Mahasisa Stisipol Sweeping Gedung Pemprov Kepri Cari Gubernur dan Sekda

Written By Unknown on Jumat, 24 Oktober 2014 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam,  Thomm Limahekin

TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG- Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik (Stisipol) Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang menyeruduk pintu ruang kerja Robert Iwan Loureaux, Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, dalam sebuah aksi unjuk rasa, Kamis (23/10/2014) pagi.

Mereka meminta Robert untuk menjelaskan alasan pengurangan jumlah kuota beasiswa yang harus diterima pada 2014 ini.

Awalnya mereka dengan tertib menggelar unjuk rasa di depan pintu utama Kantor Pusat Pemerintahan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, Istana Kota Piring, Pulau Dompak.

Mereka hanya meminta bertemu dengan Gubernur Kepri HM Sani dan meminta penjelasannya tentang jumlah kuota beasiswa ini. Namun, permintaan tersebut tidak terpenuhi. Sebab, Sani sendiri berada di luar daerah.

Mereka kemudian menuntut supaya bertemu dengan Robert. Namun, tuntutan tersebut pun tidak dapat terjawab. Karena, Robert sendiri juga sedang tidak berada di tempat saat itu.

"Pokoknya kami ingin bertemu Sani. Kami mau minta penjelasan mengapa jumlah kuota beasiswa kami dikurangi. Ini hak kami sebagai mahasiswa. Karena itu kami perlu menuntut hak tersebut," teriak beberapa orator yang memimpin aksi unjuk rasa.

Karena tidak ada yang bisa dijumpai, maka ratusan mahasiswa itu mengambil inisiatif untuk mencari para pejabat tersebut. Mereka lalu menerobos pertahanan barisan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kepri dan Kepolisian Resort (Polres) Tanjungpinang yang berbaris di depan pintu utama kantor gubernur Kepri.

Setelah menembus barisan pertahanan aparat keamanan, para mahasiswa itu kemudian berbondong-bondong menuju lantai 1, lantai 2 dan lantai 3 gedung pusat pemerintah itu.

"Kami mau cari sendiri dimana Sani dan Robert. Kami mau melihat sendiri apakah mereka ada atau tidak," teriak beberapa mahasiswa.

Setelah sampai di lantai 3, mereka lalu mencari Kantor Sekretariat Sekdaprov Kepri. Ratusan mahasiswa ini mengerumuni pintu masuk kantor tersebut sambil berteriak meminta Robert menjumpai mereka. Namun, teriakan mereka justru tidak ditanggapi.Karena Sekdaprov Kepri itu sedang tidak berada di dalam ruangannya.

Para mahasiswa itu sepertinya tidak percaya kalau Robert tidak berada di tempat. Mereka bahkan menyeruduk pintu kaca untuk mengecek sendiri di dalam ruang kerja Sekdaprov Kepri tersebut. Namun, upaya itu langsung dicegah oleh anggota Satpol PP yang berjaga ketat memalang pintu Kantor Sekretariat Sekdaprov Kepri tersebut.

"Kami tidak bohong, Pak Sekda tak ada di tempat. Kalau ada, tentu beliau sudah menjumpai kalian," jelas seorang Provost Satpol PP Kepri sambil membujuk koordinator aksi agar bisa mempercayai perkataannya.

Penjelasan tersebut tidak serta merta diterima. Ratusan mahasiswa ini sempat bertahan di depan pintu Kantor Sekretariat Sekdaprov Kepri untuk beberapa menit. Ratusan mahasiswa ini akhirnya turun lagi secara teratur ke lantai 1 dan berkumpul di ruang jalan, depan pintu utama, lalu menyerukan tuntutan mereka.

"Kami tidak minta banyak. Kami cuma minta hak beasisiswa kami tidak dikurangi. Karena itu hak kami sebagai mahasiswa. Kalau mau disunat, yah yang wajarlah. Jangan ambil terlalu banyak," kata Siswandi, koordinator lapangan (Korlap) aksi tersebut.

Dia kemudian menjelaskan, pada 2012, kuota mahasiswa Stisipol Raja Haji Fisabilillah yang menerima beasiswa berjumlah 100 orang. Pada 2013, jumlah tersebut bertambah menjadi 130 orang. Namun, pada 2014 ini, kuota mahasiswa yang menerima beasiswa justru dikurangi menjadi 100 orang lagi.

"Kami minta supaya tidak ada pengurangan kuota kami. Jumlah mahasiswa Stisipol sekitar 1000-an orang. Kami cuma dapat kuota 130 orang, itu pun masih dikurangi lagi. Kami minta kuota kami dinaikkan jadi 200 orang, bila perlu semua kami menerima beasiswa. Untuk apa anggaran pendapatan dan belajar daerah (APBD) Kepri Rp 3,5 triliun!?" timpal Siswandi yang disambut dengan tepuk tangan rekan-rekannya.

Persoalan lain yang disentilnya adalah pembangunan gedung perpustakaan Stisipol yang tidak dilanjutkan hingga saat ini. Padahal, biaya pembangunan tersebut dianggap bisa dianggarkan dalam APBD Kepri.

"Tolonglah bangun perpustakaan kami itu. Tak seberapa 'kan dananya. Anggarannya tak lebih besar dari anggaran perjalanan dinas kok," celetuk Siswandi sinis.


Anda sedang membaca artikel tentang

Mahasisa Stisipol Sweeping Gedung Pemprov Kepri Cari Gubernur dan Sekda

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/10/mahasisa-stisipol-sweeping-gedung.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Mahasisa Stisipol Sweeping Gedung Pemprov Kepri Cari Gubernur dan Sekda

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Mahasisa Stisipol Sweeping Gedung Pemprov Kepri Cari Gubernur dan Sekda

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger