Ahli Waris Pembuat Kapal Phinisi di Batam Ingin Beri Replika ke Jokowi-JK

Written By Unknown on Jumat, 25 Juli 2014 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- "Kalau Kalla (nama pendek Jusuf Kalla) ikut (pemilihan presiden), jadi !"

Itulah kalimat singkat yang pernah dilontarkan pembuat sekaligus pemilik kapal phinisi Hati Buana Setia, almarhum Abdul Rahim Daeng Mallanaore kepada anaknya, Hasnawati, dan menantunya, Nurmantiaz sekitar April 2014 lalu.

Di saat masih belum ada kejelasan, pasangan calon presiden dan wakil presiden Indonesia untuk pemilihan presiden 9 Juli 2014, pemilik kapal phinisi sudah meramalkan kesuksesan JK.

Kapal phinisi Hati Buana Setia adalah kapal layar yang dipilih pasangan presiden terpilih Jokowi-Jusuf Kalla dalam menyampaikan pidato perdana pada Selasa (22/7) malam di Sunda Kelapa, Jakarta.

Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden yang disandingkan dengan Joko Widodo dalam pemilihan presiden dan wakil presiden RI 2014-2019, berdasarkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia terpilih.

Namun sayang, pembuat kapal bersejarah itu tak bisa menyaksikan langsung kebenaran ucapannya. Pasalnya Mei lalu, ia sudah kembali ke pangkuan Ilahi lantaran sakit.

Seakan sehati dengan sang pembuat kapal, kapal phinisi Hati Buana Setia itupula yang menjadi incaran Jokowi-JK memproklamirkan pidato perdana kemenangan mereka, Selasa (22/7) malam lalu.

"Ini bersejarah. Presiden terpilih pidato perdananya di atas kapal phinisi. Biasanyakan di karpet merah, ini kok nyeleneh?," ucap Nurmantiaz kepada Tribun, Kamis (24/7) sore.

Ia bertambah penasaran, entah kebetulan. Kapal phinisi Hati Buana Setia itu juga merupakan kapal phinisi ke tujuh yang dibuat almarhum mertuanya. Sama dengan posisi Jokowi yang terpilih sebagai presiden ke tujuh di Republik Indonesia.

"Ini (Hati Buana Setia) kapal ke-7 yang dibuat almarhum. Ini juga kapal yang paling besar dan paling bersih dari kapal phinisi buatan almarhum sebelumnya. Semua kapal buatan almarhum dan ayahnya nama depannya 'Hati'," ujarnya.

Namun di balik rasa penasaran itu, ia dan keluarga besar almarhum Abdul Rahim sangat antusias dan bangga. Pasalnya kedua orang penting di Pemerintahan Indonesia itu mau menginjakkan kakinya di kapal tradisional tersebut.

Sebagai wujud syukur dan bahagia, rencananya keluarga almarhum Abdul Rahim yang diwakili anak dan menantunya juga akan menyerahkan replika kapal phinisi Hati Buana Setia kepada Jokowi-JK. Di replika kapal yang terbuat dari sisa kayu kapal aslinya itu, juga tertulis jelas tulisan Hati Buana Setia.

Hasnawati, anak almarhum menceritakan, awal mulanya ia seakan tak percaya, kapal phinisi Hati Buana Setia akan disewa Jokowi-JK. Pasalnya kapal angkutan barang yang semula bergerak dari Batam menuju Makasar dan balik lagi ke Jakarta itu baru saja bersandar di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.

Ia pertama kali mendapat informasi tersebut dari pamannya Gassaling, yang bertugas sebagai kapten kapal di Hati Buana Setia, Selasa (22/7) pagi.

"Paman yang kasih tahu. Senin (21/7) begitu kapal bersandar di Jakarta, ada orang mau sewa kapal untuk pak Kalla, tapi informasinya belum pasti. Pamanpun sempat pulang ke Palembang karena ada kerabat yang meninggal," ujar Hasna.

"Tak tahunya besoknya ditelpon lagi. Disuruh cepat balik, pak Jokowi jadi sewa kapal. Sayapun waktu dikasih tahu, tak percaya. Katanya pak Joko jadi sewa kapal. 'Joko yang mana' saya bilang. Ternyata pak Jokowi," imbuhnya sembari memperlihatkan replika kapal phinisi Hati Buana Setia.

Saat kapal phinisi itu muncul di layar televisi, ia dan suaminya pun bertambah gembira. Bahkan euforia kegembiraan itu disalurkan Nurmantiaz, suaminya dengan berteriak di dalam rumah mereka di Perumahan Bida Ayu Blok V Nomor 46, Tanjungpiayu.

"Waktu muncul di tv, saya tahu itu kapal buatan bapak. Cuma mau memastikannya lagi karena udah lama juga nggak lihat. Saya sms paman, nggak dibalas. Sekilas saya lihat paman ada di kapal itu juga bersama pak Jokowi-JK. Baru setelah selesai acara, paman bilang dia tadi salaman dengan pak Jokowi-JK," cerita Hasna.

Biasanya untuk mengangkut barang dari satu pulau ke pulau lain, kapal phinisi buatan tahun 1979 itu disewakan berkisar harga Rp150 jutaan. Namun untuk kegiatan pidato perdana kemenangan presiden dan wakil presiden terpilih, Jokowi-JK itu, keluarganya tak mematok harga.

"Sudah dipilih sebagai tempat pidato perdana saja, rasanya itu sudah senang sekali. Udah nggak matok harga lagi, pamanpun waktu saya tanya berapa harga sewanya, nggak mau kasih tahu," katanya.

Sejak menjadi tempat pidato perdana kemenangan Jokowi-JK, kapal tradisional yang terbuat dari kayu asal Kalimantan itu tak pernah sepi dari pengunjung. Ada saja pengunjung yang berselfie ria di atas kapal tersebut.

"Biasanya kapal itu sepi, heran juga sekarang ramai. Banyak yang mau foto-foto di situ, padahalkan orangnya (Jokowi-JK) sudah nggak di kapal lagi," ujar perempuan yang juga menjadi pendiri Yayasan Studi Indonesia ini.

Ia berharap, terpilihnya kapal phinisi sebagai tempat pertama pidato kemenangan presiden ke-7 ini membawa manfaat bagi rakyat Indonesia. Hasna menilai, ini juga menjadi pembuktian jika kapal tradisional, tak kalah hebat dengan kapal-kapal berteknologi tinggi lainnya.

"Untuk penggunaan kapal (Hati Buana Setia) sekarang, masih sama seperti kemarin, tak ada perubahan. Tergantung disewakannya untuk apa, asalkan tidak melanggar hukum. Harapan kami, semoga kapal tradisional kedepannya tidak dinomor duakan," harap Hasna.


Anda sedang membaca artikel tentang

Ahli Waris Pembuat Kapal Phinisi di Batam Ingin Beri Replika ke Jokowi-JK

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/07/ahli-waris-pembuat-kapal-phinisi-di.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Ahli Waris Pembuat Kapal Phinisi di Batam Ingin Beri Replika ke Jokowi-JK

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Ahli Waris Pembuat Kapal Phinisi di Batam Ingin Beri Replika ke Jokowi-JK

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger