TRIBUNNEWSBATAM.COM - CHEN Xiaotian, bocah tujuh tahun asal Kota Zhengzhou, Tiongkok, menyerah setelah bertahan dua tahun dari serangan tumor otak. Namun kematiannya justru menyelamatkan nyawa ibunya dan dua orang lainnya.
Setahun sebelum hari kematiannya, Chen, yang saat itu masih mampu berbicara dan melihat, mengatakan pada ibunya, Zhou Lu, dan dokter Tenjou Hospital yang merawatnya, bahwa setelah meninggal ia ingin memberikan ginjalnya kepada ibunya.
Zhou Lu, seperti dilansir China Daily yang dikutip kembali oleh The San Fransisco Globe, Jumat (27/05/2015), menderita gagal ginjal. Jika tidak segera melakukan transplantasi, potensinya untuk bertahan hidup hanya sekitar 30 persen.
"Dia bilang, aku tidak lagi berada di sampingmu, Ibu. Tapi aku akan selalu hidup dalam dirimu," ucap Chen seperti dikisahkan Zhou dalam memoir yang diterbitkannya, sepuluh bulan setelah kematian puteranya itu.
Chen Xiaotian meninggal dunia 2 April 2014. Sekitar tujuh jam kemudian, Zhou Lu masuk ke kamar operasi untuk menjalani transplantasi ginjal. Ia selamat.
Ginjal Chen yang lain juga disumbangkan pada seorang perempuan berusia 21 tahun (2014), sedangkan livernya menyelamatkan seorang laki-laki berusia 27 tahun.
Keputusan heroik bocah ini memunculkan gelombang simpati dari seluruh penjuru Tiongkok. Selain ucapan belasungkawa yang bertebaran di berbagai laman sosial, keluarga Chen juga mendapatkan uang sebesar 321 ribu yuan yang merupakan sumbangan dari para simpatisan. Keluarga dua orang yang ditolongnya juga memberikan 51 ribu dolar Amerika. Jumlah yang terbilang lumayan besar untuk membiayai hidup ibunya yang kini hidup sendiri dan tanpa pekerjaan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Hadiah Terakhir Chen, Selamatkan Nyawa Ibunya
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2015/03/hadiah-terakhir-chen-selamatkan-nyawa.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Hadiah Terakhir Chen, Selamatkan Nyawa Ibunya
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Hadiah Terakhir Chen, Selamatkan Nyawa Ibunya
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar