Abidin Minta Ketegasan Dewan Kawasan

Written By Unknown on Kamis, 08 November 2012 | 12.41

Tribun Batam - Rabu, 7 November 2012 22:54 WIB

BATAM,TRIBUN-Peristiwa penahanan enam kontainer berisikan buah dan sayuran membuat Dewan Penasihat Apindo Kepri Abidin Hasibuan marah dan kecewa. Penahanan itu membuktikan bahwa tidak ada kepastian hukum di Batam yang merupakan kawasan bebas.

Kekecewaan Abidin tertuju pada sikap Karantina Batam dan Muhammad Sani selaku Gubernur Kepri dan Ketua Dewan Kawasan. "Terus terang saya prihatin dan kecewa dengan gubernur. Penahanan enam kontainer sayuran ini seharusnya tidak perlu terjadi. Apakah beliau tidak mengerti hukum," ujar Abidin kepada Tribun, Rabu (7/11).

Hampir selama 10 hari, sebanyak enam kontainer sayuran dan buah impor tertahan di Karantina Batam. Sayuran dan buah-buahan tersebut milik tiga importir, yakni PT Oscar Karunia Gemilang, Sumber Sarana serta PT Interfruits.

Kondisi ini merupakan dampak penerapan Permentan nomor 60 tahun 2012 dan  Permendag nomor 60 tahun 2012. Disebutkan impor barang hortikultura hanya melalui pelabuhan yang ditunjuk.

Abidin membandingkan kedua peraturan menteri tersebut dengan PP nomor 10 tahun 2012. Peraturan tersebut mengatur tentang lalu lintas barang di kawasan pelabuhan bebas. Diketahui, wilayah Batam, Bintan, dan Karimun merupakan daerah kawasan bebas.

"Seharusnya Permentan dan Permendag tidak berlalu di Batam karena bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi yakni PP nomor 10 tahun 2012 dan UU nomor 44 tahun 2007 tentang FTZ," ujarnya.

Abidin khawatir, jika tetap memaksakan pemberlakuan aturan impor sayuran dan buah tersebut, akan menimbulkan gejolak sosial. "Masyarakat akan mengamuk. Buah dan sayuran tidak ada lagi di Batam. Kalaupun ada akan terjadi kenaikan harga, ujung-ujungnya masyarakat yang dirugikan," tegasnya.

Kekecewaan Abidin terhadap sikap Karantina Batam muncul karena karantina tidak membantu masyarakat Batam malah bersikukuh menerapkan aturan impor barang. "Seharusnya memberikan input ke pusat bahwa Batam tidak memiliki sumber kekayaan alam. Singkong saja tidak berbuah apalagi sayuran dan buah-buahan. Jangan samakan Batam dengan daerah lain," tegasnya.

Abidin malah meminta karantina hengkang dari Batam atau dibubarkan saja jika masih bersikukuh menerapkan aturan itu."Jika masih bersikukuh, bubarkan saja karantina atau hengkang dari Batam," tegasya.

Masuknya buah dan sayuran dari Jawa diperkirakan akan terjadi kenaikan biaya hingga 30 persen. Artinya kenaikan itu juga akan berpengaruh kepada kebutuhan hidup layak (KHL). "Saya juga meminta teman-teman serikat pekerja untuk sama- sama berjuang. Kalau barang mahal maka buruh tidak akan sejahtera," tambahnya.

Menurutnya, selama ini pemerintah pusat sudah memberikan fasilitas khusus. "Namun, sangat disayangkan karena pemimpin kita tidak berani argumen ke pusat. Seharusnya menteri pertanian ikut mendukung Batam sebagai daerah FTZ," tambahnya.

Dalam beberapa hari belakangan, Abidin mengaku menerima keluhan investor mengenai tidak adanya kepastian hukum. "Investor sudah mengeluh ke saya. Tidak ada kepastian hukum. Aturan mana yang harus dipakai," tambahnya.
Meski sudah dilepaskan, namun sebanyak enam kontainer sayuran dan buah itu belum bisa dibongkar.(*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Abidin Minta Ketegasan Dewan Kawasan

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2012/11/abidin-minta-ketegasan-dewan-kawasan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Abidin Minta Ketegasan Dewan Kawasan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Abidin Minta Ketegasan Dewan Kawasan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger