Tribun Batam - Senin, 8 Oktober 2012 10:56 WIB
"Kasus yang dituduhkan kepada saya adalah fitnah, dan hal seperti ini bukan pertama kali saya alami. Yang belakangan membuat saya sangat kecewa, rupanya kriminalisasi terhadap saya digunakan untuk memukul KPK, melalui upaya penangkapan dan penggeledahan di kantor KPK," ujar Novel dalam status akun facebook, Minggu (7/10).
Menurutnya, upaya tersebut diketahui dan direncanakan petinggi Polri yang selama ini mempersepsikan dirinya sebagai orang baik. "Berhentilah beretorika, takutlah dengan adzab Allah," tambah Novel.
Status tersebut langsung didukung 40 temannya dan sekitar 48 orang memberikan komentar. Semuanya orang-orang terdekat Novel. Selain itu, Novel juga membuat status yang mengungkap aroma tak sedap di institusi Polri.
"Pimpinan Polri mestinya tidak boleh marah bila praktik pungli di samsat-samsat, yang melalui dealer dan penggunaan dana negara untuk pengadaan dengan mark up, dihentikan oleh KPK atau aparatur pemberantasan korupsi lainnya. Sudah saatnya transparansi dan tidak bodohi masyarakat," ujar Novel.
Menurutnya, pimpinan Polri harus mulai melakukan kejujuran terhadap masyarakat. Mulai saja dari hal yang kecil. "Hilangkan pungutan-pungutan yang sendiri-sendiri dan yang terkoordinir oleh dealer mobil atas surat kendaraan di seluruh samsat di Indonesia. Jangan lagi gunakan uang negara untuk pengadaan yang mark up," tambahnya.
Ia juga sempat menulis harapan kepada institusi kepolisian. Novel berharap pimpinan Polri merupakan orang jujur dan sederhana. Baginya kekuasaan Polri terlalu besar. Seseorang tidak akan bisa bersikap jujur bila hidup mewah dan berkeinginan memiliki banyak kekayaan.
Semasa sekolah di SMAN 2 Semarang, Novel dikenal sebagai pribadi alim dan pendiam. Seorang teman seangkatannya, Wisnu Adhitya mengatakan Novel juga baik kepada teman-temannya. "Yang jelas orangnya memang dikenal alim, pendiam dan baik hati," kata Wisnu.
Di kampung halamannya yaitu Sumur Umbul, Kampung Sumur Umbul, RT 05, RW 05, Kelurahan Melati Baru, Kecamatan Semarang Timur, Novel dan keluarganya dikenal dermawan. Bahkan saat keluarga Baswedan pindah ke daerah Sampangan, rumah di Sumur Umbul diwakafkan menjadi Masjid Al-Jannah. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Inilah Curhat Kompol Novel di Facebook
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2012/10/inilah-curhat-kompol-novel-di-facebook.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Inilah Curhat Kompol Novel di Facebook
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Inilah Curhat Kompol Novel di Facebook
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar