (tempat sholat Iedul Fitri) ada 16 titik.

Operasi Ketupat Seligi 2013 akan dilaksanakan pada tanggal 2-17 Agustus 2013 yaitu selama 16 hari (H- 7 hingga H+7).

Kapolda Kepri menyampaikan, dalam pengamanan lebaran akan mengedepankan Sis Spindep (Sistem Sinergi Polisional Inter Departement).

Hal ini dalam rangka menetapkan HTCK untuk pelaksanaan tugas di lapangan dalam pengamanan dan pelayanan arus mudik dan arus balik perayaan Hari Raya Idul Fitri 1434 H sehingga terjalin kerja sama yang terpadu, sinergis, proporsional, dan profesional.

"Saling berbagi Informasi dan tukar pikiran (diskusi) sehingga tercapai suatu solusi dan kesamaan persepsi serta tindakan dalam mengantisipasi permasalahan arus mudik dan arus balik perayaan Hari Raya Idul Fitri 1434 H," terangnya.

Kepada Pimpinan Instansi Pemerintahan, militer dan segenap elemen masyarakat serta para kasatwil jajaran Polda Kepri, Kapolda Kepri mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Sebab telah sudi meluangkan waktu, tenaga, pikiran, guna mendukung dan bekerja sama dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2013 untuk pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1434 H yang akan dilaksanakan nanti.

Terpisah, Direktur Lalulintas Polda Kepri, Kombes Pol Tantan Sulistyana menyampaikan, pada operasi Ketupat Seligi tahun 2013 ini nantinya terdapat 44 posko pengamanan se-Kepri.

"Sebanyak 23 pos pengamanan (pos pam) dan 21 pos pelayanan selama operasi Ketupat Seligi tahun 2013," ujar Tatan.

Dia menjelaskan, untuk Batam terdapat sebanyak 9 pos pam dengan 487 personel yang tersebar di Sekupang, Punggur, Bandara Hang Nadim, Batam Centre (dekat Mega mall-red), Nagoya Hill, Pasar Aviari, Pasar Induk Jodoh, SP Plaza, dan Jembatan I Barelang.

"Untuk jumlah pospam sama dengan tahun lalu, tapi jumlah personel yang bertambah," terangnya.

Polantas juga akan meningkatkan patroli pengamanan di jalan-jalan untuk tetap memberikan rasa aman kepada masyarakat di Kepri.

Kabag Keuangan dan Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso menyampaikan sebanyak dua klinik kesehatan dan satu ambulance dipersiapkan pengelola Bandara Internasional Hang Nadim Batam untuk melayani masyarakat yang mudik.

"Ada dua klinik, 1 dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan satu lagi dari Bandara Hang Nadim. Klinik ini sudah beroperasi setiap hari, dan telah dilengkapi dokter dan perawat. Tapi khusus untuk pelayanan kesehatan bagi penumpang yang mudik kami siapkan satu unit ambulance," terangnya.

Dia menyampaikan, kalau ada penumpang yang sakit dan membutuhkan perawatan kesehatan bisa langsung mendatangi salah satu klinik tersebut. Kedua klinik tersebut berada di dalam area bandara persisnya di dekat area counter check in.

Masih menurut Suwarso, guna memberikan pelayanan dan juga keamanan bagi masyarakat yang mudik nantinya pada H-7 hingga H-7 akan dibuka dua posko mudik di bandara.

Satu posko yang berada di luar merupakan posko bersama yang nantinya antara Bandara Hang Nadim, Kepolisian, LLAJ, Satpol PP.

Dan satu posko lagi berada di dalam yang dibentuk khusus oleh pengelola Bandara Hang Nadim Batam, yang berfungsi untuk pemantauan arus mudik. Karena setiap harinya arus mudik akan dilaporkan kepada Kementerian Perhubungan.

"Kalau posko didalam lebih kepada arus mudik, seperti penundaan penerbangan dan yang lainnya. Karena kami akan membuat laporkan setiap hari kepada kementerian. Posko mudik akan mulai beroperasi 1-16 Agustus atau H-7 hingga H+7 lebaran," terangnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Begini Risikonya Jika Membohongi Tentara

Laporan Tribunnews Batam, Zabur Anjasfianto

BATAM, TRIBUN - Hendro Panti Hutapea (35) tidak bisa mengelak lagi. Kanit Reskrim Polsek Sagulung, Iptu Tommy Palayukan bersama Briptu Piliang membawa dirinya ke markas TNI AD Batalyon Infantri (Yonif) 134 Tuah Sakti, Batam, untuk mengecek kebenaran pengakuan Hendro.

Setelah diketahui Hendro bukan anggota TNI AD dari kesatuan Yonif 134 Tua Sakti alias tentara bodong, dia langsung menjadi bulan-bulanan anggota TNI AD sesungguhnya. Hendro pun langsung dibawa ke Polresta Barelang, Batam, untuk ditindaklanjuti.

Awalnya, Hendro yang merupakan warga Perumahan Villa Mukakuning, Kecamatan Sagulung, sempat mengaku-ngaku anggota TNI AD Yonif 134 Tuah Sakti saat ditegur oleh Briptu Piliang untuk memakai helm saat mengendari sepeda motor bersama temannya di simpang perumahan Merapi Subur Sagulung.

Tidak terima teguran yang disampaikan anggota Polresta Barelang itu, Hendro langsung menghentikan sepeda motor yang dibawanya dan langsung menarik anggota polisi itu dan terjadi adu mulut antara keduanya.

Tidak lama melintas anggota TNI AD Yonif 134 Tuah Sakti. Anggota TNI ini pun langsung berhenti dan berniat untuk meleraikan. Namun malah dimarahi tentara gadungan dengan menyebut dirinya anggota Yonif 134 Tuah Sakti.

"Kenapa rupanya, tidak usah kau ikut campur masalah ini, saya  anggota Yonif 134, mau apa kau," ujar Piliang yang menirukan ucapan Hendro saat itu.

Untuk memastikan apakah Hendro memang benar anggota Yonif 134 Tuah Sakti atau bukan, ketiganya pun langsung mendatangi markas Yonif 134 Tuah Sakti dengan didampingi Kanit Reskrim Polresta Barelang Iptu Tommy Palayukan untuk mengecek Nomor Registerasi Pokok (NRP) dan tanggal berapa masuknya menjadi tentara.

Namun ternyata, nama Hendro tidak ada dan langsung dituding oleh anggota TNI AD lainnya sebagai tentara gadungan.

"Saya sempat tanya kepada Hendro, NRP berapa dan tahun berapa masuk tentara. Namun Hendro tidak bisa menjawab hingga akhirnya digebuki dan dihajar anggota tentara lainnya," ujar Piliang, Kamis (25/7/2013).

Kapolsek Sagulung AKP Eddy Buce membenarkan ada salah satu warga Sagulung yang mengaku-ngaku sebagai anggota Yonif 134 Tuah Sakti Setelah dicek, ternyata tidak ada dan dia (Hendro) tentara gadungan. Tindakan Hendro, kata Buce, merupakan penipuan nama baik satuan institusi.

Karena merupakan masalah penipuan dengan membawa-bawa nama satuan institusi, akhirnya tersangka langsung digiring ke Polresta Barelang untuk diproses lebih lanjut. 

"Tersangkanya sudah dibawa anggota Provos ke polresta Barelang, untuk ditindaklanjuti," ujar Eddy.


12.41 | 0 komentar | Read More

Rumah Lunas Tidak Terima Sertifikat

Written By Unknown on Jumat, 26 Juli 2013 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Zabur Anjasfianto

BATAM, TRIBUN - Awalnya tidak curiga dengan promosi pihak developer yang menawarkan rumah. Karena dalam lembaran kertas promosi yang dibagikan oleh marketing, semuanya tidak ada masalah, baik Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO) selama 30 tahun sudah lunas.

Demikian juga dengan dokumen lainnya seperti surat keputusan ketua Otorita Batam, PL, Fatwa OB, dan lainnya sudah tidak ada masalah. Alex Mahputra pun langsung membeli rumah Bukit Sakinah Batuaji dengan cara dicicil.

Dia membayar uang muka (DP), kemudian mengangsur setiap bulan selama lima tahun. Namun kecurigaan mulai diketahui ketika, dia meminta fotokopi sertifikat rumah. Pihak developer saat itu hanya memberikan janji saja.

Setelah waktu yang dijanjikan, fotokopi sertifikat tidak kunjung diberikan. Akhirnya Alex diam-diam mencari tahu, dan ternyata Badan Pertanahan Nasional (BPN) tidak bisa menerbitkan sertifikat, karena lahan yang didirikan perumahan Bukit Sakinah, Kelurahan Buliang, Batuaji itu masuk kawasan hutan lindung.

"Saya sempat protes dengan PT Undo Bapel Brother, selaku developer. Perusahaan itu menunjukan semua surat yang diterbitkan Otorita Batam. Namun BPN menolak untuk diterbitkan sertifikat. Saya sudah berulang kali mendatangi BPN, OB namun sampai saat ini hasilnya nihil," ujarnya, Rabu (24/7/2013).

Meski sudah lunas, Alex hanya mendapatkan akta jual beli yang diterbitkan notaris. Dia pun tidak menyerah, setiap ada aksi demontrasi warga Batuaji, Alex selalu terlibat dan ikut menyampaikan orasinya.

Beberapa dokumen penting pun dibawanya, bahwa dia sudah mengikuti prosedur dan ketentuan yang ada untuk memperjuangkan haknya mendapatkan sertifikat rumah.

"Kalau begini, sama saja kita tinggal ditempat ilegal. Mereka seperti developer, Otorita Batam dan Notaris yang memeras uang kita. Sama saja seperti pereman yang memalak orang. Ya kami sama saja menempati tempat ilegal," katanya

Menurutnya, sampai kapan pun dia akan terus memperjuangkan hanya, agar bisa mendapatkan sertifikat. Karena Alex menganggap, semua instansi pemerintah seperti Otorita Batam dan BPN saling lempar tanggung jawab.

Surat dari Otorita Batam dan BPN, hanya menjelaskan status lahan saja dan sedang diperjuangkan. Buktinya sampai saat ini, hanya janji-janji manis saja. Masyarakat yang menjadi korban, padahal semua kewajiban sudah dituruti.

"Ya kalau memang masalah lahan yang kami tempati, Otorita Batam harus tanggung jawab. Jangan seenaknya saja memberikan izin kepada pengembang. Kembalikan uang kami dan beri tempat tinggal yang nyaman,"ujarnya.

Di tempat yang sama, Syarial Lubis, setelah memberikan pernyataan akan menggugat OB dan BPN melalui PTUN langsung dipanggil Direktur Lahan BP Batam. Saat itu Syarial Lubis, meminta penjelasan kepada pejabat BP Batam.

Namun dijawab sedang diperjuangkan. Padahal warga sudah memerjuangkan sejak 2010 sampai sekarang. Bahkan pejabat BP Batam itu tidak bersedia melihatkan data akurat lahan mana saja yang masuk kawasan hutan lindung dan hutan konservasi.

"Pejabat BP Batam hanya memberi tahu bahwa perumahan di wilayah Batuaji yang masuk kawasan hutan lindung dan konservasi bertambah. Yang sebelumnya hanya 18 ribu rumah, sekarang lebih dari 22 ribu tempat tinggal masuk kawasan hutan lindung dan konservasi," ujarnya.

Menurutnya, dengan penambahan jumah rumah di Batuaji yang masuk hutan lindung dan konservasi berati, dengan adanya rumah-rumah baru yang berdiri.

"Jadi bukan hanya di Batuaji saja yang bertambah jumlah rumah masuk hutan lindung. Di daerah lain juga sama kena imbasnya. Termasuk kantor Bank Indonesia dan beberapa kantor lainnya juga masuk kawasan hutan lindung dan konservasi," ujarnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Satu Perusahaan Importir Batam Lolos

Laporan Tribunnews Batam, Muhamad Munirul Ikhwan

BATAM, TRIBUN - Badan Pengusahaan (BP) Batam membantah pernyataan Ketua Apindo Kepri, Ir Cahaya, terkait izin impor holtikultura monopoli. Menurut Humas BP Batam, Dwi Joko Wiwoho, pihak BP Batam bukan hanya memberi izin ke satu perusahaan saja.

Menurutnya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh importir. Namun hanya satu perusahaan yang memenuhi syarat-syarat tersebut.

"Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dan yang terpenuhi hanya satu perusahaan makanya izinnya hanya satu perusahaan," jelas Djoko, Rabu (24/7/2013).

Lebih lanjut ia menjelaskan mengenai permintaan Apindo Kepri terkait pemberian izin kembali kepada importir yang telah mengantongi izin dari BP batam sebelumnya, Djoko menjelaskan masih diusahakan. Sampai saat ini BP juga sudah berkoordinasi dengan pihak kementerian terkait.

Selain itu BP Batam juga terus mengupayakan agar pertumbuhan ekonomi di wilayah FTZ terus meju. Termasuk dengan tersedianya kebutuhan sayur dan buah yang berjkualitas.

Namun hal tersebut juga tetap harus mengikuti aturan. Untuk dikawasan FTZ, BP Batam tetap menjaga agar jangan sampai yang berada dibatam lolos ke daerah lain.

"Pemberian izin impor holtikultura dari pusat itu bertujuan untuk menjaga  produk dalam negeri tak kalah saing dengan produk di luar negeri," katanya.

Namun menurut Djoko produk holtikultura didalam negeri bahkan lebih tinggi jika dibanding dengan produk luar negeri. Sedangkan terkait kuota impor pengusaha Jakarta, ia menjelaskan bahwa kuota impor pengusaha di Jakarta tersebut tidak bisa dipakai di Batam.


12.41 | 1 komentar | Read More

Menhut Tidak Tahu Sejarah

Laporan Tribunnews Batam, Thomlimah Limahekin

TANJUNGPINANG, TRIBUN - Penetapan status Pulau Penyengat, Provinsi Keopri sebagai hutan lindung oleh Menteri Kehutanan (Menhut) menuai protes. Protes ini tidak hanya dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat namun juga tokoh masyarakat.

Pemda dan tokoh masyarakat pun meminta agar status pulau Penyengat sebagai kawasan hutan lindung itu mesti dibetulkan kembali.

Abdul Razak, selaku ketua Lembaga Ada Melayu (LAM) Kepri menilai, Surat Keputusan (SK) Menhut tentang Perubahan Peruntukan Lahan, termasuk di Pulau Penyengat di Provinsi Kepri tidak sesuai dengan keadaan masyarakat.

SK tersebut, tegasnya dibuat tanpa menilik kehidupan masyarakat yang sudah sekian tahun menempati wilayah tersebut dengan menjunjung tinggi warisan sejarah yang ditinggalkan oleh leluhur.

"Mereka yang membuat Undang-undang (UU) dan kebijakan itu sama sekali tidak melihat keadaan masyarakat. Karena dinilai salah atau keliru maka kebijakan tersebut perlu dibetulkan," ungkap Abdul tegas, ketika dimintai keterangan terkait status pulau Penyengat tersebut, pada Rabu (24/7/2013) sore.

Terhadap SK Menhut tersebut, timpal Abdul, pemerintah provinsi (Pemprov) mesti mengambil sikap. Sebab, menurutnya, jika masalah tersebut tidak dapat terselesaikan secara baik dan tuntas, maka SK Menhut ini justru akan bisa menimbulkan kekacauan di tengah masyarakat di waktu yang akan datang.

"Tidak bisa seperti itu SK Menhut ini. Itu hanya membikin kekacauan kehidupan masyarakat. Mereka mengeluarkan kebijakan tanpa memperhitungkan sejarah turun-temurun masyarakat yang ada di sini. Hal ini tak bisa dibiarkan," imbau Abdul seakan memberi masukan bagi Pemda untuk memerjuangkan status lahan yang bermasalah tersebut.

Seperti penilaian tokoh masyarakat, Kubernur Kepri HM Sani dan masing-masing bupati/wali kota se-Kepri pun mengaku kurang setuju dengan isi SK Menhut tersebut. Sani beserta para bupati/wali kota sempat bertemu Menhut dan mengadukan keberatan mereka mewakili masyarakat Kepri terhadap SK Menhut ini.

"Pokoknya kucari jalan terbaik dengan cara apa saja, agar tiada penyesalan, di waktu yang akan datang," aku Sani ketika dimintai tanggapan, beberapa hari lalu.


12.41 | 0 komentar | Read More

BI Ingatkan Bank Pemberi KPR

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Bank Indonesia kantor perwakilan Batam akan melakukan evaluasi terhadap bank-bank umum yang melakukan pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan sembarangan.

Hal ini terkasit persoalan perubahan peruntukkan lahan yang tidak seluruhnya disetujui oleh Menhut melalui SK Menteri Kehutanan Nomor 463/Menhut-II/2013 tertanggal 27 Juni 2013 lalu.

Menurut Deputi Kepala Perwakilan BI Batam, Minot Purwahono, mencuatnya kasus ini ikut menyeret pihak bank yang menjamin pembayaran rumah para konsumen kepada pihak developer. Tak terkecuali konsumen yang mungkin rumahnya dibangun di atas lahan hutan lindung.

"Biasanya memang begitu, setiap bank sudah berkerja sama dengan developernya. Cuma kami juga selalu mengingatkan, bank harus jeli melihat kebenaran sertifikat yang diajukan developer sebelum menyetujui pemberian pinjaman," kata Minot kepada Tribun, Rabu (24/7/2013).

Setiap bank yang berkerja sama dengan developer, seharusnya melihat lahan itu sudah ada pembebasan lahannya atau belum. Dan biasanya, bank akan memegang sertifikat induk dulu. Itu (sertifikat induk) yang akan menjadi jaminan bagi bank.

"Baru ketika dikreditkan kepada masyarakat, pada setiap tanda tangan kredit, kepada debitur akan dikatakan sertifikat akan dipecah ke masing-masing debitur. Notarisnya yang akan urus ke BP Batam dan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Nah waktu untuk itu pecah per debitur bisa lama bisa tidak. Kalau mulus ya sebentar saja," jelasnya.

Menurut dia, sejak awal pihak selalu menyampaikan agar dalam pemberian KPR bank harus hati-hati, sebab itu menyangkut aset bank itu sendiri.

"KPR kan bagian dari aset bank. Dan kalau kasusnya seperti ini, bank juga harus ikut mendesak pihak yang bertanggung jawab untuk segera meyelesaikan persoalan lahannya. Mereka (bank) harus pro aktif, karena ini aset mereka," tegas Minot.

Namun demikian, jika dalam perjalanannya, bank diketahui melakukan pelanggaran dengan memberikan KPR tanpa kehati-hatian, maka pihaknya berkewenangan untuk mengevaluasi bank itu.

Bahkan, menurut Minot, jika ada debitur yang sampai mengeluh mengenai persoalan KPR itu, pihaknya pun bisa memediasikan pihak debitur dengan bank dimaksud.

"Kalau ada kebuntuan, bisa dimediasi oleh kami. Asal debiturnya benar-benar melapor ke kami. Dan untuk bank umum, keluhan itu harus dibawa ke kantor pusatnya," tukasnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Menhut Asal-asalan Terbitkan SK

Menhut Asal-asalan Terbitkan SK

Tribunnewsbatam.com/Dinas KP2K Batam/Zabur Anjasfianto

Keterangan gambar berdasarkan SK Menhut No 725/Menhut-II/2010 tanggal 30 Desember 2010 diklasifikasikan warna biru (hutan lindung), warna hijau (hutan taman wisata), dan warna pink beralih fungsi: TWA Mukakuning, Bukit Tiban, Batuampar I, Batuampar II, dan Batuampar III 

Laporan Tribunnews Batam, Muhamad Munirul Ikhwan

BATAM, TRIBUN - Penerbitan Surat Keputusan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Nomor 463/Menhut-II/2013 tentang peralihan peruntukan lahan hutan lindung dikecam masyarakat di Provinsi Kepri.

Anggota DPD RI yang membidangi masalah hutan, Djasarmen Purba mengaku kecewa dengan terbitnya SK Kemenhut itu.

Kekecewaannya bukanlah tak beralasan, menurutnya Surat Keputusan (SK) 463 yang dikeluarkan Kemenhut tersebut sama sekali tidak memerhatikan aturan aturan dan regulasi yang sudah ada.

Dalam SK 463 tersebut tidak ada mencantumkan Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2011 tentang BBK, Kepres Nomor 41 tahun 1973, dan PP Nomor 46 tahun 2007 tentang Free Trade Zone (FTZ).

"SK tersebut mengabaikan peraturan dan regulasi yang telah ada. Bahkan dalam menimbang dan mengingat pun tidak dicantumkan. Ini berarti Menhut merasa lebih memahami Batam ketimbang tim Padu Serasi," ujarnya, Kamis (25/7/2013).

Selain itu menurutnya ada kawasan yang merupakan kawasan produksi tetapi dianggap sebagai kawasan Dampak Penting Cakupan Luas Bernilai Strategis (DPCLBS). Bahkan menurutnya ada kawasan yang bukan hutan tetapi dihutankan oleh Kemenhut.

"Kami merasa Kemenhut tidak menepati janji. Padahal sebelumnya sudah pernah berjanji akan menyelesaikan secepatnya," ujar Djasarmen

Oleh karenanya, ia dan beberapa rekan DPD serta instansi terkait akan melakukan kajian terhadap SK Kemenhut tersebut. Ia berharap kajian tersebut bisa diselesaikan sebelum lebaran. Dan sesudah lebaran ia akan mengajukan gugatan terhadap SK 463 tersebut.

"Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa Kemenhut tidak mengikuti apa yang disarankan oleh Tim Padu Serasi. Padahal SK Tim itu sendiri dari Kemenhut," katanya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Jamsostek Santuni Triwanto Rp 113 Juta

Laporan Tribunnews Batam, Rio H Batubara

BATAM, TRIBUN - Memasuki semester pertama bulan Juni 2013, PT Jamsostek Persero membukukan dana investasi pekerja Jamsostek yang sangat signifikan.

Tercatat pada periode tersebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang identik dengan warna hijau ini mampu mencapai Rp 145 triliun dari target yang ditetapkan Rp 153 triliun.

Hal ini disampaikan Direktur umum dan SDM, PT Jamsostek Persero, Amri Yusuf, kepada Tribun Batam, dalam acara buka bersama Direksi PT Jamsostek Persero, di Panorama Regency Hotel, Rabu (24/7/2013).

Acara tersebut dihadiri Kepala Kanwil PT Jamsostek Sumbar-Riau Rizaini Usman, Kepala Jamsostek Batam I, Darmadi, Asisten II Ekonomi Pemko Batam, Suzairi, dan Kadisnaker Batam, Zarefriadi.

Ia menambahkan hasil positif juga dicapai pada hasil investasi Jamsostek yang mencapai Rp 9 triliun dari target Rp 12 triliun hanya dalam waktu enam bulan.

"Seharusnya dalam waktu enam bulan baru RP 6 triliun yang dapat dicapai namun Jamsostek menunjukkan kinerja yang baik," jelasnya.

Pencapaian tersebut juga dipicu dengan strategi investasi yang dijalankan Jamsostek tepat. Begitu juga dengan pemilihan investasi yang terbaik. Ditambah dengan sumber daya internal Jamsostek yang andal dalam melakukan pengelolaan.

Sementara itu, untuk laporan laba rugi di bulan Juni 2013 dengan target Rp 2,2 triliun, di mana saat ini mencapai Rp 1,7 triliun. Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Jamsostek sudah mencapai 60 persen.
 
"Dalam pertemuan bersama menteri BUMN, Jamsostek termasuk BUMN yang memiliki rapor terbaik. Apresiasi diberikan karena Jamsostek mencapai RKAP 60 persen. Hal ini menunjukkan kinerja Jamsotek meningkat dari tahun ke tahun," jelasnya.

Ia melanjutkan mulai  1 Januari 2014, Jamsostek akan bertranformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Jamsostek memersiapkan agar, proses transformasi berjalan lancar.

Apabila Transformasi tersebut selesai, tenaga kerja yang tergabung dalam BPJS Ketenagakerjaan akan mendapat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JK), dan jaminan pensiun dengan sistem membayar iuran.
 
"Di bulan Juli 2015, BPJS ketenagakerjaan akan meluncurkan jaminan pensiun. Saat ini masih digodok pemerintah bagaimana mekanismenya dan besaran iurannya," paparnya.

Dalam acara tersebut Jamsostek memberikan sumbangan bagi empat panti asuhan di Batam. Sekitar 100 anak mendapat santunan, seperti dari Yayasan Nahdatul Waton, yayasan Keluarga Muslim Mandiri (KMM), Yayasan Darul Aitam dan Yayasan As Sakinah.

Bayar Jaminan

Dalam acara buka bersama Direksi PT Jamsostek Persero, di Panorama Regency Hotel, Rabu (24/7/2013). PT. Jamsostek Persero Cabang Batam I melakukan pembayaran jaminan untuk tiga tenaga kerja yang bergabung dengan Jamsostek.
 
Yaitu Triwanto pekerja di PT Demoh Engineering mendapatkan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 113.502.900,00 dan Jaswaldi pekerja Smoe Indonesia mendapatkan Rp 127.108.260,00. Kemudian Istiyar pekerja Giken Precesion mendapat Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar Rp 41.438.110,00
 
"Pembayaran jaminan ini menunjukkan komitmen Jamsostek untuk memberikan yang terbaik. Semua aspek tenaga kerja diasuransikan oleh Jamsostek," ujar Kepala PT Jamsostek Persero Cabang Batam I, Darmadi kepada Tribun di sela-sela acara.
 
Seperti diketahui kepesertaan perusahaan di Jamsostek Batam I mencapai 3,656 dengan jumlahg tenaga kerja sebanyak 191.024. Sementara itu untuk perusahaan yang mengikuti program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) sebanyak 2,940, tenaga kerja 79.127, tenaga kerja lajang 39.003, tenaga kerja menikah sebanyak 40.124, dan keluarga 81.762 dengan jumlah total tertanggung sebanyak 160.889 orang.
 
Selama semester pertama 2013, PT Jamsostek Persero Cabang Batam I sudah melakukan pembayaran jaminan untuk JHT dengan 8.875 kasus dengan jumlah Rp 77.711.139.065,84.

Untuk JKK sebanyak 3.330 kasus dengan jumlah Rp 6.843.144.438,93. Sedangkan untuk JK 121 kasus dengan jumlah Rp 1.659.400.000,00 dan JPK sebanyak 424.757 kasus dengan jumlah Rp 27.826.244.197,93.


12.41 | 0 komentar | Read More

Keputusan Menhut Resahkan Warga

Written By Unknown on Kamis, 25 Juli 2013 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam Rio H Batubara

BATAM, TRIBUN - Keputusan Menteri Kehutanan RI yang menolak perubahan peruntukkan lahan di Kepri, khususnya Batamm, akan membuat wajah Kota Batam suram di mata investor dalam dan luar negeri.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Umum Bidang Properti Kadin Batam, Mulia Pamadi kepada Tribun, Selasa (23/7/2013). Ia mengatakan penolakan tersebut akan menuai polemik berkepanjangan.

"Para investor akan meragukan kepastian hukum di Batam. Mereka pasti akan berpikir ulang untuk berinvestasi di Batam. Bagaimana Batam dapat maju kalau begini," ujarnya.

Ia mengatakan hal tersebut dapat memicu permasalahan baru di Batam. Bukan tidak mungkin hal itu bisa membuat rumah liar di Batam semakin bertambah.

"Bagaimana tidak, kepastian hukum untuk membangun rumah saja belum jelas. Padahal adalah hak rakyat untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak," jelasnya.

Menurut data, kesenjangan perumahan di Indonesia tahun 2010 mencapai 13,6 juta. Di tahun 2014 diperkirakan mencapai 15 juta. Indonesia kekurangan banyak rumah.

Ia menuturkan di luar negeri seperti Malaysia dan Singapura, untuk membangun rumah untuk rakyat langsung dikerjakan oleh pemerintahnya.

Justru di Indonesia, pemerintah menyerahkan kepada developer. Bila kepastian hukum tak jelas akan membuat developer tidak akan membangun.

Hingga saat ini Mulia mengaku belum mendapat data kawasan mana saja yang tidak disetujui pemutihannya oleh Menhut.

"Saya sudah menyuruh anggota ke BP Batam untuk mencari data-data tersebut. Setelah mendapatnya baru kami akan mencari solusi yang terbaik," jelasnya.

Ia melanjutkan dikarena belum adanya data yang valid, ada tiga permasalahan yang harus dihadapi pemerintah mengenai penolakan pemutihan tersebut.

Yang pertama adalah bagaimana jika yang ditolak Menhut adalah perumahan yang telah dibangun, memiliki sertikat dan sudah diserahkan kepada masyarakat.

Bila kategori ini di batalkan, apa solusi pemerintah? Kebijakan tersebut jelas-jelas merugikan masyarakat.

Yang kedua adalah bagaimana jika yang ditolak Menhut adalah lahan milik teman-teman developer yang sudah melakukan pematangan lahan atau sudah membangun? Apakah pemerintah bersedia menganti.

Sebab para developer sudah menggelontorkan dana yang tidak sedikit. Begitu juga untuk persoalan ketiga, untuk para developer yang sudah memiliki alokasi lahan, tentunya mereka tidak akan berani membangun jika lahan mereka tidak bisa di putihkan. Lantas bagaimana pengantian untuk mereka?

"Saya memertanyakan kenapa Menteri Kehutanan mengambil keputusan sensasional dan meresahkan masyarakat. Jangan lagi masyarakat dan para developer dibebankan hal-hal seperti ini. Apalagi sudah dibebankan dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi beberapa waktu lalu," tutupnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Asita Santuni Anak-anak Yatim

Laporan Tribunnews Batam Rio H Batubara

BATAM, TRIBUN - Keceriaan tampak jelas terpancar pada ratusan anak-anak panti asuhan ini. Canda dan tawa mereka membuat acara berbuka puasa yang di gelar Asosiasi Biro perjalanan Wisata (ASITA) Kepri sungguh meriah.

Acara yang dilaksanakan di Restoran Golden Prawn Bengkong Laut, Bengkong, batam, ini mengundang 200 anak panti asuhan yang tersebar di Kota Batam.

Ketua Asita Kepri, Kadek Sutriani mengatakan acara tersebut digelar sebagai rasa syukur kepada Tuhan, atas kesehatan dan rezeki yang telah dilimpahkan.

"Acara ini merupakan wujud syukur kami. Saya bersama sama anggota Asita memaknainya dengan memberi sumbangan kepada anak-anak yatim ini," ujarnya kepada Tribun, Selasa (23/7/2013).

Ia mengatakan Asita tak melulu hanya menjual dan promo saja, namun ikut juga melakukan fungsi sosial yaitu ikut berbagi kepada sesama.

"Mudah-mudahan tahun depan, atas doa anak-anak ini kami dapat melakukan lagi acara buka bersama," jelasnya.

Sementara itu menurut Wakil Sekjen, Asita, Febriansyah, Asita sebagai pendorong wisata Kepri akan terus eksis untuk menjadi motor, pertumbuhan pariwisata Kepri.

Batam itu memiliki keunikan tersendiri yaitu berdekatan dengan negara tetangga seperti malaysia dan Singapura. Sehingga memiliki kesempatan maju lebih besar," jelasnya.

Ia menjelaskan peluang pariwisata di Batam masih prospek dengan posisi strategis, tidak ada daerah yang dapat mengalahkan.

Tinggal pemerintah membuat sarana dan prasarana yang tepat. Sehingga dapat menimbulkan multiplayer efek bagi semua kalangan pelaku pariwisata.

Apalagi Batam menjadi kota ketiga di Indonesia setelah Bali dan Jakarta yang mendatangkan wisatawan terbanyak.

"Singapura selalu menjadi hub penerbangan luar negeri. Nah, di situ kita mengreasikan limpahan wisatawannya," paparnya.

Misalnya membuat paket wisata bahari yang merupakan keunggulan Kepri. Pasti akan lebih menarik perhatian turis.

"Kita sediakan saja paket-paket yang tidak bisa Singapura hadirkan," imbuhnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Mesin Doraemon Kembali Beroperasi

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Lokasi Batam dikatakan sebagian orang menjadi wilayah yang strategis. Sebab berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Sehingga kawasan Batam cukup menjanjikan untuk usaha perjudian.

Hal ini sudah terbukti. Meski berulang kali lokasi perjudian ditutup, namun ada saja akal para pengusaha untuk membuka kembali lokasi perjudian.

Untuk memuluskan aksinya, lokasi perjudian tersebut disulap seperti gelanggang permainan (gelper) anak-anak, Untuk penukaran koin juga tidak bisa dilakukan sembarang orang, terkecuali para pemain yang memang sudah dikenal atau memiliki member tersendiri.

Pantaun Tribun di lapangan di beberapa lokasi pusat gelper mulai beroperasi di BCS mall, Nagoya Hill, Top 100 Penuin, Top 100 Tembesi, dan Centre Point.

Sekilas memang sulit untuk membuktikan permainan anak-anak yang sudah dimodifikasi ini. Namun jika diperhatikan secara seksama, jelas kalau permainan ini syarat dengan perjudian.

Informasi yang dihimpun Tribun di lapangan, mesin-mesin yang hidup itu merupakan mesin yang sebelumnya dikabarkan rusak dan dimatikan. Namun saat ini sudah dihidupkan kembali.

"Biar tidak curiga dilakukan registrasi mesin yang ada di gelanggang permainan tersebut. Jadi seolah-olah mesin baru dan tidak ada unsur perjudiannya," ujar sumber Tribun yang minta identitasnya dirahasiakan saat ditemui di salah satu lokasi gelper di BCS mall, Batam, Rabu (24/7/2013).

Untuk mesin-mesin tersebut, di antaranya Ikan-ikan, Monkey, Lucky Baby, Sky Line, dan Jet Fighter. Ada juga mesin Doraemon dari hasil modifikasi.

Selanjutnya mesin Donkeykong Banana Kingdom, Dinomax, Fantasic Fever2, Crazy Circus dan Universal Shark. "Namun yang paling dominan saat ini yakni Ikan-ikan dan Doraemon," ujarnya menambahkan.

Selain memanfaatkan mesin yang sudah mati, rata-rata pihak pengelola juga mengoperasikan mesin yang sudah dimodifikasi.

"Ada juga mesin Basket dan Fores Hunter, namun mesin ini tidak semua pengelola yang memilikinya dan yang bisa main rata-rata para remaja," ujarnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Polsek Lubuk Baja Tutup Tiga Lokasi

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Jajaran Polsek Lubuk Baja dan Polresta Barelang, Batam, melakukan pengecekan ke sejumlah titik gelanggang permainan (gelper) yang diduga mengandung unsur judi. Gelper yang diperiksa di kawasan Nagoya, Penuin, dan sekitarnya, Rabu (24/7/2013).

Dari pengecekan itu, jajaran Polsek Lubuk Baja dan Satreskrim Polresta Barelang melakukan teguran kepada pemilik di tiga lokasi gelper. Yakni mereka yang beroperasi di Nagoya Hill Mall dan Penuin, yakni BCS mall.

Informasi yang berhasil dikembangkan Tribun di lapangan, adapun tiga titik lokasi gelper tersebut di antaranya dua titik di kawasan Nagoya Hill dan satu titik di kawasan BCS mall. Namun nama gelper tersebut belum diketahui.

Meski melanggar, jajaran Polsek Lubuk Baja dan Satreskrim Polresta Barelang sama sekali tidak melakukan penyegelan. Kapolsek Lubuk Baja, Batam, Kompol Aris Rusdiyanto membenarkan atas tindakan tersebut.

Ia menyebutkan, pengecekan dan penutupan itu dilakukan karena sampai saat ini belum ada izin resmi dari Pemko Batam terhadap operasional arena gelper.

Adapun tiga arena gelper yang ditutup, dua di antaranya di lokasi pusat perbelanjaan Nagoya Hill dan satunya di lokasi pusat perbelanjaan BCS mall.

Ketiga arena gelper itu kedapatan beroperasi sejak Selasa (24/7/2013) kemarin, dalam razia polisi ditemukan mesin ketangkasan dewasa dan anak-anak di ketiga arena tersebut.

"Razia dipimpin langsung Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja Iptu Khairil Akbar dan langsung melakukan penutupan yang terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Batam," ujar Aris Rusdiyanto.

Aris mengaku pengecekan dan penutupan tersebut dilakukan Rabu (24/7/2013) siang. "Sebelumnya kami sudah berkoordinasi dengan Kadisparbud Kota Batam dan Wakil Wali Kota Batam, Rudi," tegas Aris.

Menurutnya, langkah ini diambil sebab hingga saat ini belum ada izin resmi dari Pemko Batam untuk beroperasinya arena gelper. Sebab sekarang ini Disparbud Kota Batam sedang melakukan verifikasi kepada arena gelper dan mesin-mesin ketangkasan tersebut.

"Kami mendapat informasi ketiga lokasi gelper itu buka sejak Selasa kemarin, tak ingin kecolongan dan dianggap ada pembiaran makanya langsung kami tutup," kata Aris.

Kasus ini, lanjut Aris, akan terus dikoordinasikan pihaknya kepada instansi terkait untuk penanganan kasusnya dan akan terus melakukan pengawasan terhadap arena gelper yang ada di wilayah Lubuk Baja sampai ada keputusan tentang izin operasinya.


12.41 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger