Tribun Batam - Sabtu, 20 April 2013 07:14 WIB
TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG
- Atlet tenis meja Kota Tanjungpinang Kepri terancam tidak bisa mengikuti Kejuaraan Daerah (kejurda) pada 25-27 April 2013 di Batam mendatang. Mereka terancam tidak bisa mengikuti karena sampai saat ini dana dari Komite Olahragaa Nasional Indonesia (KONI) belum dicairkan.Hal ini disampaikan Fahmizar, Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Tenis Meja Kota Tanjungpinang, Kepri, Jumat (19/4/2013) kepada Tribunnewsbatam. Untuk persiapan mengikuti ajang ini, Fahmizar sudah melakukan seleksi atau training centre kepada para atlet yang akan bertarung di Kejurda nantinya.
"Ada delapan atlet dari cabang olahraga (cabor) tenis meja ini. Empat putra dan empat putri. Saya menyayangkan sampai sekarang belum ada kejelasaan terkait pendanaan dari KONI," ucap Fahmizar, Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Tenis Meja Kota Tanjungpinang.
Untuk menghemat pengeluaran, Fahmizar sudah meminimalisasi siapa saja yang akan terjun dalam ajang itu. Selain delapan atlet, hanya ada penambahan dua orang lagi yang rencananya akan dibawa ke Batam, yakni satu orang official dan pelatih.
"Itu sudah kami minimkan, hanya official dan pelatih saja yang kami bawa ke Batam," jelasnya.
Menurutnya, dana yang dibutuhkan untuk pembiayaan selama di Batam nantinya, paling sedikit Rp 11 juta. Jumlah ini sudah masuk konsumsi, penginapan, dan transportasi.
"Dana ini belum ditambah dengan uang saku. Kalau dengan uang saku kami perkirakan sekitar Rp 15 juta. Paling tidak, satu atlet akan menerima uang saku Rp 300 ribu saja," jelas Fahmizar.
Jauh hari, dirinya sudah menanyakan hal ini kepada KONI. Namun belum ada kejelasan hingga saat ini. Raja Raspiadi, Plt Ketua KONI Kota Tanjungpinang beralasan, belum adanya anggaran turun untuk cabor tenis meja untuk tahun 2012 kemarin.
"Katanya dana belum turun. Padahal cabang olah raga yang lain sudah menerima, ini alasan ketua KONI Tanjungpinang," sebutnya.
Karena terus didesak, Fahmizar diminta berkonsultasi dengan pihak Bimbingan Prestasi (Binpres) Kota Tanjungpinang. "Barusan saya kirim pesan (sms) kepada Pak Raja, dia malah menyuruh konsultasi kepada pihak Binpres, saya jadi bingung," ujar Fahmizar.
Raja Raspiadi saat dikonfirmasi membenarkan jika anggaran dana APBD dari Pemko Tanjungpinang belum turun untuk cabor tenis meja tahun 2012 kemarin. Rencananya, pada tahun 2013, dana itu akan digandakan.
"Untuk tenis meja memang belum cair dari Pemko. Apabila sudah keluar anggarannya nanti, pasti akan kami dobelkan," janji Raja Raspiadi.
Untuk menanggulangi masalah ini, pihak KONI rencananya akan meminjam uang kepada pihak ketiga. Dan jika dananya cair mereka akan membayarkannya atas nama KONI. "Pihak koni akan mencoba meminjamkan dana untuk berangkat besok. Pinjaman dana itu atas nama KONI Tanjungpinang," terang Raja. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
KONI Tanjungpinang Kesulitan Dana, Atlet Tenis Meja Diujung Tanduk
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/04/koni-tanjungpinang-kesulitan-dana-atlet.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
KONI Tanjungpinang Kesulitan Dana, Atlet Tenis Meja Diujung Tanduk
namun jangan lupa untuk meletakkan link
KONI Tanjungpinang Kesulitan Dana, Atlet Tenis Meja Diujung Tanduk
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar