Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana
BATAM, TRIBUN - Kisruh antara Dinas Pendidikan Kota Batam dengan Udin P Sihaloho, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Batam, perlahan membuka tabir permainan dan kebobrokannya dunia pendidikan di Batam yang kerap menonjolkan usaha.
Seperti yang disampaikan Usman (35), salah satu wali murid sekolah dasar yang ada di Sekupang, Batam, yang mengaku terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang benar. Namun yang pasti kisruh ini membuktikan ada permaianan dan kepentingan dalam dunia pendidikan ini.
"Mungkin saat ini kisruh tersebut lebih tertuju pada uang baju seragam sekolah. Namun kalau mau jujur, tidak saja pengutan uang baju yang terjadi di dunia pendidikan Batam, uang bangku juga ada," ujar Usman, Jumat (11/10/2013).
Ironisnya dari hal ini tidak sedikit anak yang memang usianya sudah di atas 7 tahun, hanya saja tidak memiliki uang bangku, mau tidak mau menjadi tidak bisa bersekolah ke sekolah negeri.
"Bunyinya aja sekolah negeri, tapi bayarannya mengalah-ngalahkan sekolah swasta. Mustahil jika orang Dinas tidak tahu. Banyak kok kejadian, tapi apa, tetap anteng-anteng saja Kepseknya menjabat," ungkap Usman.
Senada juga diungkapkan Ikhwan (28) wali murid salah satu SD Negeri di Batam yang juga mengaku kecewa dengan dunia pendidikan di Batam.
"Makanya dengan kisruh ini, terbongkar semua. Siapa bilang tidak ada pungutan. Mau mindahkan anak sekolah saja juga harus bayar," katanya.
Belum lagi pada saat kenaikan kelas tidak sedikit guru meminta imbalan dengan modus sumbangan sukarela. "Tapi kalau tidak diberikan, kena tandai anak kita tu, bisa jadi nilainya jelek," ujarnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Perdagangan Seragam Sekolah Mulai Terkuak
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/10/perdagangan-seragam-sekolah-mulai.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Perdagangan Seragam Sekolah Mulai Terkuak
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Perdagangan Seragam Sekolah Mulai Terkuak
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar