Hanya Ada 200 Sastrawan Tionghoa-Indonesia

Written By Unknown on Minggu, 02 Februari 2014 | 12.41

BANDUNG, TRIBUN - Pernah mendengar Sastra Tionghoa-Indonesia? Keberadaannya tidak diketahui banyak orang, padahal Sastra Tionghoa-Indonesia ini sudah ada sejak Abad ke-20.

Meski ditulis dalam Bahasa Tionghoa, namun isinya sangat dipengaruhi suasana ke-Indonesia-an. Saat ini Sastrawan Tionghoa-Indonesia ada sekitar 200 orang di seluruh Indonesia.

Soeria Disastra, laki-laki kelahiran Tahun 1943 berdarah Tionghoa, bercerita banyak mengenai Sastra Tionghoa-Indonesia.

Ia mengatakan dirinya aktivis dan pecinta Sastra Tionghoa-Indonesia, meski ia sendiri sudah menerbitkan beberapa karya. Ia pun memiliki Komunitas Sastra Tionghoa-Indonesia.

Soeria menceritakan, sesuai sejarahnya, orang-orang Tionghoa di Indonesia sebelunya berasal dari Tiongkok. Saat Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, mereka pun banyak yang menjadi warga Indonesia.

Sastra pun mulai mengalami perubahan. Meski berbahasa Tionghoa, isinya mengangkat tentang alam, suasana dan rakyat Indonesia.

"Tentu warnanya berbeda dengan sastra di negeri Tiongkok. Di sini sudah ada warna Indonesianya. Di sana, tidak ada cerita mengenai ayu-ayunya penjual jamu," ujar Soeria dalam sebuah diskusi di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen Bandung, Jalan Gempol, Bandung, Jawa Barat, Jumat (31/1/2014) malam kemarin.

Soeria mengatakan Sastra Tiongkok lebih banyak bergaya realisme. Para sastrawan Tionghoa-Indonesia sendiri ada juga yang masih menggunakan gaya realisme, terutama di kalangan tua. Penulis kalangan muda, sudah mulai agak modern.

"Sekarang ini generasi di bawah saya, arus utamanya lebih meng-Indonesia. Ini karena mereka lahir dan hidup di lingkungan Indonesia dengan suasana Indonesia," kata Soeria.

Soeria menceritakan beberapa karyanya. Tulisannya pernah dibukukan oleh Penerbit Qiblat dengan judul "Senja Di Nusantara". Bukunya yang lain, yakni "Putra-Putri Tionghoa di Nusantara".

Puisi yang dibuat oleh Soeria sendiri, banyak mengangkat tentang alam Indonesia. Mulai dari Danau Toba, Ciater, hingga puisi berjudul Angklung. (Tribun Jabar/bb)


Anda sedang membaca artikel tentang

Hanya Ada 200 Sastrawan Tionghoa-Indonesia

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/02/hanya-ada-200-sastrawan-tionghoa.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Hanya Ada 200 Sastrawan Tionghoa-Indonesia

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Hanya Ada 200 Sastrawan Tionghoa-Indonesia

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger