Laporan Tribunnews Batam, Zabur Anjasfianto
BATAM, TRIBUN - Kepala SMPN 4 Batam, Vadilifa SAg adu mulut dengan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Batam, Udin P Silaloho, Selasa (9/7/2013). Hal ini dipicu tidak masuknya nama calon siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online.
Vadilifa tidak terima diusir oleh Udin saat anggota DPRD Batam itu menanyakan kepada panitia PPDB atas tidak masuknya nama salah satu calon siswa di sistem online.
Perdebatan pun terjadi dan masing-masing mempertahankan argumentasinya. Udin yang datang sendiri di sekolah yang berlokasi di Bengkong itu, langsung menuju ke panitia dan menanyakan masalah salah satu nama calon siswa yang tidak masuk PPDB.
Sementara panitia saat itu menjelaskan, bahwa orangtua siswa tidak menjadikan SMPN 4 sebagai salah satu pilihan sekolah jika yang bersangkutan tidak lolos dalam PPDB di sekolah yang didaftarnya itu.
"Dia, Udin P Silaloho datang marah-marah ke panitia PPDB. Saya langsung dekati dan menanyakan masalah yang terjadi. Saya langsung dimarahi dan diusir dari sekolah. Saya pun langsung kembali mengusirnya. Masak saya kepala sekolah sebagai penanggung jawab di usir. Sudah tidak ada etika lagi anggota dewan itu," ujar Vadilifa, Kepala SMPN 4 Batam.
Menurutnya, Udin langsung meninggalkan sekolah setelah pihaknya kembali mengusir anggota DPRD Batam. Setelah dirinya diusir terlebih dulu dan menjadi sasaran kemarahan.
"Sebelumnya Pak Udin sempat menghubungi saya, dia mau nitip tujuh orang siswa masuk ke SMPN 4 Batam. Saya langsung tolak, karena jumlah yang dititip terlalu banyak," jelas Vadilifa.
Terpisah kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Muslim Bidin mendukung sikap yang diambil kepala SMPN 4 Batam itu. Karena hampir di setiap sekolah, anggota DPRD Batam itu menitipkan calon siswa.
Tidak tanggung-tanggung jumlah siswa yang mau dimasukkan ke sekolah lebih dari dua bahkan sampai satu lokal.
Pihaknya sudah mengimbau kepada setiap kepala sekolah dan panitia PPDB untuk lebih selektif menerima titipan calon siswa dari manapun termasuk anggota dewan.
"Apa yang dilakukan kepala SMPN 4 Batam, sudah tepat. Karena wakil komisi IV DPRD Batam itu bukan mencari solusi terhadap masalah pendidikan, malah diindikasi sebagai calo PPDB," katanya.
Muslim mengakui beberapa anggota DPRD Batam juga menitipkan calon siswa ke sejumlah sekolah agar bisa diterima sebagai peserta didik baru.
"Setiap tahun, pasti banyak menitipkan calon siswa. Jika nanti ditolak, pasti anggota DPRD Batam itu ribut dengan berbagai alasan. Seharusnya mereka sebagai wakil rakyat memberikan solusi dan sama-sama mengatasi masalah yang ada, bukan sebalilnya," katanya.
Vadilifa Usir Wakil Ketua Komisi IV
Laporan Tribunnews Batam, Zabur Anjasfianto
BATAM, TRIBUN - Kepala SMPN 4 Batam, Vadilifa SAg adu mulut dengan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Batam, Udin P Silaloho, Selasa (9/7/2013). Hal ini dipicu tidak masuknya nama calon siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online.
Vadilifa tidak terima diusir oleh Udin saat anggota DPRD Batam itu menanyakan kepada panitia PPDB atas tidak masuknya nama salah satu calon siswa di sistem online.
Perdebatan pun terjadi dan masing-masing mempertahankan argumentasinya. Udin yang datang sendiri di sekolah yang berlokasi di Bengkong itu, langsung menuju ke panitia dan menanyakan masalah salah satu nama calon siswa yang tidak masuk PPDB.
Sementara panitia saat itu menjelaskan, bahwa orangtua siswa tidak menjadikan SMPN 4 sebagai salah satu pilihan sekolah jika yang bersangkutan tidak lolos dalam PPDB di sekolah yang didaftarnya itu.
"Dia, Udin P Silaloho datang marah-marah ke panitia PPDB. Saya langsung dekati dan menanyakan masalah yang terjadi. Saya langsung dimarahi dan diusir dari sekolah. Saya pun langsung kembali mengusirnya. Masak saya kepala sekolah sebagai penanggung jawab di usir. Sudah tidak ada etika lagi anggota dewan itu," ujar Vadilifa, Kepala SMPN 4 Batam.
Menurutnya, Udin langsung meninggalkan sekolah setelah pihaknya kembali mengusir anggota DPRD Batam. Setelah dirinya diusir terlebih dulu dan menjadi sasaran kemarahan.
"Sebelumnya Pak Udin sempat menghubungi saya, dia mau nitip tujuh orang siswa masuk ke SMPN 4 Batam. Saya langsung tolak, karena jumlah yang dititip terlalu banyak," jelas Vadilifa.
Terpisah kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Muslim Bidin mendukung sikap yang diambil kepala SMPN 4 Batam itu. Karena hampir di setiap sekolah, anggota DPRD Batam itu menitipkan calon siswa.
Tidak tanggung-tanggung jumlah siswa yang mau dimasukkan ke sekolah lebih dari dua bahkan sampai satu lokal.
Pihaknya sudah mengimbau kepada setiap kepala sekolah dan panitia PPDB untuk lebih selektif menerima titipan calon siswa dari manapun termasuk anggota dewan.
"Apa yang dilakukan kepala SMPN 4 Batam, sudah tepat. Karena wakil komisi IV DPRD Batam itu bukan mencari solusi terhadap masalah pendidikan, malah diindikasi sebagai calo PPDB," katanya.
Muslim mengakui beberapa anggota DPRD Batam juga menitipkan calon siswa ke sejumlah sekolah agar bisa diterima sebagai peserta didik baru.
"Setiap tahun, pasti banyak menitipkan calon siswa. Jika nanti ditolak, pasti anggota DPRD Batam itu ribut dengan berbagai alasan. Seharusnya mereka sebagai wakil rakyat memberikan solusi dan sama-sama mengatasi masalah yang ada, bukan sebalilnya," katanya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Vadilifa Usir Wakil Ketua Komisi IV
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/07/vadilifa-usir-wakil-ketua-komisi-iv.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Vadilifa Usir Wakil Ketua Komisi IV
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Vadilifa Usir Wakil Ketua Komisi IV
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar