Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga
BATAM, TRIBUN - Pascameledaknya bom di Vihara Ekayana, di Duri Kepa Jakarta Barat, Minggu (4/8/2013) kemarin menjadi perbincangan hangat di kalangan umat Buddha Batam.
Meskipun berbeda majelis dan tidak memiliki hubungan kekhususan, namun kabar itu cukup mengejutkan bagi para suhu maupun umat di beberapa vihara di Batam.
Ada umat yang antusias membicarakannya, namun, sedikit juga suhu-suhu vihara yang ingin mengomentari peristiwa tersebut.
Banyaknya isu yang berkembang akibat peristiwa pengeboman yang terjadi dua kali dalam satu hari tersebut, membuat suhu maupun pengurus di beberapa vihara di Batam berhati-hati dalam berbicara.
Namun begitu, situasi di beberapa vihara, seperti di Vihara Virya Pala di Golden Land Batam Centre, Maha Vihara Duta Maitreya Sei Panas, maupun di Maitri Sagara Tiban Centre relatif kondusif. Para umat masih beribadah seperti hari-hari biasa.
"Tahu, yang di Jakarta kan. Biasa saja, buat berdoa kok harus takut," ujar Tampekpoi, salah seorang nenek tua yang sedang sembahyang di Vihara Virya Pala, Selasa (6/8/2013).
Wanita berusia 70 tahun tersebut nampak tenang-tenang saja membakar dupa dan berdoa. Menurutnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan akibat peristiwa di Jakarta.
"Tidak ada hubungannya, jadi untuk apa was-was," ujar wanita yang bermukim di Sungai Panas itu.
Senada dengannya, Alvin, humas Vihara Duta Maitreya juga menyebutkan tidak menyiapkan pengamanan khusus paska peristiwa tersebut.
"Pengamanan untuk vihara, biasa saja, aman kok, gak ada yang diwaspadai," ujar Alvin saat dihubungi.
Alvin yang cenderung hati-hati dalam berbicara, menyebutkan dirinya enggan berkomentar terlalu banyak.
Namun begitu, ia percaya, peristiwa pengeboman Vihara Ekayana hanyalah ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Dan tidak ada hubungannya dengan konflik agama.
"Saya nggak mau menimbulkan banyak persepsi di mata masyarakat. Mudah-mudahan tidak ada kaitannya dengan agama, ini masalah orang, bukan masalah agama," tegas Alvin.
Ia beralasan, pemimpin Vihara maupun Biku di Myanmar sendiri tidak pernah berkomunikasi dengan Vihara di Indonesia.
Sehingga, tidak ada kemungkinan peristiwa itu disebabkan oleh konflik Rohingya seperti yang diisukan.
"Kunjungan saja nggak pernah. Nggak ada hubungannya, buat apa dikaitkan. Lagi pula kita saja sudah beda majelis, antara sini dengan Jakarta saja pun sudah beda. Buddha mengajarkan kami kerukunan, jadi ada hidup rukun seperti begini, sepatutnya di syukuri," papar Alvin lagi.
Sementara itu, suhu di Vihara Maitri Sagara Tiban, yang coba ditemui Tribun, enggan memberikan komentar terkait peristiwa itu.
Melalui, pegawainya, suhu Vihara Maitri Sagara mengatakan apa yang dikabarkan di semua media salah.
"Suhu nggak mau komentar. Dia mau sembahyang dan nggak mau komentar. Tapi itu semua yang di koran bohong. Nggak ada hubungannya sama masalah di sana," kata pegawai wanita yang enggan disebutkan namanya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Di Vihara, Kami Berdoa Tanpa Was-was
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/08/di-vihara-kami-berdoa-tanpa-was-was.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Di Vihara, Kami Berdoa Tanpa Was-was
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Di Vihara, Kami Berdoa Tanpa Was-was
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar