Tribun Batam - Selasa, 6 November 2012 00:44 WIB
Laporan Tribunnews Batam, Septyan M Rohman
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Keluarga Melly Febriani Tampubolon (12) dan teman-temannya serta guru di SMPN 17 Batam berduka. Mereka turut kehilangan dan tak menyangka sama sekali jika Melly akan nekat gantung diri di dalam kamar rumahnya di Kavling Bukit Indah, Kabil hanya masalah sepele.
Melly tinggal bersama ayah dan bundanya. Mama Melly bekerja di perusahaan swasta di Batam Centre sedangkan Nelson Tampubolon ayahnya juga bekerja di Kabil. Walau begitu Melly lebih dekat dan sering curhat kepada opungnya yang berada di Medan.
Beberapa saat sebelum kejadian Melly juga menelepon opungnya untuk curhat berkeluh kesah. Melly mengaku kurang diperhatikan ibundanya. Bahkan raport nilai hasil mid-semester yang seharusnya diambil oleh orangtuanya hari Sabtu 3 November pun tidak diambilnya pula.
Wakil Kepala Sekolah SMPN 17 Batam, Drs Ihsan Mulyadi MPd, yang kebetulan dulu pernah bertetangga dengan keluarga Nelson mengakui bahwa nilai raport Melly tidak jelek. Melly meraih ranking 37 dari 49 jumlah siswa dalam kelasnya.
Ada dugaan, Melly kecewa karena raportnya tidak diambil oleh ibunya. Berdasar informasi yang diperoleh Tribun menyebutkan, Ny Nelson baru tiba di sekolah pada pukul 14:00. Pihak sekolah tidak melayani karena tutup pukul 13.00 WIB. "Ya memang operasional sekolah pada hari Sabtu hanya sampai pukul 13:00, " ucap Ihsan Wakil Kepala Sekolah tersebut. Memang pengambilan raport dijadwalkan Sabtu (3/11) pukul 10:00 dengan mengundang orangtua masing-masing. Namun pihak sekolah memberikan toleransi untuk bisa diwakilkan bila orangtua berhalangan hadir.
Tapi apa mau dikata, Melly sudah meninggal dunia. Diana teman sebangkunya di kelas pun mengetahui jika Melly yang pendiam dan baik hati itu pun menyimpan perasaannya. Sabtu sore setelah raport diketahui belum diambil oleh orangtuanya, Melly pun curhat ke opungnya via phone di Medan. Kepada opungnya, ia berkeluh kesah atas sikap mamanya yang dianggap tidak memperhatikannya.
Ihsan pun memahami jika para siswinya masih bersedih karena merasa kehilangan Melly. Sampai-sampai mereka bertangisan usai upacara bendera pada Senin pagi. "Tentunya kita paham dengan kesedihan kawan-kawan sekelasnya. Mudah-mudahan ini menjadi yang pertama dan terakhir bagi sekolah kami," ucapnya. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Ini Kisah Sebelum Melly Siswi SMPN 17 Gantung Diri
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2012/11/ini-kisah-sebelum-melly-siswi-smpn-17.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ini Kisah Sebelum Melly Siswi SMPN 17 Gantung Diri
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ini Kisah Sebelum Melly Siswi SMPN 17 Gantung Diri
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar