Laporan Tribunnews Batam, Eko Setiawan
TANJUNGPINANG, TRIBUN - Prof Dr Mohammad Mahfud M D SH SU memberikan orasi ilmiah pada acara wisuda kampus STT Indonesia, di Kota Tanjungpinang, Kepri. Acara tersebut dilaksanakan di Ball Room Hotel Aston Tanjungpinang, Sabtu (12/10/2013).
Dalam orasi ilmiahnya, pria kelahiran Madura, 13 Mei 1957 silam memberikan semangat dan spirit baru kepada para sarjana baru. Dia mengatakan, mereka yang telah diwisuda kali ini sudah termasuk golongan-golongan elit yang siap membuat gebrakan baru di Indonesia.
"Kita bangga dengan Indonesia, karena kemerdekaan yang kita punya, kita bisa mencetak sarjana-sarjana sendiri. Pendidikan ini akan maju jika kita terus belajar," ujar mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2011.
Dalam orasinya, pria yang pernah menjadi hakim konstitusi periode 2008-2013 mengusung tema "Empat Pilar Kebangsaan Kebangsaan dalam Membangun Jati Diri Bangsa".
Orasinya mampu memberikan semangat terhadap para wisudawan yang hadir dalam acara tersebut.
Menurut Mahfud, setelah diwisuda ini, pemikiran bukan lagi layaknya mahasiswa biasa. Sebagai orang-orang elit, kita harus bekerja sedemikian rupa dan memberikan hasil yang sempurna.
"Orang sukses itu tidak pernah untung-untungan. Hidup itu perlu pertimbangan yang matang. Karena Allah itu memberikan imbalan tergantung kepada tingkat usahanya," lanjutnya lagi.
Sedikit mengulas ceritanya, selama menjadi pelajar dan mahasiswa, Mahfud memiliki cita-cita, namun cita-cita tersebut selalu berubah-rubah.
"Memang dulu cita-cita saya sering berubah-rubah. Saya pernah bercita-cita jadi dosen terbang, akhirnya kesampaian, jadi hakim akhirnya kesampaian, jadi menteripun begitu. Tiba-tiba saya ditelepon Gus Dur untuk menjadi menteri pertahanan negara, walaupun saya hanya dari orang sipil," ungkapnya memberikan motivasi.
Saat ini, Mahfud melihat kebobrokan di Indonesia. Dikatakan Mahfud, banyak kepala negara di Indonesia yang terlibat dalam kasus korupsi. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena pada saat awal ia mencalonkan diri, banyak cukong-cukong yang membantu dia.
Cukong tersebut memberikan uang kepada masyarakat untuk memilih dia. Berbagai cara dilakukan oleh cukong-cukong agar jagoannya terpilih. Dan setelah dia terpilih, para cukong meminta jatah proyek atau lahan tambang yang akan ditambang.
"Saat dia sudah jadi, para cukong yang tadi minta PH, minta proyek mau di tambang. Seperti itu yang membuat banyak kepala daerah terlibat kasus korupsi," ujar mantan Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional era Presiden Gus Dur menilai.
"Kalau kalah, dia tinggal banding ke Makamah Kontitusi (MK), di sana dia sodorkan uang. Karena hakimnya kurang iman, ia terima dan akhirnya menang," sambung Mahfud lagi.
Nilai dasar yang paling pokok ada lah kebersatuan di dalam kemerdekaan. Ia berpesan, jadilah pekerja keras, karena yang akan membantu kita adalah diri sendiri.
Anda sedang membaca artikel tentang
Mahfud MD: Cita-cita Saya Dikabulkan Semua
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/10/mahfud-md-cita-cita-saya-dikabulkan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mahfud MD: Cita-cita Saya Dikabulkan Semua
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mahfud MD: Cita-cita Saya Dikabulkan Semua
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar