Laporan Wartawan Tribun Batam, Anne Maria Silitonga
BATAM, TRIBUN - Maraknya tindak kekerasan yang terjadi pada anak-anak, termasuk kekerasan seksual semakin mengkhawatirkan para orangtua.
Pentingnya pengetahuan bagi orangtua serta guru yang menjadi garda terdepan anak-anak dalam pencegahan kekerasan, menjadi alasan bagi Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) menggelar seminar Stop Child Abuse, Sabtu (3/5) di aula Sekolah Kalam Kudus, Duta Mas, Batam.
Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan khususnya PAUD, kali ini RSAB mengundang secara khusus DR dr Theresia M Kaunnang, SpKJ spesialis kejiwaan anak dari Jakarta, dan Ery Syahrial ketua KPAID sebagai narasumber.
"Acara ini sejalan dengan peringatan hari pendidikan nasional. Sasaran kami pun untuk peserta awam yah, mulai dari orangtua, guru, dan tenaga pendidik lain. Khususnya PAUD," ujar Manager Business Development RSAB, Shinta Trilusita, MARS.
Menurutnya, saat ini kekerasan yang terjadi pada anak bukan lagi pada usia remaja. Tapi sudah memasuki trend usia dini. Parahnya lagi, saat ini tindak kekerasan pada anak semakin banyak bermunculan, dan bisa terjadi di mana saja, dengan pelaku yang tidak pandang bulu.
"Banyak orangtua yang nggak terpikir ke arah situ. Bukan berarti orangtua nggak punya pengetahuan soal kekerasan anak, tapi seringkali mereka benar-benar tidak menyangka ancaman kekerasan yang bisa menimpa anaknya.
Sampai kejadian. Sekarang karena sudah banyak terjadi, makanya kami colek para orangtua nih supaya aware (sadar). Kalau bilang harus stop, tindakan riil apa? Yah harus lebih punya banyak pengetahuan," tutur Shinta.
Pengetahuan yang didapatkan orangtua maupun guru tersebut, kata Shinta supaya mereka bisa membagikannya pada anak. Tentunya dengan cara-cara yang mudah ditangkap oleh pemikiran anak.
"Contohnya, bagaimana orangtua bisa memberitahu anak, kalau ada gejala-gejala yang dilakukan orang lain kepadanya yang di luar etika, si anak harus bertindak apa? Dengan pengetahuan ini, tinggal cara orangtua saja memberitahunya ke anak bagaimana. Salah satunya kami buat itu ada underwear rules," ucapnya.
Sejauh ini, tak dipungkirinya, RSAB pun cukup banyak menangani kasus-kasus kekerasan pada anak, termasuk pelecehan seksual pada anak. Selain efek fisik, kejadian kekerasan pun meninggalkan trauma psikologis yang mendalam.
"Fisik dan psikologis. Dan yang namanya psikologis itu nggak akan bisa hilang. Trauma itu akan tetap ada. Kami hanya bisa membuat bagaimana sekiranya korban bisa berdamai dengan trauma itu. Ada beberapa kasus yang ditangani Awal Bros, baik yang kejadiannya di lingkungan rumah dan sekolah. Jadi nggak cuma satu kasus," ujarnya.
Di tempat yang sama, Dra Koestrinie Mpd koordinator bidang pendidikan gugus tugas PAUD holistic integratif di Bunda PAUD Kota Batam yang membuka acara mengatakan agar kegiatan positif ini bisa dilaksanakan juga di sekolah-sekolah lain.
"Saya harap tidak cuma di lembaga pendidikan kalam kudus saja, tapi semua. Bunda PAUD Kota Batam juga perlu mendapat pengetahuan ini. Karena keberadaan anak-anakkan merata di seluruh Batam," ujar Koestrinie.
Dengan seminar tersebut diharapkan mampu memberi pemahaman bagi para ibu untuk pembekalan dalam mendidik anaknya agar terhindar dari kekerasan.
"Ada tren baru, bahwa kekerasan anak pun sekarang sudah berlaku di usia dini. Kalau dulu mungkin ibu-ibu tahu kekerasan anak paling di usia remaja di antara teman sepermainan. Kemudian dari lingkungan keluarga.
Tapi sekarang sudah dimulai dari usia 0-6 tahun, anak-anak kita rentan terhadap aksi kekerasan. Lingkungan sekolah yang tadinya kita anggap aman pun, ternyata bisa menjadi tempat kekerasan anak terjadi.
Kalau tidak kita cegah dari sekarang, mungkin anak kita saat ini hanya menjadi korban. Tapi besar kemungkinan, pada usianya nanti justru menjadi pelaku kekerasan," kata Koestrinie.
Anda sedang membaca artikel tentang
Orangtua Harus Sadar, Kekerasan Anak Mulai Usia 0-6 Tahun
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/05/orangtua-harus-sadar-kekerasan-anak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Orangtua Harus Sadar, Kekerasan Anak Mulai Usia 0-6 Tahun
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Orangtua Harus Sadar, Kekerasan Anak Mulai Usia 0-6 Tahun
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar