Tribun Batam - Sabtu, 2 Februari 2013 11:26 WIB
TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG - Wajah Nurul Hidayah (9), bayi perempuan dengan hydrosefalus masih terlihat segar.
Kendati kepalanya agak membesar, dia masih bisa menggerak-gerakkan kepala dan seluruh tubuhnya dengan sedikit leluasa.
Saat ditemui Tribunnewsbatam.com, Jumat (1/2/2013) siang, di ruang perawatan anak lantai 3 RSUP Kepri, Nurul tengah digendong Zaidah ibunya.
Di samping Zaidah (43), berdiri juga Aguslan (52) suaminya. Keduanya baru 6 hari merawatkan Nurul di RSUP Kepri. Mereka berasal dari Dabo Singkep.
Aguslan dan Zaidah seakan begitu lekat memperhatikan gerak-gerik anaknya itu. Kadangkala, Nurul terlihat menjulurkan lidahnya.
Sesekali juga dia menoleh ke kiri dan ke kanan dengan tatapan mata yang mengecil. Namun, tak jarang badannya kejang-kejang. Itulah yang membuat Nurul kerap menangis.
"Iya kadang badannya kejang-kejang. Lihatlah kakinya, sering kejang. Kalau kakinya kejang berarti dia menangis," jelas Zaidah.
Ungkapan ini diamini juga oleh dokter Sunarto yang juga menjadi wakil direktur (Wadir) Pelayanan Medik di RSUP Kepri. Menurut Sunarto, kekejangan itu terjadi karena pendesakan jaringan saraf ke bagian kepala Nurul.
Namun, Nurul masih beruntung karena desakan jaringan saraf itu belum mempengaruhi otak dan mata anak itu.
"Dia masih bisa melihat. Hanya saja kepalanya melembek. Karena ubun-ubunnya masih terbuka. Jadi di ubun-ubun itu tak ada tulang. Setelah kulit kepala langsung cairan tubuh itu. Makanya ubun-ubunnya lembek," jelas Sunarto.
Dalam waktu dekat, pihak medis akan mengoperasi kepala Nurul, memasangkan selang untuk mengalirkan cairan di kepala ke perut.
Sunarto meyakinkan Aguslan dan Zaidah bahwa anaknya itu bisa ditangani di RSUP Kepri.
Dia juga menyadarkan pasangan suami-istri itu supaya tidak memikirkan soal biaya perawatan anaknya ini. Sebab, seluruh biaya operasi dan tenaga dokter ditanggung oleh pihak RSUP Kepri.
"Bapak tak perlu takut soal biaya perawatan. Semuanya ditanggung oleh RS. Tinggal saja biaya makan-minum bapak dan ibu saja selama tinggal di sini. Memang biaya perawatannya ditangani oleh Jaminan Masyarakat Lingga (JML), tetapi unjung-ujungnya biayanya diklaim juga ke sini," yakin Sunarto.
Namun, Aguslan dan Zaidah tetap memikirkan biaya kehidupan mereka selama merawat putrinya itu di RSUP Kepri ini.
Aguslan sendiri mengaku agak kesulitan mencari dana untuk membiayai makan-minum dirinya dan istrinya selama berada di Tanjungpinang.
Karena itu, dia sungguh mengharapkan uluran tangan dari siapapun untuk meringankan beben keluarga saat ini.
"Kalau memang ada yang berkenan membantu, mereka bisa hubungi saya di nomor 085264477879," harap Aguslan. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Bayi Hydrosepalus di Tanjungpinang Minta Uluran Tangan Dermawan
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/02/bayi-hydrosepalus-di-tanjungpinang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Bayi Hydrosepalus di Tanjungpinang Minta Uluran Tangan Dermawan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Bayi Hydrosepalus di Tanjungpinang Minta Uluran Tangan Dermawan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar