Tribun Batam - Jumat, 8 Maret 2013 22:56 WIB
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM-
Proses audit tak cuma menjadikan perusahaan sesuai standar, tetapi juga harus sesuai tujuan bisnis masing-masing perusahaan. Pendekatan inilah yang digunakan Lloyd's Register Quality Assurance (LRQA) dalam setiap proses auditnya yang dinamakan Business Assurance.Operation Manager LRQA Indonesia, Erisman Soediman mengatakan, audit yang dilakukan oleh LRQA lebih dalam karena bisnis prosesnya yang diaudit, tidak cuma laporan tertulis.
"ISO itu tak cuma sekadar sertifikat di atas kertas. Oleh karena itu audit oleh LRQA butuh waktu, tidak bisa hanya sehari. Karena auditor datang menggali segala yang ada di perusahaan. Tapi kredibilitas perusahaan jadi lebih bagus," kata Erisman dalam Sosialisasi Business Assurance dan ISO 50001 di Wisma Batamindo, Rabu (6/3/2013).
Selain memaparkan tentang Business Assurance, dalam sosialisasi ini juga diterangkan mengenai ISO 50001. Manager of Climate Change and Sustainability LRQA Indonesia, Cholid Bafagih mengatakan standar ini merupakan standar termuda terkait manajemen sistem.
Standar yang sudah umum seperti ISO 9001 untuk quality management system, 14001 tentang environment, dan 18001 untuk safety and health. ISO 50001 dirilis badan ISO pada 15 Juli 2011. Sampai saat ini belum ada satupun perusahaan yang diaudit untuk standar ini.
"Jadi mungkin bisa memicu bagi Bapak untuk perusahaannya menjadi yang pertama mendapat ISO 50001 ini," kata Cholid. Ia mengatakan standar ini pada dasarnya mirip dengan ISO 14001 tapi lebih menekankan pada manajemen energi perusahaannya.
Standar ini berisi persyaratan dan petunjuk (guidance). Tujuan standar ini adalah membuat sistem dan proses yang diperlukan guna meningkatkan performa energi. Termasuk efisiensi penggunaan dan konsumsi energi. Cholid mengatakan dalam standar ini dibedakan antara penggunaan dan konsumsi. Penggunaan (use) pengertiannya adalah tujuan pemakaian.
"Energi dipakai untuk apa? Penerangan, pemanas, atau pendingin? Sementara konsumsi adalah nilai terukur dari energi yang terpakai," ujar Cholid. Tapi menurutnya pada dasarnya konsep ISO 50001 ini sama dengan standar-standar sebelumnya, yaitu mencakup plan, do, check, dan action.
Seni dari 50001, kata Cholid, tidak hanya akan berbicara pada pengelolaan manusia, tapi juga teknikal.
Ia menambahkan, penerapan ISO 50001 yang tepat di perusahaan diyakini dapat membantu menghemat pengeluaran sekaligus mengurangi angka gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Selain itu penerapan standar ini juga akan membentuk kerangka kerja di dalam industri pabrik, komersil, institusi, departemen pemerintahan, dan seluruh jenis organisasi tanpa melihat jenis dan besarannya.
"Keunikan standar ini, bisa diintegrasikan dengan standar-standar lain," kata Cholid.
Sosialisasi ini diikuti sekitar 25 tenant di Kawasan Industri Batamindo. Panitia acara, Anggie Wulanjati sebelumnya mengatakan Batam dipilih sebagai lokasi acara karena posisinya sebagai kota terbesar di Sumatera setelah Medan dan Palembang. Dengan cakupan fokus industri yang luas yaitu industri berat seperti galangan kapal, fabrikasi, baja, logam, serta industri ringan seperti manufacturing, elektronik, garmen, plastik, dan lainnya. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Ini Paparan LRQA Indonesia Tentang ISO 50001 di Batamindo
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/03/ini-paparan-lrqa-indonesia-tentang-iso.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ini Paparan LRQA Indonesia Tentang ISO 50001 di Batamindo
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ini Paparan LRQA Indonesia Tentang ISO 50001 di Batamindo
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar