Tribun Batam - Rabu, 19 Juni 2013 05:39 WIB
Laporan Tribunnews Batam, Abd Rahman Mawazi
"Mereka sedang minum-minum. Terus kami bawa ke Polres untuk didata," kata Kasat Sabara Polres Lingga, AKP Rusdwiantoro, Selasa (18/6/2013). Keenam remaja itu terjaring razia yang dilakukan sekitar pukul 00.30 WIB dengan barang bukti empat botol minuman beralkohol merek Apek Botak dan delapan kaleng bir ABC.
Sesampai di Mapolres, para remaja itu diberikan bimbingan dan masing-masing disuruh memberitahukan alamat orang tua. Satu persatu dari orang tua mereka pun menjemput ke Mapolres. Para remaja baru diizinkan pulang setelah membuat surat pernyatan untuk tidak mabuk-mabukan lagi.
"Ini tipiring (tindak pidana ringan). Di sini kan belum ada pengadilan, jadi kami beri pembinaan saja sekaligus memberitahukan kepada orang tua masing-masing," katanya lagi.
Kedepan, kegiatan tersebut akan semakin rutin dilakukan menjelang bulan Ramadan untuk mengurangi penyakit masyarakat. Pria yang biasa disapa Toro ini pun berharap agar orang tua bisa lebih waspada mengawasi anak-anak mereka agar terhindar dari hal negatif pergaulan.
"Razia pekat dan balapan liar ini akan terus kami lakukan hingga puasa nanti. Kami harap tidak ada lagi aksi balapan lias di malam Minggu dan pesta miras dari anak-anak kita ini," katanya.
Sebelumnya, Camat Singkep, Kisanjaya, bersama dengan tokoh masyarakat dan Satpol PP juga telah melakukan kegiatan yang sama. Belakangan ini, kaum remaja semakin sering melakukan pesta minuman keras.
TRIBUNNEWSBATAM.COM, LINGGA -
Enam remaja terjaring razia penyakit masyarakat (pekat) yang dilakukan Satuan Sabara Polres Lingga, Minggu (16/6/2013) dini hari lalu. Remaja yang masih berusia 17 tahunan itu kedapatan sedang berpesta minuman keras di lapangan Merdeka Dabo Singkep, Lingga, Kepri."Mereka sedang minum-minum. Terus kami bawa ke Polres untuk didata," kata Kasat Sabara Polres Lingga, AKP Rusdwiantoro, Selasa (18/6/2013). Keenam remaja itu terjaring razia yang dilakukan sekitar pukul 00.30 WIB dengan barang bukti empat botol minuman beralkohol merek Apek Botak dan delapan kaleng bir ABC.
Sesampai di Mapolres, para remaja itu diberikan bimbingan dan masing-masing disuruh memberitahukan alamat orang tua. Satu persatu dari orang tua mereka pun menjemput ke Mapolres. Para remaja baru diizinkan pulang setelah membuat surat pernyatan untuk tidak mabuk-mabukan lagi.
"Ini tipiring (tindak pidana ringan). Di sini kan belum ada pengadilan, jadi kami beri pembinaan saja sekaligus memberitahukan kepada orang tua masing-masing," katanya lagi.
Kedepan, kegiatan tersebut akan semakin rutin dilakukan menjelang bulan Ramadan untuk mengurangi penyakit masyarakat. Pria yang biasa disapa Toro ini pun berharap agar orang tua bisa lebih waspada mengawasi anak-anak mereka agar terhindar dari hal negatif pergaulan.
"Razia pekat dan balapan liar ini akan terus kami lakukan hingga puasa nanti. Kami harap tidak ada lagi aksi balapan lias di malam Minggu dan pesta miras dari anak-anak kita ini," katanya.
Sebelumnya, Camat Singkep, Kisanjaya, bersama dengan tokoh masyarakat dan Satpol PP juga telah melakukan kegiatan yang sama. Belakangan ini, kaum remaja semakin sering melakukan pesta minuman keras.
Anda sedang membaca artikel tentang
Mengonsumsi Apek Botak, Enam Remaja Diangkut Tengah Malam
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/06/mengonsumsi-apek-botak-enam-remaja_21.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mengonsumsi Apek Botak, Enam Remaja Diangkut Tengah Malam
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mengonsumsi Apek Botak, Enam Remaja Diangkut Tengah Malam
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar