Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati
BATAM, TRIBUN - Cuaca langit Batam dirundung hujan dan gerimis, Minggu (1/12/2013) pagi. Namun hal ini tak membuat fun bike dan jalan santai, semarak launching Gerakan Ekonomi Syariah (GRES) bertempat di seputaran Nagoya Citywalk mereda.
Sekitar pukul 6.45 WIB, staf ahli ekonomi Provinsi Kepri, Syamsul Bahrum, mewakili Gubernur Kepri, HM Sani, membuka kegiatan fun bike dan jalan santai tersebut.
Sesuai rencana, peserta mengelilingi seputaran Nagoya. Selama kegiatan itu, puluhan siswa-siswi sekolah Al-Kautsar menghibur peserta dengan penampilan marching bandnya.
Yulfiswandi, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Batam mengatakan, sejak 28 November 2013 sudah berlangsung serangkaian kegiatan pameran GRES. Peserta kegiatan itu berasal dari Lembaga Keuangan Syariah, baik bank maupun non bank, serta beberapa usaha kecil menengah lainnya.
Di antaranya Bank CIMB Syariah, Bank Mandiri Syariah, BTN Syariah, Bank Muamalat dan lainnya.
"Ini puncak launching GRES yang sudah dilakukan sejak 28 November kemarin. Tanggal 17 November kemarin, Pak SBY juga telah mengawali kegiatan ini di Lapangan Monas, Jakarta," ucap Yufiswandi.
Melalui GRES, ia berharap, kedepannya, akan tumbuh kesadaran kolektif antara pemerintah, lembaga keuangan baik bank maupun non bank, untuk memasyarakatkan ekonomi syariah di Kepri.
Kepala Kantor Perwakilan BI Cabang Kepri di Batam, Gusti Raizal Eka Putra, mengatakan, Batam termasuk datu dari 24 provinsi di Indonesia yang mendapat kepercayaan menyelenggarakan launching GRES tersebut. Pada intinya, bertujuan mendorong perkembangan ekonomi syariah.
"Ini sesuai juga dengan blue print, cetak biru arah perkembangan perbankan syariah. Mengintegrasikan lembaga ekonomi syariah dengan dana-dana dan lembaga lainnya, supaya kedepan bisa maju. Juga diintegrasikan ke dalam sektor riil, sehingga dampak ekonominya akan lebih terasa," ucap Gusti.
Dengan kondisi penduduk Indonesia mayoritas muslim, kata dia, seharusnya memungkinkan ekonomi syariah di Indonesia jauh lebih berkembang dibandingkan Singapura dan Malaysia yang saat ini potensi ekonomi syariahnya lebih dahulu berkembang pesat.
"Jadi tujuannya memasyarakatkan ekonomi syariah ke tengah masyarakat. Sekaligus memperkenalkan produk-produk keuangan syariah ke masyarakat," kata dia.
Staf ahli ekonomi Provinsi Kepri, Syamsul Bahrum pun meyakini penerapan ekonomi syariah di tengah-tengah masyarakat akan memperkuat bisnis kepercayaan. Lantaran menggunakan prinsip Islami. Itu kata dia, sesuai dengan visi Kepri umumnya dan Batam khususnya sebagai Bandar Dunia Badani.
"Jadi ini harus ada lembaganya sehingga bisa berkumpul menjadi 1 kekuatan ekonomi. Masa kita sebagai penduduk muslim terbesar bisa lebih rendah potensi ekonomi syariahnya dibandingkan Malaysia. Mudah-mudahan Indonesia khususnya Batam bisa jadi basis ekonomi syariah di Asia," harap Syamsul.
Harry Azhar Azis, anggota DPR RI asal Kepri yang turut hadir dalam kegiatan itu, berharap masyarakat bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai karakter ekonomi bangsa Indonesia.
"Sehingga hasil ekonominya bisa betul-betul dirasakan rakyat," kata dia.
Beragam lucky draw menarik, seperti handphone, tv, magicom dan hadiah lainnya, disediakan panitia bagi peserta beruntung. Hadiah utama yakni sebuah sepeda motor. Desi Oktavia, peserta jalan santai dari BNI Syariah, menjadi orang paling beruntung mendapatkan sepeda motor Mio J saat itu.
"Gemeteran sampai speechless. Saya nggak pernah beruntung dapat yang beginian. Nggak ada firasat apa-apa. Tadi juga hampir mau pulang udah mikir sarapan apa. Berharap dapat sepeda malah dapat sepeda motor," ucap Desi senang.
Anda sedang membaca artikel tentang
Batam Ditargetkan Berbasis Ekonomi Syariah
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/12/batam-ditargetkan-berbasis-ekonomi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Batam Ditargetkan Berbasis Ekonomi Syariah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Batam Ditargetkan Berbasis Ekonomi Syariah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar