TRIBUNNEWSBATAM.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah diproyeksikan bergerak variatif dengan peluang tertekan melemah pada Rabu (16/4/2014). Sentimen eksternal lebih dominan memengaruhi pergerakan rupiah sejak awal pekan.
Nilai tukar dollar AS menguat terhadap berbagai mata uang setelah inflasi AS diumumkan lebih tinggi. Akan tetapi hal tersebut tidak diikuti oleh naiknya imbal hasil US Treasury.
Imbal hasil US Treasury 10 tahun yang turun 1,72 basis poin, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, adalah akibat situasi di Ukraina yang memanas sehingga memicu pilihan mengamankan aset-aset berharga (flight to safety).
Penguatan dollar AS juga dipicu oleh buruknya data sentimen ekonomi Jerman. Euro melemah tipis sampai dini hari tadi terhadap dollar AS. Malam ini data perumahan AS yang lebih baik bisa mempertahankan tren penguatan dollar AS.
Rupiah sendiri berhasil ditutup menguat setelah sebelumnya melemah, searah dengan penguatan mata uang di Asia hingga penutupan Selasa (15/4/2014).
Lelang SUN ikut membantu permintaan atas rupiah kemarin. Hari ini data PDB China diumumkan dan diperkirakan lebih rendah dinanti. Dengan situasi ini rupiah berpeluang kembali melemah hari ini.
Anda sedang membaca artikel tentang
Proyeksi, Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan Sentimen Eksternal
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/04/proyeksi-nilai-tukar-rupiah-masih.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Proyeksi, Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan Sentimen Eksternal
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Proyeksi, Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan Sentimen Eksternal
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar