Laporan Tribunnews Batam, Thomm Limahekin
TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG- Na dan Sr, dua tenaga kerja wanita(TKW) rujukan dari Kosulat Jenderal Repubulik Indonesia (KJRI) di Johor Bahru, Malaysia dalam kondisi depresi dan membuat pusing pegawai di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Engku Putri Provinsi Kepri di jalan Fisabilillah Batu 5 Kota Tanjungpinang, Minggu (15/6) malam.
Bila tiba puncak depresi, baik Na maupun Sr tidak saling mendengarkan satu sama lainnya. Hal inilah yang memicu keduanya untuk saling menyerang. Keduanya pun tidak mau ditempatkan dalam 1 kamar.
"Kalau sudah tiba puncak depresi, yang satu tidak terima yang lain mengomel. Kalau sudah begitu pasti akan timbul pertengkaran. Makanya mereka harus dipisahkan," ungkap seorang staf pria di shelter P2TP2A, Minggu malam.
Ketidakcocokan keduanya itu bukan cuma terjadi pada Minggu malam. Sejak dirujuk dari KJRI, Na dan Sr kerap terlibat pertengkaran. Bahkan beberapa waktu lalu, akibat pertengkaran keduanya, Sr pun mengamuk dan memecahkan kaca pintu utama P2TP2A tersebut.
"Kalau sudah seperti itu kami pasti terus mengawasi mereka setiap saat selama 24 jam. Kalau Sr itu masih agak baik. Dia masih bisa tidur. Palingan dia hanya meminta rokok kalau bangun tidur. Tapi kalau Na ini memang tak mau tidur," ungkap staf tersebut.
Ketidakcocokan Na dan Sr pada Minggu malam itu mengharuskan pihak P2TP2A kemudian memisahkan keduanya. Sr disuruh tetap berada di dalam kamar. Sementara Na sendiri diajak keluar dan duduk di halaman kantor.
"Saya duduk temani dia (Na) ini. Tadi dia bilang saya, kalau dia ingat saya duduk jaga dia di luar. Dia juga alami depresi. Mereka ada 2 orang. Yang 1 lagi ada di dalam kamar," ungkap Lelita, Devisi Advokasi Pendamping pada P2TP2A kepada Bintannews.
Dia menjelaskan, P2TP2A Kepri ini berada di bawah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pimpinan Pudji Astuti. P2TP2A ini memiliki para staf yang selalu siap bekerja setiap saat menghadapi mereka yang dirujuk dengan bermacam-macam kondisi.
"Na dan Sr ini dirujuk dari KJRI pada 5 Juni 2014 lalu. Mereka ada 4 orang. Dua orang alami depresi; Na asal Nusa Tenggara Timur dan Sr asal Jawa Timur, satu orang baru selesai dioperasi dan satu orang sehat," ungkap Lelita.
Menurut Lelita, dalam 3 bulan ini KJRI sudah 3 kali merujuk TKW dalam kondisi kurang sehat. Mereka yang dirujuk itu baru bisa berobat dan mendapat pelayanan medis dari dokter setelah berada di P2TP2A ini.
"Selama 2014 ini kami sudah menerima rujukan dan pengaduan 104 korban, dengan kategori kasus korban KDRT, Trafiking, perkosaan anak dan remaja korban perceraian dan korban perebutan hak asuh anak. Pemulangan korban tergantung daerah asal korban, seperti Jabar, Jatim, Jateng dan lain-lain. Karena sudah kesepakatan, korban dijemput oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Provinsi tersebut. Yang belum ada kesepakatan adalah korban dipulangkan melalui Dinas Sosial Provinsi Kepri," para Lelita.
Anda sedang membaca artikel tentang
Karena Depresi, Dua TKW Saling Serang dan Pusingkan Petugas Kepri
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/06/karena-depresi-dua-tkw-saling-serang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Karena Depresi, Dua TKW Saling Serang dan Pusingkan Petugas Kepri
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Karena Depresi, Dua TKW Saling Serang dan Pusingkan Petugas Kepri
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar