Caleg Stres Pilih Terapi Hipnoterapi di Pesantren di Kaki Gunung Sawal

Written By Unknown on Minggu, 20 April 2014 | 12.41

CIAMIS, TRIBUN - Tiga belas orang calon anggota legislatif (caleg) mendatangi Pondok Pesantren Nurul Firdaus di Dusun Panoongan, Desa Kertaharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sejak pemilu legislatif, 9 April lalu.

Mereka mendatangi pondok pesantren di kaki Gunung Sawal itu dengan keluhan stres atau depresi setelah mengetahui minimnya perolehan suara masing-masing di pemilu.

"Alhamdulillah, sampai hari ini (Jumat 18/4, Red) sudah ada tiga belas orang yang datang untuk diterapi," ujar Dr Gumilar SPd MM CH CHT, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Nurul Firdaus, kepada Tribun, Jumat (18/4).

Ketiga belas caleg yang datang untuk dihipnoterapi tersebut, menurut Gumilar, tujuh orang di antaranya berasal dari Ciamis dan enam orang dari Tasikmalaya. Tiga orang di antaranya perempuan.

"Identitas mereka tentu dirahasiakan. Hampir semuanya caleg tingkat kabupaten/kota, hanya seorang caleg tingkat provinsi. Caleg untuk DPR RI belum ada yang konsultasi ataupun diterapi di pondok kami," ujar Gumilar, yang mengaku belajar hipnoterapi selama dua tahun dan kini mengembangkan hipnosis  spiritual-hypnotivation theraphy (SHOT).

Gumilar mengatakan, para caleg itu datang dengan berbagai keluhan, setelah mengetahui raihan suara hasil pemilu yang memastikan mereka tidak mendapat kursi di dewan. Di antara keluhan tersebut, sulit tidur, merasa dibohongi, dan dendam.

Keluhan lainnya yang khas gejala depresi, kata Gumilar, adalah khawatir ditagih utang setelah mengeluarkan uang banyak untuk pemilu dari hasil pinjaman, mengaku sulit untuk kembali ke lingkungan, menutup diri, hingga merasa telah kehilangan banyak harta.

"Ada juga yang enggan pulang ke rumah dan ingin pindah dari kampung tempat ia selama ini tinggal karena merasa sudah ditipu oleh tetangganya sendiri.

Waktu pemilu lalu, caleg tersebut telah memberikan banyak bantuan ke tetangganya, termasuk bantuan uang untuk membangun jalan gang yang nilainya jutaan rupiah. Hasilnya, pada pemilu lalu ia hanya mendapat enam suara di kampungnya tersebut," katanya.

Setelah melakukan hipnoterapi terhadap tiga belas caleg yang mengalami gejala stres atau depresi tersebut, kata Gumilar, tujuh puluh persen di antaranya sudah bisa melupakan kekecewaan yang mereka alami.

"Dan mengaku sudah bisa tidur, berani kembali pulang ke rumah. Tiap orang sempat dua hingga tiga kali terapi. Sekali terapi dibutuhkan waktu sampai dua jam. Cukup lama juga untuk mengaktifkan alam bawah sadar dan menyugestinya.

Tentunya diawali dengan pendekatan spiritual. Setelah dihipnosis, diharapkan para caleg tersebut tidak lagi depresi dan sanggup melupakan kekecewaan karena pemilu kemarin," kata Gumilar.

Optimistis dan Pasrah

Di sisi lain, beragam perasaan caleg menjelang penetapan hasil perhitungan suara yang bakal digelar KPU Kabupaten Ciamis di Gedung Dakwah Islamic Center, Sabtu-Minggu (19-20/4) ini. Ada yang optimistis, ada juga yang pasrah.

"Perhitungan sampai hari ini, suara saya sudah lebih dari 1.200. Ya, optimistis juga dapat kursi," ujar seorang caleg Dapil Ciamis 1 yang enggan disebut namanya kepada Tribun, kemarin.

Caleg tersebut kemarin sore tengah merekap hasil raihan suaranya dari formulir C-1 pegangan saksi partai yang berasal berbagai TPS di Dapil Ciamis 1. "Harus ngitung sendiri, nih, hitung suara partai dan hitung raihan suara sendiri. Beda nggak dengan yang ditetapkan KPU nanti. Saya ngitungnya dari C-1 lho," ujarnya.

Meski optimistis dengan raihan suara yang sudah lebih dari seribu tersebut, yang bersangkutan sempat mengaku kecewa dengan raihan suara di beberapa tempat.

"Ada suatu kampung, saya sempat nitip uang sejuta lebih. Tapi pas perhitungan suara di TPS di kampung tersebut, saya tidak meraih satu suara pun. Artinya, orang yang saya titipin uang juga tidak memilih saya," katanya dongkol.

Beda dengan R Wendi, calag lainnya dari partai yang berbeda dari Dapil Ciamis 3. Ia mengaku pasrah saja dengan hasil raihan suara yang akan diperolehnya dari TPS.

"Sejak hari H sampai sekarang saya tidak pernah ngitung hasil suara saya. Semuanya saya serahkan ke KPPS/PPS, PPK, dan KPU. Toh mereka sudah digaji untuk menghitung suara dan melaksanakan pemilu sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Wendi.

Meski memasrahkan semuanya pada KPU, ia mengaku tetap akan menunggu penetapan rekap penghitungan hasil suara yang akan dilaksanakan KPU.

"Dari hasil perhitungan suara yang akan ditetapkan KPU nanti, apakah akan terbukti apa yang menjadi rumor di tengah masyarakat selama ini, bahwa yang akan yang menjadi anggota dewan adalah mereka-mereka yang banyak uangnya. Caleg yang tidak punya banyak modal seperti saya ini, ya, pasrah saja. Nggak perlu stres," ujarnya. (Tribun Jabar/sta)


Anda sedang membaca artikel tentang

Caleg Stres Pilih Terapi Hipnoterapi di Pesantren di Kaki Gunung Sawal

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/04/caleg-stres-pilih-terapi-hipnoterapi-di.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Caleg Stres Pilih Terapi Hipnoterapi di Pesantren di Kaki Gunung Sawal

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Caleg Stres Pilih Terapi Hipnoterapi di Pesantren di Kaki Gunung Sawal

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger