Seleksi Anggota Komisi Informasi Publik Kepri Mulai Tuai Kritik

Written By Unknown on Selasa, 05 Agustus 2014 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam,Thomm Limahekin

TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG- Tes penerimaan anggota Komisi Informasi Publik (KIP) Provinsi Kepri yang digelar selama tiga pekan terakhir mulai dipersoalkan.

Persoalan tersebut justru dicuatkan oleh Abdul Latief, salah seorang peserta tes.

Latief sendiri mengaku adanya kerancuan dalam tes penerimaan anggota KIP tersebut. Beberapa kerancuan yang ditemukannya adalah adanya perbedaan lamanya waktu wawancara setiap peserta tes.

Lamanya waktu wawancara untuk peserta yang kini masih aktif menjabat anggota KIP hanya berdurasi sekitar 15 menit saja. Sementara, lamanya waktu wawancara bagi peserta pemula bahkan sampai memakan waktu berjam-jam.

"Kok peserta yang incomben hanya diwawancara selama 15 menit saja. Sementara saya dan beberapa kawan lain justru diwawancara sampai 1 jam lebih. Ada apa ini," ungkap Latief menyangsikan.

Latief juga menambahkan, tes penerimaan anggota KIP Kepri ini dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah tes tertulis dan psikotes. Pada tahap ini, para peserta dites oleh tim seleksi dari tokoh masyarakat dan akademisi. Beberapa di antara mereka adalah Arif Rasahan, Imam Sudrajat, Zamzami A Karim dan Rusni Silin.

"Ada seorang tokoh masyarakat yang mengatakan bahwa beberapa peserta tes itu memang merupakan titipan dari para pejabat di lingkungan Pemprov Kepri. Ada titipan dari Gubernur Kepri, Wakil Gubernur dan Sekdaprov Kepri," timpal Latief lagi.

Sementara tahap ke dua dan ke tiga adalah wawancara serta 'fit and proper test'. Latief mengatakan, sesuai tata tertib (Tatib) dan undang-undang (UU) KIP, pada tahap ini, para peserta dites oleh para anggota DPRD Kepri yang berjumlah ganjil.

Latief sendiri mengakui bahwa pada dua tahap terakhir, para peserta dites oleh Iskandarsyah, Hotma Hutapea dan Jumaga Nadeak sebagai pimpinan dewan, Sarafuddin Alua Ketua Komisi I, Syukri Fahrial Sekretaris Komisi I, Andi Lolo Anggota Komis III dan Eko Sumbaryadi Sekwan DPRD Kepri.

"Kok Pak Eko bisa masuk sebagai anggota tim seleksi? Padahal dia tidak termasuk anggota dewan. Dia pulalah yang mengajukan pertanyaan kepada saya. Ini 'kan cacat hukum," timpal Latief mengajukan protes.

Berdasarkan beberapa kerancuan tersebut, Latief pun meminta Gubernur Kepri HM Sani untuk mempertimbangkan lagi hasil rekomendasi tim seleksi yang meloloskan 5 dari 11 peserta yang mengikuti tes. Dia mengaku sudah mengetahui kelima kandidat yang diloloskan tersebut. Mereka adalah Liemidiningsih dan Arifudin sebagai peserta incomben serta Ferry Manalu, Irwandi dan Jajuli yang diduganya menjadi peserta titipan dari para pejabat Pemprov Kepri tersebut.

Protes Latief ini kemudian dijawab oleh Iskandarsyah, Wakil Ketua DPRD Kepri yang juga menjadi salah seorang anggota tim seleksi. Iskandarsyah sendiri bahkan menjamin hasil tes yang dikeluarkan oleh tim seleksi adalah adil dan proporsional tanpa disarati dengan kepentingan atau titipan pejabat Pemprov Kepri.

"Dia (Latief_red) punya hak untuk mengajukan protes. Tapi tidak bisa kita hanya bermain dalam dugaan. Makanya saya anjurkan supaya nilai-nilai mereka dibuka secara transparan saja kepada publik. Ini 'kan Komisi Informasi Publik," tegas Iskandarsyah lagi.


Anda sedang membaca artikel tentang

Seleksi Anggota Komisi Informasi Publik Kepri Mulai Tuai Kritik

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/08/seleksi-anggota-komisi-informasi-publik.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Seleksi Anggota Komisi Informasi Publik Kepri Mulai Tuai Kritik

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Seleksi Anggota Komisi Informasi Publik Kepri Mulai Tuai Kritik

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger