Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana
BATAM, TRIBUN - Saat hujan lebat, anggota Polantas tetap bersiaga di jalan yang ditutup sambil mengarahkan pengguna jalan melalui jalur alternatif.
Senada juga diungkapkan Jufri, warga Punggur terpaksa membatalkan niatnya untuk bekerja karena terjebak macet.
"Saya kerja di Nagoya Hill masuk pukul 09.00 WIB, tapi sepertinya sudah tidak terkejar lagi, karena sampai pukul 08.50 WIB, saya masih terjebak di depan KDA, kalau gini balik arah saja," ujarnya di lokasi, Jumat (1/11/2013).
Tidak saja Jufri, bahkan ada sebagian warga lainnya yang juga mengaku mengurungkan aktivitasnya akibat aksi mogok nasional yang dilakukan para buruh ini.
"Aksi mogok dilakukan untuk menyejahteraan pekerja, tapi kalau seperti ini bukan sejahtera yang didapat, melainkan angka pengangguran yang ada. Bagaimana tidak, pengusaha jadi takut berinvestasi di sini, ya mendingar kabur pengusahanya," ungkapnya.
Menurutnya, hal yang terpenting dilakukan para buruh, yakni meminta pemerintah untuk menekan harga barang pokok, dengan begitu UMK yang didapat sekarang bisa mencukupi.
"Kita minta naikkan UMK, setelah naik, harga sembako kembali naik. Jadi kapan selesainya, setiap tahun demo seperti ini teruslah. Gak ada penyelesaian," ujarnya.
Pantauan Tribun di lapangan, jalan dalam Batam Centre perlahan kembali normal. Bahkan Simpang Kabil perlahan juga sudah mulai dibuka.
Anda sedang membaca artikel tentang
Jufri Batal Bekerja Akibat Terjebak Macet
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/11/jufri-batal-bekerja-akibat-terjebak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jufri Batal Bekerja Akibat Terjebak Macet
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jufri Batal Bekerja Akibat Terjebak Macet
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar