Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan Kapolri Jenderal Timur Pradopo bakal diganti lebih cepat, sebelum masa jabatannya berakhir Januari 2014. SBY memberi isyarat penggantian Kapolri akan bersamaa dengan penggantian Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono.
"Panglima TNI dan Kapolri bakal diganti sekitar Agustus atau September," tutur Presiden SBY, seperti dikutip Tribunnews dari setkab.go.id, Senin (8/4).
Juru Bicara Presiden Kepresiden, Julian Aldrin Pasha, membenarkan rencana pergantian Kapolri dan Panglima TNI itu. Namun ia tak menyebutkan bahwa penggantian tersebut terkait langsung dengan insiden kemanusiaan di Lapas Cebongan Yogyakarta ataupun situasi hubungan antara kedua institusi tersebut akhir-akhir ini.
Alasan utama percepatan penggantian Kapolri, disebutkan terkait persiapan menjelang tahun politik, termasuk pengamanan Pemilu 2014.
"Karena Kapolri memiliki tugas penting terkait Pemilu 2014, penggantiannya tidak bisa mendekati tahun 2014," jelas kepala negara.
Secara implisit, SBY mengakui tak puas kinerja Jenderal Timur Pradopo. Kendati begitu, presiden memahami makin kompleksnya permasalahan sosial dan menjaga keamanan masyarakat saat ini. "Tak mudah menyalahkan Kapolri," tegasnya.
Presiden mengharapkan pengganti Timur bisa lebih all out menyelesaikan permasalahan sosial dan keamanan yang makin kompleks. "Siang dan malam bekerja menyelesaikan, sehingga rakyat lebih aman dan tentram," tandas SBY.
Pengganti Kapolri disyaratkan figur baru yang cakap dan bisa menjalankan tugas. Tak hanya mengamankan Pemilu 2014, juga mengatasi berbagai gangguan keamanan.
Terkait masih sering terjadinya konflik antarprajurit TNI Polri, presiden mengakui memang kurang sempurna.
"Saya sebenarnya melihat kedekatan Panglima TNI dan Kapolri, antara Pangdam dan Kapolda. Tapi yang justru sering saya lihat adalah pada tingkat komandan lapangan. Mereka semestinya lebih peka situasi yang dihadapi. Mereka seharusnya lebih dekat dengan anak buah. Sensitif pada keganjilan, sehingga kemungkinan bentrok bisa dicegah," kata presiden.
Terkait kinerja Laksamana Agus Suhartono, SBY mengaku puas. Agus dinilai tak memiliki permasalahan berarti dalam tugas dan kinerjanya. "Panglima TNI akan diganti, karena memasuki masa pensiun. Sudah sesuai undang undang. Begitu memasuki 58 tahun, harus berhenti," kata SBY.
Sertijab Kapolda
Sementara itu, pascaterkuaknya kasus Lapas Cebongan, kini DI Yogyakarta resmi memiliki Kapolda baru, yang diserahterimakan Senin (8/4). Kapolda DI Yogyakarta yang baru Brigjen Pol Haka Astana mendapat tugas khusus. Kapolri Jenderal Timur Pradopo memintanya untuk membersihkan Yogya dari premanisme.
"Pesan saya untuk kapolda DIY yang baru, buat keadaan Yogja kembali kondusif. Ciptakan rasa aman untuk masyarakat, dan bersihkan semua preman," ucap Jenderal Timur Pradopo di Mabes Polri Jakarta, Senin (8/4).
Timur 'mencopot' Kapolda Brigjen Pol Sabar Rahardjo pascapengeroyokan yang menewaskan Serka Heru Santoso, anggota Kopassus, oleh empat preman kelompok Decky, 19 Maret lalu. Heru tewas dianiaya dan ditikam di Kafe Hugo di Jalan Solo Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
Menurut Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo, Serka Heru saat itu sedang menjalankan tugas intelijen.
Empat hari setelah kematian anggota Kopassus tersebut, dan sehari setelah tersangka pengeroyok dipindahkan dari tahanan Polda Yogja ke Lapas Cebongan, sekelompok pria bertopi ninja bersenjata api menyerang Lapas Cebongan.
Empat tahanan yang disangka pengeroyok Serka Heru tewas dibedondong di sel tahanan. Mereka adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Decky (31), Yohanes Juan Mambait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33).
Terkait tugas khusus itu Kapolri menginstruksikan agar perang terhadap premanisme sungguh-sungguh menjadi perhatian. "Kalau sweeping perlu dilakukan, ya kami akan lakukan sweeping secara rutin, yang jelas tidak akan ada lagi toleransi untuk premanisme," kata mantan Kapolda Jawa Barat tersebut.
Menurutnya, pergantian Kapolda DIY merupakan bagian dari evaluasi untuk pengembangan karier dengan mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari waktu, senioritas, dan kebutuhan. "Saya kira itu yang harus utuh dalam rangka evaluasi tadi," ujar Kapolri.
Pelantikan Brigjen Haka dilakukan bersama dengan lima Kapolda lainnya, yakni Irjen Pol Saud Usman Nasution sebagai Kapolda Sumatera Selatan, Brigjen Pol Nur Ali sebagai Kapolda Sumatera Barat, Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto sebagai Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur, dan Brigjen Pol Machfud Arifin sebagai Kapolda Maluku Utara. (tribunnews/adi/mal)
Anda sedang membaca artikel tentang
SBY Segera Ganti Kapolri, Kapolda DIY Ditugaskan Perangi Premanisme
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/04/sby-segera-ganti-kapolri-kapolda-diy.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
SBY Segera Ganti Kapolri, Kapolda DIY Ditugaskan Perangi Premanisme
namun jangan lupa untuk meletakkan link
SBY Segera Ganti Kapolri, Kapolda DIY Ditugaskan Perangi Premanisme
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar