Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana
BATAM, TRIBUN - Pascaterjadinya kisruh di SD Negeri 007 Bengkong Senin (7/9/2013) hingga Selasa (8/10/2013) kemarin, pada Rabu (9/10/2013) aktivitas belajar-mengajar kembali normal.
Namun demikian Kepala Sekolah SD Negeri 007 Bengkong, Eka Dewi Nursanti tidak lagi terlihat di sekolah tersebut. Alasannya, sejak Rabu (9/10/2013) sudah ditarik ke Dinas Pendidikan Batam.
Menurut Informasi yang berhasil dikembangkan Tribun di lapangan, terjadinya kisruh kemarin merupakan puncak dari kekesalan para guru yang kerap diperlakukan seperti anak-anak oleh kepseknya.
"Hal itu puncak selama dua tahun ini kami diperlakukan seperti anak kecil. Bahkan kepsek sering mengajak rapat, hingga murid terlantar. Parahnya rapat tersebut sama sekali rapat yang tidak begitu penting," ujar Lili, salah satu guru SD Negeri 007 Bengkong menuturkan.
Tak hanya itu, tudingan kepsek yang menyebutkan para guru SD Negeri 007 Bengkong tidak kreatif. Hal itu ditampik guru yang mengajar Bidang Studi Bahasa Ingris ini sama sekali tidak benar. Sebab setiap pagi dirinya beserta guru yang lain kerap membantu membersihkan sekolah.
"Bahkan kami para guru diwajibkannya datang sebelum pukul 07.00 WIB pagi, sementara kepseknya terkadang datang terlambat. Bahkan sering keluar dengan alasan ada rapat di luar," tambah Erna, guru SD Negeri 007 Bengkong lainnya.
Erna menambahkan, Bu Eka juga kerap mencela para guru di depan para murid.
"Kami kerap dicela melalui pengeras suara hingga terkadang anak murid mengejek kami. Ayo bu berbaris, natar dihukum pula sama kepsek," ungkapnya menirukan ucapan salah seorang murid.
Tak hanya sampai disitu, bahkan salah satu guru bernama Neli yang sedang hamil besar juga sempat dipaksa untuk mengikuti upacara bendera. Alhasil guru tersebut seketika pingsan.
"Awalnya dari kejadian itu ingin kami laporkan, namun wakil kepala sekolah melarang kami karena beliau mengaku hal itu masih kita bicarakan secara kekeluargaan, dan kemarin itulah puncaknya," ungkapnya.
Kondisi SD Negeri 007 Bengkong sendiri saat ini memiliki 21 guru dan itu beserta kepsek. Di mana dari 21 guru tersebut, 10 orang gurunya merupakan tenaga honor.
Di bagian lain, ketua Komite SD Negeri 007 Bengkong, Teguh mengaku terjadinya kisruh ini akibat provokator dari tiga orang guru yang ada di sekolah itu.
"Ada tiga guru yang menjadi provokatornya, bahkan mereka jugalah yang melaporkan hal ini ke anggota dewan, hingga akhirnya Udin P Sialoho datang ke sekolah tersebut," ujar Teguh yang didampingi anggota komite lainnya, Hasan Basri.
Selain itu, Teguh juga menuding perginya sejumlah guru ke Pemko, hal itu juga akibat hasutan ketiga guru SD Negeri 007 Bengkong.
Sementara itu, sejumlah guru SD Negeri 007 Bengkong yang mengetahui hal itu langsung membantah informasi tersebut. Bahkan sejumlah guru mengaku hal itu dilakukan mereka atas dasar kesepakatan bersama.
"Tadikan kami sudah bilang, kami ke Pemko itu karena kami juga sudah ditantang kepsek. Makanya kami 20 guru dan sekuriti serta penjaga sekolah sepakat membuat draft, dan draft itu kami serahkan kepada Wakil Wali Kota Batam, H Rudi SE," ujar Edelina Sihombing.
Kepergian guru ke kantor Pemko Batam, tidak ada maksud menelantarkan para murid. Sebab kami pergi setelah jam pelajaran usai.
"Bahkan guru yang masuk siang juga masih ada di sekolah mengajar, salah jika kepsek menyebutkan kami pergi semua. Lagian Pak Rudi juga tahu berapa jumlah kami yang menemui dirinya," ungkapnya.
Edelina menambahkan, bahkan mereka para guru sama sekali tidak ada memberitahukan kepada Pak Udin. Karena saat itu mereka hanya pergi ke Pemko Batam.
"Mungkin beliau tahunya dari wali murid. Yang pasti kami sama sekali tidak ada mengadu, kalau memang kami mengaku tentunya sudah kami lakukan dari kemarin-kemarin. Lagian kedatangan kami menemui Pak Rudi, karena Pak Rudi pemimpin kami dan orang nomor dua di Batam setelah Pak Wali Kota, Drs H Ahmad Dahlan MH," ujarnya.
"Bahkan kalau boleh kami jujur, anak ketua komite itu saja sudah tidak ada lagi di sekolah ini. Tapi hal itu kami serahkan ke orangtua murid saja," ungkapnya yang disambut dukungan dari para guru SD Negeri 007 Bengkong lainnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam, Udin P Sialoho mengaku datangnya dirinya ke sekolah kemarin bukanlah karena mendapatkan informasi dari para guru di sana.
Akan tetapi mendapatkan pesan singkat dan telepon dari orangtua murid yang mengaku aneh melihat anaknya pulang cepat, Selasa (8/10/2013) kemarin.
"Tidak benar apa kata ketua komite sekolah, saya ke sini murni karena mendapatkan laporan dari orangtua dan wali murid," ujar Udin.
Udin menilai hal ini terjadi, secara tidak langsung dampak dari ketidakberhasilan seorang pemimpin, dalam hal ini Kadis Pendidikan dalam mengatur dan mengarahkan stafnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Guru Mogok Karena Dicela Kepala Sekolah
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/10/guru-mogok-karena-dicela-kepala-sekolah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Guru Mogok Karena Dicela Kepala Sekolah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Guru Mogok Karena Dicela Kepala Sekolah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar