Raden Sulaiman Pesan Agar Kami Ikhlas

Written By Unknown on Senin, 08 Oktober 2012 | 12.41

Tribun Batam - Senin, 8 Oktober 2012 10:29 WIB

Laporan Tribunnews Batam, Chandra P

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM-

H Raden Sulaiman Sumawisastra, seorang tokoh berpengaruh di Kota Batam, meninggal dunia, Minggu (7/10) pukul 17.45 WIB. Salah satu tokoh perintis pembangunan Kota Batam itu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Budi Kemuliaan dalam usia 80 tahun.

Meninggalnya Raden Sulaiman ini langsung menyebar dengan cepat. Tak lama, rumah duka almarhum di Perumahan Crown Hill, Batam Centre, langsung dipenuhi oleh sanak-saudara, handai-taulan, dan tokoh-tokoh masyarakat di Kota Batam.

Tangis haru tak terelakkan di rumah duka, Minggu malam. Bacaan Surat Yasin terus berkumandang. Begitu juga doa dari tamu yang datang. Sang istri, Raden Hj Siti Juyanah, terlihat duduk di atas sebuah kursi, mengenakan baju dan kerudung hitam. Matanya terlihat sembab membacakan Surat Yasin untuk kelapangan suaminya itu.

Meski sedih, ia berusaha untuk tegar dan menyalami setiap yang menyampaikan duka kepada keluarga besar tersebut. "Insya Allah, kami seluruh keluarga sudah ikhlas," ujar Juyanah lirih kepada Tribun, "Tidak ada firasat apa-apa. Sewaktu menjelang ajal, kami rasanya sudah ikhlas. Beliau pesan agar ikhlas," ujar Junayah menirukan suaminya.

Menurutnya, kepergian almarhum adalah bagian takdir yang harus dijalani oleh setiap manusia. Kendati suami sudah meninggal, ia berharap teladan perjuangan semasa hidup tetap dilestarikan oleh para generasi di Kota Batam. Satu hal yang selalu dipesankan suaminya adalah, menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam setiap hal.

Selain istri Sulaiman, anak-anaknya yang berjumlah tujuh orang juga sudah paham akan isyarat takdir ini. Seperti yang dituturkan oleh anak keenamnya, Raden Endi Junaidi, sebelum meninggal, almarhum menderita diabetes. Sejak Juni 2012, setiap satu minggu sekali, almarhum harus melakukan cuci darah ke rumah sakit.

Namun, kata Endi, kendati kondisinya tidak sehat 100 persen, semangat juangnya tetap tak berubah. Almarhum tidak pernah mengeluhkan rasa sakit yang dideritanya. Meski setiap hari sang ayah harus mengkonsumsi kuning telor sebanyak delapan butir per hari.

Raden Sulaiman adalah figur yang menonjol di Batam. Namanya harum dan dikenal luas oleh seluruh masyarakat ketika Batam ini mulai dibangun antara tahun 1970-an hingga 1990-an. Tidak heran bila Raden Sulaiman ini dipercaya menjadi Ketua DPD Golkar Batam.

Namun tokoh ini terkenal bukan karena jabatan. Akan tetapi karena kepeduliannya untuk kemajuan Batam. Ia termasuk tokoh perintis pembangunan Batam bersama Soedarsono, Suntaram dan Sulaiman. Soedarsono saat itu menjabat Kabalak Otorita Batam dan Suntaram sebagai Kepala Inspeksi Bea dan Cukai Batam. Trio S ini cukup terkenal di masanya.

"Saat ayah sudah tidak menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kota Batam, Beliau masih aktif dalam mendorong para generasi di bawahnya," kata Endi. Tokoh Pasundan di Kota Batam ini selalu diminta berbagai organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, sosial budaya dan keagamaan, menjadi pembina, penasehat atau pelindung. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Raden Sulaiman Pesan Agar Kami Ikhlas

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2012/10/raden-sulaiman-pesan-agar-kami-ikhlas.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Raden Sulaiman Pesan Agar Kami Ikhlas

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Raden Sulaiman Pesan Agar Kami Ikhlas

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger