Laporan Tribunnews Batam, Muhammad Ikhsan
NATUNA, TRIBUN - PT Bima Golden Powerindo (BGP) rekanan PLN Ranai menglaim kondisi mesin generator PLTD yang mereka operasikan sudah kembali normal. Namun tak menjamin pemadaman listrik sudah berakhir.
Sebelumnya tiga dari enam unit diesel milik BGP mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan terjadinya krisis listrik parah di Ranai selama hampir dua bulan, hingga pemadaman 24 jam lebih dalam sehari. Dari 3 diesel yang rusak, kini tinggal satu unit yang masih diperbaiki.
BGP sendiri membuat perjanjian dengan masyarakat saat demonstrasi warga di depan PLN Ranai beberapa pekan lalu. Mereka berjanji akan menormalkan kembali kelistrikan di Ranai. Jika di atas tanggal 10 Desember krisis listrik masih terjadi, maka BGP siap menanggung tagihan listrik warga.
Namun Dafit Arman Sijabat, Koordinator PT. BGP mengakui pihaknya sudah tak perlu menanggung janji tersebut, pasalnya BGP sudah menormalkan kembali suplai listrik.
"Ya kan bahasanya dulu kembali normal. Saat ini sudah normal dan nggak ada pemadaman lama lagi," ujarnya, saat dijumpai di lokasi PLTD Ranai, Selasa (10/12/2013).
Sijabat mengatakan, pemadaman listrik memang masih bisa terjadi pada saat terjadi beban puncak. "Namun gak lama. Paling lama itu tiga jam. Biasanya beban puncak terjadi pada pukul enam sore hingga sembilan malam," ujarnya.
BGP belum bisa menyuplai daya maksimal, pasalnya mesin unit 3 masih menunggu datangnya peralatan generator dari Jakarta. Saat ini unit tiga masih diperbaiki.
"Kalau dengan enam generator kita bisa menyuplai 5 MW. Tapi dengan masih diperbaikinya satu mesin ini, paling 4 MW, makanya jika terjadi beban puncak bisa ada pemadaman sebentar," ujar Sijabat.
Ia memprediksi usai tanggal 25 Desember nanti semua mesin sudah bisa digunakan. Kerusakan mesin diesel pada PLTD yang dioperasikan PT. BGP ini kerap terjadi sebelumnya. Tak hanya baru-baru ini saja.
"Ya di Natuna ini banyak kendala juga, misalnya pohon tumbang atau pelepah kelapa yang nyangkut di jaringan. Kalau jaringan terputus bisa menyebabkan arus balik 10 kali lipat yang kerap merusak mesin," ungkapnya.
Mesin Diesel yang dioperasikan menurutnya sudah cukup standar dari segi pengoperasian dan perawatan. Ini pun diakui Sijabat mesin baru.
"Setelah Natal bisa berfungsi semuanya lah, kita tunggu alatnya, saat ini teknisi dari Jakarta sudah memperbaiki beberapa item yang rusak," ungkapnya.
Sementara itu, Manajer PLN Ranai, Denny Arsadi sempat melakukan pertemuan dengan Dinas Pertambangan dan Energi Pemkab Natuna, siang itu
Denny sendiri enggan berkomentar banyak terkait deadline batas waktu pengstabilan listrik di Ranai yang sudah melebihi deadline ini.
Anda sedang membaca artikel tentang
Aliran Listrik Wilayah Natuna Masih Byar Pet
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/12/aliran-listrik-wilayah-natuna-masih.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Aliran Listrik Wilayah Natuna Masih Byar Pet
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Aliran Listrik Wilayah Natuna Masih Byar Pet
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar