Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho
Seorang peternak hewan kurban sedang memberi makan sapi-sapinya. Menjelang hari Raya Idul Qurban Selasa 15 Oktober 2013 ini, Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan (KP2K) Kota Batam sudah melakukan pendataan dan pengawasan kesehatan hewan kurban di 28 tempat pelaku usaha di Batam. Di antaranya mendatangi tempat pemotongan hewan di Sei Temiang, Punggur, Bengkong Sadai, Pancur, Batuaji, Tembesi, Tanjung Uma, Sei Panas, Cik Puan, Batam Centre, dan Batu Besar.
Laporan Tribunnews Batam, Septyan Mulia Rohman
ANAMBAS, TRIBUN - Menjelang hari raya Idul Adha 1434 H, berkah tidak hanya dialami para pedagang hewan kurban saja. Melainkan sejumlah pedagang di pasar tradisional mengalami peningkatan jumlah pembeli dibandingkan hari-hari biasanya.
Hizkia Agus, salah seorang pedagang sembako di pasar tradisional Tarempa misalnya. Pria asal Jawa ini mengaku, jumlah pembeli cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan hari-hari biasanya.
"Jumlah pembeli mengalami kenaikan dibandingkan hari-hari biasanya. Peningkatan berkisar antara 50 persen dibandingkan hari-hari normal biasanya," ujar Agus kepada Tribun, Senin (14/10/2013).
Sambil sesekali melayani pembeli, ia menjelaskan, untuk harga sejumlah barang cenderung tidak mengalami kenaikan harga. Namun, untuk beberapa barang seperti minyak goreng serta kacang kedelai mengalami pengurangan pasokan.
"Untuk harga barang biasa. Namun, semenjak kenaikan harga barang kemarin akibat nilai tukar terhadap dollar, minyak dan kacang kedelai pasokannya kurang terus. Terutama barang-barang dari Singapura melalui Tanjungpinang," ujarnya.
Dirinya menambahkan, beberapa bahan pangan lainnya seperti gula telur menjadi incaran sejumlah pembeli dalam menyambut hari raya haji ini. Bahkan, lanjutnya beras pulut (ketan) diakuinya banyak dibeli.
"Beras pulut putus terhitung tadi semenjak pukul 10.00 tadi," jelasnya. Tidak hanya Agus, Ainah penjual lainnya di pasar tradisional ini juga merasakan hal serupa.
Sambil terus melayani pembeli, dengan dibantu oleh beberapa orang dirinya mengaku jumlah pembeli diakuinya mengalami peningkatan hingga dua kali lipat.
"Alhamdulillah banyak," ujar wanita berkerudung ini sambil sibuk melayani pembeli.
Mengenai sejumlah harga bahan kebutuhan pokok, dirinya menuturkan, harga barang cenderung stabil. Namun, terdapat beberapa harga barang yang mengalami kenaikan harga.
"Harga stabil. Hanya saja, untuk cabai merah naik dari Rp 8.000 menjadi Rp 10.000 per ons. Daging juga banyak dicari. Kentang sekilo Rp 15.000," ungkapnya.
Pantauan Tribun di lapangan, beberapa warga pulau di luar Tarempa mulai banyak berdatangan ke ibukota kabupaten ini. Beberapa dari mereka sengaja datang untuk menyambut hari raya Idul Adha bersama sanak keluarga keluarga di Tarempa.
Namun ada juga yang datang untuk berbelanja untuk menyambut hari raya Idul Adha dan memenuhi kebutuhan pokok semata.
"Sengaja memang bang. Belanja buat malam ini sekaligus untuk kebutuhan memasak," ujar Salim warga Siantan Selatan saat ditemui di pasar Tarempa sambil membawa bahan sayuran yang dibungkus ke dalam kantong plastik.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pembelanjaan Barang Meningkat 50 Persen
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/10/pembelanjaan-barang-meningkat-50-persen.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pembelanjaan Barang Meningkat 50 Persen
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pembelanjaan Barang Meningkat 50 Persen
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar