Laporan Tribunnews Batam, M Iksan
TRIBUNNEWSBATAM.COM, NATUNA- Kematian Taufik, warga Kampung Air Batu Lemis, Sedanau, Natuna, Senin (19/1/2015) dengan cara gantung diri menyisahkan luka mendalam bagi kedua orangtuanya.
Meskipun Taufik bukanlah anak kandung Mat Lani dan Roana, tetap korban sudah diadopsi sejak kecil. Orangtua kandung korban berasal dari Tarempa, Anambas.
Menurut Lurah Sedanau, Mukhrizal, Roana adalah orang pertama kali yang menemukan Taufik gantung diri. Roana tak kuasa menahan tangis. Sementara Mat Lani sempat lunglai dan pingsan. Warga pun memapahnya.
Kedua orangtua tersebut tak kuasa ikut menurunkan jasad Taufik. Warga di RT 05/03, Kampung Air Batu Lemislah yang beramai-ramai menurunkan tubuh Taufik yang tergantung.
Sesudah diturunkan, kondisi Taufik sudah kaku dan diperkirakan sudah tidak bernyawa sejak berjam-jam sebelumnya.
"Warga berusaha menurunkan dan berharap ia masih hidup. Bahkan sempat diberi air kelapa, namun memang sudah tidak tertolong lagi," tambah Mukhrizal, yang turut berduka atas kejadian yang menimpa warganya tersebut.
Roana mengetahui anak tunggalnya itu gantung diri ketika sepulang memetik cengkeh dari ladang sekitar pukul 16.30 WIB. Roana dan Mat Lani meninggalkan rumah sejak pagi.
Kebetulan, awal tahun ini memang musim panen cengkeh . Sementara Taufik yang diajak enggan untuk ikut bersama kedua orang tua angkatnya itu. Ia beralasan sedang dalam kondisi kurang sehat.
Anda sedang membaca artikel tentang
Warga Mengira Taufik Masih Hidup dan Sempat Minumkan Air Kelapa
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2015/01/warga-mengira-taufik-masih-hidup-dan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Warga Mengira Taufik Masih Hidup dan Sempat Minumkan Air Kelapa
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Warga Mengira Taufik Masih Hidup dan Sempat Minumkan Air Kelapa
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar