TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM
- Malang nian nasib Syahril (40). Warga Batuaji, Batam, yang berprofesi tukang ojek di kawasan BCS mall menjadi korban pembacokan sekelompok orang tak dikenal di depan Lusi Cafe Kampung Bule, Nagoya, Batam, Jumat (5/4/2013) sekitar pukul 23.20 WIB.Atas insiden ini, korban mengalami luka bacok serius di bagian leher, dahi, dan lengan kirinya. Bahkan tidak saja Syahrial, Sakuna warga lainnya juga sedang bersantai di depan Lusi Cafe juga nyaris menjadi korban. Beruntung pria ini bisa melarikan diri sehingga hanya mengalami luka memar di bagian wajahnya.
Informasi yang berhasil dikembangkan Tribunnews di lapangan, kejadian ini berawal saat Syahril sedang duduk bersama dengan temannya Sakuna di depan Lusi Cafe. Namun tiba-tiba datang tiga orang tak dikenal langsung mengayunkan parang ke arah kedua korban secara membabibuta. Salah satu korban mengalami luka bacok serius dan dilarikan ke RS Budi Kemuliaan (RSBK).
Syahril yang dirawat di ruang Pavilium Tulip saat dikunjungi Tribunnewsbatam terlihat masih lemas, dengan selang infus yang terpasang diujung jari kirinya. Sesekali pria paruh baya ini menggerakan tangan kanannya yang berarti mengiyakan apa yang dibicarakan Tribun kepada kakak kandungnya, Irjar yang sigap menjaganya di ruang perawatan.
Selama menjalani perawatan, Syahril sedang berpuasa untuk menjalani operasi. "Alhamdulillah sudah siuman, namun saat ini kondisinya masih lemah. Sebab sejumlah lukanya baru saja dijahit dan urat-urat yang putus belum disambung. Siang ini, Sabtu (6/4/2013), jika tidak ada halangan akan dilakukan operasi," kata Irjar, kakak kandung korban.
Saat ini, lanjut Irjar, apa yang dialami adiknya masih menjadi rahasia dirinya dan keluarga yang ada di Batam. Istri dan anak korban di kampung halamannya belum diberitahu atas musibah ini.
"Adik saya tinggal sendiri, anak dan istrinya masih di kampung halaman. Mudah-mudahan saja operasinya berjalan lancar, karena melihat lukanya, terbilang cukup serius dan banyak urat yang putus akibat bacokan tersebut, terutama dibagian lehernya," ujar Irjar.
Senada diungkapkan Tengku Nangroe, salah seorang kerabat korban mengatakan dirinya terkejut dengan peristiwa itu, sebab sebelumnya dirinya juga sempat duduk bersama-sama dengan kedua korban sebelum penyerangan terjadi.
"Saya terkejut dengan peristiwa itu, padahal saya sebelumnya sempat duduk dan ngopi bersama mereka, dan kalau dilihat dari waktu kejadian, hal itu berselang 10 menit saya meninggalkan lokasi itu," kata Nangroe.
Nangroe mengaku dirinya juga tidak tahu apa buntut dari penyerangan itu, namun yang diketahuinya hal ini terjadi karena salah paham. Namun kesalah pahaman itu bukan dengan Syahril, melainkan dengan teman lainnya.
"Sepengetahuan saya kejadian berawal salah seorang mengendarai sepeda motor yang kebut-kebutan di kawasan tersebut sekitar pukul 16.15 WIB. Karena dianggap mengganggu, datangla seorang pria mendekati pengendara itu dan menegurnya, merasa tidak terima ditegur akhirnya pengendara dan pria yang menegur terlibat adu mulut namun tidak berlangsung lama mereka bubar," ungkapnya.
Namun bubarnya itu ternyata bukan menyelesaikan permasalahan, akan tetapi pengendara itu kembali mendatangi lokasi depan Lusi Cafe dan langsung membacok Syahril.
"Yang membuat kami kesal, Syahril ini bukanlah pria yang sempat adu mulut dengan pengendara itu, tapi pengendara itu malah membacok Syahril. Bahkan Syahril ini baru dua kali nongkrong di lokasi tersebut, sebab kesehariannya mangkal di sekitar kawasan BCS mall," jelasnya.
Masih menurut Nangroe, dirinya berharap agar pihak kepolisian bisa secepatnya menangkap pelaku ini, sebab selain mengalami luka bacok, korban dan keluarga korban juga bingung untuk mencari bantuan dana untuk operasi korban yang mengalami luka bacok serius tersebut.
Kapolsek Batu Ampar, Kompol Zaenal Arifin langsung bergerak cepat mendapat laporan ini. Sebab malam itu juga Kompol Zaenal langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) di depan Lusi Cafe Kampung Bule.
Bahkan dari olah TKP, tim Buser Polsek Batu Ampar berhasil mengamankan sejumlah barang bukti seperti dua unit parang, anak panah serta busur panah. "Identitas pelaku penyerangan sudah kami kantongi, anggota sudah di lapangan untuk menangkap pelaku," tegas Kompol Zaenal Arifin.
Menurut Zaenal, otak pelaku diketahui berinisial Im melakukan penyerangan bersama dua orang rekannya, menggunakan senjata parang dan panah mereka langsung membacok korban Syahril ketika sedang duduk di depan Lusi Cafe, Kampung Bule sekitar pukul 23.20 WIB, Jumat (5/4) malam kemarin.
Usai melakukan penyerangan, para pelaku langsung melarikan diri dan kabur ke arah Nagoya Newton lalu membuang senjata yang mereka gunakan ke dalam parit tak jauh dari pos keamanan Nagoya Newton.
Untuk mengembangkan penyelidikan, pihak kepolisian sudah memeriksa empat orang saksi. Antara lain sekuriti Nagoya Newton, dua orang warga Kampung Bule dan Sakuna, salah satu korban penyerangan yang bersamaan sedang duduk bersama korban Syahril.
Disinggung motif kasus tersebut, Zaenal mengatakan penyerangan itu salah sasaran. Sebab pelaku mencari warga yang bernama Udin, di mana pada sore hari sebelum kejadian sempat berselisih paham dengan salah satu pelaku karena masalah parkir, karena hampir menabrak mobil milik Udin.
"Waktu menyerang ke TKP, pelaku sempat bertanya mana Udin yang tadi sore memukul adik saya dan langsung menyerang dengan parang secara membabi buta," terang Zaenal.
Zaenal mengimbau kepada pihak keluarga pelaku untuk menyarankan si pelaku menyerahkan diri kepada polisi. Kasus ini tak ada hubungan dengan masalah SARA sebab penyerangan dikarenakan salah sasaran dan murni dendam individu. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Syahril Lemas Tak Berdaya Setelah Diserang Kelompok Bersenjata
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/04/syahril-lemas-tak-berdaya-setelah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Syahril Lemas Tak Berdaya Setelah Diserang Kelompok Bersenjata
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Syahril Lemas Tak Berdaya Setelah Diserang Kelompok Bersenjata
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar