Laporan Tribunnews Batam, Thomm Limahekin
TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG- Kekeringan melanda hampir seluruh wilayah di Kepri. Di desa Jermalik Natuna misalnya, kekeringan telah menyebabkan hasil tanaman sayur dan buah-buahan petani hancur.
Para petani buah semangka, misalnya, kerepotan menghadapi kekeringan tersebut. Selama ini mereka biasanya menyiram tanaman tersebut dengan air telaga. Namun, kekeringan telah membuat air telaga mengering.
Akibatnya para petani harus membawa air dari rumah untuk menyiram tanaman.
"Kalau ingin menyiram tanaman, kami terpaksa harus membawa air dari rumah. Kami memerlukan biaya lagi. Karena untuk mengangkat air, kami harus mengunakan sepeda motor," ungkap Ramli, seorang petani di desa Jermalik, Rabu (7/4/2015) siang.
Ramli mengatakan bahwa kondisi tersebut membuat dirinya dan para petani lainnya agak tersiksa. Kalau ingin tanamannya bertumbuh baik, mereka harus mengeluarkan banyak uang membeli air.
Namun, jika mereka membiarkan begitu saja maka tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan akhirnya mengering dan mati.
Anda sedang membaca artikel tentang
Musim Kering Landa Kepri, Pertanian Semangka Hancur dan Hargapun Naik
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2015/04/musim-kering-landa-kepri-pertanian.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Musim Kering Landa Kepri, Pertanian Semangka Hancur dan Hargapun Naik
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Musim Kering Landa Kepri, Pertanian Semangka Hancur dan Hargapun Naik
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar