Laporan Tribunnews Batam, MM Ikhwan
TRIBUNNEWSBATAM.COM,TANJUNGPINANG- Sekitar 200 warga Tambelan yang berada di Tanjungpinang tak bisa pulang ke Tambelan. Mereka terpaksa menginap berhari-hari di Tanjungpinang karena tak ada kapal penumpang yang menuju kecamatan paling timur Kabupaten Bintan itu.
Kapal perintis bantuan Pemerintah Provinsi Kepri yang selama ini melayani rute Tanungpinang-Tambelan dan sebaliknya tak lagi beroperasi. Padahal kapal itu merupakan transportasi satu-satunya yang melayari rute ke Tambelan.
Djumadi Yahya, Ketua Kerukunan Keluarga Tambelan (KKT) Kota Tanjungpinang mengatakan kapal perintis yang biasanya melayani rute Tanjungpinang-Tambelan tak beroperasi karena habis kontrak dengan pemerintah. Sampai saat ini belum ada kontrak baru.
"Jadi lebih dari 200 orang yang terdiri dari PNS, guru dan pelajar serta masyarakat Tambelan yang ada urusan, dan berlibur tertahan di Tanjungpinang. Mereka tak bisa balik. Yang ada saudara nginap di rumah saudaranya. Yang tak ada nginap di rumah adat Tambelan di Jalan Deponegoro," katanya, Senin (19/1) malam.
Dia menjelaskan, kondisi tersebut selalu terjadi setiap tahun. Masalahnya sama yaitu kontrak telah berakhir dan belum ada kontrak baru.
Kondisi ini diperparah dengan minimnya kapal nelayan ataupun barang yang berlayar Tambelan-Kijang. Itu disebebkan cuaca beberapa bulan ini sangat ekstrim di Laut Cina Selatan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Kontrak Kapal Perintis Habis, Ratusan Warga Tambelan Terlantar di Pinang
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2015/01/kontrak-kapal-perintis-habis-ratusan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kontrak Kapal Perintis Habis, Ratusan Warga Tambelan Terlantar di Pinang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kontrak Kapal Perintis Habis, Ratusan Warga Tambelan Terlantar di Pinang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar