JCH Embarkasi Solo Meninggal Akibat Terlindas Bus Rawaheel

Written By Unknown on Minggu, 21 September 2014 | 12.41

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Kholish Chered dari Mekkah Arab Saudi

MAKKAH, TRIBUN - Sebuah tragedi memilukan terjadi di terminal Al Ghaza Mekkah Arab Saudi, Sabtu (20/9/2014). Seorang jemaah calon haji (JCH) yang menumpang bus Rawaheel wafat karena terlindas bas bus.

Daa terjatuh saat penumpang berdesakan turun sebelum bus berhenti sepenuhnya. Informasi yang dihimpun Tribun di lokasi dari Seksi Perlindungan Jemaah  PPIH Daerah Kerja Makkah, korban atas nama Mudjijem Amat Sadjilah.

Jemaah ini berusia 73 tahun. Korban mengalami patah tulang terbuka dan pendarahan serius. Ia menghembuskan nafas terakhir di RS King Faisol Kota Makkah.

Identitas korban adalah Mudjijem Amat Sadjilah, usia 73 tahun, nomor passpor  A8404471, Kloter 24 Solo. Almarhumah kelahiran Sleman, 31 Desember 1941, ini mendapat pemondokan di Sektor I.07.

"Korban mengalami lakalantas terlindas bus salawat di pintu Terminal Bus Al Ghaza. Busnya Syarikah Rhawahel dengan nomor armada 355 jurusan Al Ghaz Bakhutmah, yang dikendarai oleh sopir Badarudin An Nur asal negara Sudan.

"Saat ini tersangka sudah diamankan oleh kepolisian lalu lintas Arab Saudi," ujar Kasi Perlindungan Jemaah  Haji PPIH Daker Makkah, Jaetul Muchlis, Sabtu (20/9/2014).

Kronologis kejadiannya, saat bus memasuki pintu masuk terminal Al Ghaza., beberapa penumpang mendesak sopir untuk menurunkan mereka. Padahal saat itu belum tiba di titik pemberhentian.

Kemudian sopir membuka pintu. Saat itu penumpang sudah berhamburan turun, termasuk korban yang sebenarnya dilarang oleh anaknya untuk turun.

Tidak lama kemudian, bus berjalan, dan korban yang sedang turun terjatuh dan terlindas roda belakang bus.

"Korban mengalami patah tulang terbuka dengan pendarahan serius. Korban dievakuasi dengan ambulance dari Sektor F dan dibawa ke RSAS King Faisol. Kurang dari sejam kejadian, diterima informasi bahwa korban dinyatakan meninggal," kata Muchlis.

Jemaah Harus Tertib Naik dan Turun

Tragedi meninggalnya jemaah calon haji ini terjadi di terminal Al Ghazapada Sabtu (20/9/2014) sekira pukul 14.50 Waktu Arab Saudi (WAS).

Identitas korban adalah Mudjijem Amat Sadjilah, usia 73 tahun, nomor passpor A8404471, Kloter 24 Solo Jawa Tengah. Almarhumah kelahiran Sleman, 31 Desember 1941, ini mendapat pemondokan di Sektor I.07.

Terkait insiden tersebut, Kabid Pelayanan Kedatangan-Pemulangan dan Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Subhan Cholid, menyampaikan belasungkawa.

"Kami mendo'akan agar almarhumah khusnul khatimah. Jenazah akan diurus pihak maktab sesuai ketentuan yang berlaku," katanya.

Subhan menjelaskan, kondisi terminal Al Ghaza tidak seimbang antara kapasitas dengan jumlah bus yang masuk. Kondisinya padat dan akan semakin padat menjelang masa puncak haji.

"Selain bus Rawaheel, ada juga bus lain yang lewat di luar jalur terminal. Kondisinya sangat padat. Bus tadi belum berhenti di tempat semestinya berhenti, namun pintu terbuka dan  jemaah  turun," katanya.

Peristiwa yang terjadi, ada desakan dari jemaah untuk membuka pintu, walaupun belum sampai di titik perhentian. Saat pintu dibuka, banyak penumpang turun.

Kemudian bus di depan bergerak dan sopirnya mengikuti pergerakan. Akhirnya korban terjatuh dan terlindas bus.

Agar tidak terjadi peristiwa serupa, ia mengimbau kepada petugas transportasi di lapangan agar memastikan pintu hanya boleh dibuka oleh sopir saat bus berhenti secara sempurna.

"Kepada ketua rombongan dan ketua kloter, agar menyampaikan pada jemaah, ketika bus belum berhenti pada tempatnya, jangan buru-buru turun atau naik," katanya.

"Kami pun berkali-kali mengimbau kepada jemaah agar berhati-hati. Ini maknanya luas dan panjang. Ketika naik dan turun, bus harus dalam keadaan berhenti sempurna. Kebiasaan jemaah  kita, bus belum berhenti sudah dikejar. Seharusnya mereka tidak khawatir karena busnya ada," katanya.

Sementara itu, Kasi Perlindungan Jemaah Haji, Jaetul Muchlis, mengatakan kawasan di sekitar Masjidil Haram memang memerlukan perhatian khusus.

"Aktivitas di sektor khusus sangat padat dan dinamis. Sementara petugas yang handle sangat terbatas. Ini titik rawan yang sudah diprediksi. Sementara petugas transportasi harus mengatur ritme keberangkatan dan kedatangan. Juga mengarahkan jemaah terutama di saat padat," katanya.

Ia pun mengingatkan para jemaah harus naik di titik kumpul naik dan turun di titik kumpul turun.

"Ini prosedur. Kami akan berkoordinasi dengan seksi transportasi untuk menekankan kembali pada sopir agar tidak mengindahkan permintaan penumpang yang meminta turun tidak pada tempatnya," katanya.


Anda sedang membaca artikel tentang

JCH Embarkasi Solo Meninggal Akibat Terlindas Bus Rawaheel

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/09/jch-embarkasi-solo-meninggal-akibat.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

JCH Embarkasi Solo Meninggal Akibat Terlindas Bus Rawaheel

namun jangan lupa untuk meletakkan link

JCH Embarkasi Solo Meninggal Akibat Terlindas Bus Rawaheel

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger