GOWA, TRIBUN - Penembakan dilakukan terhadap dua warga Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan yang menewaskan putra seorang personel kepolisian Rocky Worang (17) dan melukai Bohari (40).
Hal ini dibenarkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Kabid Humas Polda Sulselbar) Kombespol Endi Sutendi.
Menurut Endi, kejadian ini bermula saat tim Polres Gowa mengejar sejumlah pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Pelaku tersebut diduga adalah Rocky dan Bohari, serta salah seorang temannya yang masih kabur.
Rocky Worang adalah putra Aiptu Dicki Ronny Worang, anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Bontonompo, Kabupaten Gowa. Awalnya, personel Polres Gowa melakukan patroli di wilayah hukum Polres gowa.
Namun dalam perjalanan tiba-tiba hujan deras sehingga anggota singgah di rumah warga, Kasman Daeng Ngunru dan memarkir kendaraan di jalan.
Beberapa menit kemudian datang dua orang pelaku yang belakangan diketahui bernama Rocky dan Bohari. Lalu salah satu pelaku mengambil sepeda motor Honda Beat milik Brigadir Polisi Haeruddin yang diparkir tersebut.
Kemudian anggota Polres Gowa yang melihat kejadian tersebut langsung mengejar pelaku sambil memberikan tembakan peringatan. Namun pelaku tetap lari dan membuang motor yang diambil.
"Anggota meminta pelaku berhenti dan menyerahkan diri sambil berikan tembakan peringatan, namun para pelaku tetap melarikan diri, sehingga anggota terpaksa melakukan penembakan ke arah pelaku dengan maksud untuk melumpuhkan," jelas Endi.
Setelah anggota melepaskan tembakan ke arah para pelaku, pelaku masih tetap melarikan diri. Anggota terus melakukan pengejaran hingga pagi hari, namun pelaku tidak ditemukan.
"Sekitar pukul 11.30 Wita kita baru ketahui ada yang meninggal setelah datang mayat ke Rumah Sakit Bhayangkara, yang kemudian diketahui Rocky. Hasil visum, yang bersangkutan mengalami luka tembak pada kelopak mata kiri tembus belakang kepala," ungkap Endi.
Berselang 2 jam kemudian, Bohari tiba di RS Bhayangkara sekitar pukul 13.00 Wita. Bohari mengalami luka tembak pada pinggang kanan tembus perut dan bokong kiri.
Lebih lanjut Endi menceritakan, dari hasil pemeriksaan oleh anggota polisi, Bohari mengakui pada Sabtu (10/1/2015) sekitar pukul 03.00 Wita, dia bersama Rocky dan Ibnu serta seorang pria yang tidak diketahui nama dan alamatnya telah berupaya mencuri motor.
"Bohari teridentifikasi sebagai pelaku curas dan pernah menjalani proses hukum," paparnya.
Endi pun membeberkan, hasil pengembangan kasus curanmor ini, diketahui Rocky dan Bohari memiliki kontrakan di Jalan Alternatif, Kecamatan Sombaopu. Sesuai penyelidikan polisi di dalam kamar kontrakan tersebut, ditemukan tiga bilah badik, juga kunci letter T, beberapa bungkus narkoba dan timbangan elektrik.
Diberitakan sebelumnya, Rocky Worang, anak personel kepolisian tewas dengan tiga butir peluru bersarang di tubuhnya pada Sabtu (10/1/2015). Orangtua korban sebelumnya hanya menerima laporan bahwa anaknya tengah berada di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo akibat kecelakaan lalu lintas.
Namun, setelah menyaksikan luka pada tubuh anaknya, pihak orangtua pun yakin bahwa anaknya tidak mengalami kecelakaan lalu lintas, melainkan tertembak sebelum akhirnya jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan visum.
"Iya, saya awalnya sudah pasrah karena laporannya bahwa kecelakaan lalu luntas, tetapi setelah saya periksa lukanya ternyata luka tembak," kata Aiptu Ronny Worang, orangtua Rocky Worang.
Anda sedang membaca artikel tentang
Polda Sulselbar: Anak Polisi Yang Ditembak Mati Terlibat Curanmor
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2015/01/polda-sulselbar-anak-polisi-yang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Polda Sulselbar: Anak Polisi Yang Ditembak Mati Terlibat Curanmor
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Polda Sulselbar: Anak Polisi Yang Ditembak Mati Terlibat Curanmor
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar