Laporan Tribunnews Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BINTAN - Musim angin utara membuat kawasan pesisir pantai Bintan menjadi tercemar dikarenakan pembuangan minyak hitam atau oli bekas oleh kapal-kapal tanker di kawasan perbatasan wilayah Malaysia, Singapura dan Indonesia.
Memang kotornya kawasan pesisir pantai ini menjadi fenomena tahunan saat musim utara tiba. Setiap datang angin utara, kawasan dipesisir pantai seperti Berakit, Telok Sebong dan Trikora menjadi kotor akibat limbah oli tersebut.
Lebih lagi, limbah yang diakibatkan buangan minyak tengah laut sangat mengganggu nelayan untuk menangkap ikan. Belum lagi hal tersebut bisa merusak ekosistem bawah laut.
Wakil Bupati Bintan H Khazalik saat dimintai keterangan terkait masalah ini juga mengatakan kalau musibah seperti ini sudah menjadi fenomena tahunan di Bintan.
Namun demikian, Khazalik meyakini nelayan Bintan sudah bisa mengantisipasinya dengan baik.
"Itu sudah menjadi fenomena tahunan jika ada angin utara. Saya rasa masyarakat kita sudah dapat mengantisipasi kejadian seperti itu," kata Khazalik di Gunung Kijang, Selasa (27/1) siang.
Anda sedang membaca artikel tentang
Minyak Hitam Buangan Kapal Tanker Cemari Pesisir Pantai Bintan
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2015/01/minyak-hitam-buangan-kapal-tanker.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Minyak Hitam Buangan Kapal Tanker Cemari Pesisir Pantai Bintan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Minyak Hitam Buangan Kapal Tanker Cemari Pesisir Pantai Bintan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar