Laporan Wartawan Tribun Batam, Anne Maria Silitonga
BATAM, TRIBUN - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI berencana memasarkan wilayah Kepri kepada produser-produser asing. Melalui program bernama Shouting Film, saat ini Kemenpar memang sedang gencar-gencarnya memromosikan wilayah-wilayah Indonesia yang memiliki nilai jual dalam pengembangan industri pembuatan film.
Setelah keberhasilan Bali yang menjadi tempat syuting film Hollywood Eat, Pray, Love, dan juga Jakarta yang dipilih menjadi lokasi syuting oleh produser asing Michael Man. Kini giliran Kepri yang kemungkinan akan dipasarkan Kemenpar tahun 2014 mendatang.
"Tahun ini kita sudah pasarkan Raja Ampat, kebetulan produser-produser banyak juga yang tertarik melihat keindahannya. Mungkin tahun depan bisa Batam atau Bintan. Itukan pantainya indah-indah.
Pemerintah saat ini memang sedang giat-giatnya ikut festival film international. Sekalian untuk memromosikan Indonesia, agar menarik minat mereka untuk buat film di sini," jelas Molly Prabawaty, Kasubdit Festival dan Eksibisi Film Direktorat Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, di IT Centre BP Batam, Kamis (12/12/2013) kemarin.
Apalagi menurut Molly, saat ini Indonesia pun sudah memiliki artis-artis lokal yang berkemampuan akting cukup baik. "Ditambah spot-spot tempat yang oke yang kita punya. Produser-produser asing ini bisa melihat potensi daerah kita," tambah Molly usai kegiatan nonton bersama dalam rangka Apresiasi Film Indonesia itu.
Untuk mengapresiasi sineas-sineas film Indonesia, dalam FFI (Festival Film Indonesia) pihaknya pun menambahkan satu kategori pemenang lagi. Yakni kategori pemenang untuk animasi terbaik.
"Di sini jugakan ada salah satu perusahaan pembuat film, yang katanya banyak membuat film animasi. Di tambah Batam punya banyak keindahan alam yang bisa dijual. Terus Bintan juga. Kami kan cuma fasilitator, kami coba supaya ada film internasional dibuat disini," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, artis Vita Mariana ikut mengisi acara itu. Melalui perannya menjadi sahabat Ainun (Bunga Citra Lestari) dalam film Habibie Ainun, wanita itu menceritakan pengalamannya bermain dalam film yang diangkat dari kisah nyata.
"Agak sulit karena tokohnya memang ada. Untungnya waktu itu kita diberi waktu untuk melihat video-video kebersamaan Ibu Ainun dengan sahabatnya yang saya perankan itu. Saya juga bertemu langsung dengan tokohnya dan belajar," kata Vita kala itu.
Artis yang juga aktif bermain dalam sinetron-sinetron tersebut mengungkapkan Batam memiliki potensi perfilman yang sangat banyak dan bisa dikembangkan. Selain kestrategisan tempat, anak-anak muda diakuinya sudah cukup melek dengan dunia perfilman.
"Saya apresiasi juga, ternyata komunitas perfilman yang isinya anak muda, dan mahasiswa itu banyak. Banyak yang perlu diangkat di sini, budayanya, keramah-tamahannya. Saya sih pengin banget bermain film di sini, mudah-mudahan banyak produser bisa melihat potensi di sini," ujar Vita.
Kepala Bidang Sarana dan Objek Wisata Dinas Pariwisata Kota Batam, Rudi Panjaitan pun menambahkan kegiatan itu sekaligus menjaring dan menumbuhkan minat-minat mahasiswa dari komunitas film di Batam.
"Yang banyak kami undang memang dari kampus-kampus di sini. Sekaligus kita coba seleksi bakat-bakat lokal yang ada. Jadi ketika nantinya memang ada lagi pembuatan film di sini, mereka juga bisa ikut ambil bagian. Apakah jadi sutradaranya, produsernya, ataupun jadi pemerannya," jelas Rudi Panjaitan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Kepri Akan Ditawarkan Kepada Produser Asing
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/12/kepri-akan-ditawarkan-kepada-produser.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kepri Akan Ditawarkan Kepada Produser Asing
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kepri Akan Ditawarkan Kepada Produser Asing
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar