Tribun Batam - Senin, 11 Maret 2013 11:24 WIB
TRIBUNNEWSBATAM.COM, KARIMUN-
Dugaan bantuan beras miskin (raskin) menjadi alat kampanye pada tahapan kampanye terbatas Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 di Desa Pongkar, Kecamatan Tebing terus didalami Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Karimun.Senin (11/3) siang ini tiga orang saksi menjalani pemeriksaan di kantor Panwaslu di Komplek Pertokoan Telaga Mas, Kolong Atas, Kelurahan Sungai Lakam, Kecamatan Karimun.
Ketua Panwaslu Kabupaten Karimun, Tiuridah Silitonga ST, Minggu (10/3) mengatakan ketiga orang saksi tersebut, satu diantaranya adalah pegawai di kantor Desa Pongkar, hanya saja siapa dan posisinya apa, Tiur meminta Tribun untuk melihatnya sendiri saat pemeriksaan.
Pemanggilan pegawai kantor Desa Pongkar itu, dikatakan Tiur bertujuan untuk mengetahui mekanisme pendistribusian bantuan raskin di Desa Pongkar. Selama ini pendistribusian raskin kepada warga ekonomi lemah di Kabupaten Karimun memang ditangani oleh pihak Kantor Desa atau Kelurahan masing-masing.
"Masih kami dalami, besok pagi (hari ini, red), rencananya tiga orang saksi akan kami minta keterangan seputar mekanisme pendistribusian bantuan raskin di sana (Desa Pongkar, red). Dari tiga orang itu, satu diantaranya pegawai kantor desa," kata Tiur.
Saat disinggung, apakah pegawai kantor desa itu adalah Kepala Desanya, Tiur langsung membantahnya. Kepastian tidak terlibat Kades, setelah Kades mengaku bahwa pendistribusian raskin itu ditangani bawahannya. Sedangkan dirinya hanya menerima laporan akhir berupa data penerima dan jumlah uang dari hasil penjualan raskin tersebut.
"Kades, setelah kami tanyakan, dia mengaku bahwa raskin ditangani bawahannya. Dia cuma terima laporan akhir berupa data penerima dan keuangannya. Terkait asal dananya, Kades mengaku tak terlalu mengurusi, baginya yang terpenting bantuan itu tersalurkan dengan baik dan lancar ke warga," terang Tiur.
Berdasarkan informasi, dugaan bantuan raskin menjadi alat kampanye dalam tahapan Pileg 2014 di Desa Pongkar sudah sejak Januari lalu. Warga di 4 RW di Desa Pongkar, Tebing itu ditenggarai menerima raskin tanpa harus mengeluarkan uang sepersen pun. Itu setelah raskin tersebut pembeliannya dibayarkan oleh sebuah partai politik peserta Pemilu 2014 bersama bakal calon legislatifnya.
Merasa sukses, sistem pendistribusian itu pun berlanjut untuk pendistribusian Februari dan Mare. Bedanya, jika pada Januari warga empat RW menerima, pada pendistribusian Februari dan Maret itu, yang menerima hanya warga di tiga RW saja.
"Kami dengar seperti itu tapi untuk pastinya, besok usai pemeriksaan akan kami sampaikan dengan lengkap. Kami akan transparan dan tidak ada yang akan ditutupi," janji Tiur. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Pembagian Raskin Diduga Jadi Alat Kampanye di Karimun
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/03/pembagian-raskin-diduga-jadi-alat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pembagian Raskin Diduga Jadi Alat Kampanye di Karimun
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pembagian Raskin Diduga Jadi Alat Kampanye di Karimun
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar