BATAM, TRIBUN - Gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg) mulai sulit didapatkan. Beberapa warga pun terpaksa menggunakan kompor minyak tanah untuk memasak makanan dan memenuhi kebutuhan keluarga.
"Hampir sebulan, gas elpiji susah didapatkan. Mau tidak mau saya kembali gunakan kompor minyak tanah. Kalau tidak begitu, tidak bisa masak dan tidak ada makanan yang bisa disantap keluarga," ujar Rahma salah satu warga Sagulung, Batam, kepada Tribun, Kamis (17/10/2013).
Senada juga disampaikan Parlin Nainggolan, salah satu pemilik pangkalan gas 3 kg di Kavling Sentosa. Dia mengakui dua minggu sebelum Lebaran Haji, gas bersubsidi tidak ada lagi.
Parlin sendiri tidak mengerti ada masalah apa, karena tiba-tiba pihak Pertamina dan Disperindag mengurangi pasokan distribusi ke wilayah Sagulung.
"Kasihan melihat pedagang dan ibu rumah tangga, terpaksa keliling sambil membawa tabung elpiji yang kosong. Namun mereka tidak juga mendapatkan gas 3 kg," ujarnya..
Biasanya, Parlin mendapatkan pasokan gas elpiji 3 kg sebanyak 180 tabung dari agen PT Dian Karosena Pratama di Sei Panas. Pihak Pertamina tidak pernah terlambat mengantar pasokan elpiji. Saat ini malah diam saja dengan kelangkaan gas bersubsidi.
"Rata-rata pemilik pangkalan meminta penambahan 4 persen dari kouta sebelumnya. Mengingat permintaan gas di daerah ini cukup tinggi, dan pihak Pertamina berjanji akan menambahkan. Namun, semua itu hanya janji saja dan tidak pernah elpiji diantar tepat aktu," kata Novrina pemilik pangkalan Sagulung Kota, lainnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Warga Memasak Pakai Kompor Minyak
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/10/warga-memasak-pakai-kompor-minyak_20.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Warga Memasak Pakai Kompor Minyak
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Warga Memasak Pakai Kompor Minyak
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar