Laporan Tribunnews Batam, Rachta Yahya
KARIMUN, TRIBUN - Puluhan penumpang speed boat (SB) Terajoan dari Selatbeliah, Kecamatan Kundur Barat tujuan Tanjungbalai Karimun, Jumat (4/10/2013) sekitar pukul 08.30 WIB heboh.
Putri Asih Werdiana (21), seorang penumpang hamil mendadak melahirkan di dalam kapal.
Untungnya, kapal sudah hampir merapat ke pelabuhan antarpulau Sri Tanjung Gelam, Tanjungbalai Karimun sehingga penumpang bisa segera dievakuasi untuk memudahkan proses persalinan Putri tersebut.
Begitu penumpang lainnya turun, drama persalinan Putri pun dimulai. Dibantu seorang bidan dari Puskesmas Tanjungbatu, melalui proses persalinan yang cukup menegangkan selama 30 menit.
Ibu warga Simpang Rembat, Batu 2, Kelurahan Tanjungbatu Kota, Kecamatan Kundur itu akhirnya sukses melahirkan dengan selamat. Putri dan bayinya berjenis kelamin laki-laki dalam keadaan sehat dan selamat. Sang bayi memiliki berat badan sekitar 1,7 kilogram.
Hendri Sembiring (22), suami Putri saat ditemui di kamar 203, lantai 2, RSUD Karimun kemarin sore mengaku sempat dilanda kepanikan begitu mengetahui istrinya akan melahirkan di dalam kapal saat itu. Terlebih ini adalah kelahiran anak pertamanya.
Hendri tidak pernah menyangka akan mendapat pengalaman langka seperti itu, apalagi mengingat usia kandungan istrinya yang masih 8 bulan, sehingga proses persalinan itu benar-benar di luar prakiraan Hendri dan keluarganya.
Ia juga tidak pernah ada firasat atau mengalami mimpi aneh sebelumnya.
"Saya panik, sempat tak tahu harus berbuat apa, maklum lah ini pengalaman yang tak biasa bagi saya dan keluarga. Terlebih ini kelahiran anak pertama kami, kebayangkan paniknya gimana?" ujar Hendri Sembiring menuturkan Jumat (4/10/2013).
Ibu muda yang saat ini diketahui bekerja sebagai Satpam kontrak di PT Tambang Timah Tbk Unit Prayun, Kundur Barat itu, terang Hendri terpaksa harus melahirkan di dalam kapal saat itu juga karena kepala bayi sudah nampak menyembul keluar.
Untuk mengejar melakukan proses persalinan di Puskesmas terdekat, rasanya tidak memungkinkan lagi. Akhirnya diputuskan Putri harus melalui persalinan di dalam kapal saat itu dengan perlengkapan seadanya.
Putri, kata Hendri harus dirujuk ke Tanjungbalai Karimun dikarenakan posisi ari-ari sang bayi diketahui berada di bawah.
Khawatir akan menimbulkan resiko jika dipaksakan melahirkan di Tanjungbatu, pihak Puskesmas kemudian menyarankan Putri untuk dirujuk ke RSUD Karimun saja.
Meski sudah lega istri dan putra pertamanya selamat dan sehat, Hendri mengaku belum memikirkan calon nama untuk sang buah hati.
Baginya proses kesembuhan sang istri saat ini lebih difokuskan. Sementara Putri masih tampak lemah terbaring di kamar 203, lantai 2, RSUD Karimun.
Meski begitu, dari pancaran raut wajahnya memperlihatkan Putri lega dan bahagia setelah melalui proses persalinan yang tak biasa itu.
"Masih capai tapi senang. Tidak pernah membayangkan akan memeroleh pengalaman seperti ini," tutur Putri masih terbaring lemas.
Hendri tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Raja Putri Ramadina bidan Puskesmas Tanjungbatu yang telah membantu proses persalinan istrinya tersebut.
Begitu juga kepada pihak SB Terajoan, Hendri juga mengaku sangat terbantu karena telah sudi memberikan kesempatan kepada istrinya untuk melahirkan di dalam kapal mereka.
Hendri juga mengatakan permohonan maaf karena tidak sempat melakukan bersih-bersih pascaproses persalinan istrinya tersebut.
"Itu lah tadi, saya belum sempat bersih-bersihkan kapal dari bekas darah dan ari-ari anak saya saking paniknya. Saya mohon maaf sekali," ujar Hendri mengakhiri.
Anda sedang membaca artikel tentang
Putri Melahirkan Di Atas Perahu Motor
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/10/putri-melahirkan-di-atas-perahu-motor_6.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Putri Melahirkan Di Atas Perahu Motor
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Putri Melahirkan Di Atas Perahu Motor
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar