Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga
BATAM, TRIBUN - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Begitulah mungkin peribahasa yang menggambarkan garis hidup Siti Haisalmah (44) sekarang ini.
Tubuhnya sudah mengalami pembengkakan mulai dari dada kiri hingga tangan kirinya. Ibu beranak dua ini tak mampu lagi melakukan apa-apa akibat tumor ganas yang sudah menggerogoti tubuhnya perlahan-lahan.
Selama hampir empat bulan, hanya sebuah kursi kerjalah yang menjadi penopang bagi tubuh lemahnya. Ditemani tasbih hijau dan dua bantal yang menyanggah tangan kirinya.
Sehari-hari ia cuma mampu melihat puteri kecilnya bermain lari-larian di ruang tamu rumah miliknya di Perumahan Graha Legenda Malaka Blok E-1 Nomor 4, Batam, Kepri.
Itulah yang menjadi hiburan sekaligus pelipur lara Siti Haisalmah sebelum mimpi buruk bernama kanker itu datang dan menyerang payudara hingga ke seluruh tubuhnya saat ini.
"Nggak ada tanda apapun. Dulu cuma ngerasain pegal-pegal saja di bagian kiri ini. Itu sekitar bulan dua (Februari 2013) kemarin. Waktu dulu nggak ada apa-apa," ucap Haisalmah lirih saat ditemui Tribun Batam di kediamannya, Kamis (18/7/2013) siang.
Masih merasakan rasa pegal yang sama di seputaran dada kirinya dalam jangka waktu lama, dia pun memberanikan diri untuk memeriksakan ke praktek dokter di kawasan Sei Panas, Batam.
Setelah menjalani USG pertama, dirinya dinyatakan tidak mengalami hal serius apapun. Namun anehnya, rasa pegal itu tak kunjung hilang, bahkan bertambah menjadi benjolan di bagian dadanya.
Siti Haisalmah pun kembali melakukan perobatan ke dokter lain. Namun, dari hasil tes yang dijalaninya di beberapa praktek dokter maupun klinik setempat, ia tak kunjung mendapatkan jawaban memuaskan.
"Cuma dibilang peradangan. Terus dianjurkan ke rumah sakit saja, karena nggak bisa didiagnosa. Waktu itu saya nggak ke rumah sakit langsung, tapi ke Tanjung Pinang saja berobat alternatif. Tapi baru sehari langsung balik ke Batam. Sebab melepuh-lepuh badan ini," ceritanya.
Tangis Haisalmah pun langsung meledak tak kala ia menceritakan bagaimana dirinya di vonis menderita kanker payudara sejak pulang dari Tanjung Pinang, Kepri.
"Saye balik langsung ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), karena sudah melepuh badan ini. Sampai di sana, kata dokter harus dirawat tiga hari. Soalnya mau diperiksa nanah-nanahnya. Lepas tiga hari itulah dokter bilang, saya kena tumor ganas," ungkapnya sembari menangis.
Berusaha tegar di depan Balqis, putrinya yang berusia lima tahun, wanita itupun buru-buru menghapus air matanya. Ia kembali bercerita, bahwa saat itu pihak rumah sakit tidak memiliki kerja sama dengan Jamsostek serta minimnya fasilitas, ia pun tidak dapat diobati.
Pihak rumah sakit pun merujuk Siti untuk berobat ke Jakarta atau Medan yang memiliki fasilitas pengobatan kanker lebih lengkap.
Sayangnya, mendengar uang Rp 50 juta yang harus disiapkannya untuk pengobatan awal, membuat Siti urung berobat. Dengan penghasilan suaminya sebagai tukang ojek, Siti cukup tahu diri dan pasrah menghadapi penyakitnya.
Pelan-pelan, bagian payudara sebelah kiri Siti pun sekarang sudah berlubang dan membusuk. Tak cuma payudara, tangan kiri, punggung hingga bagian pantatnya pun sudah membengkak, sehingga tak memungkinkan untuk Siti sekedar merebahkan diri di kasur.
"Duduk di kursi saja. Sebab sakit semua kalau tiduran," ujar wanita asal Provinsi Riau itu.
Setiap harinya, secara bergantian tetangga maupun suaminya, Darwin Lubis (38) membersihkan payudaranya yang membusuk. Belum puas merenggut tubuhnya, kanker payudara Siti pun ikut menjadi alasan suaminya itu kini cuma menjadi seorang tukang ojek.
"Dulu bapak kerja jadi sekuriti di Kabil. Ibu di rumah jagain anak-anak, sambil bikin-bikin kue buat dijual. Tapi karena sakit ini, suami ibu dipecat. Bapak pernah kedapatan tidur sekali waktu kerja, mungkin capai mengurus ibu, menggantikan perban ibu. Jadi langsung dipecat, dan sekarang cuma ngojek," tambahnya sambil berurai airmata.
Memang, semenjak tak mampu lagi bergerak, Darwin Lubislah yang mesti melakukan segala hal. Mulai dari urusan mencari uang, hingga mengurus rumah, anak-anak dan istrinya.
Anda yang terketuk atas nasib Siti Haisalmah bisa datang langsung ke alamat Perumahan Graha Legenda Malaka Blok E-1 Nomor 4, Batam atau menghubungi Lubis di nomor 081-372430425.
Anda sedang membaca artikel tentang
Kanker Payudara Lumpuhkan Siti Haisalmah
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/07/kanker-payudara-lumpuhkan-siti-haisalmah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kanker Payudara Lumpuhkan Siti Haisalmah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kanker Payudara Lumpuhkan Siti Haisalmah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar