BOGOR, TRIBUN - Calon presiden RI Joko Widodo mengaku dapat merasakan penderitaan rakyat Indonesia kerena ia juga pernah hidup susah.
Sebaliknya, Jokowi menyebut orang yang sudah sangat kaya raya sejak lama akan sulit merakyat.
"Kalau yang kaya sekali, apa mau salaman sama rakyatnya? Tidak bisa merasakan dengan hati karena tidak bisa merasakan hidup rakyat," kata Jokowi saat kampanye di Lapangan Siaga, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/6/2014).
Jokowi mengatakan, ia bukan berasal dari orangtua yang kaya raya. Suami Iriana ini mengaku pernah tinggal di pinggir sungai.
Bahkan ia sempat merasakan digusur dari tempat tinggalnya itu sehingga pindah dari satu rumah kontrakan ke kontrakan lain.
Saat kecil, Jokowi juga mengaku sulit membayar uang sekolah, membeli buku, hingga sepatu.
"Jadi saya mengerti bagaimana sulitnya menyekolahkan anak, ketika sakit harus bawa ke rumah sakit," katanya.
Menurut Jokowi, masalah rakyat berada di lapangan, bukan kantor. Untuk itu, Jokowi menjelaskan mengapa ia lebih suka berada di luar kantor atau melakukan blusukan saat aktif menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Penjelasan Jokowi itu pun ternyata menjadi pembuka untuk memperkenalkan program Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat.
Keduanya merupakan program andalan Jokowi dan pasangannya Jusuf Kalla jika terpilih memimpin Indonesia 2014-2019.
Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu mengatakan, programnya sudah siap berjalan. Ia pun menunjukkan dua kartu tersebut di hadapan ribuan relawan, kader partai pengusung, dan massa yang datang di sana.
Anda sedang membaca artikel tentang
Jokowi: Orang Kaya Apa Mau Salaman Sama Rakyat
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/06/jokowi-orang-kaya-apa-mau-salaman-sama.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jokowi: Orang Kaya Apa Mau Salaman Sama Rakyat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jokowi: Orang Kaya Apa Mau Salaman Sama Rakyat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar