Tribun Batam - Jumat, 15 Februari 2013 09:51 WIB
Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Tiga anak di bawah umur, Timor Tengah Selatan diduga menjadi korban trafiking di Batam. Mereka diberangkatkan ke Batam dan Jakarta awal Februari 2013 tanpa sepengetahuan orangtua.
Seperti yang dilansir dari Harian Pos Kupang, grup Tribunnews Network menyebutkan tiga anak dibawah umur telah direkrut dan diberangkatkan ke Batam dan Jakarta awal Februari 2013 tanpa sepengetahuan orangtua mereka. Adapun ketiga anak itu diantaranya Lodia Leo (13) siswi kelas I SMP Kualin, Oce Leo (14), serta Fentiana Tefnai (14) siswi kelas 2 SMPN Kapan.
Mereka berangkat melalui PJTKI PT Tugas Mulia. Sedangkan Fentiana Tefnay (14) diberangkatkan ke Jakarta bersama oknum perekrutnya, Maria Bana.
Saat ini kasus tersebut sudah ditangani Kapolres TTS, bahkan Kapolres TTS, AKP Agus Hermawan menyebutkan pihaknya sudah melakukan koordiansi dengan Polda Kepri dan akan segera mengirimkan anggotanya untuk terjun ke Batam, Kepri dan Jakarta untuk menjemput kedua anak tersebut, karena masih di bawah umur untuk dipekerjakan.
Erry Syahrial, Komisioner Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kepri mengaku meskipun dirinya belum mendapatkan laporan secara formal dari KPPAD Nusa Tenggara Timur (NTT), namun dirinya berharap agar pihak Polda Kepri bersama Polresta Barelang bisa secepatnya melakukan koordinasi dengan PT Tugas Mulia selaku pihak yang merekrut.
"Kami berharap agar Pihak Polda Kepri segera melakukan penelusuran ke PT Tugas Mulia, karena biar bagaimanapun Lodia Leo siswi kelas I SMP Kualin, Oce Leo merupakan anak dibawah umur yang tidak seharusnya dipekerjakan, terlebih lagi hal ini belum diketahui pihak orangtuanya," ungkap Erry, Rabu (13/2).
Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Ponco Indrio yang coba dikonfirmasi tekait permasalahan ini, belum berhasil dikonfirmasi. begitu juga saat dikirimkan pesan singkat, juga belum dibalas.
Sebelumnya Kapolres TTS, AKP Agus Hermawan melalui Kasat Reskrimnya, AKP I Nyoman Budi Artawan mengatakan pihaknya mengalami kesulitan karena ketiga korban ini sudah diberangkatkan ke Batam dan Jakarta. Lagipula kasus ini baru diketahui setelah pihaknya mendapatkan laporan dari ketiga orangtua korban.
Bahkan dari buku register yang disita polisi, pada tahun 2012 ada 112 orang yang direkrut dan diberangkatkan ke Batam oleh PT Tugas Mulia dari NTT.
Senada juga diungkapkan Kapolsek Mollo Utara, Ipda Okto Sely menyebutkan orangtua korban Tefnai meminta agar anak mereka segera dikembalikan karena masih sekolah. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Tiga Siswi SMP Asal Kupang Diduga Dijual ke Batam
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/02/tiga-siswi-smp-asal-kupang-diduga.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tiga Siswi SMP Asal Kupang Diduga Dijual ke Batam
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tiga Siswi SMP Asal Kupang Diduga Dijual ke Batam
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar