"Ngapain Pergi dari Rumah, Pulanglah Nak Ibu tak Marah Kok"

Written By Unknown on Jumat, 05 September 2014 | 12.42

Laporan Tribunnews Batam,Thomm Limahekin

TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG- Warmen (42) dan Cery (30), warga Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) masih duduk termenung di rumah mereka hingga Kamis (4/9) sore.

Keduanya terus memikirkan Kholifatul Rofiah alias Diva (15) putri mereka yang tiba-tiba menghilang dari rumah sejak beberapa hari lalu.

Warmen kelihatan lebih tegar daripada Cery. Pria itu masih tampak kuat saat menceritakan bagaimana Diva mendadak pergi. Sementara Cery hanya bisa berbaring lemas di atas tikar yang terbentang di tengah rumah. Wanita itu tampak sangat terpukul dengan kepergian putri tertuanya ini.

"Kenapa dia bisa pergi dari rumah. Apa di rumah ini dia tak pernah dapatkan kesenangan. Semua yang dia minta saya penuhi. Apa yang masih kurang," keluh Cery dengan wajah sedih.

Cery terus memikirkan bagaimana putrinya itu meninggalkannya. Wanita ini selalu mengaku sakit hati ketika mengenang saat-saat di mana Diva memilih pergi. Betapa tidak, putrinya ini justru menghilang manakala Cery sendiri justru sedang terbaring lemas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjungpinang.

 "Kau tega kali, nak. Kenapa kau pergi saat ibu lagi terbaring di RS," ungkap Cery membatin.

Cery mengenang, Diva mulai menghilang pada Minggu (31/8) malam lalu. Sebelum pergi, Diva masih sempat menemaninya di samping tempat tidur. Keduanya pun masih sempat makan nasi goreng bersama. Cery bahkan sama sekali tidak melihat gelagat kalau Diva bakal pergi. Sebab, putrinya itu tidak menunjukkan sikap yang aneh di hadapannya.

"Dia hanya tak habiskan makanannya. Saya tanya, kok tak habiskan makanannya. Dia jawab, tidak mau makan saja. Setelah itu dia minta nonton televisi di luar kamar," ucap Cery.

"Memang handphonenya berdering terus saat itu. Tapi saya tak curiga. Karena handphonenya selalu terus berdering," timpal istri Warmen ini.

Selang beberapa jam, Diva tak masuk lagi ke kamar di mana Cery terbaring. Cery pun mulai bingung. Dia semakin cemas setelah tahu bahwa putrinya itu tidak kembali menemaninya sesudah pukul 00.00 WIB.

Cery spontan menelepon Warmen yang tengah berada di rumah keluarga mereka di Teluk Kerting. Kepada suaminya dia menanyakan keberadaan putri mereka. Namun, Warmen sendiri malah tidak mengetahui ke mana Diva pergi. Setahu Warmen, Diva sedang berada bersama Cery di RS.

"Saya juga heran setelah istri saya telepon dan tanyakan keberadaan putri saya. Setahu saya, putri saya itu ada bersama mamanya," timpal Warmen yang duduk bersila di ruang tamu rumah mereka di kawasan Hang Tua Kota Tanjungpinang.

Sejak saat itu, Warmen kemudian mencari Diva. Namun, hingga Senin (1/9) pagi, dia tidak menemukan putrinya itu. Dia sempat menelepon Diva di nomor handphone yang selalu dipakai putrinya. Diva menjawab. Namun, dia tak mau mengatakan di mana dirinya saat itu. Jawabannya yang sama masih terus terucap dari mulut Diva hingga saat ini kalau ditelepon.

"Saat pulang ke rumah, Selasa (2/9) lalu kami lihat kopernya tak ada lagi. Oh, saya merasa sakit sekali. Saya langsung tahu dia sudah pergi," ucap Cery dengan wajah memerah.

Semenjak saat itu, melalui sambungan telepon seluler, Warmen dan Cery terus saja membujuk Diva untuk kembali ke rumah. Namun, putri tertuanya itu malah tak mau mengabulkan permintaan mereka. Dia bahkan mengancam akan membunuh diri kalau kedua orang tuanya terus memintanya untuk kembali ke rumah.

"Dia hanya bilang, saat ini dia ada di hutan-hutan sekitar daerah Agro Bintan. Saya telepon keluarga saya di sana. Mereka bilang dia tidak ada di sana. Dia bilang, kami tidak tahu keinginan hatinya atau dia mau apa," ungkap Cery.

"Saya sempat bicara dengan dia lewat telepon. Dia bilang sedang ada di Batu 3. Dia kerja di salah satu rumah makan dengan gaji Rp 850 ribu," sambung Warmen.

Melihat ulah aneh putrinya ini, Warmen dan Cery mulai panik. Mereka coba menanyakan keberadaan Diva pada kawan-kawan dekatnya di daerah sekitar rumah. Namun, kawan-kawannya pun mengaku tidak mengetahui keberadaan gadis berkulit sawo matang, dengan rambut lurus dan tinggi semampai ini.

"Kawannya memang banyak. Ada yang anak Dompak, anak Air Raja bahkan ada juga anak Punk. Makanya kami takut kalau dia dimanfaatkan oleh orang. Kami juga cemas bila ada apa-apa terjadi padanya. Anak saya itu gampang diperdaya," tutur Cery setengah berharap sesuatu yang baik selalu terjadi pada putri tertuanya itu.

"Saya pernah laporkan kasus ini ke Kepolisian Sektor (Polsek) Gesek dan Tanjungpinang Timur. Tapi ada polisi yang bilang, kalau anak saya sudah dekat sama anak Punk maka dia pasti sudah rusak. Saya langsung lemah. Ke mana lagi saya harus meminta bantuan," ujar Warmen agak putus asa.

Di balik rasa putus asa ini, Warmen dan Cery masih berharap akan bantuan siapa saja yang berhati baik. Keduanya meminta agar siapa pun yang melihat wajah Diva bisa memberitahukan keberadaan anak mereka itu lewat nomor handphone 081277656999.

"Pulanglah nak. Ibu gak marah kok. Ngapain pergi dari rumah. Memang disini gak aman," ratap Cery yang sebelumnya mengaku tidak pernah terlibat masalah dengan putri tertuanya itu.


Anda sedang membaca artikel tentang

"Ngapain Pergi dari Rumah, Pulanglah Nak Ibu tak Marah Kok"

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/09/pergi-dari-rumah-pulanglah-nak-ibu-tak.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

"Ngapain Pergi dari Rumah, Pulanglah Nak Ibu tak Marah Kok"

namun jangan lupa untuk meletakkan link

"Ngapain Pergi dari Rumah, Pulanglah Nak Ibu tak Marah Kok"

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger