Oleh: Drs. H. Marwin, M.Ag Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Kepri
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah. Minal A'idin Wal Fa'izin. Idul Fitri merupakan hari raya kesucian, cinta dan kasih persaudaraan sesama manusia yang melebihi batasan usia, suku, ras, dan antargolongan.
Dihimpun dalam satu kata kemenangan menuju kefitrahan yang sebenarnya dengan derajat takwa kepada Allah. Hari raya adalah puncak perolehan kerohanian kita setelah berpuasa selama sebulan penuh.
Setelah itu kita kembali kepada fitrah kesucian asal ciptaan Allah sebagai manusia. Kita kembali kepada kesucian adalah atas bimbingan Allah. Berhasil dengan tidak sia-sia menjalankan seluruh rangkaian ibadah selama bulan Ramadan.
Ibadah latihan melawan godaan hawa nafsu pendorong kejahatan, al nafs, al amarah, dan membersihkan jiwa dari segala bentuk dosa dan kemaksiatan.
Bukan pakaian baru, kendaraan baru atau mungkin seluruh fasilitas baru yang sering dijadikan sebagai simbol kemenangan pada hari nan fitri ini.
Tetapi kemenangan yang hakiki itu adalah ketika kita dimuliakan oleh Allah untuk menjadi golongan yang memperoleh kemenangan dalam mempertahankan imannya.
Yakni menambah kualitas imannya, kualitas dan kuantitas ibadah sebagai buah dari pendidikan selama di dalam bulan Ramadan. Sebagaimana firman Allah:
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al Hujurat 13).
Takwa adalah buah dari iman yang merupakan kesatuan yang tidak bisa terpisahkan antara ketulusan hati dengan kesungguhan anggota badan dalam menjalankan kebenaran itu.
Iman dengan amal, amal dengan keikhlasan yang hanya mencari rida Allah. Kalimat takbir (Allahu Akbar) yang melambangkan keagungan dan kebesaran Allah.
Inilah kalimat yang mempersatukan bangsa kita, mempersatukan umat muslim di negeri ini, dan umat muslim di seluruh penjuru bumi. Kesatuan alam semesta, kesatuan dunia dan akhirat.
Apabila kalimat Allahu Akbar telah bersemai di dalam dada manusia, maka akan lahir pribadi yang utuh menyatu jiwa dengan raganya, menyatu bisikan hati dengan ucapannya, menyatu kata dengan perbuatannya.
Tidak menuntut yang bukan haknya dan tidak akan menahan hak orang lain. Ucapannya akan menjadi pelipur lara, penghapus duka nestapa, dan membawa manfaat serta diamnya menjadi tafakur.
Apabila beruntung dia bersyukur dan jikalau diberikan ujian akan senantiasa bersabar, dan bila bersalah dia akan mengucap istighfar. Sehingga menyatu seluruh tuntunan kebaikan dalam dirinya secara lahir maupun batin.
Itulah salah satu sebab mengapa Allah memerintahkan kita bertakbir setelah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadan. Sebagaimana perintah Allah dalam firman-Nya:
"Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur" (QS. Al Baqarah 185)
Anda sedang membaca artikel tentang
Hari Raya Kesucian, Cinta Kasih, dan Persaudaraan
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/07/hari-raya-kesucian-cinta-kasih-dan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Hari Raya Kesucian, Cinta Kasih, dan Persaudaraan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Hari Raya Kesucian, Cinta Kasih, dan Persaudaraan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar