"Kok Tas Digeledah Segala, Macam Teroris Saja"

Written By Unknown on Sabtu, 13 September 2014 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Elhadif Putra

TRINNEWSBATAM.COM, BATAM - Penumpang di Pelabuhan Internasional Batam Centre mengeluh karena kenyamanannya terganggu akibat adanya pemeriksaan yang dilakukan aparat Kepolisian Kawasan Pelabuhan (KKP).

Razia yang dilakukan oleh aparat kepolisian ini dengan melakukan pemeriksaan terhadap penumpang serta bawaannya. Aparat kepolisian ini juga masuk ke dalam kapal ferry Singapura terakhir untuk melakukan razia pada Senin (8/9) lalu.

"Kok tas pakai digeledah segala. Kan nanti lewat X-ray juga. Macam teroris saja," ujar seorang penumpang ferry, Amran Abdulah.

Diduga razia ini tidak mengikuti prosedur yang ada serta telah melanggar peraturan internasional. Selain tidak melaporkan operasi tersebut kepada pihak yang berwenang yang ada di pelabuhan Internasional Batam Centre.

"Memang tiba-tiba saja polisi KKP masuk dan periksa penumpang. Padahal itu wewenang petugas pelabuhan, BC dan Ditpam," ujar Deputi Port facility seckurity officer (PFSO) Pelabuhan Batamcenter, Julius Al Juli,  Jumat (11/8) .

Menurut seorang sekuriti dipelabuhan Internasional Batam Centre, aparat dari KKP yang dipimpin langsung oleh Kapolsek AKP Wahyu Indrajaya telah dua kali menggelar razia yang dilakukan di dalam area kerja terbatas (area steril) pelabuhan.

"Yang pertama Kamis (21/8/2014), polisi lakukan pemeriksaan di X-ray kedatangan. Yang diperiksa penumpang sama barang bawaan. Yang kedua Senin kemarin (8/9/2014) enam orang polisi. Mereka juga masuk ke dalam kapal. Kejadian sama-sama last ferry, sekitar pukul 19.30 WIB," terang sekuriti tersebut di Pelabuhan Batam Centre.

Manager operasional Pelabuhan Internasional Batam Centre, R Nika Astaga, membenarkan tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian Polsek KKP ini memang tidak sesuai prosedur yang ada.

"Saya tidak tau, memang saat itu tidak ada yang melapor akan adanya razia. Baru taunya setelah ada anggota kita yang melapor," ujar Nika saat di konfirmasi tribun.

Nika juga menyayangkan tindakan tersebut. Menurutnya razia tersebut di laporkan ke pihak pelabuhan karena merupakan kawasan yang menyangkut keamanan internasional.

"Yang biasanya, semua yang masuk memperlihatkan surat perintah pada kita. Sekalipun Lanal, Densus 88, paspampres saat MTQ kemarin, maupun aparat keamanan yang lain. Karena ini menyangkut keamanan internasional," kata Nika lagi.

Hal senda diungkapkan Kepala Hanggar BC Pelabuhan Internasional Batam Centre, Masrial. "Iya, mereka tidak ada melaporkan," katanya.

Tindakan aparat ini diduga telah melanggar peraturan internasional tentang pengamanan kapal dan fasilitas pelabuhan (International Ship and Port Fasility Securiti/ISPS CODE).

Pelanggaran tersebut sesuai yang termaktub dalam Kepmen Perhubungan No : KM.33 tahun 2003 dtentang pemberlakuan Amandemen Solas 1974 tentang ISPS CODE dan KepMen no : KM 3 tahun 2004 tentang penunjukan direktur jenderal perhubungan laut sebagai Designatef Authority ISPS CODE.


Anda sedang membaca artikel tentang

"Kok Tas Digeledah Segala, Macam Teroris Saja"

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/09/tas-digeledah-segala-macam-teroris-saja.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

"Kok Tas Digeledah Segala, Macam Teroris Saja"

namun jangan lupa untuk meletakkan link

"Kok Tas Digeledah Segala, Macam Teroris Saja"

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger