Laporan Wartawan Tribun Batam, Zabur Anjasfianto
BATAM, TRIBUN- Jasad Suryadi korban tewas ledakan tongkang di PT. Bandar Abadi Ship Builders and Dry Docks Batam Jumat (29/8/2014) lalu akhirnya ditemukan di perairan Sagulung sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu (7/9/2014).
Jasad Suryadi yang sudah busuk membengkak ditemukan oleh Sadam Hamid, salah satu pekerja galangan di PT Bahtera Bahari Shipyard (BBS) yang saat itu berada di perairan dekat dengan Pelabuhan Sagulung Batam
Mobil warna merah milik Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) yang didampingi mobil ambulan milik PT. Bandar Abadi Ship Builders and Dry Docks Batam langsung membawa jasad Suryadi ke Rumah Sakit Umum Derah (RSUD) Embung Fatimah Batam.
Bau busuk yang menyelimuti jasad tercium menyelimuti ruang jenazah. Organ-organ tubuh Suryadi yang masih utuh sudah berwarna putih pucat. Hampir 90 persen tubuh korban utuh. Namun, kepala korban sudah menjadi tengkorak dan tak berisi lagi.
Korban hanya mengenakan kaos oblong berwarna putih dengan celana dalam berwarna hitam. Tak hanya itu, kaus kaki berwarna hitam juga masih melekat di kedua kaki korban.
Wanita bercadar hitam datang dan memasuki kamar jenazah. Isak tangis terjadi saat Susi, istri Suryadi yang memakai cadar itu memastikan kalau jenazah memang benar Suryadi, suaminya.
"Jangan pegang saya, saya masih kuat," kata Susi.
Susi pun berjalan keluar sembari membaca doa dan meneteskan air mata tiada henti. Berjalan hingga depan Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), Susi mengeluarkan handpone (HP) yang berada di salah satu sakunya.
Lalu ia dan menghubungi sanak saudaranya memberitahu kalau Suryadi sudah ditemukan. Permohonan maaf Suryadi yang diwakili Susi pun terucap terus menerus.
Tuti, kerabat Suryadi mengatakan, korban akan dimakamkan secepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Temiang.
"Kami sudah pastikan kalau benar jenazah itu adalah Suryadi. Secepatnya, mendiang akan dimakamkan di Sei Temiang. Kami sudah berbicara, pihak PT. Bandar Abadi Ship Builders and Dry Docks Batam beserta PT Subcon tempat almarhum bekerja akan bertanggung jawab sepenuhnya," kata Tuti mewakili keluarga Suryadi.
Sementara Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Yeyen, mengatakan jenazah Suryadi pertama kali ditemukan Sadam Hamid, salah satu pekerja PT BBS.
Saat itu Sadam sedang bekerja di atas tugboat. Tak disangka, Sadam melihat mayat terapung di laut. Sontak mayat itu diikatkan pada tugboat agar tak terbawa arus lagi.
Setelah terikat, Sadam segera menghubungi saudaranya bernama Rais yang bekerja di PT. Bandar Abadi Ship Builders and Dry Docks Batam.
Sesaat setelah mendengar informasi ditemukannya mayat mengapung, Rais beserta pekerja lainnya pun mendatangi lokasi.
Dengan menumpangi boat pancung, jenazah tersebut segera dibuntal terpal biru dan sarung bertuliskan Basarnas yang kemudian dibawa ke RSUD.
"Sekitar pukul 10.00 WIB, kami mendengar ada penemuan mayat. Saya beserta Andre, Rais dan Rizal serta sejumlah buruh lainnya segera melakukan evakuasi mayat," kata Yeyen.
Selain itu Rizal, salah satu kerabat Suryadi yang sering bertemu korban semasa hidupnya mengaku sempat bermimpi bertemu korban di tengah laut.
Dalam mimpinya, Rizal menjelaskan kalau saat bertemu korban, jenazah korban masih utuh, hanya saja kulit korban sudah habis terkelupas air laut.
"Saya kenal mendiang saat bekerja. Saat mendiang bekerja, saya sering bantu-bantu dia. Pas hari Rabu (3/9/2014), saya sempat mimpi bertemu dengan mendiang setelah tragedi ledakan itu. Saya bertemu mendiang sudah mengambang. Dan dengan kuasa Tuhan, Alhamdulillah, korban bisa ditemukan sesuai mimpi saya," ujar Rizal.
Anda sedang membaca artikel tentang
Jasad Suryadi Terapung di Perairan Sagulung Batam
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/09/jasad-suryadi-terapung-di-perairan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jasad Suryadi Terapung di Perairan Sagulung Batam
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jasad Suryadi Terapung di Perairan Sagulung Batam
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar