Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Aktivitas Perusahaan Galangan Kapal Terhenti

Written By Unknown on Kamis, 31 Oktober 2013 | 12.41

Aktivitas Perusahaan Galangan Kapal Terhenti

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Suprapto (berkacamata), Pangkroda Ketua Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, melakukan orasi pada apel akbar ribuan buruh di lapangan Community Centre (CC) Batamindo Muka Kuning, Batam, Minggu (20/10/2013). 

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Tak hanya berkumpul di titik tersebut. Sejumlah massa buruh tersebut juga melakukan sweeping ke sejumlah perusahaan galangan kapal yang ada di kawasan Batu Ampar.

Dari aksi ini, aktivitas di perusahaan galangan kapal yang ada di kawasan Batu Ampar spontan terhenti.

Bahkan ada sejumlah galangan kapal langsung mempersilahkan pekerjanya untuk mengikuti aksi mogok ini.

"Tadi kami kerja, namun karena sudah disweeping, jadi disuruh pulang," kata Iskandar pekerja galangan kapal di PT Profab, Kamis (31/10/2013).


12.41 | 0 komentar | Read More

Demonstrasi Bikin Investor Kalang Kabut

Demonstrasi Bikin Investor Kalang Kabut

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Suprapto (berkacamata), Pangkroda Ketua Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, melakukan orasi pada apel akbar ribuan buruh di lapangan Community Centre (CC) Batamindo Muka Kuning, Batam, Minggu (20/10/2013). 

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Meski diperbolehkan untuk mengikuti mogok, namun ada sejumlah pekerja yang memilih untuk pulang ke rumah dan enggan mengikuti aksi mogok.

"Mending pulang ke rumah aja lah mas, dari pada ikut demo," kata Jimi, salah seorang pekerja subkon galangan kapal yang ada di kawasan Batu Ampar, Kamis (31/10/2013).

Berbeda dengan ribuan buruh yang mengikuti aksi demo ini, Jimi menilai aksi mogok ini membuat investor takut untuk menanamkan modalnya di Batam.

"Salah-salah bukan gaji yang naik, namun tingkat pengangguran yang tinggi. Sebab investor takut untuk berinvestasi di sini, karena sering demo," ujarnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Buruh Paksa Sekuriti Buka Pintu Pagar

Buruh Paksa Sekuriti Buka Pintu Pagar

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Suprapto (berkacamata), Pangkroda Ketua Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, melakukan orasi pada apel akbar ribuan buruh di lapangan Community Centre (CC) Batamindo Muka Kuning, Batam, Minggu (20/10/2013). 

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

BATAM, TRIBUN - Pukul 09.00 WIB, ribuan pekerja mengendarai sepeda motor dari arah Tanjung Uncang.

Mereka melakukan sweeping ke sejumlah perusahaan industri di wilayah Sekupang, Batam, Kamis (31/10/2013).

Jika sebelumnya pagar masuk PT PCI, Batam Sphipyard Victory, dan PT Global tertutup rapat.

Kehadiran ribuan pekerja itu mau tak mau memaksa pihak perusahaan membukakan pintu pagar. Tak ada pihak kepolisian yang berjaga di sana.


12.41 | 0 komentar | Read More

Buruh Abaikan Keselamatan Lalu Lintas

Buruh Abaikan Keselamatan Lalu Lintas

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Suprapto (berkacamata), Pangkroda Ketua Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, melakukan orasi pada apel akbar ribuan buruh di lapangan Community Centre (CC) Batamindo Muka Kuning, Batam, Minggu (20/10/2013). 

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

BATAM, TRIBUN - Pekerja dari tiga perusahaan itu akhirnya ikut menyatu dalam ribuan pekerja. Saat itu, kebanyakan dari mereka mengenakan pakaian bertuliskan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Serikat Pekerja Nasional (SPN).

Mereka juga membawa bendera merah putih, bendera FSPMI dan SPN. Sekitar pukul 10.30 WIB, usai melakukan sweeping ke sejumlah perusahaan industri di Sekupang, massa berkumpul di simpang empat Simpang Lampu Merah, Sekupang.

Mereka rencananya akan menuju kawasan industri di Kabil. Titik kumpul pekerja di simpang empat Simpang Lampu Merah, Sekupang. Akibatnya arus lalu lintas kendaraan terhambat. Beberapa polisi terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas.

Pantauan Tribun Batam, dari ribuan pekerja itu, tak sedikit yang mengabaikan keselamatan dirinya. Selain tak mengenakan helm di kepala, satu sepeda motor mengangkut 3 hingga 4 orang.


12.41 | 0 komentar | Read More

Polisi Sterilkan Kawasan Simpang Kabil

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Sekitar pukul 10.33 WIB, kawasan Simpang Kabil mulai disterilkan.

Sejumlah kendaraan baik dari arah Simpang Jam, Bandara Hang Nadim, Mega Mall yang ingin ke arah Mukakuning dialihkan.

Selain itu juga terlihat sejumlah mobil water canon berjaga (standby) di sejumlah titik dekat Simpang Kabil.

Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun Tribun di lapangan ribuan buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam di wilayah Sei Beduk, Sagulung, dan Batuaji masih tertahan di kawasan Mukakuning.

Tepatnya di depan kawasan Batamindo dan kawasan industri Panbil.

Sampai pukul 11.15 WIB, suasana simpang Kabil masih sepi, namun sejumlah penjagaan sudah siap.


12.41 | 0 komentar | Read More

Kawasan Industri Tunas Lumpuh Total

Kawasan Industri Tunas Lumpuh Total

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Suprapto (berkacamata), Pangkroda Ketua Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, melakukan orasi pada apel akbar ribuan buruh di lapangan Community Centre (CC) Batamindo Muka Kuning, Batam, Minggu (20/10/2013). 

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Sekitar pukul 11.40 WIB kawasan industri Tunas di Batam Centre lumpuh.

Ini terjadi akibat ribuan masa buruh dari FSPMI melakukan sweeping ke kawasan Tunas di Batam Centre, Kamis (31/10/2013).

Adapun tujuan sweeping tersebut guna meminta solidaritas para pekerja yang ada di kawasan Tunas untuk ikut mogok massal yang akan dilakukan di Simpang Kabil.

Namun demikian, rencana tersebut tidak serta merta berhasil dilakukan ribuan buruh tersebut.

Sebab sekitar pukul 11.50 WIB, ribuan buruh itu terpaksa balik arah karena tidak diizinkan masuk oleh sekuriti yang berjaga di pintu satu kawasan Tunas Batam Centre tersebut.

Selanjutnya massa buruh ini bergerak ke simpang Kabil untuk melakukan orasi seperti yang dijadwalkan pertama.


12.41 | 0 komentar | Read More

PTUN Kabulkan Gugatan Silver Cab

Written By Unknown on Rabu, 30 Oktober 2013 | 12.41

BATAM, TRIBUN - Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Tanjung Pinang mengabulkan seluruh gugatan CV Manunggal Mandiri selaku operator taksi Silver Cab, dalam sidang yang digelar di Sekupang, Batam, Selasa (29/10/2013).

Dalam sidang tersebut majelis hakim  mewajibkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam, selaku Tergugat untuk menerbitkan perizinan yang diminta Silver Cab.

Majelis hakim, beralasan tidak dikeluarkan izin operasional Silver Cab oleh Dishub Batam sangat tak berdasar sekali. Sementara Silver Cab sendiri jauh sebelumnya sudah mengantongi perizinan yang lengkap dan laik untuk menambah armadanya,.

Sidang itu sendiri dipimpin oleh Hendry Tohonan Simamora SH dengan anggota Majelis masing-masng Sudarsono SH MH dan Dedi Wisudawan Gamadi.

Sementara pihak Penggugat hadir Tibrani selaki Generam Manager Silver Cab, sedangkan pihak Tergugat hadir Mardi Marbun selaku Kasi Angkutan dan Terminal Dishub Kota Batam.

"Mengabulkan gugatan penggugat (Silver Cab) untuk seluruhnya. Memerintahkan tergugat yakni Dishub Batam  untuk segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) yakni permohonan Surat rekomendasi Penetapan Jenis Kendaraan (SPJK) atas nama CV Mandiri Manunggal.

berdasarkan permohonan penggugat nomor 521/MM/III/2013 tertanggal 23 Maret 2013. Serta menghukum tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini," ujar Hendry Tohonan sembari mengetuk palu tiga kali.

Tibrani mengatakan, tak selamanya surat keputusan atau aturan yang diterbitkan Pemerintah Kota (Pemko) Batam itu selalu benar dan sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Itu sudah jelas. Buktinya hasil putusan ini yang kami menangkan. Terbukti kebijakan Pemko Batam melalui Dishub Batam menyalahi aturan dan dan mengandung unsur ketidakadilan.

Ini merupakan pelajaran berharga bagi masyarakat Batam, bahwa kebijakan yang dibuat Pemko Batam tak selamanya benar," tegas Tibrani.

Selagi memenuhi prosedur dan aturan hukum yang berlaku di Indonesia, Tibrani mengatakan, pemerintah tak berhak bahkan menghalangi masyarakat untuk berinvestasi atau berusaha.

"Kami berharap kedepannya, Dishub Batam bisa melihat fakta hukum dan realita sebelum mengeluarkan kebijakan apakah itu surat keputusan atau dalam bentuk lainnya.

Sebab dalam dua tahun berturut-turut yakni 2012-2013, mereka (Dishub) Batam sudah dua kali kalah digugat di PTUN Tanjungpinang di Sekupang. Pertama sengketa Blue Bird. Dan yang terakhir mengenai SPJK Silver Cab.

Silver Cab sendiri berencana menggugat balik Dishub Batam atas pelarangan penambahan operasional taksi. Mengingat, apa yang sudah dilakukan Dishub berdampak kerugian materi maupun imaterial bagi Silver Cab.


12.41 | 0 komentar | Read More

Kematian Maria Sui Mui Masih Misteri

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Kematian Maria Sui Mui (45), warga Perumahan Greed Land sampai saat ini masih menjadi tanda tanya besar. Kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian Maria.

Namun demikian, sejumlah teman korban yang terus berdatangan ke rumah duka. Mereka yakin kalau temannya itu murni tewas akibat dibunuh.

"Saya yakin teman saya ini meninggal karena dibunuh," kata teman korban yang enggan menyebutkan identitasnya kepada Tribun, Selasa (29/10/2013).

Teman korban mengaku, sebelum akhirnya ditemukan tewas, korban sempat curhat kalau dirinya mendapatkan teror dari mantan pacarnya berinisial Z.

"Korban sering curhat ama kami teman-temannya, kalau dirinya sering diancam sama mantan pacarnya itu. Makanya kami yakin korban dibunuh," ungkapnya.

Tidak saja mengancam melalui sambungan seluler, bahkan pacar korban juga kerap mendatangi rumah Maria.

"Kami juga heran kenapa korban kembali lagi ke kediamannya yang di Green Land. Padahal korban, Rabu (30/10/2013) hari ini menempati rumah barunya," kata teman korban tadi.

Disinggung apakah korban dan pacarnya ada masalah. Teman korban tadi mengaku juga tidak tahu banyak, namun setahu dirinya ucap korban sudah ingin lepas dari pacarnya itu.

"Mungkin pacarnya tidak terima diputusin, makanya jadi begini. Namun sebulan yang lalu korban juga sempat bertengkar hebat dengan pacarnya, bahkan sampai dimediasi pihak Polsek Batam Kota," ujarnya.

Di bagian lain, Santi warga sekitar mengaku tidak menyangka dalam kondisi yang mengenaskan ini. Sebab dirinya mengenal korban sebagai orang yang periang.

"Cece ini orangnya periang, makanya kami kaget mendengar kabar meninggalnya dengan kondisi tidak wajar," ungkapnya.

Tidak saja meninggal dalam kondisi mengenaskan, bahkan sejumlah barang berharga korban juga hilang, termasuk ponsel korban.


12.41 | 0 komentar | Read More

Sukhoi Istri Pertama Komandan Skuadron Udara 11

Laporan Tribunnews Batam, Aprizal

BATAM, TRIBUN - Selain menjadi Komandan Skuadron Udara 11, Letkol (Penerbang) Deddy Ilham Suryanto Salam, juga sebagai pilot pesawat tempur jenis Sukhoi. Namun demikian, Deddy tetap dikenal mempunyai jiwa kebapakan di kalangan teman-teman dan bawahannnya sesama pilot.

Sebelum menjadi pilot Sukhoi, ia sudah terlebih dahulu menjadi pilot pesawat tempur jenis A4. Selama bergabung dengan Sukhoi, Deddy sudah memiliki 1.200 jam terbang dari 4.000 jam penerbangan.

"Saya lulus Akabari di TNI AU tahun 1995 dan bergabung di Sukhoi pada tahun 2008 awal. Untuk bergabung di Sukhoi, saya pendidikan dulu selama enam bulan di Rusia. Dalam masa pendidikan itu, kami benar-benar diharuskan menguasai pesawat tempur ini," jelas Letkol (Penerbang) Deddy Ilham Suryanto Salam kepada Tribun, Selasa (29/10/2013).

Sudah banyak misi yang ia emban. Pertama misinya saat melakukan latihan tempur dengan Australia. Saat itu Sukhoi menjadi salah satu pesawat tempur yang disegani dan undang khusus.

"Banyak lagi misi yang saya lakukan bersama Sukhoi, tertutama misi pertahanan wilayah teritorial NKRI di perbatasan. Masih ingat penurunan paksa pesawat Pakistan di Bandara Hasanudin, Makassar, pesawat itu saya yang paksa turun. Waktu itu, pesawat Pakistan itu tidak mempunyai izin terbang di wilayah timur. Saya langsung yang ambil kendali untuk memaksa pesawat itu turun," cerita Deddy.

Di luar misi yang dilakukan Sukhoi, setiap hari pilot pesawat Sukhoi wajib melakukan dua kali penerbangan.

"Bagi saya sendiri, pesawat tempur jenis Sukhoi ini sudah bisa diibaratkan istri pertama saya. Maksudnya dalam melakukan tugas, tapi kalau di rumah tetap istri yang pertama. Setiap hari tidak bisa lepas dari pesawat ini, karena kalau di TNI AU, alat yang awaki," ujarnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Pesawat Tempur Sukhoi Siapkan Enam Bom

Laporan Tribunnews Batam, Aprizal

BATAM, TRIBUN - Dua jenis pesawat tempur terbaik Indonesia akan tampil menghiasi lagit-langit Kepri selama empat hari. Pagelaran ini bersamaan latihan puncak Angkasa Yudha 2013 TNI Angkatan Udara (AU) di Ranai, Natuna, Provinsi Kepri.

Enam unit pesawat Sukhoi dan empat unit pesawat Fightig F16 yang menjadi kebanggaan Indonesia sudah mulai melakukan latihan tempur di wilayah teritorial Provinsi Kepri, Selasa (29/10/2013) kemarin.

Komandan Skadron Udara 11 Letkol (Penerbang) Dedi Ilham Suryanto Salam mengatakan, enam unit pesawat SU-27/30 Shukoi dilibatkan langsung dalam latihan puncak Angkasa Yuda 2013 TNI AU di Ranai, Natuna, Rabu (30/10/2013) hari ini.

Dalam misinya nanti, kata Dedi, pesawat Sukhoi lebih kepada tugasnya melakukan penyergapan musuh di udara. Selain itu melakukan perlawanan terhadap pesawat musuh head to head antarpesawat dengan pesawat.
 
"Pada latihan puncaknya di Ranai, Natuna, pesawat Sukhoi mempunyai misi akan melakukan pengeboman dari udara ke markas musuh. Sementara untuk pesawat musuh yang masuk ke wilayah teritoral Provinsi Kepri, tergantung nanti perintah atasan.

Apakah pesawat musuh itu akan dihancurkan atau dihalau saja keluar dari wilayah NKRI. Dalam melakukan misinya nanti, pesawat Sukhoi bisa membawa persenjataan di delapan stations. Satu stations bisa membawa enam jenis bom," ujar Dedi kepada Tribun Batam.

Dalam latihan ini Angkasa Yudha 2013 ini, jelas Dedi, lebih kepada Operasi Pertahanan Udara, Pengintaian Udara Strategis, Serangan Udara Strategis, Operasi Khusus, Penerjunan Pengendali Tempur (Dalpur).

Lalu Pengintaian Udara, Operasi Lawan Udara Opensif, Serangan Udara Langsung (SUL), Operasi Perebutan dan Pengendali Pangkalan Udara (OP3U), Bantuan Tembakan Udara (BTU), Air Landed, SAR Tempur, Pengungsian Medis Udara (MPU), Operasi Dukungan Udara serta Operasi Informasi yang meliputi Operasi Public Affair, Operasi Psikologi, Kontra Opini, Perang Elektronika dan Cyber Warfare.

Selain enam unit pesawat Sukhoi, tambahnya, TNU AU juga melibatkan pesawat F-16 Fighting Falcon. Dalam misinya nanti, delapan pesawat Hawk 109/209 dari Lanud Supadio, empat pesawat super Tucano dan satu Fligh Hawk MK-53.

Sementara untuk satuan pendukung tempur meliputi sembilan pesawat C-130 Hercules dari Lanud Halim Perdanakusuma termasuk PMU dan Tanker Udara (KC), satu CN-235, satu CN-295. satu Cassa-212 dan satu Boing 737, tiga Helikopter SA-330 Puma dan dua Helikopter EC-120 Colibri.

"Tujuan latihan ini, untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan tempur personil di jajaran Koopsau I,II, Kohanudnas, Korpaskhas. Dan juga merupakan latihan akumulasi dari latihan tingkat personel, satuan dan antarsatuan guna menguji kesiapsiagaan satuan sekaligus menguji doktrin operasi udara dalam menanggulangi kontijensi," ungkap Dedi.

Dalam hakekatnya, jelas Dedi, latihan Angkasa Yudha 2013 TNU AU ini merupakan implementasi dari amanat UU RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.

TNI AU berkewajiban melaksanakan tugas TNI Mantra Udar di bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan udara nasional, pengembangan kekuatan mantra udara dan melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara.

Dedi menceritakan, semenjak kedatangan pesawat Sukhoi dan F-16 di Batam, katanya, sudah dua kali melakukan penerbangan memantau situasi ke Ranai, Natuna.

Sementara Bandara Hang Nadim Batam, jelasnya, hanya dijadikan homebase sebelum melakukan latihan di Tanjung Pinang dan Ranai.


12.41 | 0 komentar | Read More

Maria Mengaku Diteror Seorang Pria

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

BATAM, TRIBUN - Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, Wilda mendapatkan pengalaman yang memilukan. Sepulang sekolah, Wilda melihat ibu kandungnya, Maria Sui Mui (45) tewas di rumah kontrakannya, Perumahan Green Land Blok R6, Batam, Selasa (29/10/2013) sekitar pukul 14.00 WIB.

Wilda langsung menjerit histeris. Ia berlari keluar rumah dan meminta tolong. Wilda menangis.

"Anak perempuannya baru pulang sekolah tadi, dia teriak-teriak, makanya kami langsung ramai ke sini," ucap tetangga korban kepada Tribun kemarin.

Wildapun sempat memberitahukan kejadian itu kepada kerabat keluarganya yang lain, termasuk ayahnya, Dewanto. Dari informasi mulut ke mulut, satu persatu teman akrab korbanpun mendatangi lokasi kejadian.

Wilda yang masih remaja ini harus melihat kondisi ibunya yang memilukan. Saat ditemukan, Maria terlentang di lantai. Mulutnya mengeluarkan busa.

Sebuah pisau cutter di tangan kanannya, sementara di tangan kiri Maria terlihat sayatan luka dan bercak darah.

Kematian Maria mengejutkan tetangga sekitar rumahnya. Apalagi tetangga mengaku melihat Maria sempat membeli sayuran di warung dekat rumahnya, sekitar pukul 06.00 WIB.

Dua jam kemudian, Maria tidak tak bisa dihubungi via telepon selulernya. Saat itu, teman akrab korban, berencana mengajak Maria sarapan bersama. Berkali-kali dihubungi tetap nihil, akhirnya teman korban mendatangi rumah Maria.

"Tadi saya telepon-telepon nggak bisa dihubungi. Pukul 14.27 WIB saya datang ke ru¬mah, orang sudah ramai," ujar wanita yang enggan menyebutkan namanya ini.

Ia sempat melihat kondisi terakhir sahabatnya itu. Kecurigaanpun timbul lantaran pisau cutter di tangan korban terlihat seperti sengaja diletakkan orang lain.

Begitupun dengan goresan luka dan darah di tangan kiri Maria, terkesan hanya dibuat-buat.

"Mulutnya berbusa, ada cutter di tangan kanannya, seperti ada yang sengaja meletakkan, tangan kirinya berdarah. Hpnya satu hilang. Tapi saya nggak mau menduga-duga, biarkanlah polisi bekerja," katanya.

Ia mengatakan, sebelum ditemukan tewas, Maria sempat curhat kepadanya. Ada laki-lakinya yang sering menerornya. Tak hanya via telepon, laki-laki itu juga berani menyambangi rumah Maria.

"Maria kenal laki-laki itu. Kalau isi terornya apa, saya nggak bisa cerita. Karena kalau korban harus meninggal orangnya sadis juga sampai bisa seperti ini," ujarnya.

Menurut informasi, September kemarin, Maria sempat terlibat cekcok dengan pacarnya Z bahkan hingga berurusan dengan pihak kepolisian. Wanita yang sehari-hari bekerja di sebuah perusahaan asuransi itu, baru sekitar lima bulan tinggal di kontrakan.

Maria tinggal bersama putrinya, Wilda, dan Loit Junior, putranya. Sementara suaminya, Dewanto, sejak April lalu berpisah dengannya. Dewanto turut hadir saat evakuasi jasad Maria di rumah kontrakan itu.

Terkait kejadian ini, Kanit Reskrim Polsek Batam Kota, Iptu Donris Pasaribu, masih menunggu hasil visum dari dokter Polda Kepri di RSBP Batam.

"Ya, mulutnya berbusa, di tangan kanannya ada pisau cutter dalam posisi terbalik," ucap Donris.


12.41 | 0 komentar | Read More

Satpol PP Angkut Puluhan Gerobak PK5

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Kawasan sekitar Nagoya atau tepatnya di sepanjang komplek Nagoya Business Centre mendadak macet. Hal ini terjadi setelah puluhan anggota Satpol PP Batam melakukan penertiban di lokasi tersebut, Rabu (30/10/2013) pukul 10.30 WIB.

Meski mendadak, namun proses penertiban ini berjalan lancar tanpa ada suatu perlawanan dari pemilik gerobak yang memarkirkannya di kawasan trotoar komplek Nagoya Business Centre tersebut.

Gerobak-gerobak tersebut berikut kursi dan meja semuanya diangkut dan dimasukkan ke dalam truk milik Satpol PP.

Bahkan dari 3 unit truk yang diturunkan, ketiga-tiganya langsung penuh untuk memuat para gerobak milik Pedagang Kaki Lima (PK5) yang mangkal di atas trotoar kawasan Nagoya Business Centre, Nagoya, Batam, itu.

Stepanus, salah seorang jukir yang ada di kawasan tersebut mengaku sangat mendukung sekali dengan penertiban ini. Sebab bagaimanapun sejumlah gerobak tersebut mengganggu lokasi parkir mereka.

"Seharusnya lahan ini untuk parkir, namun karena ada gerobak, lahan tersebut tidak bisa dijadikan lokasi parkir," katanya, Rabu (30/10/2013).

Senada juga diungkapkan, Susi salah satu pemilik toko collection yang mengaku dengan penertiban ini setidaknya memberikan keindahan dan ketertiban lokasi Nagoya Business Centre yang belakang sudah mulai sembraut karena banyaknya menjamur PK5 dadakan.

"Kadang tidak sedikit pelanggan yang lari karena sulit mencari parkir atau karena macet akibat banyaknya PK5 dadakan," akunya.

Untuk itu dirinya berharap agar hal ini bisa terus dilakukan kedepannya sehingga lokasi Nagoya Business Centre kembali tertib dan indah.

Sementara itu Kasatpol PP Batam, Hendri mengaku kegiatan ini merupakan kegiatan rutin guna menertibkan tatan Kota Batam. Khususnya di kawasan Nagoya dan pusat bisnis lainnya yang ada di Batam.

"Tidak saja di sini, kedepan kami juga akan melakukan di wilayah pusat bisnis lainnya yang ada di Batam," kata Hendri.

Dari barang-barang yang diangkut ini, sebutnya selanjutnya dibawa ke kantor Satpol PP. Namun demikian setiap pemilik barang yang ingin mengambil, tetap dipersilakan untuk mengambilnya, hanya saja sebelum diambil para pedagang tersebut harus terlebih dahulu membuat surat perjanjian.

"Isi surat perjanjiannya, mereka tidak boleh lagi berjualan di lokasi-lokasi yang dilarang sesuai dengan peraturan daerah Pemko Batam," ujar Hendri.

Tidak saja melakukan penertiban, bahkan kedepan pihaknya akan menempatkan anggotanya untuk berjaga di lokasi yang baru saja ditertinkan sebelumnya, agar tidak terjadi lagi menjamurnya PK5 dadakan itu.

Disinggung apakah penertipan ini sudah dilakukan pemberitahuan sebelumnya, Hendri menyebutkan hal itu sudah sejak lama diberitahu, namun PK5 yang ada di lokasi Nagoya Business Centre ini saja yang membandel.

"Untuk penertiban ini kami turunkan dua pleton kekuatan," ujarnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Joni Dapat Hadiah Toyota Nav 1

Written By Unknown on Selasa, 29 Oktober 2013 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Yusuf Riadi

BATAM, TRIBUN - Program Bombastiss yang digelar secara nasional oleh PT Toyota Astra Motor untuk konsumennya, membawa keberuntungan bagi Agung Automall Sekupang Kepri. Dua orang konsumen Agung Autommall sekupang terpilih sebagai pemenang program Bombastiss.

"Ini berkah bagi kami di Agung Automall Sekupang, dua konsumen kami dapat hadiah mobil dalam program Bombastiss, seperti kejutan saja," ujar Aulia M, Pimpinan Cabang Agung Automall Sekupang, di sela-sela penyerahan hadiah kepada pemenang, Sabtu (26/10/2013).
    
Joni salah satu konsumen yang beruntung mendapatkan mobil Nav 1 mengaku cukup kaget dan seakan tidak percaya dari informasi yang disampaikan oleh pihak Agung Automall Sekupang. Namun setelah di pastikan oleh managemen Agung Automall Sekupang dirinya cukup yakin.

"Awalnya tak percaya, karena sekarang kan banyak penipuan, namun dari marketing dan managemen Agung Automall yang info kepada saya dan saya disuruh datang ke showroom ternyata benar," ujar Joni kepada Tribun Batam.

Joni yang membeli avanza veloz awalnya tidak berfirasat akan mendapatkan satu unit mobil Nav 1, namun sudah memang diberikan keberuntungan dirinya cukup senang dengan hadiah ini.

"Sangat senang sekali beli mobil dan dapat mobil lagi," ujar warga Nusa Jaya, Sei Panas, Batam ini.

Pemenang lainya yakni Suratmi dan Hermansyah yang tinggal di Perum Batu aji permai, juga mendapatkan satu unit mobil Etios Valco. Perasaan yang sama juga disampaikan Suratmi yang membeli mobil Avanza veloz, awalnya dirinya juga merasa tidak percaya dengan informasi yang diterimanya.

"Kaget juga mendengar infonya saat pertama kali, saya seolah tak percaya,"

Aulia menambahkan, dipilihnya dua konsumen Agung Automall memang murni dari keputusan PT Toyota Astra Motor (TAM), untuk pengundian dipilih langsung di Jakarta. Keberuntungan konsumen Agung Automaal Sekupang juga dorongan dari managemen agung yang membantu memanjakan pelanggan.

"Semua kita siapkan mulai dari mengirimkan proses administrasi dan berkas lainya, Kesempatan ini memang diberikan untuk memanjakan konsumen kami"

Untuk penjualan di Agung Automall Batu Ampar selama september sebanyak 300 unit dan untuk porsi Agung Automall Sekupang sebanyak 108 unit.

Untuk Konsumen yang melakukan pembelian di bulan ini atau belum berkesempatan mendapatkan hadiah bombastiss masih berkesempatan mendapatkan di bulan berikutnya. Karena akan berlangsung hingga Desember 2013.

"Setiap pelanggan yang membeli unit Toyota di seluruh dealer resmi di Indonesia termasuk semua dealer Agung Automall, berhak mendapatkan 1 (satu) undian untuk mendapatkan kesempatan memenangkan hadiah berupa 4 unit Toyota Alphard, 8 unit Toyota FT 86, 16 unit Nav 1, dan 80 unit Etios," jelas Aulia

Dan khusus pelanggan Agung Automall sebagai dealer resmi Toyota wilayah Kepulauan Riau juga berkesempatan mendapatkan kupon scratch and win hadiah langsung seperti sepeda motor matic, paket home theatre, LED TV, Kulkas 2 pintu, dan voucher belanja.


12.41 | 0 komentar | Read More

Sembilan Ribu Daftar Pemilih Kepri Dihapus

Sembilan Ribu Daftar Pemilih Kepri Dihapus

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Salah seorang warga sedang menancapkan bendera merah putih di median jalan di daerah Batam Center, Batam, Kepri, Jumat (16/8/2013). Peringatan HUT Ke-68 Kemerdekan Republik Indonesia di Batam dirasakan masyarakat kurang meriah. Alasannya, banyak atribut partai politik (parpol) peserta pemilu 2014 yang justru menghiasi median jalan-jalan di Kota Batam daripada bendera merah putih. 

Laporan Tribunnews Batam, Muhamad Munirul Ikhwan

TANJUNGPINANG, TRIBUN - Sebanyak 9.418 Daftar Pemilih Tetap (DPT) Provinsi Kepri yang beberapa lalu telah ditetapkan, kini sudah dihapus. Ini dikarenakan DPT tersebut ganda antarkota dan kabupaten di Provinsi Kepri.

Oleh karenanya setelah dilakukan verifikasi dengan turun kelapangan Daftar tersebut dihapus. Hal ini disampaikan oleh Marsudi, Komisioner Devisi Hukum, KPU Kepri, Senin (28/10/2013). Menurutnya penghapusan dilakukan sesuai dengan hasil turun ke lapangan.

Jika tidak ditemukan berkedudukan sesuai alamat yang tercantum dalam DPT, maka nama pemilih akan dihapus dari DPT.

"Jadi jika ganda salah satunya dihapus. Penghapusan dimulai dari DPT ganda di TPS, kemudian ganda di Kelurahan, selanjutnya ganda antarkabupaten atau kota di Kepri," jelasnya.

Alhasil, DPT Kepri yang sebelumnya ditetapkan 1.295.755 kini berkurang menjadi 1.286.337. Namun data tersebut berkemungkinan untuk kembali berubah (berkurang). Hal ini dikarenakan pada tanggal 29 atau 30 Oktober masih akan dilakukan penghapusan DPT ganda antarprovinsi di KPU Pusat, Jakarta.

"Tanggal 1 November baru KPU Kabupaten/Kota melakukan pleno. Disusul KPU provinsi pada tanggal 2 September dan kemudian tanggal 4 penetapan DPT secara nasional di Jakarta," jelas Marsudi.

Saat ini tim KPU masih bekerja melengkapi kekurangan data seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan tanggal lahir yang tidak tertera. Hal tersebut sangat perlu adanya karena dalam aturan, menurut Marsudi minimal data pemilih yang harus tercantum adalah nama, NIK dan jenis kelamin.


12.41 | 0 komentar | Read More

Ada Robot dan Goyang Ceisar Di Mega Mall

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Pameran the 9th International Sumatera Indonesia Expo (ISIE) 2013, tanggal 1-4  November 2013 mendatang di Mega Mall Batam Centre. Dalam agenda ini akan ditampilkan robot show dan lomba goyang ceisar. Kegiatan ini untuk menambah semaraknya acara pameran.

Ini seperti yang disampaikan Effendi Tarmidi, koordinator Acara ISIE 2013. Menurutnya, selain menampilkan robot show dan lomba goyang ceisar, nantinya juga ada robot terbang hasil karya mahasiswa Batam. Ini bisa disaksikan oleh pengunjung dan tamu undangan.

"Robot karya mahasiswa batam ini sudah pernah ikut lomba robot se indonesia dan mendapat juara pertama. Selain robot yang bisa terbang, akan ada pula Robot melakukan joget ala Ceisar "Keep Smile".

Kami berharap penampilan robot ini mampu menarik pengunjung karna ini sebuah pertunjukkan yang cukup langka dilakukan di pameran," kata Effendi kepada Tribun, Senin (28/10/2013).

Kegiatan ISIE 2013 ini, juga akan diadakan lombang goyang ceisar "Batam Keep Smile" dan Seni Kreatif Mahasiswa oleh Hope Community.

Untuk Lomba Goyang Ceisar, Panitia akan membuka pendaftaran lomba joget ceisar mulai hari ini sampai tanggal 2 november 2013 sebelum acara lomba di mulai pada pukul 16.00 WIB di Mega Mall Batam Centre.

"Setiap peserta yang ikut tidak akan dipungut biaya, cukup dengan mengisi formulir pendaftaran. Setiap Peserta terdiri dari 3-6 orang. Bagi yang menang akan diberikan hadiah berupa tropi dan sertifikat oleh panitia," sebutnya.

Bagi masyarakat umum yang ingin mengikuti lomba joget Ceisar ini diharapkan segera mendaftarkan diri ke sekretariat panitia di Mega Mall lantai 2 atau dapat menghubungi di nomor ponsel 081261861204.

Senada juga diungkapkan Kadri Moeslim, stage manager ISIE 2013 yang menuturkan bahwa akan juga diselenggarakan seni kreatif dari berbagai Komunitas pada Tanggal 2 dan 3 November 2013 di panggung atrium barat dan timur Mega Mall.

"Pertunjukan tersebut antara lain adalah Rumah Kreasi Batam dari Jamilah Accesoris, Bengkel Sabda Comunity, Komunitas Panggung, Theater Bumi Batam, KUAS Poltek Batam, Aqustic band dari Universitas Putera Batam, Baiorito Band, Sonatina Musik School, Merry Collage, Purwacaraka Musik, dan art performance by Batam Student Group," ujarnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Kampung Tua Bisa Menjadi Bom Waktu

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Pengurus RKWB (Rumpun Khasanah) meminta ketegasan BP Batam dalam mengurus legalitas 33 titik kampung tua. Menyusul dihitung kembalinya luasan titik kampung tua di Tanjung Uma, Senin (28/10/2013) kemarin.

Menurut H Machmur Ismail, Ketua RKWB, 32 titik kampung tua lain pun sudah mulai gelisah mempertanyakan kejelasan nasib kampung mereka.

"Kami hadir di sini lengkap pengurus inti dan bagian hukum kami. Menyikapi tentang Tanjung Uma yang merupakan bagian dari 33 titik kampung tua, kan sudah diukur lagi.
Nah, terus bagaimana nasib yang 32 lagi. Jangan sampai ada kesan yang diistimewakan," ujar Machmur di Batam Centre kepada Tribun kemarin.

Sesuai SK 105 tahun 2004, menurutnya sampai saat ini pihak terkait yakni BP Batam terlihat kurang serius dalam perjalanan melegalitaskan kampung tua.

"Ini hampir lima tahun, kesungguhan BP kawasan itu setengah-setengah. Dalam waktu segitu panjang masih tanda tanya sama BP Batam ini. Sampai saat ini pengukuran kampung tua yang baru diverifikasi cuma lima kampung.

Dan yang sudah diukur kembali tujuh kampung itupun belum diverifikasi. Tapi dari 12 itu, belum satupun kampung tua ada yang didapat legalitasnya secara penuh. Makanya kami bertanya-tanya," jelasnya.

Ia pun menilai pantas saja warga kampung tua Tanjung Uma melakukan aksi demo untuk menuntut haknya. Pihaknya khawatir ketidakseriusan BP Batam dapat menjadi ancaman kemarahan warga kampung tua lainnya.

"Ini macam bom waktu. Kami mau nyatakan sikap kalau seandainya dalam waktu singkat 32 kampung itu tidak disikapi secara bijaksana, jangan salahkan kalau untuk mendapatkan legatilasnya mereka pun akan berdemo.

Ini bukan ancaman, tapi realita, sebab yang mereka lihat pun harus begitu caranya," tegas Machmur.

Sebagai bagian dari tim pokja, menurut korwil RKWB, Abdul Kadir, biasanya dalam rapat pengukuran kampung tua selalu saja tidak selesai.

"Kami nggak bisa jamin kami nggak akan turun juga. Sebab BP Batam ini sering tidak hadir kalau rapat soal kampung tua. Kalau rapat di kantornya pun, yang datang rapat nggak jelas-jelas, kroco bukan pengambil keputusan.

Makanya nggak pernah selesai, sebab mereka setengah-setengah," tegas Abdul Kadir.

Penyelesaian Tanjung Uma pihaknya akan mengawal seperti yang dijanjikan Gubernur.

"Dan perlu di catat, ini bukan soal melayu saja, tapi semua yang tinggal di kampung tua. Jawa, Flores, Cina, Padang, semua tinggal disitu," tegas Abdul Kadir.

Sementara itu, ditempat bersamaan,  Abdul Kadir .H bagian hukum RKWB pun menegaskan agar BP Batam segera menyelesaikan masalah 33 kampung tua.

"Artinya supaya nggak ada diskriminasi. Kok ada kampung tua yang diistimewakan. Kami kapan ? Segeralah selesaikan. Hindari yang buruk terjadilah.

Soalnya ini jalan di tempat. RKWB kan masuk tim pokja, bukan kami nggak kerja, tapi sering kali pihak-pihak tertentu nggak hadir saat rapat penyelesaian kampung tua. Jadi nggak bisa melakukan pengukuran," tegas pengacara itu.

Abdul Kadir S.H pun menegaskan agar BP Batam segera mencabut PL-PL yang ada di kampung tua, sesuai dengan maklumat kampung tua itu sendiri.


12.41 | 0 komentar | Read More

Buruh Usulkan Lipstik Masuk Item KHL

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Ribuan buruh berseragam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Garda Metal menyambangi kantor Pemko Batam, Selasa (29/10/2013) di Batam Center.

Sekitar pukul 10.00 WIB massa mulai memadati jalan depan Pemko Batam hingga lampu merah Masjid Raya Raya Batam. Orator yang berdiri di atas truk pun mulai menyuarakan aspirasi-aspirasi para buruh.

Cuaca panas terik matahari seperti tidak dirasakan oleh buruh yang ikut mengenakan penutup kepala tersebut. Setidaknya ada empat tuntutan yang diajukan oleh ratusan buruh ini.

Tuntutan mereka tentang kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) harus sebesar 50 persen, dan mengecam Inpres Nomor 9 tahun 2013 yang membatasi besaran kenaikan UMK 2014 tidak lebih dari 10 persen.

"Lagi-lagi presiden kita konyol, dengan mengeluarkan inpres itu. Seperti tidak mempedulikan kesengsaraan kami para buruh," teriak orator di lokasi.

Buruh pun meminta agar item Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang sebelumnya 60 menjadi 80 item. Salah satu yang disebutkan yakni memasukkan kebutuhan membeli lipstik dalam item tersebut.

"Kasihan teman-teman kita yang perempuan. Nggak bisa beli lispstik. Padahal lipstik itu dibuatnya oleh buruh juga di Jawa sana. Sudah buruh wanita nggak bisa pakai lipstik, yang buruh pembuat lipstik juga kasihan," teriak pekerja berambut gondrong itu.

Buruh juga meminta agar pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) per 1 Januari 2014 mendatang dilakukan secara menyeluruh, bukan bertahap seperti yang digadang-gadang oleh Menteri Kesehatan.

"Kita tolak kawan-kawan apa kata Ibu Menteri di iklan itu. Siapa namanya, Mboi, yang mengatakan BPJS 2014 dilaksanakan bertahap. Kita harus tolak, karena kalau bertahap, bisa-bisa itu selesai tahun 2019," tegasnya.

Dalam kondisi berdesak-desakan, demo buruh itupun diselingi dengan alunan musik. Sementara, Wali Kota Batam, Drs H Ahmad Dahlan MH, beserta Kadisnaker dan perwakilan buruh melaksanakan rapat bersama di lantai IV Pemko Batam.


12.41 | 0 komentar | Read More

Jalan Raya Depan Cammo Macet Total

Jalan Raya Depan Cammo Macet Total

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Suprapto (berkacamata), Pangkroda Ketua Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, melakukan orasi pada apel akbar ribuan buruh di lapangan Community Centre (CC) Batamindo Muka Kuning, Batam, Minggu (20/10/2013). 

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Ribuan pekerja terlihat tumpah ruah di sekitar Kawasan Industri Cammo Batam Centre sekitar pukul 09.50 WIB, Selasa (29/10/2013).

Ribuan pekerja ini berasal dari arah Muka Kuning menuju ke kantor Wali Kota Batam.

Akibat aksi demo ini, jalan raya dari Simpang Kabil hingga depan kawasan Cammo Industri macet total. Demonstrasi ribuah buruh ini menyuarakan beberapa tuntutan. Di antaranya:

  • Jaminan Kesehatan per 1 Januari 2014 bagi seluruh rakyat Indonesia, langsung (tidak bertahap)
  • Kenaikan upah 2014 minimal 50 persen
  • Hapus sistem outsourcing
  • Jaminan pensiun bagi buruh per 1 Juli 2015
  • Tolak sistem kerja kontrak yang melanggar UU Nomor 13 tahun 2003, tentang tenaga kerja

12.41 | 0 komentar | Read More

Pendaftaran Relawan Demokrasi Diperpanjang

Written By Unknown on Senin, 28 Oktober 2013 | 12.41

Pendaftaran Relawan Demokrasi Diperpanjang

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Tim gabungan dari Satpol PP, KPUD Batam, Panwaslu, Dispenda Kota Batam, dan Polresta Sabhara menertibkan baliho sejumlah calon legislatif yang terletak di Simpang Jam, Batam, Sabtu (28/9/2013). Baliho yang ditertibkan merupakan baliho yang terdapat diseluruh Kota Batam yang menyalahi peraturan. Di antaranya terdapat nomor urut serta nomor partai politik yang lolos menjelang pemilu 2014. 

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

BATAM, TRIBUN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam memperpanjang batas waktu pendaftaran relawan demokrasi hingga Kamis (31/10/2013) mendatang.

Hal ini dilakukan lantaran kuota 25 relawan demokrasi yang dibutuhkan jelang pemilu legislatif 9 April mendatang, belum terpenuhi. Hingga Jumat (25/10/2013) kemarin, dari 36 orang yang mengambil formulir pendaftaran, baru 13 orang yang mengembalikan formulir.

"Hingga Jumat kemarin, baru 13 orang yang mendaftarkan dirinya. Makanya kami perpanjang lagi sampai 31 Oktober 2013 batas akhirnya," ucap Ahmad Yani, komisioner KPU Kota Batam, Sabtu (26/10/2013).

Diberitakan sebelumnya, pendaftaran relawan demokrasi ini dibuka sejak 17-25 Oktober 2013. Relawan tersebut nantinya akan memberikan sosialisasi pemilu kepada masyarakat yang terbagi dalam lima kategori.

Mereka akan ditempatkan sebagai duta informasi demokrasi, untuk memperbesar partisipasi pemilih dalam pemilu legislatif mendatang.

Adapun 5 kategori yang menjadi sasaran relawan demokrasi ini, kata Yani, yakni kategori pemilih pemula, tokoh agama, penyandang disabilitas, perempuan, dan masyarakat termarjinalkan.

"Fokus kami lima kategori ini. Karena mereka masing kurang sosialisasi," kata dia.

Syarat pendaftaran relawan demokrasi, cukup mengisi formulir biodata, fotokopi ijazah minimal lulusan SMA, tidak pernah dipidana, dan tidak boleh berafiliasi dengan partai politik. Formulir pendaftaran dapat diambil di Kantor KPU Batam di Sekupang.


12.41 | 0 komentar | Read More

Gubernur Tidak Akan Melakukan Upaya Hukum

Gubernur Tidak Akan Melakukan Upaya Hukum

Tribunnewsbatam.com/Dinas KP2K Batam/Zabur Anjasfianto

Keterangan gambar berdasarkan SK Menhut No 725/Menhut-II/2010 tanggal 30 Desember 2010 diklasifikasikan warna biru (hutan lindung), warna hijau (hutan taman wisata), dan warna pink beralih fungsi: TWA Mukakuning, Bukit Tiban, Batuampar I, Batuampar II, dan Batuampar III 

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Kemelut SK Menhut Nomor 463 nampaknya masih akan terus berlanjut. Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Drs H M Sani yang saat ini masih terus mengumpulkan data untuk merubah kembali peruntukkan kawasan-kawasan yang masuk hutan lindung berdasarkan SK Menhut 463.

Ia menegaskan tidak akan mengambil upaya hukum seperti yang dilakukan terlebih dahulu oleh Kadin. Itu dilakukannya, karena ada beberapa daerah yang masuk dalam Dampak Penting Cakupan Luas (DPCLS) dan bukan merupakan kewenangan dari Menhut.

"Sekarang kami masih terus mengumpulkan data dengan Wali Kota dan Bupati. Kita akan coba 'memutihkan' kembali yang dihutankan menteri. (Menhut). Caranya, dengan melengkapi surat, tata batas dan membuktikan bahwa daerah itu memang sudah masuk dalam perencanaan. Itukan menjadi kewenangan Menhut dan dia bisa memutuskan itu sesuai dengan Undang-undang Nomor 41. Tapi untuk yang masuk DPCLS, bukan lagi kewenangan Menhut melainkan DPR RI di Komisi IV," ujarnya saat ditanyai wartawan di Swiss Bel Hotel beberapa waktu lalu.

Sani menyebutkan, tim terpadu (timdu) sudah mengajukan beberapa wilayah yang masuk dalam DPCLS ke Komisi IV. "Sudah diajukan dan akan kita masih mengejar terus. Kan mereka reses November, bisa jadi itu dibahas pada November. Bolanya sekarang yah di DPR," ungkapnya.

Meski begitu, pria ini menyatakan tidak mengetahui persis dimana-mana saja dan berapa luas kawasan yang sebenarnya menjadi kewenangan Menhut.

"Itu saya tidak tahu persis dan totalnya saya juga tidak tahu. Tapi salah satunya Kampung Tua, kemudian Pulau Penyengat dan beberapa daerah yang sudah direncanakan. Staf kami terus berjalan untuk mendata itu," paparnya.

Ia menegaskan kembali, pihaknya tidak mau terburu-buru untuk menyelesaikan permasalahan hutan lindung di Provinsi Kepri. Apalagi sampai harus ke ranah hukum.

"Itulah saya bilang kemarin, bersabar saja. Saya bukan bela menteri yah, tapi apa yang dia bilang ada benarnya juga. Orang kewenangannya bukan di dia semua, kalau dia main putuskan bisa masuk penjara, karena ada juga yang harus melalui persetujuan DPR RI. Saya tidak akan berhentilah, akan jalan terus. Tapi harus sabar, sebab kalau sampai salah keputusan dampaknya akan muncul 10 sampai 15 tahun kemudian," jelasnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Buah Pisangnya Tumbuh Di Batang Pohon

Buah Pisangnya Tumbuh Di Batang Pohon

Tribunnewsbatam.com/Hadi Maulana

Pohon pisang milik Linda di pemukiman Mekar Wangi RT 07 RW 05 Kelurahan Sei Jodoh, Batu Ampar, Batam, Sabtu (26/10/2013). Buah pisang ini tumbuh di batang pohon pisang dengan kondisi normal dan tinggal menunggu waktu panen. 

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Warga rumah liar (ruli) Mekar Wangi RT 07 RW 05 Kelurahan Sei Jodoh, Batu Ampar, Batam, dikejutkan dengan penemuan buah pisang yang tumbuh di batang pohon pisang.

Linda, pemilik pohon pisang tersebut mengetahui hal ini sejak 3 minggu yang lalu. Namun dirinya berpikir buah pisang itu tidak bakal bertahan lama karena tumbuh tidak pada tempat yang semestinya.

"Namun belakangan saya lihat semakin membesar. Bahkan dulunya saat masih bentuk jantung pisang, banyak yang foto-foto karena tidak yakin bisa tumbuh dan berkembang seperti sekarang ini," jelas Linda kepada Tribun Batam, Sabtu (26/10/2013).

Disinggung apakah ada mimpi sebelumnya terkait keanehan dari pohon pisangnya, Linda mengaku sama sekali tidak ada.

"Tidak la, mana ada seperti itu. Dan tidak ada juga yang menawar pisang itu. Untuk makan keluarga saja," ujar Linda.

Senada juga diungkapkan Ahmadi, warga ruli Mekar Wangi lainnya yang menuturkan apa yang terjadi di pohon pisang milik Linda ini merupakan fenomena kali pertama di Batam.

"Kalau berbuah banyak atau tandannya yang banyak itu sudah saya dengar, tapi tumbuh di tengah-tengah batang pisang baru kali ini saya dengar," jelas Ahmadi.


12.41 | 0 komentar | Read More

Siswa SMK Penerbangaan Patah Tulang

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Fadlika Kurniawan (17), warga Tembesi Pos RT 06 RW 03 No 3, Jalan Maring 02 hanya bisa menahan sakit. Salah satu dokter UGD RS Budi Kemulian memberikan pertolongan pertama kepada dirinya, Sabtu (26/10/2013).

Fadlika yang merupakan siswa SMK Penerbangan Nasional di Batam Centre diduga menjadi korban tabrak lari saat akan pergi ke sekolahnya. Kejadian itu di persimpangan tidak jauh dari sekolahnya, di Perumahan Oddesa, Batam Centre.

Dari insiden ini Fadlika mengalami patah tulang tangan kanan dan luka lebam di sekujur tubuhnya. Akibat luka lebam ini Fadlika sulit berbicara karena bibirnya terlihat dower dan berdarah.

Novida, ibu kandung korban ditemui di RS Budi Kemuliaan mengaku juga tidak mengetahui jelas kejadiannya. Mengingat dirinya baru mengetahui kejadian ini sekitar pukul 08.30 WIB, Sabtu kemarin,  setelah dihubungi salah satu gurunya.

"Dari sanalah saya tahu kalau anak saya ini dirawat di RS Budi Kemulian karena telah terjadi kecelakaan di persimpangan tidak jauh dengan sekolah korban," kata Novida.

Apakah Fadlika merupakan korban tabrak lari atau laka tunggal, Novida mengaku tidak tahu pastinya. Sebab sampai saat ini tidak ada saksi mata saat kejadian itu.

"Bahkan yang membawa putra sulung saya ini ke RS Budi Kemuliaan itu pihak sekolah, mungkin ada siswa lain yang melapor atas kejadian ini," ungkapnya.

Novida mengaku kuat dugaan dirinya kejadian ini diserempet atau lainnya, karena dirinya menyebutkan putranya tidak pernah laju mengendarai sepeda motor.

"Ya mudah-mudahan murni laka tunggal, tapi kalau karena diserempet, saya harap orang yang menyerempat bisa ke RS Budi Kemuliaan melihat kondisi anaknya," harapnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Sani Naik Lift, Dahlan Turun Lewat Tangga

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Gubernur Provinsi Kepri Drs H M Sani belum dapat memberikan keputusan mengenai permasalahan lahan di Tanjung Uma seperti janjinya.

Sebelumnya, orang nomor satu di Kepri ini berjanji akan memberitahukan hasil koordinasi antara pihak Pemko Batam dan BP Batam yang diberi waktu selama tiga hari.

Tepat pada hari Sabtu (26/10/2013) siang, Sani pun mengadakan rapat tertutup antara dirinya dengan Wali Kota Batam, Drs H Ahmad Dahlan MH dan Kepala BP Batam, Ir H Mustofa Widjaja MM.

Rapat yang terkesan diam-diam itu berlangsung kurang lebih satu jam saja di lantai VII Gedung Graha Kepri.

"Kami juga disuruh keluar. Rapatnya bertiga saja sih, di ruangan Pak Gubernur langsung kayaknya," ujar salah seorang sumber Tribun di lapangan kemarin.

Mulai sekitar pukul 14.00 WIB, rapat tersebut pun ikut dikawal ketat oleh pihak pengamanan yang tidak berseragam. Anehnya lagi, usai rapat, ketiga pimpinan instansi pemerintahan itu memilih keluar satu persatu dan melalui pintu yang berbeda-beda.

"Nanti saja. Itu nanti saja yah," ujar Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja yang keluar menggunakan lift VIP lantai VII Graha Kepri.

Berbeda dengan Mustofa, Ahmad Dahlan sendiri memilih keluar melalui tangga dari lantai VII. Sementara itu, Sani yang keluar ruangan sekitar 15 menit setelah Mustofa langsung terkaget-kaget melihat awak media yang datang.

"Loh pada ngapain di sini? Tahu saja yah. Belum-belum. Belum ada keputusan. Nanti saja sekaligus nggak enak kalau setengah-setengah," ujar Sani kala itu.

Terus mengelak dari pertanyaan Tribun,  Sani mengaku masih belum dapat memutuskan persoalan Tanjung Uma. Ia pun sengaja melakukan pertemuan tersebut tanpa adanya tokoh masyarakat Tanjung Uma.

"Belum ada. Nantilah sekaligus saja. Kalau rapat banyak-banyak juga mau ngapain. Sama tokoh masyarakat nantilah, nanti pasti diberitahu," jelas Sani langsung masuk ke dalam lift.


12.41 | 0 komentar | Read More

Unrika Ikut Anti Corruption Film Festival - KPK

Laporan Tribunnews Batam, Zabur Anjasfianto

BATAM,TRIBUN-Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam, Provinsi Kepri memastikan ikut sebagai peserta Anti Corruption Film Festival 2013, yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Meski baru pertama kali menggarap film dokumenter, antusias pelakon atau pemain dalam film tersebut ditunjukan saat proses casting yang berlangsung di kampus Fakultas Hukum, Unrika, Sabtu (26/10/2013).

Rahmanidar, sutradara film dokumenter dari Unrika mengatakan proses casting yang dilakukan untuk mencari pemain sesuai dengan karakter yang dibutuhkan.

"Film dokumeter yang dibuat ini hanya berdurasi 30 menit. Jadi harus benar-benar mencari pemain dengan karakter yang dibutuhkan,"ujar Rahmanidar.

Sementara, Agus Siswanto Siagian, Manajer Produksi dalam film dokumenter tersebut menambahkan casting yang dilakukan untuk mencari karakter pemain sesuai dengan cerita itu, membutuhkan waktu yang panjang. Bahkan untuk tahap pertama pelaksana casting, membuthkan satu hari hanya mencari bakat pemain.

"Setelah mendapatkan pemain sesuai karakter yang dibutuhkan dalam pembuatan film. Baru masuk ke dalam teknis syuting,"ujar Agus yang juga sebagai Reporter TRANS|7 dan detik.com serta Mahasiswa Fakultas Hukum Unrika ini.

Ditempat yang sama Dekan Fakultas Hukum Unrika, Pristika Handayani mengatakan, dalam pembuatan film dokumenter ini, semua pemain adalah mahasiswa. Bahkan kru dalam pembuatan film tersebut juga dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Hukum itu sendiri.

Menurutnya, cerita yang diangkat dalam film tersebut terkait kehidupan buruh yang ada di Kota Batam. Dimana dalam keseharian, seorang buruh harus berjuang menghidupkan kelangsungan rumah tangganya. Disisi lain, gaji buruh tersebut tidak mencukupi untuk bertahan hidup.

Meski pun memperjuangkan upah minimum kota (UMK), dengan demonstrasi dan lainnya, tetap juga tidak digubris oleh pemerintah. Agar terpenuhi, buruh ini pun mencari kerja sampingan selaku tukang ojek.

"Dalam cerita itu, ada pihak yang bermain atas nasib buruh. Bahkan gaji buruh pun harus dipotong, dengan berbagai alasan pihak perusahaan dan pemerintah dalam hal ini Disnaker. Padahal itu hanya kedok untuk mencari celah korupsi. Ya ini merupakan salah satu gambaran dalan film dokumenter yang kami lakukan,"ujarnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Sebelum Tewas, Andri Suka Melamun

Written By Unknown on Minggu, 27 Oktober 2013 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Warga perumahan Marcelia Blok B, Batam, sontak geger, Sabtu (26/10/2013) malam. Puluhan warga berbondong-bondong menyambangi rumah bercat putih yang diketahui menjadi lokasi penemuan mayat seorang penghuninya.

Andri (38) pria yang menjadi anak kos di lantai dua rumah nomor 188 itu ditemukan terbujur kaku di lantai kamarnya oleh teman wanitanya sekitar pukul 21.00 WIB, kemarin.

"Sekitar jam sembilan mbak. Saya dapat laporan katanya rumah nomor 188 ramai orang. Makanya saya langsung ke sana dan naik ke lantai dua. Waktu saya masuk ke kamarnya, dia sudah di lantai persisnya di belakang pintu kamarnya," ujar Ramli, sekuriti setempat kepada Tribun.

Pria itu menceritakan, saat itu ia melihat ada sebuah tali berwarna merah dekat tubuh kaku Andri.

"Waktu saya buka, dia sudah di lantai dan ada seutas tali merah gitu. Kayak kabel kali yah. Sekilas tadi lehernya memang kayak luka, bolong. Mungkin tali itu kali yang dipakai buat jerat lehernya," cerita Ramli sambil menerka-nerka

Tidak ada tanda-tanda mencurigakan yang dilihat Ramli di kamar tersebut. Namun, menurut pengakuan pria berkulit hitam itu, saat menemukan mayat Andri, di dalam kamar juga sudah ada seorang pria lain yang diketahui sebagai tukang ojek dari kekasih pria yang tewas itu.

"Katanya sih tukang ojek. Yang antar pacarnya itu. Waktu saya masuk kamar pertama kali, dia duluan yang bilang Pak ini sudah tidak bernyawa lagi," tambah Ramli.

Sementara itu, Herik salah satu kawan Andri pun terlihat kaget mengetahui teman sekerjanya itu tewas. Padahal, baru tadi sore Herik masih bertemu dengan pria yang diketahui duda satu anak tersebut.

"Kerja di PT di Sincom. Dia sendiri, kan duda. Anaknya di Jawa. Kaget juga, soalnya tadi sore masih pulang kerja bareng. Sekitar jam setengah enam sorelah. Kami kalau berangkat pulang sering bareng," papar Herik kepada Tribun menjelaskan.

Menurut Herik, tidak ada perilaku yang mencurigakan yang ditunjukkan oleh kawannya tersebut. Namun memang, belakangan hari ini, Andri sering didapati sering melamun tanpa alasan yang jelas.

"Ngeluh di PT sih nggak, cuma kadang suka ngelamun sendiri saja. Apalagi kalau habis nelepon cewenya. Itu ceweknya tuh, orang Tiban, namanya Nita. Cuma dia nggak ngaku pacaran, katanya cuma teman curhat saja. Abang itu emang tertutup, cuma kami tahu, semua warga sini juga tahu itu pacarnya," jelas Herik.

Hingga semalam, mayat Andri masih diidentifikasi oleh unit Tim Labfor Polresta Barelang. Sementara, rumah kos-kosan tersebut diberikan garis polisi.


12.41 | 0 komentar | Read More

Sani Belum Bisa Memberikan Jawaban

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Gubernur Provinsi Kepri, Drs H Muhammad Sani meminta BP Batam dan Pemko Batam segera menggodok opsi-opsi penyelesaian lahan kampung tua.

Hal ini menyusul belum adanya satu jalan keluar yang pasti terhadap permasalahan kampung tua, khususnya kampung tua di Tanjung Uma, Batam, akhir-akhir ini.

"Semalam kita tindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan bersama BP Batam dan Wali Kota. Belum ada keputusan. Saya perintahkan secara intens Wako dan BP Batam bicarakan soal itu dulu.

Hasilnya belum, tapikan actionnya sudah. Yah pertemuan inikan action. Kalau pertemuan sudah selesai dan ada opsi-opsinya, itu yang kita kasih ke tokoh masyarakatnya," jelas Sani yang ditemui di sela-sela acara Badan Kerja Sama Provinsi Kepulauan di Swiss Bel Harbour Bay, Jodoh, Batam, Kamis (24/10/2013).

Sani sendiri tidak dapat menjawab kapan persoalan kampung tua Tanjung Uma ini akan diselesaikan. Meski begitu, ia menegaskan persoalan kampung tua akan mengikut pada SK Wali Kota Nomor 105.

"Segeralah. Hal-hal begini kan nggak bisa sekali sudah selesai. Nggak bisa asal, lihat yang lain semua. Membuat keputusankan nggak gampang. Kampung tua kan ada SK nya, dan itu sudah cukup. Jadi kita fokus ke SK Wali Kota 105 tahun 2004 itu," tegasnya.

Pria itu menyebutkan, pengukuran untuk 33 titik kampung tua sendiri sudah selesai dilakukan. Namun, kini masih tinggal menunggu verifikasi saja.

"Tinggal verifikasi atau pemantapannya, tentu itu perlukan. Nah, saat ini untuk Tanjung Uma realisasi yang diberikan BP Batam masih 24 hektar, sedangkan yang sesuai ketetapan SK Wali Kota itu 55,8 hektar. Itulah yang mau didudukan dulu, baru nanti apa-apa saja opsinya, kami akan secara persuasif lah menyampaikan ke masyarakat," jelasnya kembali.

Selama legalitas kampung tua diselesaikan, Sani pun menegaskan kepada BP Batam untuk tidak boleh lagi mengalokasikan lahan kampung tua.

"Kampung Tua tidak boleh di alokasikan. 33 kampung tua ini prioritas. Artinya, tentu ada percepatan penyelesaiannya, dan selama itu tidak boleh ada pengalokasian lahan di kampung tua," tegas Sani lagi.

Sementara itu, di lain pihak, pemerintah kota Batam, melalui Wali Kota Ahmad Dahlan hingga kini belum mau berkomentar soal itu. Ditemui di tempat yang sama, Dahlan yang mengenakan batik berwarna merah muda itu memilih kabur dari kejaran wartawan.

"Tanjung Uma no comment dulu. Saya masih ada rapat lagi untuk itu," ujar Ahmad Dahlan yang baru kembali dari Amerika Serikat itu sambil berjalan cepat-cepat menuju lift hotel.


12.41 | 0 komentar | Read More

Koneksi Internet Di Taman Wijaya Rusak

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

BATAM, TRIBUN - Jaringan internet Taman Internet Kota Batam di Komplek Wijaya, Sekupang, sudah beberapa hari ini tak berfungsi.

Pantauan Tribun Sabtu (26/10/2013) sejak pukul 10.00 WIB hingga 12.30 WIB, sudah 3 orang pengunjung terpaksa balik arah. Mereka rata-rata masih berstatus mahasiswa maupun pelajar tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kehadiran fasilitas internet di tempat itu memang menjadi incaran mereka. Selain gratis, alam yang terbuka juga membuat santai aktivitas pencarian tugas-tugas sekolah.

Seperti yang dialami Sintia, mahasiswi salah satu universitas di Batam. Ia sengaja datang ke Taman Internet itu agar lebih santai mencari tugas-tugas kuliahnya.

"Kalau di rumah agak ribut, ramai orangnya. Makanya ke sini, tapi jaringan internetnya lagi rusak. Senin liat orang ramai di sini, kirain bagus jaringannya," kata Sintia.

Alhasil ia hanya memandang kosong layar monitor laptopnya. Kemudian beranjak pulang ke rumahnya di Tiban Housing.

Tak berapa lama Sintia pergi, seorang petugas Telkom mendatangi Taman Internet itu. Ia membenarkan sudah beberapa hari ini jaringan internet di tempat itu tak berfungsi.

"Saya dari Telkom, orang Pemko minta kerusakannya diperbaiki, tapi saya belum tahu rusaknya kenapa," kata petugas itu sembari mengutak-atik kabel di lokasi.


12.41 | 0 komentar | Read More

Buah Pisangnya Tumbuh Di Batang Pohon

Buah Pisangnya Tumbuh Di Batang Pohon

Tribunnewsbatam.com/Hadi Maulana

Pohon pisang milik Linda di pemukiman Mekar Wangi RT 07 RW 05 Kelurahan Sei Jodoh, Batu Ampar, Batam, Sabtu (26/10/2013). Buah pisang ini tumbuh di batang pohon pisang dengan kondisi normal dan tinggal menunggu waktu panen. 

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Warga rumah liar (ruli) Mekar Wangi RT 07 RW 05 Kelurahan Sei Jodoh, Batu Ampar, Batam, dikejutkan dengan penemuan buah pisang yang tumbuh di batang pohon pisang.

Linda, pemilik pohon pisang tersebut mengetahui hal ini sejak 3 minggu yang lalu. Namun dirinya berpikir buah pisang itu tidak bakal bertahan lama karena tumbuh tidak pada tempat yang semestinya.

"Namun belakangan saya lihat semakin membesar. Bahkan dulunya saat masih bentuk jantung pisang, banyak yang foto-foto karena tidak yakin bisa tumbuh dan berkembang seperti sekarang ini," jelas Linda kepada Tribun Batam, Sabtu (26/10/2013).

Disinggung apakah ada mimpi sebelumnya terkait keanehan dari pohon pisangnya, Linda mengaku sama sekali tidak ada.

"Tidak la, mana ada seperti itu. Dan tidak ada juga yang menawar pisang itu. Untuk makan keluarga saja," ujar Linda.

Senada juga diungkapkan Ahmadi, warga ruli Mekar Wangi lainnya yang menuturkan apa yang terjadi di pohon pisang milik Linda ini merupakan fenomena kali pertama di Batam.

"Kalau berbuah banyak atau tandannya yang banyak itu sudah saya dengar, tapi tumbuh di tengah-tengah batang pisang baru kali ini saya dengar," jelas Ahmadi.


12.41 | 0 komentar | Read More

Siswa SMK Penerbangaan Patah Tulang

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Fadlika Kurniawan (17), warga Tembesi Pos RT 06 RW 03 No 3, Jalan Maring 02 hanya bisa menahan sakit. Salah satu dokter UGD RS Budi Kemulian memberikan pertolongan pertama kepada dirinya, Sabtu (26/10/2013).

Fadlika yang merupakan siswa SMK Penerbangan Nasional di Batam Centre diduga menjadi korban tabrak lari saat akan pergi ke sekolahnya. Kejadian itu di persimpangan tidak jauh dari sekolahnya, di Perumahan Oddesa, Batam Centre.

Dari insiden ini Fadlika mengalami patah tulang tangan kanan dan luka lebam di sekujur tubuhnya. Akibat luka lebam ini Fadlika sulit berbicara karena bibirnya terlihat dower dan berdarah.

Novida, ibu kandung korban ditemui di RS Budi Kemuliaan mengaku juga tidak mengetahui jelas kejadiannya. Mengingat dirinya baru mengetahui kejadian ini sekitar pukul 08.30 WIB, Sabtu kemarin,  setelah dihubungi salah satu gurunya.

"Dari sanalah saya tahu kalau anak saya ini dirawat di RS Budi Kemulian karena telah terjadi kecelakaan di persimpangan tidak jauh dengan sekolah korban," kata Novida.

Apakah Fadlika merupakan korban tabrak lari atau laka tunggal, Novida mengaku tidak tahu pastinya. Sebab sampai saat ini tidak ada saksi mata saat kejadian itu.

"Bahkan yang membawa putra sulung saya ini ke RS Budi Kemuliaan itu pihak sekolah, mungkin ada siswa lain yang melapor atas kejadian ini," ungkapnya.

Novida mengaku kuat dugaan dirinya kejadian ini diserempet atau lainnya, karena dirinya menyebutkan putranya tidak pernah laju mengendarai sepeda motor.

"Ya mudah-mudahan murni laka tunggal, tapi kalau karena diserempet, saya harap orang yang menyerempat bisa ke RS Budi Kemuliaan melihat kondisi anaknya," harapnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Sani Naik Lift, Dahlan Turun Lewat Tangga

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Gubernur Provinsi Kepri Drs H M Sani belum dapat memberikan keputusan mengenai permasalahan lahan di Tanjung Uma seperti janjinya.

Sebelumnya, orang nomor satu di Kepri ini berjanji akan memberitahukan hasil koordinasi antara pihak Pemko Batam dan BP Batam yang diberi waktu selama tiga hari.

Tepat pada hari Sabtu (26/10/2013) siang, Sani pun mengadakan rapat tertutup antara dirinya dengan Wali Kota Batam, Drs H Ahmad Dahlan MH dan Kepala BP Batam, Ir H Mustofa Widjaja MM.

Rapat yang terkesan diam-diam itu berlangsung kurang lebih satu jam saja di lantai VII Gedung Graha Kepri.

"Kami juga disuruh keluar. Rapatnya bertiga saja sih, di ruangan Pak Gubernur langsung kayaknya," ujar salah seorang sumber Tribun di lapangan kemarin.

Mulai sekitar pukul 14.00 WIB, rapat tersebut pun ikut dikawal ketat oleh pihak pengamanan yang tidak berseragam. Anehnya lagi, usai rapat, ketiga pimpinan instansi pemerintahan itu memilih keluar satu persatu dan melalui pintu yang berbeda-beda.

"Nanti saja. Itu nanti saja yah," ujar Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja yang keluar menggunakan lift VIP lantai VII Graha Kepri.

Berbeda dengan Mustofa, Ahmad Dahlan sendiri memilih keluar melalui tangga dari lantai VII. Sementara itu, Sani yang keluar ruangan sekitar 15 menit setelah Mustofa langsung terkaget-kaget melihat awak media yang datang.

"Loh pada ngapain di sini? Tahu saja yah. Belum-belum. Belum ada keputusan. Nanti saja sekaligus nggak enak kalau setengah-setengah," ujar Sani kala itu.

Terus mengelak dari pertanyaan Tribun,  Sani mengaku masih belum dapat memutuskan persoalan Tanjung Uma. Ia pun sengaja melakukan pertemuan tersebut tanpa adanya tokoh masyarakat Tanjung Uma.

"Belum ada. Nantilah sekaligus saja. Kalau rapat banyak-banyak juga mau ngapain. Sama tokoh masyarakat nantilah, nanti pasti diberitahu," jelas Sani langsung masuk ke dalam lift.


12.41 | 0 komentar | Read More

Lima Butir Selongsong Peluru Ditemukan

Written By Unknown on Sabtu, 26 Oktober 2013 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Aprizal

BATAM, TRIBUN - Aksi koboi tembak-menembak di lokasi permainan judi dadu di Komplek Jodoh Square RT 01 RW 06, Kelurahan Sei Jodoh, Batu Ampar, Kamis (24/10/2013) sekitar pukul 22.40 WIB.

Pihak kepolisian menemukan lima butir selongsong peluru yang diduga berasal dari senjata laras panjang. Selongsung peluru ditemukan berserakan di sekitar tempat kejadian.

Dari kejadian tersebut, sekelompok orang tak dikenal (OTK) melakukan pengeroyokan hingga terjadi baku tembak dengan anggota TNI AD di Kodim 0316/Batam. Selain itu, dua orang warga sipil menjadi korban pengeroyokan OTK.

Aksi koboi yang dilakukan sekelompok OTK, diduga juga dilakukan oleh oknum aparat bersenjata. Informasi yang diperoleh Tribun Batam dari masyarakat sekitar tempat kejadian, sebelum terjadi aksi koboi sekelompok OTK sedang bermain judi dadu.

Tiba-tiba sekelompok OTK mendatangi lokasi, dan langsung melakukan penganiayaan. Dua orang dari enam orang OTK langsung mengeroyok oknum TNI dan dua orang warga sipil.

Selain melakukan pengeroyokan, sejumlah OTK juga melepaskan tembakan ke berbagai arah dengan menggunakan senjata laras panjang dan senpi. Perselisihan antaroknum aparat di lokasi judi dadu di Jodoh Square, kata salah seorang warga sekitar, sudah tidak asing lagi.

Pasalnya, dua minggu sebelumnya, juga terjadi peristiwa yang sama pada Minggu (20/10/2013) lalu. Warga sekitar sudah terbiasa melihat okum aparat berseragam dengan mobil dinas patroli mendatangi TKP untuk meminta 'jatah keamanan hukum' kepada oknum yang mengelola TKP judi dadu.

"Saat terjadi pengeroyokan, hanya dua orang yang melakukan. Sementara empat orang yang berpakaian preman berbadan tinggi tegap bertugas mengawasi. Hingga salah satu OTK menyebutkan salah satu korps sebelum melakukan penembakan. Padahal pada saat kejadian, suasana di sini masih ramai. Ada yang main dadu, wanita-wanita berdiri di pinggir jalan menawarkan diri. Kemungkinan mau balas dendam atas kejadian kemarin," ungkap warga di lokasi.

Pantauan Tribun Batam, setelah terjadi aksi koboi, polisi beserta TNI yang melakukan olah TKP menemukan beberapa bekas tembakan di dinding warung fasum yang dijadian lokasi judi. Penyisiran juga dilakukan hingga di tembok ruko sekitar.

Sebanyak empat selongsong peluru ditemukan. Setelah melakukan penyisiran kembali, petugas menemukan satu lagi selongsong di parit ruko samping warung fasum yang dijadikan tempat praktik perjudian dadu.

Sebelumnya, Dandim 0316/Batam, Letkol (Arh) Harvin Kidingallo terjun ke lokasi kejadian, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri, Kombes Pol Cahyono Wibowo, dan Kapolresta Barelang Kombes Pol Karyoto sudah terlebih dahulu bersama anggotanya melakukan olah TKP bersama Provost TNI.

Hingga berita ini diturunkan belum memeroleh keterangan dari pihak berwajib. Namun berdasarkan keterangan seorang petugas, di antara dua warga sipil yang terluka, peluru ada yang mengenai kakinya.


12.41 | 0 komentar | Read More

RH Dijaga Ketat Anggota POM TNI AD

RH Dijaga Ketat Anggota POM TNI AD

Tribunnewsbatam.com/Hadi Maulana

Anggota tim identifikasi Polresta Barelang, Batam, sedang mengecek dinding yang bolong-bolong bekas tembakan di lokasi kejadian, Jumat (25/10/2013). 

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Ruang 350 lantai 3 di RS Elisabeth, Baloi, Batam, tempat RH dirawat dijaga ketat. Pantauan Tribun Batam di lapangan, lebih kurang empat anggota POM TNI-AD berjaga-jaga.

Informasi yang berhasil dihimpun Tribun di lapangan, saat ini, RH masih menjalani perawatan yang intensif. Bahkan, belum ada yang diperbolehkan membesuk selain anak dan istri korban.

RH sendiri mengalami luka serius di bagian belakang kepala, punggung, dan paha. Korban sempat mendapatkan perawatan lebih kurang tiga jam di UGD hingga akhirnya dilarikan ke ruang perawatan.

Di bagian lain Kasat Reksrim Polresta Barelang, Kompol Ponco Indrio yang terlihat turun langsung ke lokasi saat olah TKP, memilih enggan untuk berkomentar.


12.41 | 0 komentar | Read More

Tujuh Kali Tembakan Terdengar Di Lokasi

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Belum diketahui enam orang yang melakukan pemukulan tersebut. Namun berdasarkan keterangan warga yang melihat kejadian itu, keenam orang itu membawa senjata lengkap.

Satu orang membawa senjata laras panjang dan lima orang lainnya membawa pistol. Dari hasil olah TKP yang dilakukan unit identifikasi Polresta Barelang, Jumat (25/10/2013) pukul 08.15 WIB, ditemukan tujuh selongsong peluru diduga jenis kaliber 9 milimeter.

Salah seorang warga yang minta identitasnya dirahasiakan mengaku belum tahu apa penyebab dari keributan ini. Namun warga menduga hal ini buntut dari kejadian Sabtu (19/10/2013) malam lalu. Mengingat juga sempat terjadi keributan, bahkan sampai mengeluarkan tembakan.

"Kuat dugaan kami hal ini akibat buntut Sabtu (19/10/2013) malam kemarin, karena juga sempat terdengar tembakan," ujar sumber Tribun di lokasi, Jumat (25/10/2013).

Untuk kejadian Kamis (24/10/2013) malam itu, Warga tersebut mengaku juga terdengar tembakan di atas tujuh kali. Namun belum diketahui tembakan tersebut diarahkan ke mana saja.

Disinggung apakah sempat cekcok mulut, sumber Tribun menyebutkan sama sekali tidak ada. Dan enam pelaku langsung menculik anggota Kodim 0316/Batam dan menganiaya anggota Kodim tersebut.


12.41 | 0 komentar | Read More

Dandim 0316/Batam: Anggota Saya Terluka

Dandim 0316/Batam: Anggota Saya Terluka

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Komandan Distrik Militer 0316/Batam, Letkol (Arh) Harvin Kidingallo (kiri) menyerahkan paket lebaran kepada para anggota, pensiunan, dan veteran di markas Kodim 0316/Batam, Rabu (31/7/2013). 

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Pantauan Tribun Batam di lapangan, Jumat (25/10/2013) terlihat ada beberapa lubang yang diduga bekas tembakan. Seperti di dinding warung dan tanah yang terlihat berlubang itu diduga bekas tembakan.

Komandan Distrik Militer 0316/Batam, Letkol (Arh) Harvin Kidingallo langsung turun ke lokasi. Ia membenarkan jika salah satu anak buahnya terluka dan terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit.

Harvin menegaskan, luka yang dialami RH bukanlah karena luka tembak. Melainkan luka akibat penganiayaan. Sampai pukul 10.48 WIB tim identifikasi Polresta Barelang masih melakukan olah TKP.

Di lokasi TKP terlihat Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Ponco Indrio, sejumlah anggota Polsek Batu Ampar, dan anggota Intel Polda Kepri.


12.41 | 0 komentar | Read More

Delapan Pelaku Penganiaya RH Diamankan

Delapan Pelaku Penganiaya RH Diamankan

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Petugas tim identifikasi Polresta Barelang saat melakukan penyelidikan terkait penganiyaan anggota TNI oleh sekelompok orang tak dikenal di Jodoh Square, Batam, Jumat (25/10/2013). 

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Tidak berselang lama, jajaran kepolisian berhasil mengamankan pelaku penganiayaan RH, anggota Kodim 0316 Batam yang berpangkat pelda, pada Kamis (24/10/2013) malam di Jodoh Square, Batam.

Pelaku tidak saja berjumlah enam orang. Namun pelaku penganiyaan berjumlah delapan orang yang belakangan diketahui diduga anggota Brimob.

"Sudah diamankan, pelakunya berjumlah delapan orang dan diduga anggota Brimob," ujar sumber Tribun Batam di kepolisian, Jumat (25/10/2013).

Dan saat ini, delapan orang tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Polda Kepri.


12.41 | 0 komentar | Read More

Sani Belum Bisa Memberikan Jawaban

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Gubernur Provinsi Kepri, Drs H Muhammad Sani meminta BP Batam dan Pemko Batam segera menggodok opsi-opsi penyelesaian lahan kampung tua.

Hal ini menyusul belum adanya satu jalan keluar yang pasti terhadap permasalahan kampung tua, khususnya kampung tua di Tanjung Uma, Batam, akhir-akhir ini.

"Semalam kita tindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan bersama BP Batam dan Wali Kota. Belum ada keputusan. Saya perintahkan secara intens Wako dan BP Batam bicarakan soal itu dulu.

Hasilnya belum, tapikan actionnya sudah. Yah pertemuan inikan action. Kalau pertemuan sudah selesai dan ada opsi-opsinya, itu yang kita kasih ke tokoh masyarakatnya," jelas Sani yang ditemui di sela-sela acara Badan Kerja Sama Provinsi Kepulauan di Swiss Bel Harbour Bay, Jodoh, Batam, Kamis (24/10/2013).

Sani sendiri tidak dapat menjawab kapan persoalan kampung tua Tanjung Uma ini akan diselesaikan. Meski begitu, ia menegaskan persoalan kampung tua akan mengikut pada SK Wali Kota Nomor 105.

"Segeralah. Hal-hal begini kan nggak bisa sekali sudah selesai. Nggak bisa asal, lihat yang lain semua. Membuat keputusankan nggak gampang. Kampung tua kan ada SK nya, dan itu sudah cukup. Jadi kita fokus ke SK Wali Kota 105 tahun 2004 itu," tegasnya.

Pria itu menyebutkan, pengukuran untuk 33 titik kampung tua sendiri sudah selesai dilakukan. Namun, kini masih tinggal menunggu verifikasi saja.

"Tinggal verifikasi atau pemantapannya, tentu itu perlukan. Nah, saat ini untuk Tanjung Uma realisasi yang diberikan BP Batam masih 24 hektar, sedangkan yang sesuai ketetapan SK Wali Kota itu 55,8 hektar. Itulah yang mau didudukan dulu, baru nanti apa-apa saja opsinya, kami akan secara persuasif lah menyampaikan ke masyarakat," jelasnya kembali.

Selama legalitas kampung tua diselesaikan, Sani pun menegaskan kepada BP Batam untuk tidak boleh lagi mengalokasikan lahan kampung tua.

"Kampung Tua tidak boleh di alokasikan. 33 kampung tua ini prioritas. Artinya, tentu ada percepatan penyelesaiannya, dan selama itu tidak boleh ada pengalokasian lahan di kampung tua," tegas Sani lagi.

Sementara itu, di lain pihak, pemerintah kota Batam, melalui Wali Kota Ahmad Dahlan hingga kini belum mau berkomentar soal itu. Ditemui di tempat yang sama, Dahlan yang mengenakan batik berwarna merah muda itu memilih kabur dari kejaran wartawan.

"Tanjung Uma no comment dulu. Saya masih ada rapat lagi untuk itu," ujar Ahmad Dahlan yang baru kembali dari Amerika Serikat itu sambil berjalan cepat-cepat menuju lift hotel.


12.41 | 0 komentar | Read More

Agen Penyalur Tipu Dua Wanita Bagansiapiapi

Written By Unknown on Jumat, 25 Oktober 2013 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Epa dan Ina, dua wanita asal Bagansiapiapi, Provinsi Riau, tertipu oleh salah satu penyalur tenaga kerja yang ada di kawasan Baloi, Batam.

Kedua wanita yang masing-masing memiliki tiga anak dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga (PRT) untuk memasak daging babi sebagai makanan anjing peliharaan majikannya.

Meski sempat menolak karena tidak sesuai dengan kenyakinan kedua PRT tersebut, namun majikannya yang diketahui bernama Aseng tetap saja memaksa. Tidak itu saja, Aseng juga sering mengancam Epa dan Ina dan memarahi mereka dengan kata-kata kasar.

Merasa diancam, akhirnya, Selasa (22/10/2013), Epa meminta untuk berhenti bekerja. Meskipun baru tiga hari bekerja sebagai pembantu di rumah Aseng. Kemudian Epa keluar dari kediaman Aseng di Perumahan Penuin Permai.

Epa yang tidak tahu ke mana arah tujuan, akhirnya menyasar sampai ke Kampus Unrika, Batam, yang diantar dengan ojek yang disewanya. Dan dari sanalah Epa diarahkan ke kantor polisi oleh sejumlah mahasiswa Unrika tersebut.

"Siapa yang betah bekerja kalau sering dimarah-marah dan diancam. Ditambah lagi disuruh masak daging babi, karena ajaran saya melarangnya," kata Epa kepada Tribun, Kamis (24/10/2013).

Bahkan, lanjut Epa masak daging babi itu bukan sekali-sekali, melainkan setiap hari karena Aseng banyak memelihara anjing. Tidak hanya dirinya saja, rekan seprofesinya, Ina juga disuruh melakukan pekerjaan yang sama.

Epa mengaku dirinya telah ditipu salah satu penyalur tenaga kerja yang disapanya Cece. Cece merupakan tetangga Aseng.

Awalnya Cece mendatangkan Epa dengan janji bahwa Epa dan Ina yang sudah duluan didatangkan Cece untuk bekerja sebagai cleaning service di salah satu pusat perbelanjaan.

"Cece bilang kerja sebagai tukang bersih mal dengan gaji Rp 1,5 juta, tapi nyatanya malah seperti ini," jelas Epa.

Epa mengaku, ia sering menolak kalau dipaksa Aseng untuk pegang daging babi hingga akhirnya, Senin (21/10/2013) malam lalu merupakan puncak kekesalaannya.

"Bahkan pernah kami disuruh mencari Anjing milik Aseng yang kabur dari rumah sampai dapat dan pukul dua malam, barulah dapat Anjing itu. Parahnya pulang cari anjing kamikan lapar dan haus, tapi malah disuruh bersihkan rumah. Mereka juga ancam kalau anjing hilang maka akan potong gaji kami berdua, saya nggak tahan, makanya saya meminta berhenti," katanya.

Pantauan Tribun di lapangan, pihak kepolisian yang menjemput Ina di kediaman Aseng nyaris digebuki massa yang menjaga kediaman Aseng.

Namun beruntung polisi cepat menunjukan identitas diri hingga akhirnya massa tersebut mundur. Saat ini Epa sudah diamankan Pihak Polsek Lubuk Baja untuk mendapatkan pertolongan.


12.41 | 0 komentar | Read More

Pasien Lemas Ditolak Perawat Klinik

Pasien Lemas Ditolak Perawat Klinik

Tribunnewsbatam.com/Ist

Gubernur Provinsi Kepri, Drs H Muhammad Sani (berdiri), didampingi Wakil Gubernur Kepri, DR H M Soerya Respationo SH MH (mengenakan kemeja hitam). Sani akan menindak tegas setiap manajemen atau pengelola rumah sakit yang masih meminta jaminan kepada pasien atau warga yang ingin mendapatkan pertolongan saat kondisi darurat. Terlebih meminta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari keluarga pasien yang seharusnya segera mendapatkan tindakan medis. Temu wicara gubernur dan wakil gubernur dengan masyarakat umum ini dilakukan di Kedai Kopi Sari Utama, Komplek Pasar Fanindo, Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, Minggu (17/3/2013). Dengan acara ini, aspirasi dan keluhan masyarakat bisa langsung didengar dan dicarikan solusinya. Kegiatan ini sangat perlu dilakukan, karena dia menganggap tidak mungkin warga datang ke kantor Pemerintah Provinsi Kepri untuk menemui dirinya dan wakil gubernur.

Laporan Tribunnews Batam, Zabur Anjasfianto

BATAM, TRIBUN - Akibat tidak ada dokter, pasien yang seharusnya dilakukan tindakan medis, malah disuruh ke rumah sakit lain. Padahal, pasien anak-anak yang datang ke Klinik Asih Tiban itu, mengharapkan mendapatkan pertolongan pertama.

Pasien anak-anak yang bernama Fiqkar itu, mengalami muntah-muntah hingga badannya lemas. Namun, tiga perawat yang bertugas saat itu, langsung mengatakan bahwa, dokter tidak ada, dan disuruh ke rumah sakit lain.

"Bukan memberikan pertolongan atau tindakan awal untuk membantu anak saya agar tidak muntah lagi, malah disuruh pergi ke rumah lain. Padahal, perawatkan bisa memberikan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat," ujar Dedek orangtua dari Fiqkar, Rabu (23/10/2013).

Dia mengaku kecewa, karena asuransi kesehatan yang digunakan itu, tidak membuat Klinik Asih, selaku tempat pertama mendapatkan perobatan tersebut melakukan tindakan medis. Malah sebaliknya, mengabaikan pasien yang dalam keadaan darurat.

"Saya yang langsung bawa anak saya ke RS Awal Bross. Sebagai orangtua, pasti takut kalau anaknya yang dalam keadaan darurat. Jika terjadi sesuatu akibat tidak dilayani oleh perawat Klinik Asih, ya pasti kecewa atas pelayanan yang diberikan. Saya kan bayar, meski pakai asuransi InHealth," ujarnya.

Sementara, tiga perawat Klinik Asih yang ditemui mengaku tidak ada dokter saat pasien tersebut datang. Karena praktik saat itu belum buka. "Kami hanya menyuruh ke rumah sakit lain saja. Karena saat itu tidak ada dokter," ujar salah satu perawat.


12.41 | 0 komentar | Read More

Kapolres Batam: Korban Jangan Diterlantarkan!

Laporan Tribunnews Batam, Aprizal

BATAM, TRIBUN - Menyikapi aksi demo warga kampung tua di Tanjung Uma di beberapa tempat vital, Bandara Hang Nadim juga dijaga ketat Kepolisian dan TNI.

Personel dengan berbagai perlengkapan disiagakan dari pintu masuk hingga ke dalam areal bandara. Meski penjagaan ketat diberlakukan di seluruh areal bandara, namun aktivitas penerbangan di bandara berjalan lancar dan kondusif.

"Alhamdulillah, aktivitas penerbangan berjalan lancar," ujar Kabag Umum dan Keuangan Bandara Hang Nadim Batam, Suwarso saat dikonfirmasi, Rabu (23/10/2013).

Sementara itu, unjuk rasa di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rabu (23/10/2013) kemarin bentrok dengan anggota kepolisian. Ribuan warga berhasil menembus barikade polisi dan berhasil masuk ke halaman kantor BP Batam.

Kesabaran warga tidak terkendali setelah lama melakukan aksi demo. Sebab tuntutan mereka melalui beberapa tokoh masyarakat kampung tua Tanjung Uma tidak kunjung disetujui.

Massa yang tergabung dari 33 kampung tua di Batam, awalnya melakukan aksi demo di jalan bundaran depan kantor BP Batam. Namun tidak beberapa lama melakukan aksi demo, ribuan warga berhasil menembus kawat berduri yang dibentangkan pihak Kepolisian.

Emosi warga sudah mulai memuncak saat baru tiba. Pasalnya massa tidak terima dibarikade dengan kawat berduri. Massa berteriak-teriak tidak terima dipasang barikade kawat berduri, sebab aksi yang mereka lakukan untuk memperjuangkan haknya.

Setelah massa berhasil merobohkan barikade kawat berduri, massa kembali beringas melepaskan pagar-pagar depan kantor dan masuk halaman BP Batam.

Ratusan polisi yang siaga dengan perlengkapan penuh sejak pagi, langsung bersiaga membentuk pagar betis. Rapatnya pagar betis petugas membuat ribuan massa bertahan di depan pagar betis polisi.

Massa yang awalnya emosional, bisa ditenangkan dan kembali duduk, sementara perwakilan massa masuk ke kantor BP Batam. Mereka merundingkan tuntutan pengesahan lahan kampung tua Tanjung Uma seluas 108 hektar.

Setelah sekian lama melakukan perundingan, emosi ribuan warga semakin tidak terkendali. Ribuan warga yang melakukan aski demo merasa telah dibohongi BP Batam.

Warga berteriak-teriak bahwa BP Batam telah membohongi masyarakat Tanjung Uma. Akhirnya, emosi warga tak terkendali, secara spontan warga melakukan pelemparan batu ke arah kantor BP Batam.

Melihat aksi ribuan warga tidak terkendali, petugas memaksa mundur warga dengan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan warga.

Untuk memecah konsentrasi massa, pihak kepolisian memukul mundur massa ke berbagai arah. Derasnya tembakan gas air mata ditembakkan petugas, tidak membuat ciut nyali massa.

Ribuan massa kembali membalas tembakan petugas dengan lemparan batu dan balok. Aksi balas-membalas tembakan dan lemparan terjadi hingga depan Masjid Raya Batam Centre.

Sementara itu beberapa orang warga yang terkena lamparan, terpaksa diamankan dan larikan ke dalam mobil ambulans. Bahkan ada salah satu warga yang tidak sanggup berjalan, karena korban terjatuh saat terjadi bentrok.

Pantauan Tribun Batam kala itu, saat beberapa warga dilarikan ke mobil ambulans, Kapolresta Barelang Kombes Pol Karyoto ikut langsung memapah korban naik ke mobil ambulan.

Kapolresta terlihat geram, karena banyak warga yang menjadi korban. Kepada petugas kesehatan yang membawa korban, Karyoto meminta dengan tegas kepada petugas kesehatan.

Warga yang menjadi korban harus dipastikan mendapat perawatan yang maksimal di rumah sakit selama perawatan.

"Mas, tolong pastikan di rumah sakit warga yang menjadi korban ini benar-benar mendapat perawatan yang maksimal. Jangan sampai ditelantarkan di rumah sakit, nanti Pemko Batam yang menanggung biayanya semuanya. Saya tidak ingin masyarakat yang menjadi korban ini tidak dilayani," pinta Kapolresta Batam, Kombes Karyoto kepada petugas kesehatan di lokasi.


12.41 | 0 komentar | Read More

B'right PLN Batam Khitan Gratis 215 Anak

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Suasana tegang menyelimuti wajah Chairul. Salah seorang pria yang sedang menunggu-nunggu gilirannya untuk disunat, Kamis (24/10/2013).

Bocah berkaos biru itu nampak ditemani ibu dan adiknya mengantre dalam kegiatan khitanan massal yang digelar B'right PLN Batam di kantor perusahaan penyedia listrik itu.

Chairul mengaku sedikit takut-takut untuk disunat. Sambil memegangi tangan ibunya, anak kecil itu sesekali melongokkan kepalanya ke arah anak-anak lain yang sudah selesai disunat. "Biasa saja, tapi agak deg-degan sedikit sih," ujar Chairul malu-malu kepada Tribun Batam.

Dalam rangka HUT b'right PLN Batam ke-13, sekaligus Hari Listrik Nasional ke-68, setidaknya, 215 anak pria yang beruntung mendapatkan sunat massal gratis.

"Anak-anak ini tersebar, ada yang dari Batam Centre, Batu Aji, Batu Ampar, semualah. Syaratnya nggak ada sih, cuma rata-rat yang fakir miskin, anak yatim. Kebanyakan anak panti asuhan yang tersebar di pelosok-pelosok, mitra binaan LAZIS," ujar Agus Subekti, Senior Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan kepada Tribun di sela-sela kegiatan, Kamis (24/10/2013).

Kegiatan ini menurutnya bukan lagi yang pertama kalinya. Uniknya lagi, meski menjadi sunah Nabi Muhammad, khitan inipun terbuka bagi peserta yang non muslim.

"Sunat kan untuk alasan kesehatan juga. Dan memang wajib hukumnya bagi anak laki-laki muslim," tambahnya.

Adapun, untuk kegiatan sosial tersebut, dana tidak hanya dari CSR PLN Batam. Melainkan dari karyawan PLN Batam yang tergerak untuk turut membantu pendanaan khitanan massal tersebut.

"Karyawan di PLN Batam itu dipotong gajinya untuk kebaikan umat, sebesar 2,5 persen zakatnya. Makanya, selain disunat, anak-anak itupun mendapatkan berbagai bingkisan seperti tas, kaos, makanan, dan uang sagu hati," jelas Agus.


12.41 | 0 komentar | Read More

Kantor Penyalur Epa Diduga Tidak Berizin

Kantor Penyalur Epa Diduga Tidak Berizin

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Sejumlah Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia saat berada di rumah singgah milik Dinas Sosial dan Pemakaman (Dinsospam) Kota Batam, Jumat (11/10/2013) malam. Sebanyak 37 TKW bermasalah dideportasi oleh Pemerintah Kerajaan Malaysia melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Johor menuju Kota Batam. Selanjutnya mereka akan dipulangkan ke daerah asalnya di Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Pekanbaru. 

Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana

BATAM, TRIBUN - Cece yang diketahui menyalurkan Epa dan Ina saat ditemui di kediamannya di Penuin Permai, Lubuk Baja, memilih enggan berkomentar.

Bahkan wanita yang akrab disapa Cece oleh sejumlah pekerjanya ini langsung memilih masuk ke dalam rumah. Kemudian meninggalkan sejumlah awak media yang berada di depan rumahnya.

"Maaf kalau itu saya no comment, sekali lagi maaf ya," singkat Cece yang langsung ngacir ke dalam rumah dan menutup pintu rumah, Kamis (24/10/2013).

Begitu juga, Aseng sang majikan yang rumahnya berada di komplek Penuin Permai. Saat dikonfirmasi, Aseng sedang tidak berada di kediamannya.

Hanya terlihat satu orang pembantu. Namun pembantu tersebut mengaku tidak berani keluar karena rumah dalam keadaan kosong.

Di bagian lain, warga sekitar mengaku Cece memang dikenal sebagai penyalur, namun apakah itu penyalur resmi atau tidak.

Sejumlah masyarakat sekitar mengaku tidak tahu karena sama sekali tidak terlihat papan nama dari kediaman Cece tersebut.

"Memang ramai wanita di rumah itu, katanya sih penyalur pekerja rumah tangga, ada baby sister, namun kami juga tidak tahu pasti, lagian tidak ada papan namanya," ungkap Joni warga sekitar di lokasi.

Diakui Joni, malam kemarin memang sempat terjadi keributan, namun dirinya tidak tahu pasti. Sebab kondisi rumah di blok tersebut terkesan tertutup.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja, Iptu Chairil mengaku belum mendapatkan laporan. Mengingat dirinya belum masuk kerja ke kantor setelah aksi demo di depan kantor BP Batam kemarin.

"Belum ada dapat laporan, nanti lah kalau sudah di kantor dicek," ujar Chairil singkat.


12.41 | 0 komentar | Read More

Jemaah Kloter Tiga Disuguhi Kue Bilis

BATAM, TRIBUN - Kedatangan 444 jemaah haji kloter 3 asal Provinsi Jambi lebih cepat 1 jam 6 menit dari jadwal yang direncanakan. Pesawat Saudi Arabian Airlines (SAA) SV 5206 mendarat pada Rabu (23/10/2013) kemarin tepat pukul 09.59 WIB.

Jika menurut jadwal, pesawat seharusnya mendarat pukul 11.05 WIB. Setibanya di Bandara Hang Nadim Batam, tim kesehatan Debarkasi Batam langsung memeriksa kondisi suhu tubuh jemaah haji melalui alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner).

Seorang jemaah yang terdeteksi suhu tubuhnya melebihi 38 derajat Celcius langsung mendapat pemeriksaan khusus. Yang bersangkutan dibawa langsung menuju Asrama Haji di Batam Center menggunakan ambulan.

"Jemaah yang terdeteksi suhu tubuhnya melebihi batas normal, akan langsung dibawa ke klinik Asrama Haji, kemudian akan dirujuk ke Rumah Sakit BP Batam bila diobservasi perlu mendapat perawatan lanjut," ujar dr Iskandar, salah satu petugas kesehatan di lokasi.

"Sudah banyak yang terindikasi, dan ada lima orang pasien yang sudahsaya rujuk ke Rumah Sakit BP Batam, setelah diobservasi tidak ada tanda-tanda terkena virus Corona yang kita curigakan," tambahnya.

Dari bandara, seluruh jemaah dibawa ke Asrama Haji untuk mengikuti acara penyambutan dan menikmati menu jamuan welcome drink. Menu yang disediakan PPIH Debarkasi Batam selain teh panas dan kopi, disediakan bubur kacang dan roti.  

Jemaah kloter 3 pada waktu keberangkatan berjumlah 445 jemaah, namun satu orang jemaah meninggal di Mekah pada tanggal 12 Oktober 2013 yang bernama Iraini binti Lado Kalo (53 tahun).

Sampai saat ini berdasarkan data Siskohat Embarkasi dan Debarkasi Batam, jemaah yang tergabung di Debarkasi Batam dan meninggal dunia berjumlah 11 orang.

Sebagaimana pada tahun sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memberikan serifikat dan oleh-oleh khas Provinsi Kepri berupa kue bilis gulung kepada seluruh jemaah haji Debarkasi Batam.

"Sebagai tanda terima kasih dan syukur kepada Allah atas kembalinya Bapak dan Ibu, yang pertama nanti Bapak dan Ibu akan menerima sertifikat dan kedua oleh-oleh dari Bapak Gubernur Kepri yaitu kue bilis gulung," ujar Kepala Kanwil Kemenag Kepri, Drs H Handarlin H Umar kemarin.

Jmaah haji kloter 3 menginap semalam di Asrama Haji sebelum pulang ke daerahnya masing-masing pada Kamis (24/10/2013). Pemulangan menggunakan penerbangan Sri Wijaya Air dua kali penerbangan dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Jambi.

Penerbangan pertama pukul 08.40 WIB yang mengangkut 132 orang dan penerbangan kedua pukul 11.30 WIB membawa 129 jemaah. Kemudian 178 jemaah asal Kabupaten Tanjung Jabung Barat dipulangkan dengan kapal fery Marina Tama dari Pelabuhan Sekupang, Batam, pukul 08.30 WIB.

Hadir dalam penyambutan kloter 3, di antaranya Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi, Drs H Mahbub Daryanto MPdI, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jambi dan beberapa pejabat lainnya.


12.41 | 0 komentar | Read More

Ini Tahun Politik, Kita Harus Menahan Diri

Written By Unknown on Kamis, 24 Oktober 2013 | 12.41

Ini Tahun Politik, Kita Harus Menahan Diri

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Ribuan warga Tanjung Uma melakukan demo di depan kantor BP Batam di Batam Center, Rabu (23/10/2013). Dalam demonstrasi ini, warga menuntut empat poin, di antaranya mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK legalitas untuk 33 titik kampung tua sesuai SK Wali Kota Batam Nomor 105/HK/III/2004 tanggal 23 Maret 2004, mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK pengesahan luas wilayah kampung tua Tanjung Uma seluas 108 hektare, mendesak BP Batam segera menerbitkan surat pencabutan izin prinsip pengalokasian lahan yang diberikan kepada pihak lain di dalam lahan kampung tua Tanjung Uma, dan mengutuk keras cara-cara premanisme yang digunakan pihak mana pun dalam menyelesaikan persoalan kampung tua. 

Laporan Tribunnews Batam, Thomlimah Limahekin

TANJUNGPINANG, TRIBUN - Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah mengimbau seluruh warga Kota Tanjungpinang untuk tetap menjaga situasi yang kondusif. Dia meminta seluruh warga tidak terprovokasi dengan isu-isu yang berkembang dari aksi unjuk rasa di Kota Batam, Rabu (23/10/2013) pagi.

"Saya harapkan supaya Kota Tanjungpinang tetap kondusif. Karena itu saya minta kepada semua pihak untuk tetap menahan diri," ujar Lis ketika dimintai keterangan usai menjadi saksi bagi 11 pasangan suami-istri yang dinikahkan secara massal di Hotel Plaza Kota Tanjungpinang, Rabu (23/10/2013).

Harapan ini disampaikan Lis ketika kepadanya diinformasikan bahwa ada warga Kota Tanjungpinang yang menyeberang ke Batam untuk ikut terlibat dalam aksi unjuk rasa itu. Dia mengaku bahwa sehari sebelumnya dia juga sudah mendapat informasi terkait rencana keterlibatan pihak tertentu dari Tanjungpinang dalam unjuk rasa ini.

Hanya saja dia enggan memberika komentar atau menanggapi sikap pihak-pihak tersebut. "Sebenarnya sejak semalam saya sudah dengar bahwa ada warga dari sini yang mau pergi ke Batam ikut unjuk rasa. Saya hanya katakan, seharusnya kita redam diri saja," pinta Lis.

Menurut Lis, kasus memicu aksi unjuk rasa di Batam itu harus disikapi secara arif dan bijaksana. Karena ada kemungkinan, permasalahan tersebut disusupi dengan muatan politis. Apalagi tahun ini adalah tahun Pemilu.

"Sekarang ini tahun Pemilu. Itu adalah isu sensitif sekali. Jadi jangan terpengaruh dengan isu tersebut. Biarkan saja masalah ini diselesaikan oleh Pak Gubernur HM Sani dan Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang," jelas Lis.


12.41 | 0 komentar | Read More

Petugas Polsek Sekupang Ikut Keteteran

Petugas Polsek Sekupang Ikut Keteteran

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Ribuan warga Tanjung Uma melakukan demo di depan kantor BP Batam di Batam Center, Rabu (23/10/2013). Dalam demonstrasi ini, warga menuntut empat poin, di antaranya mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK legalitas untuk 33 titik kampung tua sesuai SK Wali Kota Batam Nomor 105/HK/III/2004 tanggal 23 Maret 2004, mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK pengesahan luas wilayah kampung tua Tanjung Uma seluas 108 hektare, mendesak BP Batam segera menerbitkan surat pencabutan izin prinsip pengalokasian lahan yang diberikan kepada pihak lain di dalam lahan kampung tua Tanjung Uma, dan mengutuk keras cara-cara premanisme yang digunakan pihak mana pun dalam menyelesaikan persoalan kampung tua. 

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

BATAM, TRIBUN - Aksi unjuk rasa warga Tanjung Uma di BP Batam, Rabu (23/10/2013) berimbas pada aktivitas pelayanan di Mapolsek Sekupang, Batam.

Hampir semua personel kepolisian di tempat itu ikut disiagakan menjaga keamanan aksi unjuk rasa warga Tanjung Uma. Keterbatasan tenaga, membuat staf yang tinggal harus bekerja ekstra.

Apalagi hari itu, banyak warga yang mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Untuk menghindari protes warga yang sudah lama menunggu, staf yang tinggal mengambil alih sementara tugas rekan mereka.

"Adalah sampai 10 orang yang mengurus SKCK. Mereka protes, masa harus menunggu sampai besok (Kamis 24/10/2013), baru dibuatkan SKCK-nya," ucap seorang staf Mapolsek Sekupang kepada Tribun di lokasi.

Tak mau pekerjaan terlalu lama keteteran, mereka membatasi pelayanan pengurusan SKCK di tempat itu hingga pukul 12.00 WIB. Nasib serupa juga dialami personel kepolisian yang mendapat tugas jaga sejak Selasa (22/10/2013) malam.

"Itu ada dua polisi yang piket. Sejak semalam mereka belum pulang-pulang juga. Tugasnya mungkin jadi 3 x 24 jam," katanya.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun Tribun, untuk menjaga keamanan dan kondusif Batam semenjak memanasnya kasus lahan di Tanjung Uma, beberapa satuan kepolisian dari daerah lain ikut diturunkan. Termasuk satuan kepolisian dari dari Mabes Polri.


12.41 | 0 komentar | Read More

Sepuluh Demonstran Ditangkap Usai Kerusuhan

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Ribuan warga Tanjung Uma melakukan demo di depan kantor BP Batam di Batam Center, Rabu (23/10/2013). Dalam demonstrasi ini, warga menuntut empat poin, di antaranya mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK legalitas untuk 33 titik kampung tua sesuai SK Wali Kota Batam Nomor 105/HK/III/2004 tanggal 23 Maret 2004, mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK pengesahan luas wilayah kampung tua Tanjung Uma seluas 108 hektare, mendesak BP Batam segera menerbitkan surat pencabutan izin prinsip pengalokasian lahan yang diberikan kepada pihak lain di dalam lahan kampung tua Tanjung Uma, dan mengutuk keras cara-cara premanisme yang digunakan pihak mana pun dalam menyelesaikan persoalan kampung tua.

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Ribuan warga Tanjung Uma melakukan demo di depan kantor BP Batam di Batam Center, Rabu (23/10/2013). Dalam demonstrasi ini, warga menuntut empat poin, di antaranya mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK legalitas untuk 33 titik kampung tua sesuai SK Wali Kota Batam Nomor 105/HK/III/2004 tanggal 23 Maret 2004, mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK pengesahan luas wilayah kampung tua Tanjung Uma seluas 108 hektare, mendesak BP Batam segera menerbitkan surat pencabutan izin prinsip pengalokasian lahan yang diberikan kepada pihak lain di dalam lahan kampung tua Tanjung Uma, dan mengutuk keras cara-cara premanisme yang digunakan pihak mana pun dalam menyelesaikan persoalan kampung tua.

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Ribuan warga Tanjung Uma melakukan demo di depan kantor BP Batam di Batam Center, Rabu (23/10/2013). Dalam demonstrasi ini, warga menuntut empat poin, di antaranya mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK legalitas untuk 33 titik kampung tua sesuai SK Wali Kota Batam Nomor 105/HK/III/2004 tanggal 23 Maret 2004, mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK pengesahan luas wilayah kampung tua Tanjung Uma seluas 108 hektare, mendesak BP Batam segera menerbitkan surat pencabutan izin prinsip pengalokasian lahan yang diberikan kepada pihak lain di dalam lahan kampung tua Tanjung Uma, dan mengutuk keras cara-cara premanisme yang digunakan pihak mana pun dalam menyelesaikan persoalan kampung tua.

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Ribuan warga Tanjung Uma melakukan demo di depan kantor BP Batam di Batam Center, Rabu (23/10/2013). Dalam demonstrasi ini, warga menuntut empat poin, di antaranya mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK legalitas untuk 33 titik kampung tua sesuai SK Wali Kota Batam Nomor 105/HK/III/2004 tanggal 23 Maret 2004, mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK pengesahan luas wilayah kampung tua Tanjung Uma seluas 108 hektare, mendesak BP Batam segera menerbitkan surat pencabutan izin prinsip pengalokasian lahan yang diberikan kepada pihak lain di dalam lahan kampung tua Tanjung Uma, dan mengutuk keras cara-cara premanisme yang digunakan pihak mana pun dalam menyelesaikan persoalan kampung tua.

Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho

Ribuan warga Tanjung Uma melakukan demo di depan kantor BP Batam di Batam Center, Rabu (23/10/2013). Dalam demonstrasi ini, warga menuntut empat poin, di antaranya mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK legalitas untuk 33 titik kampung tua sesuai SK Wali Kota Batam Nomor 105/HK/III/2004 tanggal 23 Maret 2004, mendesak BP Batam dan Pemerintah Kota Batam segera menerbitkan SK pengesahan luas wilayah kampung tua Tanjung Uma seluas 108 hektare, mendesak BP Batam segera menerbitkan surat pencabutan izin prinsip pengalokasian lahan yang diberikan kepada pihak lain di dalam lahan kampung tua Tanjung Uma, dan mengutuk keras cara-cara premanisme yang digunakan pihak mana pun dalam menyelesaikan persoalan kampung tua.


12.41 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger