BATAM, TRIBUN - Banjir dadakan kembali terjadi di sejumlah titik di Batam, Kamis (5/9/2013). Hujan yang mengguyur sejak pagi kemarin hingga sore hari menyebabkan banjir di beberapa ruas jalan.
Luapan air bahkan menggenangi jalan Engku Putri tepatnya sepanjang jalan depan kantor Pemko Batam hingga lampu merah Masjid Raya.Parit parit yang seharusnya menampung air dan menyalurkannya ke laut itu tidak mampu lagi menampung besaran air yang turun dari langit.
Air yang menggenang di jalanan justru datang dari parit yang meluap dan tidak mengalir lancar. Parahnya lagi, banjir itupun ikut membawa tanah dan lumpur yang ikut mengotori jalan di tengah kota itu.
Tak sedikit pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor yang terganggu dan tidak bisa melewati jalan itu seperti biasanya. "Gimana nggak di tempat lain banjir. Yang tengah kotanya saja parah begini. Masa ikon kota Batam, di depannya banjir. Di sinikan gedung gedung pemerintah semua, harusnya lebih baik kan," ujar Anto, pengendara sepeda motor yang terpaksa berteduh saat itu.
Tak cuma ia, Aulia Ichsan pengendara sepeda motor lainnya bahkan terpaksa mendorong motornya yang mogok akibat banjir itu. Ia menilai, semakin parahnya banjir di depan kantor pemerintahan hari itu, tak lepas dari penebangan pohon yang belakangan ini dilakukan Pemko.
"Efek pohon besar di alun alun yang ditebang beberapa waktu lalu makin terasa setelah hujan ini. Pohon itu sumber utama penyerap air, gara gara banjir motor saya terpaksa di dorong," kata dia.
Banjir juga melanda di Batuaji dan Sagulung. Sejumlah kendaraan pun terjebak dan mogok. Titik bajir yang merendam wilayah Batuaji dan Sagulung antara lain Jalan R Supraman tepatnya di sebelum tanjakan bukit Daeng, simpang empat lampu merah RSUD Embung Fatimah, jalan dekat perumahan Buana Raya Sagulung, Jalan Diponegoro atau tepatnya di depan perumahan Permata Hijau dan simpang Base Camp.
Selain itu air hujan juga menggenangi sebagian perumahan Puskopkar, jalan komplek perumahan Kodim, Kelurahan Buliang. Banjir juga melanda jalan Ahmad Yani atau tepatnya di depan Panbil Mall hingga depan kantor Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) BP Batam.
Seterusnya wilayah Sei Beduk juga direndam banjir seperti di sepanjang Pintu I sampai Pintu III Simpang Mangsang, Sei Beduk. Jalan menuju jembatan Barelang juga tidak luput dilanda Banjir seperti di depan Markas Brimbob dan Lapas Barelang, karena ada perbaikan gorong gorong atau drainase.
Diansyah, warga Paradis Batuaji, mengaku bajir yang selalu terjadi setiap hujan turun diakibatkan buruknya saluran drainase atau gorong gorong. Banyak tempat saluran air tersebut tersumbat sampah yang menumpuk. Air pembuangan pun tidak bisa mengalir.
Selain itu, sepanjang jalan raya juga tidak ada drainase, seperti di jalan Diponegoro dari arah simpang Base Camp menuju ke Sekupang. Begitu juga dengan Jalan R Supratman, drainase yang ada sudah tertutup dengan tanah dan rata dengan jalan.
"Meski sebentar Batuaji dan Sagulung pasti banjir. Apalagi ada pengerjaan jembatan penyeberangan orang di depan SP Plaza membuat drainase tersebut dan air tidak bisa mengalir,"ujar Diansyah.
Zulfan, pengendara sepeda motor mengaku setiap hujan turun dia pasti terjebak banjir. Karyawan galangan kapal ini mengaku sepeda motor yang dikemudikan selalu mogok.
"Ya kerja jadi batal. Motor saya tidak bisa nyala mesinnya, karena busi basah saat menerobos genangan air," ujarnya.
Longsor
Hujan deras juga menyebabkan tanah longsor. Sebuah rumah ibadah, Musala Ukhuwah di RT 02 RW 06 Kelurahan Tiban Lama yang dibangun di daerah tinggi, ambruk. Lantaran tak kuat menampung kuatnya curahan air hujan.
"Kejadiannya pukul 13.00 WIB lah, saat hujan lagi deras derasnya," ucap Era, warga sekitar yang rumahnya bersebelahan dengan musholla.
Ia menuturkan, sebelumnya batu penyangga bangunan rumah ibadah ini memang sudah retak. Itu makanya dibuat tambahan penyangga batu di sisi kanan bawah musala.
"Yang pertama kali ambruk, batu batako itu. Sebelumnya udah dibangun tinggi, karena hujan ini terus tumbang," katanya.
Selang tak berapa lama kemudian, disusul ambruknya batu miring musholla hingga menyebabkan tiang tiang dan atap bagian depan musholla ikut ambruk.
"Kejadiannya cepat, bunyinya juga keras," kata Era. Beruntung saat kejadian, tidak ada korban jiwa. Pantauan Tribun, pascainsiden ini, suasana di dalam musholla tampak sepi. Kendati saat itu sudah masuk waktu salat Ashar. "Pengurusnya juga udah tahu," tambahnya. (ane/bur/wie)
Anda sedang membaca artikel tentang
Rumah Ibadah Ambruk Terkena Longsor
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/09/rumah-ibadah-ambruk-terkena-longsor_8.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Rumah Ibadah Ambruk Terkena Longsor
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Rumah Ibadah Ambruk Terkena Longsor
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar