Tribun Batam - Rabu, 10 April 2013 04:00 WIB
"Masih takut, badan ini masih pegal pegal semua. Masih trauma kami, setelah kejadian angin kencang tadi. Berputar putar dia, bunyinya macam deru pesawat," cerita Riawati kepada Tribunnewsbatam, Senin (8/4/2013) malam.
Ditemui di rumahnya, Riawati mengaku saat itu dirinya berada di dapur untuk mengambil pakaian yang dijemurnya bersama dua anaknya. Namun, tiba-tiba terdengar suara menderu.
"Awalnya dari tanah kosong angin itu datang, tidak jauh dari rumah kami, suami saya (Amririan) sudah memperingatkan agar jangan mengambil pakaian karena awan gelap, tapi tetap saya ambil. Tahu tahu angin itu mengangkat atap dapur kami, seperti mengejar kami. Seketika, langsung berlari bersama suami dan dua anak saya menuju balik pintu. Ya saking takutnya," ucapnya.
Selain Riawati, puluhan warga di Kelurahan Belian, terutama di Perumahan Gardan Raya dan Nadim Raya, mengalami nasib serupa. Mereka panik dan trauma karena menjadi korban terjangan angin puting beliuang, siang kemarin. Dari data di lapangan, setidaknya 33 rumah dan 1 masjid di Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota porak-poranda akibat sapuan angin kencang itu. Angin kencang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
Yadi, salah seorang pemilik rumah di Perumahan Gardan Raya mengaku angin kencang tersebut terjadi saat ia tidur di dalam rumah. "Awannya itu gelap sekali. Karena saya pikir mau hujan. Tahu tahu angin kencang datang seperti menghampiri. Ibu ibu di depan rumah itu seperti mau terangkat saat mengambil jemuran. Beruntung tidak sampai luka luka," ujar warga RT 004 RW 044 ini.
Yadi menambahkan, atap rumahnya pun terangkat hingga terbang seprti layang-layang. Kini rumahnya mengalami rusak berat.
Amriramli (56) warga blok GB 3 No. 12 juga menjadi salah satu korban yang rumahnya rusak paling parah. Pasalnya, atap berikut kayu kayu yang ada di dapur belakang terangkat hingga terbang 100 meter.
Sejumlah warga mengaku sedih karena tidak ada biaya untuk segera memperbaiki kerusakan. Padahal, dengan atap yang rusak, keamanan dan kenyamanan menjadi terkoyak.
"Untuk sementara, biar seperti itu. Paling kalau hujan ya kompor dibawa masuk. Uang dari mana lagi, ini saja buat dapur lebih kurang sudah keluar biaya Rp 2,5 juta," ujar Amri yang telah 23 tahun bekerja disalah satu PT di Batu Ampar sebagai operator ini.
"Angin itu menggulung hampir 20 meteran tingginya. Yang heran, atap rumah ini tidak tahu sampai terbang di mana," katanya tampak keheranan.
Atas musibah tersebut, Wakil Walikota Batam Rudi SE sempat mengunjungi warga. Ia pun menjanjikan perhatian kepada warga korban.
Lurah Belian, Khairuddin yang turun ke lokasi mengatakan, dari data yang dimilikinya, sebanyak 34 bangunan mengalami kerusakan. Di perumahan Gardan Raya tercatat 17 rumah dengan 13 rumah rusak ringan, 3 rumah rusak sedang, serta satu rumah rusak berat.
Sedangkan, di perumahan Nadim Raya, tercatat ada 17 rumah rusak, dengan kategori 14 rumah rusak ringan, 2 rumah rusak sedang, serta satu masjid yang mengalami rusak berat.
"Langkah kita dari kelurahan mendata berapa yang mengalami kerusakan. Setelah itu, akan kami laporkan ke Dinas Sosial dan kepada pimpinan (Walikota), nanti kami minta arahan lebih kanjut," ucapnya. (tyn)
Anda sedang membaca artikel tentang
34 Rumah di Batam Diterjang Puting Beliung
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/04/34-rumah-di-batam-diterjang-puting.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
34 Rumah di Batam Diterjang Puting Beliung
namun jangan lupa untuk meletakkan link
34 Rumah di Batam Diterjang Puting Beliung
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar