Laporan Wartawan Tribunnews Batam, Dewi Haryati
BATAM, TRIBUN- Lagi-lagi tuntutan status permanen menjadi alasan pekerja di Batam melakukan mogok kerja. Kali ini, sekitar 500 pekerja PT Global Process System di Sekupang menggelar aksi mogok kerja, Kamis (23/1).
Ratusan pekerja itu mewakili sekitar 1.500 pekerja lainnya, menuntut status permanen dari pihak perusahaan. Aksi mogok kerja sudah dimulai sejak pukul 8.30 WIB dan berjalan tertib. Ratusan pekerja pria terlihat berhamburan di luar lokasi PT yang bertempat di gudang logistik Sekupang itu.
"Kami berani melakukan mogok kerja karena kami menuntut hak supaya dipermanenkan," ujar Erwin, koordinator aksi.
Dari keseluruhan karyawan itu, rata-rata sudah bekerja melebihi 4 tahun. Sayangnya, hingga saat ini pihak perusahaan tak juga mempermanenkan status kerja mereka.
"Selama ini PT GPS selalu memindahkan karyawan yang sudah 2 kali dikontrak ke subkonnya. Setelah itu ditarik lagi dan buat kontrak dari awal. Seharusnya setelah dikontrak 2 kali, perusahaan wajib mempermanenkan pekerja," kata dia.
Selain menuntut status permanen, ratusan karyawan tersebut juga menuntut tunjangan perusahaan sebesar Rp500 ribu per bulan dari pihak perusahaan.
Antara pihak pekerja dan perusahaan sempat melakukan perundingan akibat aksi mogok kerja itu. Namun hingga perundingan berakhir, masing-masing pihak belum menemukan kata sepakat.
Pihak perusahaan meminta waktu 2 minggu untuk memutuskan tuntutan pekerja. Apalagi saat ini pemimpin perusahaan sedang beradai di luar negeri, Dubai.
"Perundingan belum ada hasil. Kami akan tetap melakukan mogok kerja hingga tuntutan kami dipenuhi," ujar Erwin.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pekerja Tuntun Status Permanen
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/01/pekerja-tuntun-status-permanen.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pekerja Tuntun Status Permanen
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pekerja Tuntun Status Permanen
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar